Anda di halaman 1dari 35

Setiap lembaran hidup yg

dilalui manusia tidak lepas dari


ketentuan Allah SWT baik dia
sehat-sakit, kaya-miskin, maju
usahanya atau bangkrut, aman
maupun tertimpa musibah;dll.
Adalah sebagai ujian dari
Allah SWT Pernyataan Allah
dalam Al-Qur’an surat Al-Ba-
qoroh : 155-157
Dan sungguh akan Kami beri-
kan cobaan kepadamu,dengan
ketakutan, kelaparan,kekura-
ngan harta,jiwa dan buah-bu-
ahan.Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang
yang sabar;yaitu orang-orang
yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan:
INNAA LILLAAHI WAINNAA
ILAIHI RAAJIUUN. Mereka
itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna
dan rahmat dari Tuhannya, dan
mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunnjuk.(Al-
Baqoroh:155-157).
MUSIBAH SEBAGAI
PERINGATAN
Kemaksiatan, kelaliman dan
segala perbuatan durhaka kepada
Allah, dapat mejadi sebab
diturunkannya musibah sebagai
adzab kepada umat manusia.Allah
berfirman dalam surat(Al-A’raf
96)
Jikalau sekiranya penduduk
negeri beriman dan bertaq
wa, pastilah Kami akan me-
limpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bu-
mi,tetapi mereka mendus-
takan (ayat-ayat Kami)
maka kami timpakan adzab
kepada mereka disebabkan
perbuatannya ( Surat Al-
A’raf 96 ).
Penyakit rohani melahirkan dampak berba-
gai keburukan seperti yang disinyalir Nabi.
Sabda Rasulullah SAW: umatku nanti akan
ditimpa penyakit umat, seraya para sahabat
bertanya : apa gerangan penyakit umat itu
wahai Rasul? Rasul menjawab :
1). Berbagai kejelekan,
2). Berbagai kesombongan
3). Bermewah-mewahan dalam keduniaan
4). Saling bermusuhan golongan satu de-
ngan golongan yang lainnya.
5). Saling iri hati golongan satu dengan
golongan yang lainnya.( HR.Al-Nasai)
Dialog Rasul dengan Sahabat Hudloifah bn
Yaman tentang bencana yang akan menim-
pa manusia:
Hudloifah : Wahai Rasul banyak orang
bertanya tentang kebaikan sedang
aku ingin bertanya tentan kejaha-
tan karena aku takut hal itu telah
menimpa kepadaku, aku bertanya
lagi: wahai Rasulullah kita dulu
berada pada masa jahiliyah kemu-
dian Allah mendatangkan kebai-
kan kepada kita; apakah setelah
ini ada datang kejelekan
Rasulullah SAW: betul, karena didalama
ada duhnun
Hudloifah : Apa yang dimaksud duhnun
itu wahai Rasul
Rasulullah : Yaitu adanya suatu kaum
yang menjadikan tuntu-
nan yang bukan dari tuntunan
ku dan mengambil petunjuk
yang bukan dari petunnjukku.
• Tidak hanya mengena kepada orang-
orang yang berlaku durhaka saja
• Orang sholeh disekitarnya akan tertimpa
imbasnya jua.
Firman Allah surat Al-Anfal 25:
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang
tidak khusus menimpa orang-orang yang
lalim saja diantara kamu dan ketahuilah
bahwa Allah amat keras siksa-
Nya. (Surat Al-Anfal 25).
Manusia dengan musibah itu
supaya mau kembali ke jalan
Allah untuk bertaubat.
Allah SWT berfiman(Al-Rum 41
Telah tampak kerusakan di darat
dan dilaut karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka
sebagian dari akibat perbuatan
mereka agar mereka kembali
(kejalan yg benar)
 Ada juga musibah yang di-
timpakan Allah kepada ham-
banya justru sebagai tanda
cinta kasih Allah.
> Apabila orang itu beriman
kepada Allah
> Apabila menghadapinya
dengan penuh kesabaran
> Dapat menghapus dosa
 Sabda rasulullah SAW:
“Dari Abu Hurairah r.a. dengan marfu’ : Selalu
cobaan hidup akan menimpa orang mukmin
dan mukminah pada dirinya, hartanya atau
anakya, sampai ia bertemu dengan Allah
(diakhirat nanti) dalam keadaan tidak
mempunyai dosa.” (HR Tirmidzi dan ia
berkata: Hadis ini Hasan – shahih).
» Sabda Rasulullah SAW:
“Apabila bagi seorang hamba telah (tertulis)
terdahulu (mendapat) satu derajat dari Allah yang
belum dicapainya dengan amalnya, maka Allah
akan memberikan cobaan pada dirinya, atau
anaknya, atau hartanya, kemudian ia sabar
menerima cobaan itu, sehingga ia mencapai derajat
yang telah (tertulis) terdahulu itu, dari Allah ‘azza
wa jalla.” (HR Abu Dawud).
Yang kita sukai belum tentu itu yang terbaik
dalam pandangan Allah, dan sebaiknya.
Firman Allah dalam surat Al Baqarah
216 :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu, Allah mengetahui sedang
kamu tidak mengetahui.”
Musibah yang telah menimpa tidak
boleh di”andai”-kan
 Sabda Rasul
Bersemangatlah mencapai yang bermanfaat

bagimu,dan mohonlah pertolongan kepada


Allah,dan jangan sekali-kali merasa tidak
berdaya. Dan jika engkau tertimpa suatu
kemalangan maka janganlah engkau berkata,
“Seandainya aku (begini) tentu begini atau
begitu”; tetapi katakanlah, “Allah telah
Firman Allah dalam surat At Taghabun 11

“Tidak ada suatu nusibah pun yang


menimpa seseorang kecuali
dengan izin Allah; dan
barangsiapa yang beriman kepada
Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya.”
Atsar sahabat
“Barangsiapa ditimpa suatu musibah,
kemudian ia menyadarinya, bahwa itu
terjadi dengan qadla’ dan qadar-Nya,
lalu ia sabar dan ridla serta menyerah
atas suratan qadla’-Nya, maka ia akan
dibalas oleh Allah dengan diberi hidayat
hatinya, yang merupakan pangkal segala
kebahagian dan kebaikan di dunia dan
akhirat.” (Taisirul Azizil Hamid,
halaman 453).

pengertian syafa’at
Syafa’at menurut arti bahasa :
Pertolongan,perlindungan.
Kemudian syafa’at yang akan dibicara
kan disini adalah syafa’at ukhrowi.
[syafa’at di akherat].
Pengertian syafa’at ukhrowi ialah :
Pertolongan Alloh SWT kepada hamba-Nya
yang berupa pengampunan,keringanan siksa
Pengertian syafa’at ukhrowi ialah :
Pertolongan Alloh kepada hamba-Nya
yang berupa pengampunan,keringanan
siksa
 Pengertian Memberi Syafa’at :
Adalah memintakan pertolongan kepada
Alloh untuk orang-orang yang perlu di –
mintakan.
Yang berhak memohonkan syafa’at
Sabda rasul
“Malaikat, para Nabi, dan orang-orang
mukmin dapat memohonkan syafa’at,
sehingga tidak ada yang tinggal melainkan
kerahmatan Dzat Yang Maha Murah,
kemudian Ia memegang segenggam api
neraka, lalu Ia keluarkan dari padanya satu
kaum yang tidak pernah mengerjakan
kebaikan sama sekali, dan sungguh mereka itu
telah kembali menjadi hitam bagaikan arang.”
(HR Muslim).
 Syafi’ Dan Masyfu’ Menunggu Izin
Alloh SWT.
Baik Syafi’ [Pemberi syafa’at] mau-
pun Masyfu’[yang diajukan untuk -
memperoleh syafa’at] adalah sama-
sama menunggu izin dari Alloh SWT
untuk dapatnya melangsungkan ke-
inginannya.
 DALIL-DALIL TENTANG SYAFA’AT
 QS Al-Baqoroh 255:
Bukankah tidak ada seseorang yang dapat
memberi syafa’at di hadapan-Nya,kecuali se-
telah mendapat ijin-Nya.
 QS Al-Najm 26:
Dan banyak Malaikat di langit yang sya-
fa’at mereka itu tidak ada manfaatnya
sedikit pun, kecuali setelah Allah mem-
beri ijin bagi orang yang dikehendaki dan
diridloi-Nya.
QS Al- Anbiya’ 28 :
Dan mereka tidak memohonkan
syafa’at
melainkan bagi orang yang diridloi ( oleh
Allah )
QS Thoha 109 :
Pada hari ini (kiamat) tidak akan ada
artinya syafa’at kecuali bagi orang yang
mendapat ijin dari Dzat yang Maha Rah
-man, dan Ia ridloi perkataannnya.
 Syarat memperoleh syafa’at.
Syarat utama untuk memperoleh syafa’-
at ukhrowi adalah kebersihan iman dari-
dosa syirik ( mukhlis ).
 Sabda Rosul riwayat Bukhori Muslim :
“ Orang yang paling bahagia dengan -
memperoleh syafa’atku, adalah orang -
mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLOH de
ngan ikhlas dari lubuk hatinya (tidak mu
syrik sedikitpun) “.
 Sabda Nabi riwayat Bukhori Muslim.
“Tiap-tiap Nabi mempunyai do’a yang
mustajab, sedangkan aku bermaksud
nangguhkan do’aku itu untuk syafa’at
bagi ummatku di akhirat nanti, maka
syafa’atku itu Insya Alloh akan dipero
leh siapa saja yang mati dari ummatku
dalam keadaan tidak musyrik sedikit
pun “.
 Pengertian yang salah tentang syafa’at.
Kaum musyrikin dan orang-orang yang
tidak mengerti mengnggap, bahwa sya fa’at
itu sudah dapat dipesan sekarang da-lam
kehidupan di dunia ini, kepada seo -rang ulama
atau orang khusus yang diang- gap suci,
katakanlah seperti pesan tempat untuk suatu
pertunjukkan nanti malam.
Syekh Sulaiman bin Abdillah
menjelaskan :hakekat syafaat adalah bahwa
Allah SWT mengutamakan ahli tauhid yang
murni, maka Allah memberikan ampunan
kepada mereka dengan perantaraan orang yang
diberi ijin oleh Allah untuk memohonkan syaft
tersebut,.
sebagai kehormatan juga kepadanya,
kepadanya
yang telah memperoleh maqom mah-
mud /kedudukan terpuji. Itulah hakekat
syafa’at tidak sebagaimana yang dikira oleh
orang-orang musyrikin dan orang-orang yang
tidak mengerti, bahwa dikiranya syafaat itu
dapat diminta sedari sekarang didunia in
kepada syafi’/pemberi syafaat dan dianggapnya
pula bahwa ia yang akan menentukan untuk
masuk surga serta menyelamatkan dari neraka
Oleh karena itu, maka mereka lalu mendatang
kubur-kubur untuk memohon kepada simati
karena mereka mengira dapat melimpahkan
segala kebaikan
Sebagaimana halnya cahaya yang memantul
dari kaca kepda apa saja yang ada
dihadapannya. (Taisirul Azizil Hamid, syeh
Sulaiman bin Abdillah, hal. 225-226).
Dan Mubarak bin Muhammad didalam
kitabnya Risalatus Syirki wa Washiruh
menyatakan demikian.
Permohonan Syafaat ukhrawi, sejak sekarang
didunia ini kepada orang yang telah berpindah
ke alam gaib, kalau yang diminta ituseorang
nabi, maka permintaan itu adalah bid’ah, tidak
ada keterangan dari ulama-ulama Islam, dan
juga tidak terdapat dari ulama-ulama madzhab
empat.
>Arti do’a
Kata do’a berasal dari fi’il madli da’a artinya
memanggil, mengajak,meminta, dll
Do’a dalam istilah agama mempunyai arti :
permohonan yang dipanjatkan kepada Allah.
> Do’a diperintahkan dan merupakan iba-
dah.
Allah memerintahkan hambanya agar berdoa
kepada-Nya; seperti firmanNya :
 QS. Al-Mu’min : 60
“ Dan Tuhanmu berfirman : Berdo’alah kepada
Ku niscaya Ku-kabulkan bagimu.
 Sabda Rasulullah SAW:
“ Dari Nu’man bin Basyir, bahwa sesungguh-
nya Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya
do’a itu adalah ibadah, lalu ia membaca (ayat
yang artinya) Berdo,alah kepada-Ku, niscaya
akan Ku kabulkan bagimu, sesungguhnya
orang-orag yang menyombongkan diri tidak
mau beribadah kepadaku maka akan masuk neraka
jahanam dalam keadaan hina dina ( Al Mukmin 60).
HR. Ahmad dan Ashhabu Sunan.
 Dan sabdanya lagi :
Barang siapa tidak mau meminta/berdoa
kepada Allah, maka Allah murkakepada –
nya. ( HR. Ibnu Majah ).
Hadits ini memberi inspirasi kepada seorang penyair
yang kemudian berdendang :
 Tuhan akan murka jika engkau tak mau meminta
kepadanya, dan sebaliknya manusia akan murka jika
dimintai apa-apa.
> Do’a hanya dapat dipanjatkan kepada
Allah SWT.
Oleh karena itu do’a adalah ibadah sedang
yang berhak diibadahi hanya Allah SWT
sendiri, maka do’a hanya dapat dipanjatkan
kepada-Nya saja, dan tidak boleh
dipanjatkan kepada apapun atau siapapun.
Allah berfirman :
> Hanya kepada-Mu kami beribadah, dan
hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.

Anda mungkin juga menyukai