Anda di halaman 1dari 22

Bagaimana Umat Muslim

Memaknai Musibah
Maya Fitriani, S.Ked
Ujian Hidup Sebuah Keniscayaan :
Surat Al Baqarah ayat 155-156

Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,


dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
(sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami
kembali)“.
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Kami
mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada
Kami.” (QS. Al-Anbiyaa: 35)

• Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari


setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu
Kami jadikan dia mendengar dan melihat(QS. Al Insan:2)
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Kami
mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada
Kami.” (QS. Al-Anbiyaa: 35)

• Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari


setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu
Kami jadikan dia mendengar dan melihat(QS. Al Insan:2)
Bagaimana Musibah itu terjadi :
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan
(dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi
tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah
ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya
mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah
merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan
ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka
perbuat. Surat An-Nahl Ayat 112
• Imam Ibnu Majah meriwayatkan bahwa akan ada lima bencana yang akan
menimpa umat ini. Dari Abdullah bin Umar bin al-Khathab ia berkata “
Aku adalah salah seorang dari sepuluh keluarga muhajirin yang berada di
rumah kediaman Rasulullah, lalu ia menghadapkan wajahnya kepada kami,
“Wahai kaum Mujahairin !! sesungguhnya ada lima perkara dan aku
berlindung kepada Allah SWT agar kalian tidak menemuinya, beliau
bersabda;

1. Tidaklah muncul perbuatan keji (zina ) pada suatu kaum


hingga mereka melakukannya secara terusterang kecuali Allah
akan menimpakan kepada mereka sebagai penyakit (tha’un) dan
wabah yang belum pernah menimpa kepada orang-orang
sebelum mereka.
2. Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran dan timbangannya
niscaya mereka akan di timpa dengan tandusnya tanah, paceklik
sepanjang tahun serta berkuasanya pengusa-penguasa yang
zhalim.

3. Dan tidak suatu kaum enggan mengeluarkan zakat hartanya


kecuali Allah SWT akan menimpakan kepada mereka bencana
dengan tidak diturunkan hujandari atas langit kepada mereka
dan kalaulah bukan karena bintang ternak niscaya Allah SWT
akan menahan turunya hujan selama lamanya..
4. Dan tidaklah suatu kaum mengingkari janji antara mereka
dengan Allah dan RasullNya melainkan Allah akan
mendatangkanmusuh-musuh yang bukan dari golongan mereka,
lalu merampas sebagian harta yang ada di tanagan mereka.

5. Dan selama peminjam-peminpin-pemimpin mereka tidak


berhukum degan kitabullah dan tidak memilih yang terbaik dari
apa yang Allah SWT turunkan melainkan Allah SWT turunkan
kepada mereka kesengsaraan (perpecahan ) di antara
mereka.”(HR. Imam Ibnu Majah,4019, dan di hasankan oleh
Syaikh Al-Bani).”
Hikmah dari Musibah :

• Musibah Adalah Penghapus Dosa


• “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan
sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan
bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang
mengugurkan daun-daunnya”.(HR. Bukhari no. 5660 dan
Muslim no. 2571).

• Meninggikan derajat seorang mukmin


» ‫• « َم ا ُيِص يُب اْلُم ْؤ ِم َن َش ْو َك ٌة َفَم ا َفْو َقَها ِإَّال َر َفَعُه ُهَّللا ِبَها َد َرَج ًة َأْو َح َّط َع ْنُه ِبَها َخ ِط يَئًة‬
• Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah tertusuk duri
atau lebih dari itu, kecuali dengannya Allah tinggikan dia
satu derajat atau Allah hapuskan darinya satu kesalahan.
(HR Muslim, at-Tirmidzi, Ahmad)
• “Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit,
kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga
duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan
sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari no.
5641).

• “Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah


pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa
dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada
dirinya”.(HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim
I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, dishohihkan Syeikh
Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576).
• Bersabar dengan musibah, akan
mendatangkan barokah dari Allah SWT
berupa surga

“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)


orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna
lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan
yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-
orang yang mendapat petunjuk ”. (QS. Al-Baqaroh : 155-157).
Dalam beberapa hadis Qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman :
“Wahai anak Adam, jika engkau sabar dan mencari keridhoan pada saat
musibah yang pertama, maka Aku tidak meridhoi pahalamu melainkan
surga”. (HR. Ibnu Majah no.1597, dihasankan oleh Syeikh Albani
dalam Shohih Ibnu Majah : I/266).
• Bersabar dengan musibah,
mendapatkan keridhoan Allah
Rasulullah shollallahu alaihi wa
sallam bersabda : “Sesungguhnya besarnya pahala itu
tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah
menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka.
Barangsiapa yang ridho maka baginya keridhoan, dan
barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan”. (HR.
Tirmidzi no. 2396, Ibnu Majah no. 4031, dihasankan Syeikh
Albani dalam Shohih Sunan Tirmidzi II/286).
• Untuk Kebaikan seorang
hamba

Nabi SAW bersabda,“Jika Allah mmenghendaki kebaikan


untuk seorang hamba-Nya maka Allah akan menyegerakan
hukuman untuknya didunia.Sebaliknya jika Allah
menghendaki keburukan utk seorang hamba maka Allah
akan biarkan orang tersebut dgn dosa2nya sehingga Allah
akan memberikan balasan untuk dosa tersebut pd hari
Kiamat nanti”(HR Tirmidzi, hasan)
Menyadarkan seorang hamba yang tadinya
lalai dan jauh dari mengingat Allah

“Telah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan


karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
lepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (kejalan yang benar).”(30:41)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat
sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka
bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan
diri”. (QS. Al-An’aam : 42).
• Untuk menyempurnakan penghambaan
diri dan ketundukan seorang Mukmin
kepada Allah

“Sungguh mengagumkan keadaan seorang Mukmin,


semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya),
dan ini hanya ada pada seorang Mukmin; jika dia
mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu
adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan
dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR
Muslim (no 2999)
Bagaimana Kita Bersikap?
1. Bersabar dan lapang dada
‫ُقل َّلن ُيِص يَبَنا ِإاَّل َم ا َك َتَب ُهَّللا َلَنا ُهَو َم ْو اَل َنا َو َع َلى ِهَّللا َفْلَيَتَو َّك ِل اْلُم ْؤ ِم ُنوَن‬
Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan
apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung
Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal.’” (TQS. at-Taubah [9]: 51).

‫ما أصاب من مصيبة إال بإذن هللا ومن يؤمن باهلل يهد قلبه وهللا بكل شيء عليم‬
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang)
kecuali denga izin Allâh; barang siapa yang beriman kepada
Allâh, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya.
Dan Allâh Maha Mengetahui segala sesuatu
(Qs at-Taghâbun/64:11)
2. Beriman dan bertaqwa kepada
Allah, untuk memperoleh
barokah
‫ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء واألرض ولكن كذبوا‬
‫فأخذناهم بما كانوا يكسبون‬
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya(7:96).
3. Beriman dan bertaqwa kepada Allah, untuk
memperoleh kenikmatan
• Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allâh dan
seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu
yang memberi (kemaslahatan)[2] hidup bagimu (Qs al-
Anfâl/8:24)

• “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu


dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan
yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan
yang baik kepadamu (di dunia) sampai kepada waktu
yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada
tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya (di akhirat nanti)” (Qs Hûd/11:3)
4. Berhati-hati, tetap memelihara diri
dalam taat kepada Allah SWT, jangan
sampai berkontribusi mendatangkan
musibah

‫واتقوا فتنة ال تصيبن الذين ظلموا منكم خآصة واعلموا أن هللا‬


‫شديد العقاب‬
“Dan peliharalah dirimu dari siksa yang tidak
khusus menimpa orang-orang zhalim saja
diantara kamu dan ketahuilah bahwa Allah
SWT amat keras siksanya.”(8:25)
5. Membantu saudara-saudara kita yang
tertimpa musbah
Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa melepaskan kesusahan
seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan
kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan
seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan
urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menutupi (aib)
seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan Akhirat;
dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong
saudaranya.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda :

‫َلْيَس ِم َّنا َم ْن َال َيْهَتْم ِبُأُم ْو ِر ْالُم ْس ِلِم ْيَن‬


“Tidaklah termasuk golongan kita, mereka yang tidak peduli dengan
persoalan-persoalan umat Islam.”
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai