Anda di halaman 1dari 18

MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KELAS 6

SEMESTER 1
2023-2024
BAB I
ADZAN DAN IQOMAH

A. Contoh Kumandang Adzan

Kita akan menyaksikan video adzan berikut ini:

https://youtu.be/Q72IKH0_fpA?t=72

https://youtu.be/IN29ahq9Dxo?t=96

B. Lafadz adzan

C. Sejarah Adzan

Sejarah Awal mula Adzan

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar

“ketika kaum muslim datang ke Madinah, mereka berkumpul. Mereka memperkirakan waktu solat,
tetapi tidak ada seorangpun yang menyerukan Sholat. Oleh karena itu, pada suatu hari, mereka
membicarakannya. Sebagian diantara mereka berkata, “gunakanlah lonceng seperti orang-orang
Nasrani.” Sebagian lain berkata: “gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi.” Lalu umar
berkata: “mengapa kalian tidak menyerukan seseorang untuk melakukan solat?” kemudian
Rasulullah SAW bersabda, “hai Bilal, berdiri dan serukanlah panggilan Sholat.

(H.R. Imam Bukhori, Imam Muslim, At Tirmidzi, An Nasa’i)


D. Keutamaan Adzan

KEUTAMAAN ADZAN

1. Adzan mengusir Syaitan


Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah bersabda:
“apabila diserukan Adzan untuk solat, syaitan pergi berlalu
dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar Adzan. Bila
mu’adzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga
ketika diserukan iqomat ia berlalu lagi.” (H. R. Bukhori,
Muslim)
2. Para Mu’dzin akan dimasukan kedalam surga Allah
Dari Abu Hurairah berkata.: “kami pernah bersama Rasulullah
SAW, lalu Bilal berdiri mengumandangkan Adzan, lalu ketika
selesai, Rasulullah SAW bersabda ‘barangsiapa mengucapkan
seperti ini dengan yakin, niscaya dia masuk surga.’
3. Mendapatkan pahala yang sangat banyak
“Mu’adzin mendapatkan pahala seperti pahala orang yang solat
bersamanya.” (H. R. An Nasa’i)

E. Lafadz Iqomah
BAB II

Q.S AN NASHR

A. Q.S An Nashr dan Mufrodat

Terjemahan Text Qur'an Ayat

‫ِه‬ ‫ِإ‬
‫َذا َج اَء َنْص ُر الَّل َو اْلَفْتُح‬
Apabila telah datang pertolongan Allah 1
dan kemenangan.

Dan kamu lihat manusia masuk agama ‫َأ الَّنا ْد ُلوَن يِف ِديِن الَّلِه‬ 2
Allah dengan berbondong-bondong, ‫َو َر ْيَت َس َي ُخ‬
‫َأْفَو اًج ا‬
maka bertasbihlah dengan memuji
‫َفَس ِّبْح َحِبْم ِد َر ِّبَك َو اْس َتْغِف ْر ُه ِإ ُهَّن‬
3
Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-
Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penerima tobat. ‫َك اَن َتَّو اًبا‬

Kosa Kata Bahasa Arab

Artinya Mufordat (kosa kata) Artinya Mufrodat (kosa kata)


‫ِد‬
‫َج اَء‬
Agama Datang
‫ْيٌن‬
Pujian Pertolongan
‫ْمَحٌد‬ ‫َنْص ٌر‬
Manusia
‫َالَّناُس‬
Apabila
‫ِإَذا‬

B. Asbabun Nuzul

Surat An Nasr adalah surat yang terakhir diturunkan kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam. Yakni setelah surat At Taubah. Menurut Ibnu Katsir, ia diturunkan di
Mina sewaktu Haji Wada’. Namun ada pula yang berpendapat diturunkan sebelum Fathu
Makkah.

Asbabun Nuzul Surat An Nasr ini terkait dengan dua hal. Pertama, ia mengabarkan
kemenangan dan masuk Islamnya orang-orang Arab berbondong-bondong. Kedua, ia
mengisyaratkan telah dekatnya ajal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu menjelaskan bahwa surat ini diturunkan pada pertengahan
hari-hari tasyrik. “Maka aku mengetahui bahwa hal ini merupakan al wada’ (perpisahan),”
kata Ibnu Umar.

Mengenai Asbabun Nuzul Surat An Nasr, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menjelaskan
bahwa setelah Allah menurunkan surat ini, Rasulullah memanggil Fatimah radhiyallahu
‘anha. Fatimah menangis saat Rasulullah mengabarkan bahwa ajalnya telah dekat. Lalu
Fatimah tersenyum karena Rasulullah bersabda:

‫ َفِإَّن ِك َأَّو ُل َأْه ِلى َالِحٌق ِبى‬، ‫َال َت ْبِكى‬

“Jangan menangis, karena sesungguhnya engkau adalah keluargaku yang paling awal
menyusulku.” (HR. Ad Darimi dan Thabrani; hasan)

Terkait juga dengan asbabun nuzul surat An Nasr, Imam Bukhari meriwayatkan dari
Ibnu Abbas bahwa Umar bin Khattab menyertakan beliau dalam majelis para pahlawan
perang Badar. Sebagian pahlawan Badar keberatan Ibnu Abbas dimasukkan dalam majlis
itu.

Lalu Umar pun menguji mereka semua. “Apa pendapat kalian mengenai firman Allah idza
ja’a nashrullahi wal fath dalam surat An Nasr?”

“Allah memerintahkan kita untuk bertahmid dan beristighfar kepada-Nya jika Dia
menolong dan memberi kemenangan,” jawab salah seorang dari mereka. Yang lain diam,
tidak ada jawaban berbeda.

“Apakah demikian pendapatmu wahai Ibnu Abbas?”

“Tidak wahai Amirul Mukminin. Idza ja’a nashrullahi wal fath merupakan isyarat ajal
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang Allah beritahukan kepada beliau. Datangnya
kemenangan dan fathu Makkah merupakan tanda ajal beliau.”

“Aku tidak mengetahui tafsir surat An Nasr ini melainkan apa yang kamu katakan,”
pungkas Umar.

Adapun kandungan surat an nashr adalah sbebagai berikut:

1. Surat yang berkaitan dengan peristiwa Fathul Mekah (pembebasan Kota Mekah)
Fathul mekah terjadi pada tahun ke 8 hijriah, RAsulullah saw berangkat dari
madinah ke mekah dengan jumlah 10.000 kaum muslimin.
2. Melalui Surat ini juga Allah menjajikan bahwa manusia akan masuk agama islam
secara berbondong-bondong
3. Anjuran agar kepada kita agar kita selalu bertasbih kepada Allah swt dan memuji
Allah swt. Selalu bersyukur kepada Allah swt atas segala kenikmatan Allah swt
4. Anjuran selalu beristigfar kepada Allah swt
5. Yang terakhir kandungan dari Q.S An Nashr adalah Allah itu Maha Penerima Taubat

C. Menulis Al Qur’an

Tuliskan Kembali ayat disampingnya Contoh Ayat

‫ِإ‬
‫َذا َج اَء َنْص ُر‬
1

‫َفْت‬‫ْل‬ ‫ا‬ ‫الَّلِه‬


‫َو ُح‬

‫َو َر َأْيَت الَّناَس‬


2

‫َيْد ُخ ُلوَن يِف‬


‫ِديِن الَّلِه‬
‫َأْفَو اًج ا‬
‫ِد‬ 3
‫َفَس ِّبْح َحِبْم‬
‫َر ِّبَك‬
‫ِف‬
‫َو اْس َتْغ ْر ُه ِإَّنُه‬
‫َك اَن َتَّو اًبا‬
BAB III
BERSUCI
(ISTINJA)
A. Pengertian
ISTINJA adalah bersuci atau membersihkan kotoran setelah buang air kecil
atau buang air besar.
Yang harus kita ingat adalah ketika kita buang air itu harus di tempatnya,(wc, toilet)
tidak boleh di sembarang tempat.

B. ADAB (cara ) beristinja


1. Berdoa sebelum masuk ke WC, kamar mandi , Toilet
“bismillah ..allahumma ini a’udzubika minal khubutsi wal khoba’itsi
2. Posisi jongkok ketika buang air
3. Tidak menghadap kiblat kerita buang air kecil atau air besar
4. Tidak ngobrol, tidak nyanyi-nyayi dan tidak berlama-lama di WC
5. Berdehem 3 kali ketika setelah buang air kecil
6. Membersihkan anggota badan tempat keluarnya air kesil ataupun air besar
7. Membersihkan toilet atau kloset yang telah digunakan untuk membuang air kecil
ataupun air besar.
8. Berdoa setelah keluar dari toilet atau wc “gufroonaka”

C. Benda yang dapat digunakan untuk beristinja adalah :


1. Air
2. Batu
3. Tisu
4. Daun

D. Hikmah beristinja dengan benar

Hadits Rasulullah saw;

”Rasulullah saw bersama sahabat sedang berjalan kemudian melewati pemakaman,


seketika Rosulullah saw berhenti di satu makam kemudian beliau menancapkan pelepah
pohon kurma yang masih basah di atas makam tersebut, melihat perlakuan Rasulullah
saw seperti itu maka sahabat bertanya. Ya Rosulallah kenapa engkau melakuan hal
tersebut, Rasulullah saw bersabda, saya mendengar orang yang di dalam makam
tersebut sedang disiksa kemudian saya menancapkan pelepah kurma tersbut Agar Allah
memeberi keringanan siksaan selama pelepah kurma tersebut masih basah, sahabat
bertanya kembali: ya Rosullah apa penyebab dia di siksa di alam kuburnya..? Rasulullah
bersabda , karena ketika di dunia dia tidak membersihkan bekas kencingnya ( istinja ).

Dari hadits diatas kita bisa mengambil beberapa hikmah beristinja dengan benar yaitu:

1. Dijauhkan dari siksa kubur


2. Terjaganya kebersihan dan kesehatan badan
3. Mendapatkan pahala yang besar dari Allah swt
BAB IV
BERWUDHU

A. Dalil Berwudhu
Al-Qur’an surat Al-Maidah (5) ayat 6

‫اَي َأَهُّيا اِذَّل يَن آَمُنوا َذ ا ُقْمْمُت ىَل الَّص اَل ِة َفاْغِس ُلوا ُو ُج وَه ْمُك َو َأْيِد َيْمُك ىَل اْلَمَر اِف ِق َو اْم َس ُح وا‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ِبُر ُء وِس ْمُك َو َأْر ُج َلْمُك ىَل اْلَكْع َبِنْي ۚ َو ْن ُكْنْمُت ُج ُنًبا َفاَّط َّهُر واۚ َو ْن ُكْنْمُت َم ْر ٰىَض َأْو َعٰىَل َس َفٍر ْوَأ‬
‫ِع‬ ‫ِإ‬ ‫ِّن‬ ‫ِإ‬ ‫اَل‬ ‫ِم ْمُك ِم ْل ِإ‬
‫ِئ‬
‫َف‬ ‫َط‬ ‫َف‬
‫َج اَء َأَح ٌد ْن َن ا َغا ِط ْو َم ْس ُمُت ال َس اَء ْمَل ِجَتُد وا َم اًء َتَيَّمُم وا َص يًد ا ِّي ًبا اْم َس ُح وا‬
‫َف‬ ‫َأ‬
‫ِبُو ُج وِهْمُك َو َأْيِد يْمُك ِم ْنُهۚ َم ا ُيِر يُد اُهَّلل ِلَيْجَع َل َعَلْي ْمُك ِم ْن َح َر ٍج َو َٰل ِكْن ُيِر يُد ِلُيَط ِّهَر ْمُك َو ِلُيَّمِت ِنْع َم َتُه‬
‫َعَلْي ْمُك َلَع َّلْمُك َتْش ُكُر وَن‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki”

Kosa kata Bahasa Arab :

Artinya Mufordat (kosa kata) Artinya Mufrodat (kosa kata)


Baik ‫َط ِّي ٌب‬ Kepala ‫ُر ُء وٌس‬
Siku ‫َاْلَمَر اِف ُق‬ Wajah ‫ُو ُج وٌه‬
Datang
‫َج اَء‬ mencuci ‫َغَس َل‬

B. Wudhu yang tertib

Syarat Sah Wudhu

1. Islam
2. Baligh
3. Tidak berhadas besar
4. Menggunakan air yang suci dan mensucikan artinya air mutlak
5. Tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi masuknya air ke kulit seperti Cat, atau
Oli.

Rukun Wudhu

1. Niat (didalam hati untuk berwudhu)


2. Membasuh muka
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Mengusap kepala dari pangkal sampai ujung rambut kemudian diteruskan sampai
ke kedua telinga.
5. Membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki
6. Tertib artinya berurutan sesuai dengan urutan diatas

Sunnah- sunnah dalam berwudhu

1. Memulai dengan Bismillah.


2. Membasuh kedua tangan sampai siku .
3. Berkumur-kumur dan mencuci hidung dari satu cidukan air sebanyak 3 kali
4. Melebihkan berkumur-kumur dan mencuci hidung dengan cara menghirup air
masuk kedalam lubang hidung.
5. Mendahulukan anggota tubuh yang kanan dari pada yang kiri
6. Mencuci sebanyak 3 kalisecar tertib.
7. Mencuci tangan dengan menyilang- nyilangi jari tangan.
8. Setelah selesai wudhu membaca do’a :
9. sholat dua rekaat yang biasanya disebut sholat sunnah wudhu.

Hal- hal yang dapat membatalkan wudhu

1. Keluar sesuatu dari kemaluan atau anus, sekalipun hanya angin.


2. Tidur yang tidak tetap dari tempatnya.
3. Hilang akal karena mabuk, sakit, pingsan, atau ayan.
4. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa yang bukan
mahromnya.
5. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan bagian dalam dan jari-jari tangan.

C. Keutamaan Wudhu
Keutamaan seseorang melaksanakkan wudhu:

1. Bersuci adalah setengah dari iman. (Shahih Muslim : 223)


2. Menghapus dosa-dosa kecil. (Shahih Muslim : 244)3.
3. Mengangkat derjad seorang hamba. (Shahih Muslim : 251)
4. Jalan ke sorga. (Shahih Bukhari : 1149 dan Sahih Muslim : 2458)
5. Tanda keistimewaan ummat ini ketika mereka mendatangi telaga. (Shahih Muslim :
234)
6. Cahaya bagi seorang hamba di hari kiamat. (Shahih Muslim : 250)
7. Untuk pembuka ikatan syetan. (Shahih Bukhari : 1142 dan Shahih Muslim : 776)
BAB V
RUKUN ISLAM

A. Bernyanyi Rukun Islam

Link Video Nusa Rara bernyanyi Rukun Islam

https://youtu.be/JYRgjENNkw8?t=187

Rukun Islam by Nusa Rara


Hai teman-teman aku ingin mengingatkan
Ada hal utama yang harus kita amalkan
Hai kawan-kawan mari kita perhatikan
Lima rukun Islam yang harus kita amalkan
Satu..syahadat
Dua..sholat
Tiga…puasa
Empat…bayar zakat
Lima…naik haji jika sudah mampu
Itu rukun islam yang harus kita amalkan
Ayoo hafalkan semua..
Ini rukun islam yang paling mulia
Ayoo hafalkan semua…
Tanamkan dalam hati agar Allah cinta kita
B. Hadits tentang Rukun Islam

‫ِمَس‬ ‫ِض‬ ‫ِد ِهلل‬ ‫ِد‬


‫َعْن َأيِب َعْب الَّر َمْحِن َعْب ا ْبِن ُعَمَر ْبِن اَخْلَّطاِب َر َي اُهلل َعْنُه َم ا َقاَل ْعُت‬
‫ َش َه اَدُة َأْن َال ِإَلَه ِإَّال‬: ‫ ُب ْاِإل ْس َالُم َعَلى ْمَخٍس‬: ‫َرُسْو َل اِهلل صلى اهلل وسلم َيُقْو ُل‬
‫َيِن‬
‫ِة‬ ‫ِة‬
‫ا َأَّن َّم دًا ُل اِهلل ِإَقا الَّصَال ِإ َتا الَّز َك ا ُّج اْل ِت‬
‫َو َح َبْي َو َص ْو ُم‬ ‫َو ْي ُء‬ ‫َو ُم‬ ‫ُهلل َو َحُم َرُسْو‬
‫ رواه الرتمذي ومسلم‬. ‫َر َم َض اَن‬
Artinya: Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh- Khottob radiallahuanhuma
dia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Islam dibangun diatas lima
perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi
Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan
puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim).

C. Bermain Teka-teki materi Rukun Islam


Link untuk teka-teki silang
https://www.proprofsgames.com/ugc/crossword/rukun-islam
BAB VI
KETELADALAN NABI YUSUF alaihis salam

A. Kisah Nabi Yusuf alaihis salam


Menyaksikan kisah nabi Yusuf a.s
https://youtu.be/LroWr7fE7G4?t=62

B. Kisah singkat Nabi Yusuf alaihis salam


Kisah nabi Yusuf Allah swt telah menceritakan dalam surat Yusuf surat ke 11 terdiri
dari 111 ayat

Kisah singkat nabi Yusuf alahis salam

Nabi Yusuf alaihissalam adalah putra dari Nabi Ya'kub dan Ribka. Nabi Yusuf adalah
cucu dari Ishaq, silsilah lengkapnya adalah Yusuf bin Yaʿqub bin Ishaq bin Ibrahim bin
Azar bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam
bin Nuh.

Nabi Yusuf mempunyai dua belas orang saudara, beliau merupakan anak ke tujuh. Di
antara kedua belas saudara Nabi Yusuf, hanya Bunyamin saudara sekandungnya, namun
ibu kandungnya wafat ketika ia berusia 12 tahun.

Ayahnya berkata, "Hai anakku, jangan kamu ceritakan mimpi itu kepada saudara-
saudaramu, sebab akan menimbulkan kedengkian di hati mereka sehingga mereka
tergoda oleh setan untuk mengatur siasat mencelakakanmu. Mereka akan membuat tipu
daya dan berbuat makar terhadapmu. Sesungguhnya setan adalah musuh manusia yang
sangat nyata.

Nabi Yusuf as juga merupakan anak yang paling disayangi Yaqub, sehingga saudaranya
merasa cemburu dan mereka merencanakan suatu rencana untuk membuang Yusuf.

Saudara-saudara Nabi Yusuf alaihissalam meminta izin pada Nabi Yaqub as untuk
membawa Nabi Yusuf as pergi bersama mereka, dan mereka diizinkan. Dalam perjalanan,
Yusuf dimasukkan ke dalam sumur dan ditinggal pergi oleh saudara-saudaranya. Sehingga
kemudian segerombolan kafilah yang sedang dalam perjalanan ke Mesir melewati sumur
tersebut. Mereka berhenti untuk mengambil air, namun bukan air yang mereka dapatkan,
melainkan pemuda tampan yang keluar dari sumur.

Nabi Yusuf Dipenjara

Nabi Yusuf Difitnah dan Dipenjara Nabi Yusuf pun dibawa dibawa oleh mereka ke Mesir
untuk dijadikan budak. Nabi Yusuf kemudian menjadi pelayan di rumah Raja Al Aziz
hingga beberapa tahun kemudian.
Mentakwilkan Mimpi Raja

Kisah Nabi Yusuf as Menakwilkan Mimpi Raja Dalam Kisah Nabi Yusuf as selanjutnya
diceritakan bahwa di dalam penjara, mereka mengetahui bahwa Yusuf memiliki kejujuran
yang tinggi dan dapat menafsirkan mimpi

Pertemuan Nabi Yusuf dan Nabi Ya’kub ayahnya

Nabi Yusuf kemudian meminta mereka membawakan bajunya kepada ayahnya dan
mengusapkan pada wajah ayahnya untuk memulihkan penglihatannya dan juga
memerintahkan mereka untuk membawa orangtua dan keluarga mereka ke Mesir.
Setelah tiba di Mesir, orang tua dan saudara-saudaranya bersujud untuk
menghormatinya. Nabi Yusuf kemudian mengingatkan akan mimpinya pada masa muda
yang ditafsirkan oleh ayahnya; sebelas planet, matahari, dan bulan bersujud padanya

C. Keteladanan dari kisah Nabi Yusuf alaihis salam


merumuskan keteladanan nabi Yusuf yang dapat dicontoh dikehidupan sehari-hari
keteladan nabi Yusuf a.s:
1. Taat kepada Allah swt
2. Hormat dan patuh kepada orang tua
3. Pribadi yang pemaaf
4. Tidak pendendam
5. Murah hati
6. Selalu bertawakal kepada Allah
BAB VII
IBADAH SHOLAT

A. Dalil tentang Ibadah Sholat


Mari kita buka Mushafnya untuk yang pertama silahkan buka :

1. Q.S Adz Dzariyat (51) ayat 56


‫ا َلْق اِجْلَّن اإلْن ِإال ِل ُد وِن‬
‫َو َس َيْع ُب‬ ‫َو َم َخ ُت‬
Artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”

2. Q.S Al Baqoroh (2) ayat 110

‫و‬ ‫ُد‬ ‫َأِقي وا الَّصالَة آُتوا الَّز َك اَة ا َق ِّد وا أل ُفِس ُك ِم ٍرْي ِجَت‬
‫ُه‬ ‫َو َم ُت ُم ْن ْم ْن َخ‬ ‫َو‬ ‫َو ُم‬
‫ِعْنَد الَّلِه ِإَّن الَّل َمِبا ُلوَن ِص‬
‫َه َتْع َم َب ٌري‬
Artinya “Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang
kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.

3. Q.S Al Isro (17) ayat 78

‫َأِقِم الَّصالَة ِلُد ُلوِك الَّش ْم ِس ِإىَل َغَس ِق الَّلْيِل َو ُقْر آَن اْلَف ْج ِر ِإَّن ُقْر آَن‬
‫اْلَف ْج ِر َك اَن َم ْش ُه وًدا‬
Artinya : “Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam
dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).

Anak-anak yang bapak cintai di bawah ini bapak sedikit tuliskan tentang pentingnya
Sholat bagi kita :

1. Ibadah Sholat adalah sarana untuk kita bisa berkomunikasi dengan Allah swt.
2. Dengan Ibadah sholat kita akan mendapatkan Rahmat Allah
3. Ibadah Sholat adalah kunci masuk Surga
B. Praktek Sholat dengan tertib

Link belajar sholat dengan tertib


https://youtu.be/LH4Te_KiILY?t=27
BAB VIII
KISAH KETELADANAN NABI SYU’AIB alaihis salam

A. Kisah Nabi Syu’ain alahis salam

Menyaksikan kisah nabi Syu’aib a.s


https://youtu.be/z04zLGSXHgY?t=211
https://youtu.be/nbTsUlbzddY?t=47
https://youtu.be/GrWVZkcCgfg?t=48

Kisah singkat Nabi Syu’aib alihis salam


Nabi Syu’aib ‘alaihissalam tinggal di kota Madyan yang letaknya di Yordania sekarang.
Ketika itu, masyarakatnya kafir kepada Allah dan melakukan berbagai kemaksiatan,
seperti membajak dan merampas harta manusia yang melintasi mereka. Mereka juga
menyembah pohon lebat yang disebut Aikah.

Mereka bermuamalah buruk dengan manusia, menipu dalam melakukan jual beli dan
mengurangi takaran dan timbangan. Maka Allah mengutus kepada mereka seorang rasul
dari kalangan mereka bernama Nabi Syu’aib ‘alaihissalam. Beliau mengajak mereka
beribadah kepada Allah dan tidak berbuat syirik, melarang mereka mengurangi takaran
dan timbangan serta melarang melakukan pembajakan, dan melarang berbuat buruk
lainnya. Nabi Syu’ab ‘alaihissalam berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia.
Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia
barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
muka bumi setelah Allah memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
betul-betul orang-orang yang beriman.— Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan
dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan
menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok…dst.” (QS. Al A’raaf: 85)

Demikianlah, Nabi Syu’aib ‘alaihissalam terus berdakwah kepada kaumnya dan


menerangkan kebenaran kepada mereka, tetapi yang beriman hanya sedikit saja,
sedangkan sebagian besar mereka kafir. Meskipun begitu, beliau tidak berputus asa
terhadap penolakan mereka, bahkan tetap sabar mendakwahi mereka dan mengingatkan
mereka nikmat-nikmat Allah yang tidak terhingga. Akan tetapi kaumnya tetap tidak
menerima nasihat dan dakwahnya, bahkan mereka berkata kepada Nabi Syu’ab sambil
mengolok-olok, “Wahai Syu’aib! Apakah shalatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan
apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami berbuat apa yang kami
kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun
lagi berakal.” (QS. Huud: 87)

Kemudian Nabi Syu’aib membantah mereka dengan kalimat yang halus sambil mengajak
mereka kepada yang haq, “Wahai kaumku! Bagaimana pendapatmu jika aku mempunyai
bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari-Nya rezeki yang baik
(patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu
(dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan)
perbaikan selama aku masih sanggup. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan
(pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku
kembali.” (QS. Huud: 88)

Seperti itulah Nabi Syu’aib ‘alaihissalam, Beliau berdakwah dengan argumentasi yang
kuat, sehingga Beliau disebut Khathibul Anbiya’ (Ahli Pidato dari kalangan para nabi).

Selanjutnya, Beliau berkata kepada mereka menakut-nakuti mereka dengan adzab Allah
dan mengajak mereka kembali kepada Allah, “Wahai kaumku, janganlah pertentangan
antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa adzab
seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Saleh, sedang kaum Luth
tidak (pula) jauh (zaman dan tempatnya) dari kamu.—Dan mohonlah ampun kepada
Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang
lagi Maha Pengasih.” (QS. Huud: 89-90)

Maka mereka mengancam akan menghukum Beliau, mereka berkata, “Wahai Syu’aib! Kami
tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-
benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidak karena keluargamu
tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamu pun bukanlah seorang yang kuat di sisi
kami.” (QS. Huud: 91)

Syu’aib menjawab, “Wahai kaumku, apakah keluargaku lebih terhormat menurut


pandanganmu daripada Allah, sedang Allah kamu jadikan di belakang (tidak dipedulikan)?
Sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 91)

Selanjutnya, Nabi Syu’aib menakut-nakuti mereka dengan adzab Allah jika mereka tetap
di atas kesesatan dan kemaksiatan mereka, tetapi kaumnya malah menjawab ancaman itu
dengan mengancam Beliau dan memberikan pilihan, “Mengikuti agama mereka atau pergi
meninggalkan kota mereka bersama orang-orang yang beriman yang mengikutinya.”
Namun Nabi Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamanya tetap teguh di atas
keimanan mereka dan menyerahkan urusan mereka kepada Allah. Maka kaumnya menuduh
Beliau sebagai pesihir dan pendusta (QS. Asy Syu’araa: 185-186) dan mengolok-olok
adzab yang beliau ancamkan, bahkan meminta disegerakan adzab. Para pemuka mereka
juga berkata kepada yang lain, “Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu’aib, tentu kamu
menjadi orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raaf: 90)

Hingga akhirnya Nabi Syu’aib ‘alaihissalam berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhan Kami,
berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan haq (adil) dan Engkaulah pemberi
keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS. Al A’raaf: 89)

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh Nabi syu’aib ‘alaihissalam agar keluar dari
kota itu bersama orang-orang yang beriman karena adzab akan turun menimpa kaumnya,
selanjutnya Allah mengirimkan kepada mereka cuaca yang begitu panas yang membuat
tanaman kering, sumur kering, dan susu hewan habis, maka orang-orang pun keluar
mencari kesejukan, lalu mereka menemukan awan hitam yang sebelumnya mereka kira
sebagai hujan dan rahmat, sehingga mereka berkumpul di bawahnya, kemudian
ditimpakan kepada mereka bunga api yang membakar dan api yang bergejolak sehingga
membakar mereka semua, bumi pun berguncang dan mereka ditimpa suara yang
mengguntur yang mencabut nyawa mereka sehingga mereka menjadi jasad-jasad yang
mati bergelimpangan. Setelah kejadian itu, Nabi Syu’aib meninggalkan mereka sambil
berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-
amanat Tuhanku dan aku telah memberi nasihat kepadamu. Maka bagaimana aku akan
bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?”

Demikianlah, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan kepada mereka berbagai bentuk


adzab dan musibah karena sifat dan perbuatan mereka yang buruk. Allah timpakan
kepada mereka gempa bumi sebagai balasan karena mereka mengancam akan mengusir
Nabi Syu’aib dan para pengikutnya (QS. Al A’raaf: 91). Dia juga menimpakan suara yang
mengguntur sebagai balasan atas olok-olokkan mereka kepada Nabi mereka (QS. Huud:
87). Dan Dia juga menimpakan kepada mereka naungan awan yang daripadanya keluar
bunga api sebagai jawaban atas permintaan mereka untuk ditimpakan adzab berupa
gumpalan dari langit (QS. Asy Syu’aaraa’: 187-188).

Allah menyelamatkan Nabi Syu’aib ‘alaihissalam dan orang-orang yang beriman


bersamanya, Dia berfirman, “Dan ketika datang adzab Kami, Kami selamatkan Syu’aib
dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang
yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati
bergelimpangan di rumahnya.–Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu.
Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Mad-yan sebagaimana kaum Tsamud telah
binasa.” (QS. Huud: 94-95)

Anda mungkin juga menyukai