Anda di halaman 1dari 6

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

TAFSIR SURAT AD DHUHA AYAT 1 - 2

Oleh : Mastur

Asbabun Nuzul
Surat adh dhuha adalah surat makiyyah. Surat ini membicarakan kepribadian Nabi
saw. yang agung, karunia dan nikmat yang Allah anugerahkan kepada beliau di dunia dan
akhirat, agar beliau bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat besar yang Allah limpahkan
tersebut.
Surat ini ini diawali dengan sumpah atas agungnya kedudukan Rasulullah saw., dan
bahwa Allah tidak meninggalkan dan tidak memarahi beliau sebagaimana anggapan orang-
orang musyrik.
Dari Jundub bin Sufyan, ia mengatakan, “Rasulullah saw. jatuh sakit hingga beliau
tidak bisa bangkit selama dua sampai tiga malam.” Lalu seorang perempuan (Jamilah istri
abu lahab) datang dan berkata, “wahai Muhammad, aku sungguh berharap syaithonmu telah
meninggalkanmu. Aku tidak melihatnya mendekatimu sejak dua sampai tiga malam,” maka
Allah menurunkan surat ini.
Para perawi telah sepakat bahwa sebab turunnya surah ini adalah berkenaan dengan
terjadinya fatrah (masa tenggang) turunnya wahyu Allah kepada Rasulullah saw. Beliau
merasa sedih dan susah dengan kejadian ini, sehingga beliau sering pergi ke puncak gunung
untuk menyendiri dan melepaskan kesedihan yang menimpanya. Pada saat beliau
menyendiri dalam kesusahan, malaikat sering menampakan dirinya di hadapan Rasulullah
saw. dan menghiburnya bahwa sesungguhnya beliau adalah Rasulullah.
Perasan sedih yang mencekam beliau tidak lain disebabkan oleh rasa takut akan
murka Allah kepadanya karena Allah telah membencinya. Padahal sebelum itu beliau selalu
merasakan nikmatnya berkomunikasi dengan Allah dan menyaksikan keindahan wahyu
yang menyejukan, sehingga membangkitkan rasa rindunya untuk lebih banyak lagi
mendengarkannya.

1
( ‫ ) والضحي‬demi waktu dhuha

Setiap Allah bersumpah melalui media ciptaannya, maka Allah telah memberikan
keistimewaan terhadap makhluqnya tersebut, seperti Allah bersumpah dengan buah Tin atau
Zaitun, maka hal itu menunjukan bahwa buah Tin atau buah Zaitun memiliki keistimewaan.
Begitu juga dengan waktu dhuha, maka waktu dhuha memiliki keistimewaan.
Waktu dhuha menurut bahasa adalah waktu siang yang ketika memulai memanas.
Waktu dhuha dimulai dari beberapa saat setelah matahari terbit. Dan berakhirnya waktu
dhuha adalah ketika matahari bergelincir atau beberapa saat sebelum tegaknya matahari di
atas kepala. Imam al Maroghi dalam tafsirnya memaknai waktu dhuha adalah waktu
matahari mulai meninggi dan memancarkan sinarnya yang hangat ke alam raya.
Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan-batasan waktu dhuha. Yang pertama
adalah sebagaimana yang telah diselaskan diatas tersebut. Dan yang kedua adalah waktu
secara mutlaq dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari, mereka beralasan
karena adanya kalimat ‫ والليل‬setelah ‫والضحي‬, tetapi yang masyhur adalah pendapat yang
pertama.

Keistimewaan Waktu Dhuha


Waktu dhuha memiliki dua keistimewaan yaitu :
1. Waktu dhuha adalah waktu yang dinamis yaitu waktu waktu penuh dengan
semangat dan bertenaga untuk bergerak. Rasulullah Saw. bersabda :
‫ وك ان اذا بعث س رية او جيش ا بعثهم يف اول النه ار وك ان ص خر رجال ت اجرا وك ان يبعث‬.‫اللهم ب ارك الم يت يف بكوره ا‬

‫ رواه ابوداود‬.‫ وكثر ماله حيت كان ال يدري ما وضعه‬,‫ ويف رواية‬,‫جتارته من اول النهار فاثري وكثر ماله‬

“Ya Allah berkatilah ummatku di pagi harinya. Dan apabila Rasulullah mengutus
sariyah/pasukan, beliau mengutus mereka di awal siang. Dan adalah sahabat shokhr seorang
laki-laki yang kaya raya, ketika ia mengutus perniagaannya di awal siang, ia adalah orang
yang kaya raya dan banyak hartnya, dalam suatu riwayat disebutkan, hartanya yang
berlimpah sehingga ia tidak tahu mau ditaruh mana hartanya.
2. Waktu dhuha yaitu waktu yang di dalamnya di sunnahkan untuk beribadah yang
mulia yaitu sholat dhuha. Sholat dhuha memiliki keistimewaan-keistimewaan
antara lain :
a. Dapat menggantikan shodaqoh persendian tubuh. Allah berikan sendi pada
tubuh manusia adalah merupakan kenikmatan dari Allah, maka waib bagi

2
manusia untuk mensyukuri nikmat tersebut. Di antara cara mensyukurinya
adalah dengan shodaqoh,

ٌ‫ص َدقَة‬ ِ ٍِ
َ ‫صبَ ُح َعلَي ُك ِّل َساَل م م ْن اَ َحد ُك ْم‬
ْ ُ‫ي‬
“Setiap pagi seharusnya setiap sendi berhak diberi shodaqoh”.

ٍ ‫اِنَّه خلق ُكل اِنْس‬


ِ ‫ان ِمن بيِن آدم علَي ِستِّني و ثَاَل‬
‫ث مائة َم ْف ِس ٍيل‬ ََ َ ََ َ ْ َ ُ
“Sesungguhnya Allah telah ciptakan setiap manusia dari bani Adam 360
sendi”.
Rasulullah saw. mengajarkan bagaimana cara bershodaqoh dengan makna yang
lebih luas dari pada hanya sekedar menyebarkan mal :
‫ وهني عن املنكر‬,‫ وامر معروف صدقة‬,‫ وكل هتليلة صدقة‬,‫ وكل تكبرية صدقة‬,‫ وكل حتميدة صدقة‬,‫فكل تسبيحة صدقة‬

‫ رواه مسلم‬.‫ وجُيَْزي من ذلك ركعتان ير َكعُ ُهما يف الضحي‬,‫صدقة‬

“Maka setiap bertasbih adalah bershodaqo, dan setiap tahmid bershodaqoh, setiap takbir
bershodaqoh, setiap tahlil bershodaqoh, dan amar ma’ruf bershodaqoh, dan nahyi munkar
bershodaqoh, dan semuanya dapat diganti dengan dua rokaat yang dilakukan pada waktu
dhuha (dengan sholat dhuha)”. HR. Muslim.
b. Akan dipenuhi segala kebutuhannya di akhir siang.
‫ رواه امحد‬.‫يا بين آدم ال تعجر عن اربع ركعات من اول النهار اكفك آخره‬

“Wahai bani Adam janganlah engkau tinggalkan dari empat roka’at di awal
siang, maka Allah akan cukupkan di akhirnya. HR. Ahmad.
Yang dimaksud dicukupkan adalah akan dijaga dari perbuatan dosa jika terjerumus,
maka Allah akan menangguhkan dan mengampuninya. Allah akan memberikan kemudahan
di dunia maupun di akhirat.
Di antara keistimewaan waktu dhuha, maka waktu dhuha yang lebih afdhol adalah
waktu akhir dari dhuha, Rasulullah saw. bersabda :
‫ص ِال‬ ِ ‫االوبني حني َترم‬
َ ‫ض الف‬
ُ َْ َّ ‫صالة‬
“Sholatnya para kaum awwabin (yang benar melaksanakan taat kepada
Allah) ketika anak unta kepanasan”.

3
( ‫ ) والليل اذا سجي‬dan demi malam ketika sunyi.

Para ulama menafsirkan kalimat ‫ س جي‬dengan bermacam-macam pendapat, dari

bermacam-macam pendapat, imam Al Thobari lebih condong memilih kalimat ‫ سجي‬dengan

makna sunyi dan hening. Para ulama membatasi bahwa malam mulai sunyi adalah ketika
malam gelap yang memuncak atau gelap-gelapnya malam, yaitu ketika rembulan sudah
tenggelam, atau ketika waktu lewat tengah malam.
Karena Allah telah bersumpah dengan salah satu makhluqnya yaitu demi malam
ketika sunyi dan hening, maka malam tersebut telah memiliki keistimewaan. Adapun
keistimewan malam apabila telah sunyi dan hening antara lain yaitu :
Waktu yang menjadi faforit bagi Nabi saw. untuk melakukan sholat malam. Waktu
yang istimewa bagi Nabi saw. untuk bangun dan sholat malam, sebagaimana Allah
berfirman dalam surat al muzammil ayat 1- 4 :

‫ َْأو ِز ْد َعلَْي ِه َو َرت ِِّل الْ ُق ْرآ َن َت ْرتِياًل‬. ‫ص ِمْنهُ قَلِياًل‬ ِ ِ


ْ ‫ ن‬. ‫ قُ ِم اللَّْي َل ِإاَّل قَلياًل‬.‫يَاَأيُّ َها الْ ُمَّز ِّم ُل‬
ْ ‫ص َفهُ َأ ِو ا ْن ُق‬
“Wahai orang yang berselimut. Bangunlah pada malam hari, kecuali sebagian kecil. Yaitu
separuhnya atau kurang sedikit dari itu. Atau lebih dari itu, dan bacalah al qur’an itu dengan
perlahan-lahan.
Bagi orang yang beriman, malam hari bukan hanya untuk mencari kekuatan fisik
dengan istirahat yang panjang atau mencari kekuatan energi fisik dengan istirahat yang
panjang, akan tetapi bagi orang yang beriman pada malam hari adalah untuk mencari suatu
sumber energi yang sangat dahsyat, karena pada malam hari itu Allah turun ke langit bumi,
Rasulullah saw. bersabda :
ِ ‫ من ي ْدعويِن فَاَس تَ ِجيب لَ ه فَمن يس َئ ْليِن فَاُ ْع ِط‬: ‫ فيقول‬.‫اآلخ ِر‬
ِ ‫ث‬ ِ ُّ ‫الس م ِاء‬ ٍِ
‫ فَ َم ْن‬,‫يه‬ َْ َْ ُ ُ ْ ُ َ َْ ُ ُ‫ني َيْب َقي ثُل‬
َ ‫االد ْنيَا ح‬ َ َّ ‫َيْن ِز ُل َربُّنَ ا ُك َّل لَْيلَ ة ايَل‬
‫ رواه البخاري و مسلم‬.ُ‫يَ ْسَت ْغ ِف ْريِن فَاَ ْغ ِف ُر لَه‬

“Tuhan kami turun setiap malam ke langit bumi ketika sampai sepertiga malam akhir, maka
Allah berfirman : Barang siapa yang berdo’a kepadaku maka aku akan kabulkan untuknya,
dan barang siapa yang meminta kepadaku maka aku akan memberikannya, dan barang siapa
yang memehon amapun kepadaku maka aku akan mengampuninya. HR. Bukhori-Muslim
Namun ternyata dalam pelaksanaannya tidak semudah apa yang kita bayangkan,
tentu banyak rintangan-rintangan atau godaan-godaan dari syaithon, Rasulullah saw.
bersabda :

4
ِ ِ ِ ‫يع ِق ُد الشَّيطَا ُن علي قَافِي ِة ر‬
‫يك لَياًل طَ ِوياًل‬
َ َ‫ب َعل‬ ْ َ‫ث ُع َق ٍاد اذَا نَ َام بِ ُك ِّل عُ ْق َد ٍة ي‬
ُ ‫ض ِر‬ َ ‫أس اَ َحد ُك ْم ثَاَل‬ َ َ َ َْ
“Setiap tidur syaithon selalu membuat tiga ikatan pada tengkuk kita, setiap ikatan ia
pukulkan dan menyatakan : malam masih panjang. HR. Bukhori-Muslim
Untuk melepaskan ikatan tersebut Rasulullah saw. bersabda :
ِ َّ ‫ فَاِ َذا َت َو‬,ٌ‫ت ُع ْق َدة‬ ِ ِ
ْ َّ‫صلَّي َحل‬
ٌ‫ت ُع ْق َدة‬ ْ َّ‫ضَأ َحل‬
َ ‫ت عُ ْق َدةٌ فَا َذا‬ ْ َّ‫فَا َذا ا ْستَي َق َظ فَ َذ َكَر اهللَ َحل‬
“Maka apabila bangun tidur, dzikir pada Allah lepas ikatannya, apabila wudlu lepas
ikatannya yang kedua, dan apabila sholat lepas ikatannya yang ketiga”.
Pada suatu ketika ada seorang shahabat yang menemani Nabi saw. dan ia memberi
tahukan kepada shahabat yang lain bahwasanya shahabat itu tadi tertidur sampai pagi,
bahkan sampai tidak sholat, maka Nabi saw. bersabda :
‫َذ َاك َر ُج ٌل بَ َال الشَّيطَا ُن يِف اُذُنَ ِيه‬

“Itulah laki-laki yang kedua telinganya telah dikencingi oleh syaithon”. HR. Bukhori-
Muslim

Cara agar bisa bangun malam


1. Niat ikhlas hanya semata-mata mencari ridho Allah bukan karena kepentingan-
kepentingan yang lainnya. Para ulama dalam menjaga keikhlasannya, jika bangun malam
untuk sholat beliau selalu merahasiakan seperti yang dilakukan oleh seorang ulama yang
bernama Tamim ad daari, suatu ketika ada seseorang mendatangi beliau lalu bertanya :
‫يل‬َّ ِّ َ ُ‫ب اِيَل َّ ِم ْن اَ ْن ا‬ ِّ ‫يل يِف‬ ِ ‫اهلل الر ْكع ةُ اُص لِّيها يِف ج‬
ِ َّ‫وف الل‬ ِ ِ
َ َ‫ك بِاللَّ ِيل َفغ‬
َ ‫ص ل َي الل‬ َّ ‫الس ِّر اَ َح‬ َ َ َ َ ُّ ‫ َو‬,‫ض بًا َش د ًيدا مُثَّ فَ َال‬
َ ‫ب َغ‬
َ‫ض‬ َ ُ‫صالَت‬
َ ‫يف‬
َ ‫َك‬

ُّ ُ‫ُكلَّهُ مُثَّ اَق‬


ِ ‫صهُ ايَل الن‬
‫َّاس‬

“Bagaimana sholatmu di waktu malam, maka ia marah dengan marah yang sangat, kemudian
ia berkata ; demi Allah satu roka’at yang aku sholat padanya di tengah malam dalam
rahasia, lebih aku sukai dari pada aku sholat semua roka’at kemudin aku ceritakan kepada
manusia”.
2. Merasakan bahwa sholat malam untuk memenuhi panggilan Allah.
3. Hindari dari perbuatan maksiat di siang harinya, karena maksiat membuat tubuh dan
mata menjadi berat. Seorang ulama ditanya :
ِ ِ ُّ ‫يد ايِّن اَبيت معايِف واُ ِح‬
ٍ ِ‫يا اَبا سع‬
‫ك‬
َ ُ‫ك ذُنُوب‬
َ ْ‫ول العُلَ َماءُ َقيَّ َدت‬ ُ ُ‫ب قيَ َام اللَّ ِيل واُع ُّد طَ ُهو ِري فَ َما بَايِل اَق‬
ُ ‫ َفَي ُق‬,‫وم‬ ََ ُ َ َ َ َ

5
“Wahai Abi sa’ad sesungguhnya aku dalam keadan sehat wal ‘afiyat dan aku lebih suka
bangun malam untuk sholat dan siapka untuk berwudlu, tetapi aku berat (tidak bisa)
bangun, maka ulama itu berkata ; dosa-dosamu telah membelenggumu”.
Tidak bisa atau berat untuk bangun di karenakan tangan, kaki dan mata telah
terbelenggu oleh syaithon di sebabkan siangnya telah melakukan perbuatan maksiat.
Dosa tangan, dosa kaki dan dosa mata yang membuat terbelenggu, sehingga tidak bias
bangun untuk sholat. Sofyan atsauri seorang ulam terkenal mengungkapkan :
‫ت يِف َن ْف ِسي َهذا ُمَر ٍاء‬ ِ
ُ ‫يت َر ُجاًل َيْبكي َف ُق ْل‬
ُ َ‫ َرا‬.‫ك‬ ٍ ْ‫الليل مَخْسةَاَ ْش ُه ٍر بِ َذن‬
َ ُ‫ب اَ ْذ َنْبتُهُ َو َما َذ َاك َذ ْنب‬
ِ ‫ح ِرم‬
َ ِ ‫ت قيَ َام‬ُ ْ ُ
“Aku pernah tidak bisa bangun sholat malam 5 bulan, dengan dosa yang aku telah
melakukannya, dan apa dosamu ? aku melihat seseorang menangis, maka aku bergumam
pada diriku sendiri, “orang ini lagi pamer”.
‫العْب َد اَل يَْأ ُك ُل اَ ْكلَةً ْاو َي ْف َع ُل فِ ْعلَةً َفيَ ْح ُر ُم اَْو َفيُ ْحَر ُم هِبَا‬ ِ
َ ‫ور ِة َوا َّن‬ ُّ َ‫ت قَِراءَة‬
َ ‫الس‬
ِ ِ ‫َكم ِمن اَ ْكلَ ٍة منع‬
ْ ‫ت قيَ َام اللَّ ِيل َو َك ْم م ْن نَظَْر ٍة َحَر َم‬
ْ َ ََ ْ ْ

ً‫قِيَ ٌام َسنَة‬


“Betapa dari makanan yang dapat mencegah bangun malam dan betapa sering, satu
pandangan mata yang dapat menghalangi seseorang untuk membaca satu surat al qur’an, dan
betapa banyak seorang hamba yang gara-gara sesuap makanan atau suatu perbuatan dosa
dapat terhalang untuk bangun malam selama satu tahun penuh.”

Wallahu a’lam bishowab

Anda mungkin juga menyukai