Dosen Pengampu :
Shohibul Adhkar M.H
Mualim/ 18103070058
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seringkali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai makhluk
yang paling sempurna yaitu kewajiban sholat,atau terkadang tahu tentang kewajiban tetapi tidak
mengerti terhadap apa yang dilakukan.Selain itu juga bagi kaum fanatis yang tidak menghergai
tentang arti khilafiyah,dan menganggap yang berbeda itu salah.Oleh karena itu mari kita kaji
bersama tentang arti sholat, dan cara mengerjakannya serta beberapa unsur didalamnya.
Sholat merupakan rukun islam kedua setelah shadat.Islam didirikan atas 5 sendi (tiang)
salah satunya adalah sholat sehingga barang siapa yang mendirikan sholat,maka ia mendirikan
agama dan barang siapa meninggalkan sholat, maka ia meruntuhkan agama.Sholat harus
didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak 5 kali berjumlah 17 rakaat.Sholat tersebut
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tanpa terkecuali bagi muslim mukallaf baik
sedang sehat maupun sakit selain sholat wajib ada juga sholat sunah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sholat ?
2. Apa dalil yang mewajibkan sholat ?
3. Apa saja syarat dan rukun sholat serta perkara makruh dan membatalkannya ?
4. Apa saja hikmah dalam ibadah sholat ?
5. Apa saja jenis-jenis sholat sunah ?
C. Tujuan Penulisan
A. Definisi Shalat
Shalat secara bahasa yang berarti doa, adapun menurut istilah adalah perkataan –
perkataan dan, perbuatan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam
dengan syarat syarat yang dikhususkan
صالة هي أقوا ٌل وأفعا ٌل مفتتحةٌ بااتّكبير ومختتمةٌ بالتّسليم بشرائطَ مخصوص ٍة
ّ ال
Dzuhur
Dari tergelincirnya matahari sehingga bayangan suatu benda sama dengan benda
tersebut
Ashar
Dari akhir waktu dzuhur sampai terbenamnnya matahari
Magrib
Dari terbenamnya matahari sampai hilangnya asyafaqi al ahmaru ( sinar matahari
setelah terbenam, Rosulullah SAW pernah bersabda :
“ al syafaq ( mega ) adalah merah, ketika al syafaq hilang maka wajib melaksanakan
shalat” ( HR. Al Daruquthniy )
Isya
Dari hilangnya syafaq ahmar sampai terbitnya fajar as shadiq ( yang benar )
Hadits tentang waktu shalat
Rakaat pertama merupakan tanda syukur karena telah lepas dari kegelapan malam
sedangkan
rakaat kedua sebagai tanda syukur karena siang telah hadir.
Zuhur
Nabi Ibrahim AS merupakan orang pertama yang melakukan Sholat Zuhur. Kala beliau
telah mendapat seruan untuk menggantikan posisi putranya Ismail dengan seekor kibas untuk
disembelih, bertepatan dengan posisi matahari di atas kepala.Maka sebagai bentuk syukur, beliau
melakukan sujud sebanyak 4 rakaat.
Rakaat pertama untuk penebusan putranya.
Rakaat kedua karena dibukanya dukacita dirinya dan anaknya.
Rakaat ketiga untuk memohon keridaan Allah. Rakaat
keempat karena korbannya diganti dengan kibas.
Ashar
Pelaksanaan Sholat Asar pertama kali adalah sebagai bentuk syukur Nabi Yunus karena
telah keluar dari perut ikan paus yang telah menelannya. Ikan tersebut memuntahkan Nabi Yunus
di tepi pantai ketika waktu Asar tiba.
Rakaat pertama menyimbolkan kegelapan karena kesalahan.
Rakaat untuk kegelapan dari air laut.
Rakaat ketiga menandakan kegelapan dari lokal.
rakaat keempat sebagai lambingkegelapan dalam perut ikan.
Magrib
Nabi Isa AS dibebaskan oleh Allah dari kejahilan kaumnya ketika matahari telah terbenam.
Maka sebagai bentuk syukurnya beliau beribadah tiga rakaat dan ini menjadikannya orang
pertama yang melaksanakan Sholat Magrib.
Rakaat pertama untuk menafikan Tuhan lain dan hanya meng-Esakan Allah.
Rakaat kedua untuk menghilangkan fitnah yang ditujukan pada ibunya mengenai
kehamilan tanpa suami.
rakaat ketiga uuntuk meyakinkan kaumnya bahwa Tuhan hanyalah Allah semata.
Isya
Nabi Musa AS adalah orang pertama yang mengerjakan Sholat Isya. Pelaksanaan sholat ini
didasari bebasnya dia dari perasaan dukacita ketika tersesat ingin keluar dari negeri Madyan.
Perasaan yang menyebabkan tak nyaman itu diluluhkan-Nya pada waktu Isya akhir. Lalu
bersembahyanglah Nabi Musa sebanyak 4 rakaat sebagai tanda syukurnya.
Rakaat awal melambangkan duka citanya pada istri.
Rakaat kedua sebagai tanda duka cita pada saudaranya Harun.
Rakaat ketiga dan keempat sebagai tanda duka cita kepada Firaun dan anaknya
E. Hikmah shalat
Allah telah mencipkatan kita dan juga jin untuk beribadah sebagaimana firmannya :
اب َو َأقِ ِم الصَّ اَل َة ۖ˜ ِإ نَّ الصَّ اَل َة َت ْن َه ٰى َع ِن ِ َك ِم ن الْ ِك ت ِ ِإ
َ َ اتْ ُل َم ا ُأوح َي لَ ْي
ون
َ ُص َن ع ِ الْ َف ح ش
ِ اء و الْ م ْن َك ِر ۗ˜ و لَ ِذ ْك ر الل
ْ ََأك َب ُر ۗ˜ َو اللَّهُ َي ْع لَ ُم َم ا ت
ْ َّه ُ َ ُ َ َ ْ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( QS. Al Ankabut )
Maka sandarkanlah itu kepada diri kita, apabila Allah SWT memberikan nikmat kepada
kita dengan sebanyak banyaknya seperti mata untuk melihat, telinga untuk mendengar lidah
untuk merasakan dan tangan untuk memegang dan kedua kaki untuk berjalan
Oleh karena itu kita wajib mensyukurinya dan memujinya atas nikmat nikmat itu semua
yang banyak, maka untuk mensukurinya dan memujinya selama 5 kali 1 hari dan malam, dan
kita melaksanakan shalat yang 5 itu pada waktu waktu tertentu Sebagai mana firman Allah dalam
surat An Nisa ayat 103 :
ود ا َو َع لَ ٰى ُج نُ وبِ ُك ْم ۚ˜ فَ ِإ َذ ا ِ
ً ُاذ ُك ُر وا اللَّهَ ق يَ ًام ا َو ُق ع
ْ ََة ف َ َفَ ِإ َذ ا ق
ض ْي تُ ُم الصَّ اَل
ني كِ تَ ابًا َم ْو قُوتً ا ِِ ِ
َ ت َع لَ ى الْ ُم ْؤ م نْ َالصَّ اَل َة ۚ˜ ِإ نَّ الصَّ اَل َة َك ان يم وا ُ اطْ َم ْأ َن ْن تُ ْم فَ َأق
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah
shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
atas orang-orang yang beriman”.
Selain shalat fardlu 5 waktu shalat, ada 22 rakaat yang disunahkan yaitu :
2 Rakaat sebelum shubuh
4 rakaat sebelum dzuhur dan 2 rakaat setelahnya ( tetapi ditekankan hanya 2 Rakaat saja )
4 rakaat sebelum shalat ashar ( tetapi yang ditekankan hanya 2 rakaat saja )
2 rakaat sebelum magrib dan 2 rakaat setelahnya
2 rakaat sebelum shalat isya dan 2 rakaat setelahnya
Total : 2 + 4 + 2 +4 + 2 + 2 + 2 + 2 = 22
Adapun yang muakad ( ditekankan ) hanya 10 rakaat yaitu :
2 rakaat sebelum shalat shubuh
2 rakaat sebelum shalat dzuhur dan 2 rakaat setelahnya
2 rakaat setelah shalat magrib
2 rakaat setelah shalat isya
Total : 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 10
2. Dari Abdullah bin Syaqiq, beliau mengatakan bahwa beliau menanyakan pada Aisyah
tentang shalat sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Aisyah lantas menjawab, Beliau biasanya mengerjakan shalat 4 rakaat sebelum zhuhur di
rumahku. Lalu beliau keluar untuk shalat zhuhur bersama para sahabat. shalat Kemudian beliau
masuk rumah dan mengerjakan 2 rakaat. (HR. Muslim, no. 730)
3.
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan,
Baligh
Bayi tidak diwajibkan shalat, tetapi diperintahkan mulai dari 7 tahun untuk mengerjakan
shalat dan diwajibkan setelah baligh
Berakal
Tidak diwajibkan orang yang gila ataupun tidak berakal ( tidak ada dalam alam sadar )
untuk shalat
Orang Haid/Nifas
Tidak wajib menjalakan shalat dan tidak ada qada bagi shalatnya itu
Syarat – syarat sahnya shalat
Bersuci, terhindar dari hadas kecil dan hadas besar ( hadas kecil adalah yang
diwajibkannya wudhu dan hadas besar adalah yang diwajibkannya mandi )
Suci dari badan, pakaian dan tempat dari Najis
Menutup Aurat
Memasuki waktu shalat
Menghadap Kiblat
Mengetahui tatacara shalat
Ab’ad
Sunnah
Hai’at
Sunnah Ab’ad adalah perkara sunnah apabila tertinggal karena terlupakan maka
diwajibkan untuk diganti dengan sujud sahwi pada penghabisan shalat, adapun yang termasuk
dari sunnah Ab’ad adalah :
Membaca Tasyahud Awal
Membaca shalawat pada tasyahud awal
Membaca shalawat atas keluarga Nabi pada tasyahud akhir
Membaca qunut pada shalat shubuh dan witir pada pertengahan hingga akhir Ramadhan
Sunnah Hai’at adalah yang tidak diwajibkan mengganti dengan sujud sahwi, adapun
yang termasuk dari sunnah Hai’at adalah
Menggangkat kedua tangan sampai sejajar dengan 2 buah daun telinga
Berdekap tangan ( telapak tangan kanan harus ada diatas tangan kiri )
Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram
Membaca ta’awuz ketika hendak membaca al fatihah
Membaca surat setelah surat al fatihah pada dua rakaat pemulaan
Mengucapkan aaammiinn setelah bacaan al fatihah
Mengeraskan bacaan fatihah pada rakaat pertama dan kedua
Membaca takbir “ Allahu Akbar”
Membaca tasbih saat ruku dan sujud
Mengucapkan “Sami’a Allahuliman Hamidah”
Meletakan telapak tangan diatas paha pada waktu tasyahud awal dan akhir
Duduk iftirasy dalam semua duduk shalat
Duduk tawarah ( bersimpuh ) pada waktu tasyahud akhir
Membaca salam yang kedua setelah Menengok kenan dan kekiri
H. Sujud Sahwi
Disunnahkan bagi siapa yang lupa dalam shalatnya untuk melakukan sujud sahwi setelah
Tasyahud sebelum salam dengan 2 kali sujud seperti sujud dalam shalat dan ini dinamakan
Sujud sahwi