Pendahuluan
Sebagai seorang muslim dan muslimah tentunya kita sudah
mengetahui, bahwa salah satu kewajiban seorang muslim adalah
melaksanakan shalat lima waktu. Rukun islam yang kedua ini sebagai
bentuk penghambaan kepada sang pencipta yakni Allah SWT, yang telah
menciptakaan bumi, langit beserta isinya. Sebagai seorang muslim sudah
sepatutnya kita untuk senantiasa mematuhi segala perintahnya dan
larangannya karena dengan demikian kita akan menjadi manusia yang
akan mendapatkan kebaikan baik di dunia maupun di akherat. Seorang
muslim yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim
maka ia di pertanyakan kemuslimannya karena seorang muslim yang
sesungguhnya ia akan taat kepada Allah dan rosulnya.
Islam adalah agama universal yang mengatur segala aspek di
dalam kehidupan ini, dari mulai kita bangun tidur sampai tidur lagi,
islam mengjarkan tatakrama dan do'anya hal ini tiada lain bertujuan
untuk kemaslahatan kaum muslimin itu sendiri. Islam itu mudah karena
tidak mengajarkan untuk memaksakan sesuatu kepada seseorang yang
tidak mampu untuk melaksanakanya, contohnya seseoarng muslim yang
sedang sakit maka ia boleh shalat smabil duduk atau kalau tidak bisa
duduk maka ia boleh sambil berbaring, contoh lain apabila seoarng
muslim sedang berpergian maka shalatnya boleh di jama atau di qosor,
hal ini membuktikan bahwa kewajiban shalat sangat penting tetapi
apabila kita tidak mampu untuk melaksanakan shalat sesuai dengan
syarat dan rukunya maka islam punya alternatifnya.
Shalat merupakan ibadah yang sangat penting bagi seorang
muslim karena shalat merupakan induk amal, apabila shalat kita baik
maka amal yang lain juga Insya Allah akan baik tetapi sebaliknya
1
apabila shalat kita kurang baik maka amal yang lain pun akan
mengikutinya karena shalat adalah tiang agama. Kalau tiangnya runtuh
maka ambruklah agma seseorang. Oleh karenanya seoarng muslim
hendaknya terus memperbaiki shalatnya, karena dengan shalat kita baik
maka kita akan senantiasa terjaga agama kita dan kita terjaga dari
perbuatan-perbuatan buruk.
Kehidupan dunia tidaklah abadi, oleh karenya manfaatkanlah
kehidupan di dunia ini dengan ibadah sebanyak-banyaknya kepada Allah
SWT supaya kita mendapat rahmat dan rhidonya. Ibadah yang pertama
kali di tanya oleh malaikat di yaumul ma'syar adalah mengenai
shalatnya kalau shalatnya baik dan benar maka Insya Allah ia termasuk
ahlujannah,begitupun sebaliknya. Jadi dapat kita ambil kesimpulan
bahwa shalat merupakan salahsatu kewajiban muslim yang hendak selali
kita jaga dan kikta perbaiki.
2
BAB 1
SHOLAT WAJIB
A. Sejarah Shalat Wajib 5 Waktu
Shalat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim. Shalat menjadi
tolak ukur kesalehan seseorang. Bahkan shalat merupakan amal kunci
bagi segala amal lainnya. Meski demikian jarang sekali orang mengerti
bahwa masing-masing waktu shalat yang lima itu mengandung hikmah
dan memiliki sejarah masing-masing. Shalat Subuh adalah shalat pertama
kali yang dilakukan oleh Nabi Adam as. Dua rakaat Subuh dijalankan
oleh Nabi Adam di bumi setelah diturunkan dari surga. Waktu itu pertama
kalinya Nabi Adam melihat kegelapan. Begitu gelapnya sehingga ia
merasakan ketakutan yang amat sangat. Namun kemudian kegelapan itu
secara lamban mulai sirna mengusir rasa takut, dan perlahan terbitlah
terang. Itulah pergantian waktu malam menuju pagi. Oleh karenanya, dua
rakaat Subuh dilaksanakan sebagai rasa syukur atas sirnanya kegelapan
pengharapan atas datangnya kecerahan.
Nabi Ibrahim as adalah orang pertama yang melaksanakan shalat
Dhuhur. Empat raka’at dhuhur dilaksanakan, ketika Allah menggantikan
Ismail yang rencananya disembelih sebagai kurban dengan seekor domba.
Ini terjadi tatkala siang, tatkala matahari bergeser sedikit dari titik
tengahnya. Empat raka’at itu menunjukkan beberapa perasaan Nabi
Ibrahim. Satu raka’at adalah penanda kesyukuran atas digantikannya
Ismail. Satu raka’at karena kegembiraan, satu raka’at untuk mencari
keridhaan Allah dan satu raka’at lagi sebagai rasa syukur atas domba
pemberian Allah swt.
Kemudian riwayat shalat Ashar berhubungan erat dengan Nabi Yunus
as. ketika diselamatkan oleh Allah dari perut ikan Hut. Hut adalah nama
ikan yang menelan nabi Yunus mengarungi lautan. Dikisahkan, bahwa
3
bentuk ikan hut hampir menyerupai burung, namun tanpa sayap. Ketika di
dalam perut hut itu Nabi Yunus as. merasakan empat macam kegelapan,
gelap karena kekhawatiran hasya, gelap di dalam air, gelap malam dan
gelap di dalam perut ikan. Demikianlah Nabi Yunus as. keluar ketika
matahari mulai condong ke barat dan shalatlah beliau empat raka’at
sebagai penanda terbebas dari empat macam kegelapan itu.
Sedangkan tiga raka’at shalat Maghrib mempunyai sejarahnya sendiri
yang tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Isa as. ketika berhasil keluar
dari kaumnya di penghujung senja. Tiga raka’at sangat bermakna bagi
Nabi Isa as. Satu rakaat menandai perjuangan beliau menegakkan tauhid
dan menafikan semua bentuk sesembahan kecuali Allah. Satu raka’at
untuk menafikan hinaan dan tuduhan kaumnya atas ibundanya yang
melahirkannya tanpa ayah. Dan ini sekaligus menunjukkan betapa
ketuhanan itu hanya milik Allah semata yang Maha Kuasa, inilah makna
satu rakaat yang terakhir.
Dihilangkannya empat kesedihan yang menimpa Nabi Musa as. oleh
Allah swt. ketika meninggalkan kota Madyan menjadi sejarah
ditetapkannya shalat Isya empat rakaat. Tercatat empat kesedihan itu
berhubungan dengan istrinya, saudaranya yang bernama Harun, anak-
anaknya, dan kesedihan karena kekuasaan Fir’aun. Dan ketika semua
kesedihan itu diangkat oleh Allah swt. di waktu malam, Nabi Musa pun
melaksanakan shalat empat rakaat sebagai rasa syukur atas segalanya.
Demikianlah semua hikmah yang melatar belakangi lima shalat fardhu
yang diwajibkan kepada semua orang muslim hingga kini sesuai dengan
tuntunan syariah. Dinukil dari kitab Sulamun Najah
B. Hadits tentang Shalat Wajib 5 Waktu
Jabir bin Abdullah ra. menceritakan bahwa pada suatu siang sebelum
Matahari benar benar di atas titik atas tertinggi, Rasulullah Muhammad
4
saw. kembali didatangi oleh malaikat Jibril as. seraya berkata kepadanya,
”Bangunlah Wahai Rasulullah dan lakukan shalat.” Mendengar panggilan
ini, Maka Nabi Muhammad pun segera melakukan shalat Dhuhur ketika
Matahari telah mulai tergelincir. Ketika bayang-bayang tampak telah
mulai lebih panjang dari sosok asli benda-benda, malaikat Jibril berkata,
”Bangun dan lakukan shalat lagi.” Demi mendengar perintah ini pun,
Rasulullah saw. kemudian segera melakukan shalat Ashar ketika panjang
bayangan segala benda melebihi panjang benda-benda. Kemudian waktu
Maghrib menjelang dan Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat.”
Maka beliau saw. melakukan shalat Maghrib ketika matahari terbenam."
Kemudian waktu Isya` menjelang dan Jibril berkata, ”Bangun dan
lakukan shalat.” Maka Rasulullah SAW pun segera melakukan shalat
Isya` ketika syafaq (mega senja merah) menghilang. Waktu sholat Isya’
ini menjadi waktu sholat terpanjang karena Jibril baru membangunkan
kembali nabi Muhammad ketika fajar kedua telah mulai menjelang.
Kemudian waktu Subuh menjelang dan Jibril berkata, ”Bangunlah
wahai Rasulullah dan lakukanlah shalat.” Maka Rasulullah saw.
melakukan shalat Subuh ketika waktu fajar menjelang. (HR. Ahmad,
Nasa’i dan Tirmidzi). Tentang waktu shalat Subuh ini Abu Hurairah ra.
meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. bersabda, ”Orang yang
mendapatkan satu rakaat dari shalat subuh sebelum terbit matahari,
maka dia termasuk orang yang mendapatkan shalat subuh. Dan orang
yang mendapatkan satu rakaat shalat Ashar sebelum matahari terbenam,
maka dia termasuk mendapatkan shalat Ashar.” (HR. Muslim).
C. pengertian Shalat
5
Shalat secara bahasa berarti, doa. Sebagaimana allah swt berfirman .
“Dan berdoalah untuk mereka, karena sesungguhnya doamu itu akan
menjadiketentraman jiwa bagi mereka“. (At-Taubat :103). Secara istilah
berarti syariat, artinya semua perkataan dan perbuatan yang diawali
dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
D. Syarat Syarat Shalat
1. Mengetahui tentang masuknya waktu
2. Suci dari hadats kecil dan hadats besar
3. Suci badan pakaian dan tempat
4. Menutup aurat
5. Menghadap kiblat3
E. Rukun-Rukun Shalat
1. Niat
Niat merupakan tujuan untuk berbuat dengan motivasi
melaksanakan perintah Allah. Mengenai masalah niat itu
sendiri ulama mdzhab berbeda pendapat apakah niat itu harus di
nyatakan ia berniat atau tidak. Menurut kalangan Sunni. yaitu Ibnul
Qoyim. Ia menerengkan bahwa nabi Muhammad SAW tidak pernah
melafalkan niat sama sekali, dan beliau tidak mengucapkan "Ushali
pardza musatqbilalkiblati arba'a ra'akatin imaman ma'muman".
Menurut Ibnu Qoyim orang melafalkan niat tidak memiliki
argument yang kuat karena tidak ada hadis yang menjelaskan
mengenai hal tersebut baik hadist hasan maupun dha'if. Pendapat ini
di perkuat dengan tidak danya para tabi'in dan imam madzhab
empat yang menganjurkan mengenai hal tersebut.
Akan tetapi menurut Sayid Muhammad dalam bukunya
madarikhul Ahkam tentang mabhatsu al-niyya awwalu as-shalati".
(pembahasan tentang niat sebagai perbuatan pertama dalam
6
shalat)menerangkan bahwa kesimpulan di tarik dari dalil-dalil syara
tujuan di ucpakannya niat yakni untuk memudahkan seseorang
melakukan amalan tertentu dengan tujuan melaksanakan perintah
Allah SWT. Keterangan yang memperkuat hal ini adalah tidak
adanya penjelasan yang spesifik mengenai ibadah itu sendiri dan di
dalam hadispun demikian.
2. Takbiratul Ihram
Seseorang yang melakukan shalat tanpa takbiratul ihrom ia
shalatnya tidak akan sempurna, adapun lafal takbirotul ihram
menurut Imamiyah, maliki, dan Hambali yakni Allahu Akbar dan
tidak boleh di ganti. Akan tetapi menurut Mazhab syafi'i boleh
menggantinya dengan menambaih alif lam di lafal akbarnya yakni
"Allau Al-Akbar". Menurut Mazhab Hanafi boleh menggantinya
asalkan memilki arti yang sma seperti "Allahu Al-Ajall" dan "Allah
Al-A'dzam".
Semua Ulama Madzhab sepakat selain Imam Hanafi bahwa
mengucpakan takbiratul ihram itu harus memakai bahasa arab
meskipun orang ajam (selain arab). Adapun menurut
imam Hanafi boleh dengan bahasa apa saja.
3. Berdiri
Semua Ulama Madzhab sepakat, bahwa sala satu rukun shalat
itu berdiri dari takbirotul ihram sampai ruku, apabila tidak mampu
berdiri maka shalat smabil duduk kemudian apabila tidak mampu
duduk maka ia shalat smabil miring kekanan seperti orang yang di
kubur di liang lahat. Hal ini di sepakati oleh seluruh Ulama
Madzhab keculai Mazhab Hanafi.Mazhab Hanafi berpendpat siapa
yang tidak duduk maka ia harus shalat terlentang dan menghadap
7
kiblat dan kakinya yang mengisyaratkan baik dalam ruku maupun
sujud.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Hukum membaca surat Al-fatihah Ulama Mazhab berbeda
pendapat.
a) Mazhab Hanafi : membaca Al-fatihah di dalam shlat itu tidak
wajib, pendapat ini didasarkan pada ayat al-quran surat
muzammil ayat 20: " bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-
qur'an". Membaca surat juga hanya wajib ketika dua rokaat awal
saja dan menurut Mazhab Hanafi membaca basmallah tidak
termasuk bagian dari surat dan boleh meningalkannnya
b) Mazhab Syafi'i : membaca Al-fatihah hukumnya wajib di tiap-
tiap rakaat dan membaca basmallah juga demikian karena
basmallah bagian dari Al-fatihah, hal ini di lakuakn baik shalat
wajib maupun shalat sunnah. Membaca surat hendaknya di baca
keras ketika shalat subuh dan di sunnahkan membaca qunut dan
membaca keras ketika dua rokaat solat maghrib dan Isya.
c) Mazhab Maliki : membaca Al-fatihah hukumnya wajib di tiap-
tiap rokaat dan membaca basmallah hukumnya lebih baik di
tinggalkan karena basmallah tidak bagian dari surat. Ketika
shalat subuh di sunahkan membaca qunut.
d) Mazhab Hambali : membaca Al-Fatihah hukumnya wajib di tiap-
tiap rokaat dan membaca basmallah hukumnya juga wajib akan
tetapi membacanya harus dengan pelan-pelan. Qunut hanya di
baca pada shalat witir.
e) Mazhab Imamiyah: membaca Al-Fatihah wajib di dua rakaat
tiap-tiap shalat, dan boleh membacanya di rakaat yang lainnya.
8
f) Basmallah wajib di baca karena basmallah bagian dari surat.
Imamiyah berpendapat membaca Amien adalah haram dan
shalatnya batal, baik ketika shalat sendiri maupun berjama'ah.
Namun Empat mazhab menyatakan sunah membaca amien, hal
ini di dasarkan pada hadis nabi, dai Abu hurairah, bahwa
Rasulullah SAW bersabda: "Kalau ingin mengucapkan Ghairil
maghdzubi 'alaihim waladzallin, maka kalian harus
mengucapkan amien"
5. Ruku dan Itidal
Semua Ulama Mazhab sepakat bahwa ruku adalah wajib di
lakukan ketika shalat. Akan tetapi ulama madzhab berbeda pendapat
mengenai tu'maninah di dalam ruku yakni diam sebentar tidak
bergerak.
a) Mazhab Hanafi : thuma'nianh dalam ruku tidak wajib yang
wajib hanyalah membungkukan badan dengan lurus sampai
kedua telapak tangan orang tersebut menyentuh lututnya. Imam
Hanafi juga menyatakan bahwa I'tidal hukumnya tidak wajib,
boleh langsung sujud tapi hal tersebut hukumnya
makruh.adapun madzhab-madzhab yang lain menyatakan
bahwa thuma'ninah hukumnya wajib dan mengangkat kepala
untuk beri'tidal itu hukumnya wajib dan di sunahakn membaca
tasmi'yaitu mengucpakan
b) Mazhab Syafi'I, Hanafi dan, Maliki : tidak wajib berdzikir
ketika shalat hanya di sunahkan saja mengucapkan:
c) Mazhab Imamiyah dan Hambali : membaca tasbih ketika ruku
hukumnya wajib.
6. Sujud
9
Semua Ulama Mazhab sepakat bahwa sujud wajib dilakukan
dua kali tiap-tiap rakaat. Akan tetapi ulama berbeda pendapat
mengenai batasan muka yang harus menyentuh ketempat sujud.
a) Mazhab Maliki,Syafi'i, dan Hanafi : yang wajib menempel hnaya
dahi akan tetapi yang lainnya hanya sunnah.
b) Mazhab Imamiyah dan Hambali yang menempel yakni 7
anggota yaitu dahi, dua telapak tangan, dua lutut dan ibu jari dua
kaki dan Imam hambali menambahkan hidung, sehingga
berjunlah delapan.
7. Tahiyat
Tahiyyat di dalam shalat ada dua yakni tahiyat yang pertama
tidak di akhiri dengan salam dan tahiyat yang kedua di akhiri dengan
salam. Menurut Mazhab Imamiyah dan Hambalih : Tahiyyat pertama
itu hukumnya wajib. ulama madzhab yang lainnya: hanya sunnah,
bukan wajib. Sedangkan pada tahiyyah terakhir menurut Mazhab
Syafi'i, Imamiyah dan Hambali hukumnya wajib. Sedangkan
menurut Mazhab Maliki dan Hanafi hanya sunah, bukan wajib.
8. Mengucapkan Salam
a) Menurut Mazhab Syafi'i, Maliki dan Hambali: mengucapakan
salam adalah wajib.
b) Menurut Mazhab Hanafi: tidak wajib, dan
menurut Mazhab Imamiyahterbagi dua ada yang mengatakan
wajib dan ada yang mengatakan sunah.
c) Menurut Mazhab Hambali : wajib mengucapakan salam dua kali.
d) sedangkan ulama mazhab yang lainnya cukup satu kali yang
wajib.
9. Tertib
10
Di wajibkan seluruh rukun- rukun di dalam shalat di
laksanakan dengan tertib sesuai dengan urutannya.
10. Berturut-turut
Di wajibkan mengerjakan bagian-bagian shalat dengan
berturut-turut dan langsung, antara satu bagian dengan bagian yang
lainnya. Setelah takbirotul ihram berarti membaca Al-Fatihah dst.
11
shalat itu atau menghilankan syarat atau rukun dalam shalat seperti
berkesinambungan.Mazhab Hanafi mengtakan: makan dan minum
di dalam shalat membatalkan shalat walaupun makanan tersebut
hanya sebiji kismis dan yang diminum tersebut seteguk air.
b) Menurut Mazhab syafi'i mengatakan: semua makanan dan
minuman yang masuk kedalam rongga perut itu membatalkan
shalat jiaka seseoarng tersebut melakukanya dengan sengaja dan
tau keharamanya akan tetapi kalau tidak tahu atau lupa maka hal
tersebut tidak membatalkan shalat. Sedangkan menurut Mazhab
Hambali mengatakan : kalau makanan dan minumannya banyak
maka membatalkan shalat baik di sengaja maupun tidak akan
tetapi kalau sedikit dan tidak di sengaja tidak membatalkan shalat.
6. Sesuatu yang membatalkan wudhu dan menyebabkan mandi
Seluruh ulama mazhab sepakat bahwa hal tersebut
membatalakan shalat, kecuali Mazhab Hanafi mereka mengatakan:
shalat batal jika jika perkara tersebut datang sebelum selesai
membaca tasahud akhir tetapi kalau perkara tersebut datang sebelum
salam (selesai membaca tasahud akhir) maka hal tersebut tidak
membatalkan shalat.
7. Tertawa terbahak-bahak
Seluruh ulama mazhab kecuali Mazhab Hanafi menyatakan
batal. Masing-masing ulama memilki pandangannya masing-masing
menganai batalnya shalat salah satu contoh yakni pendapat Mazhab
Syafi'i dan Mazhab Maliki adalah sebagai berikut.
G. Hal yang membatalkan sholat menurut beberapa mazhab
1. Mazhab syafi’i
a) karena hadas yang mewajibkan wudhu atau mandi
b) sengaja berbicara
12
c) menangis
d) merintih
e) banyak bergerak
f) ragu-ragu dalam niat
g) Bimbang dalam memutuskan shalat tapi terus melakukanya
h) menukar niat dalam shalat fardhu dengan fardhu yang lainnya
i) terbuak auratnya, sedangkan ia mampu menutupinya
j) telanjang, sedangkan ia memiliki pakaian untuk menutupinya
k) terkena najis
l) mengulang-ulang takbiratul ihram
m)meninggalkan rukun dengan di sengaja
n) mengikuti imam yang tidak patut diikuti karena kekufurannya atau
sebab yang lainnya.
o) menambah rukun dengan di sengaja
p) masuknya makanan ataupun minuman kedalam rongga mulut
q) berpaling dari kiblat dengan dadanya
r) mendahulukan rukun fili dari ayng lainnya.
H. Hikmah sholat 5 waktu
1. SUBUH
13
raka'at Subuh dilaksanakan sebagai rasa syukur atas sirnanya
kegelapan pengharapan atas datangnya kecerahan.
2. DZUHUR
3. ASHAR
4. MAGHRIB
14
Sedangkan tiga rakaaat sholat Maghrib mempunyai
sejarahnya sendiri yang tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Isa As
ketika berhasil keluar dari kaumnya di penghujung senja. Tiga raka'at
sangat bermakna bagi Nabi Isa As. Satu raka'at menandai perjuangan
sholat beliau menegakkan tauhid dan menafikan semua bentuk
sesembahan kecuali Allah. Satu raka'at untuk menafikan hinaan dan
tuduhan kaumnya atas ibundanya yang melahirkannya tanpa ayah.
Dan ini sekaligus menunjukkan betapa ketuhanan itu hanya milik
Allah semata yang Maha Kuasa, inilah makna satu rakaat yang
terakhir.
5. 'ISYAA
15
Adapun niat shalat shubuh arab, latin dan artinya adalah sebagai
berikut:
3. Shalat Ashar : Jumlah Rakaat & Bacaan Niat Shalat 'Ashar Jumlah
rakaat shalat asyar sama seperti shalat dzuhur yakni 4 (empat) rakaat,
dengan memelankan bacaannya dan dengan duduk tasyahhud dua
kali duduk tasyahhud. Berikut adalah lafadz niat shalat asyar 4 rakaat
dalam bahasa arab, latin lengkap artinya:
16
سععتلوقبللل اَولقلوبللععلة اَللداَمء لمأوممووممععاَ ل ل
َلعع تللعععاَللى صععلراَلوربللع لرلكلعععاَ ت
ت مم و صععللىَ لفععور ل
ض اَوللع و اَم ل
USHOLLII FARDHOL 'ASHRI ARBA'A RAKA'AATIM
MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI
TA'AALA.
4. Shalat Maghrib: Jumlah Raka'at & Bacaan Niat Shalat Maghrib Ada
3 (tiga) raka'at dalam shalat maghrib, dengan mengeraskan
bacaannya pada dua raka'at yang pertama dan memelankan
bacaannya pada raka'at ke tiga atau raka'at terakhir, serta duduk
tasyahud pada raka'at yang kedua dan ketiga. Dan berikut
adalah lafadz niat shalat maghrib lengkap bahasa arab, latin dan
artinya:
َسععتلوقبللل اَولقلوبللععلة اَللداَمء لمأوممووممععاَ لللعع تللعععاَللى ب ثللل ل
ث لرلكلعععاَ ت
ت مم و صععللىَ فلععور ل
ض اَوللموغععلر ل اَم ل
USHOLLII FARDHOL MAGHRIBI TSALAATSA RAKA'AATIM
MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI
TA'AALA.
17
dua kali disetiap dua rakaat. Untuk bacaan niat shalat isya 4
raka'atadalah sebagai berikut lengkap dengan lafadz bahasa arab,
latin dan artinya:
18
BAB II
SHOLAT SUNNAH
Sholat adalah salah satu kewajiban bagi kaum muslim yang sudah
mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam
perjalanan. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam
didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga
barang siapa mendirikan sholat ,maka ia mendirikan agama Iswlam, dan
barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama Islam.
Sholat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, dan
jumlahnya adalah 17 rakaat. Sholat merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik yang sedang sehat
maupun yang sedang sakit.
1. Shalat Wudhu,
19
seseorg diantara kamu msk masjid, maka jgnlah hendak duduk sblm
shalat 2 rakaat lebih dahulu" (H.R.Bukhari&Muslim).
Niatnya :
أس ة
َصلليي سسننةة تاهياتولمسجد ةريكةعتةييلن لنلل تةةعاةلى
Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak'ataini lillahi Ta'aalaa
3. Shalat Dhuha,
shalat sunnah yg dikrjkan ketika matahari br naik. Jumlah
rakaatnya minimal 2 maksimal 12. Dr Anas berkata Rasulullah:
"Barang siapa shalat Dhuha 12rakaat, Allah akan membuatkan utknya
istana disurga" (H.R.Tarmiji&Abu Majah).
Niatnya :
4. Shalat Rawatib,
20
Isya.
أس ة
صلليي سسننةة قوبليية ال ض
َظيهلرةريكةعتةييلن لنلل تةةعاةلى
"Ushollii sunatan qobliyah ( dzuhri / asri / magribi / isyai / subhi )*
rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Niatnya:
أس ة
صلليي سسننةة البادية ال ض
َظيهلرةر يكةعتةييلن لنلل تةةعاةلى
21
*) Pilih sesuai waktu pelaksanaan
5. Shalat Tahajud
Niatnya :
أس ة
َصلليي سسننةة التنهةضجلد ةريكةعتةييلن لللل تةةعالةى
“Ushalli sunnatal tahajjudi rak'ataini lillahi Ta'aalaa”
6. Shalat Istikharah
Niatnya :
أس ة
َصلليي سسننةة إيستيخاراتي ةريكةعتةييلن لللل تةةعالةى
“Ushalli sunnatal Istikharah rak'ataini lillahi Ta'aalaa”
22
7. Shalat Hajat,
Niatnya :
8. Shalat Mutlaq,
Niatnya :
9. Shalat Taubat,
Niatnya :
23
Artinya : "aku niat shalat sunnah taubat 2rakaat karena Allah"
Cara mengerjakannya
Artinya : "Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Allah,
Dzat yang Maha Agung"
24
11. Shalat Tarawih,
أس ة
َصلليي سسننةة تروي ةريكةعتةييلن لنلل تةةعاةلى
“Ushalli sunnatan Taraawiihi rak'ataini (Imamam/makmuman) lillahi
ta'aallaa”
أس ة
َصلليي سسننةة ياللويتلر ةريكةعةة لنلل تةةعاةلى
25
“Ushalli sunnatal witri rak' atan lillahi ta'aalaa”
26
صللىَ سسننةة لللعييلد الفل ي
َطلر ةريكةعتةييلن الةماةما للل تةةعاةلى اس ة
Bagi yang lupa atau belum tahu tentang bagaimana sih bacaan
niat shalat id kali ini? Batumedia.com akan berbagi bacaan niat shalat
id berikut dengan lafadz bahasa Arab, bahasa Indonesia beserta
artinya. Langsung saja ya, sebagai imam shalat maka diwajibkan
untuk membaca niat seperti ini:
Tulisan Latin:
Artinya: “Aku niat shalat idul fitri dua rakaat makmum karena Allah
Ta’ala”
Bacaan takbir
Tulisan Latin:
27
"Subbahanllah Walhamdulillah Walaila Haillallah Wallahu Akbar"
Bacaan Takbiran
اس اةيكبةير ة ن
اس اةيكبةير اس ـ ة ن
اس اةيكبةير ـ لاللةهة اللن ن
اس اةيكةبر ة ن
اس اةيكبةير ة ن
ةن
ةولةلل ايلةحيمسد
28
صةرةعبلةدهس ةواةةعنز سجينةدهس ةوهةةزةم ق ةويعـةدهس ةونة ة
صةد ةاس ةويحةدهس ةلاللةهة اللن ن
اس اةيكبةير ةولةلل ايلةحيمسد
اس اةيكبةير ة ن ة ن. اس ايلةيحةزا ة
ب ةويحةدهس ل اللةهة اللن ن
Mukhlishiina lahuddiin
29
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Niatnya :
30
menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu
mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah.
"Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih
dulu kami perbanyak orang-orang yang fasik, sebab
kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan)
negeri mereka sehancur-hancurnya" (Q.S.Al Isra:16).
b. Pada hari ke4 semua penduduk trmsk yg lemah dianjurkan pergi
kelapangan dgn pakaian sederana & tanpa wangi-wangian utk
shalat Istisqa.
c. Usai shalat diadakan khutbah 2kali. Pada khutbah pertama
hendaknya baca istigfar 9x dan pd khutbah kedua 7x. Pelaksanaan
khutbah istisqa berbeda dgn khutbah lainnya, yaitu :
d. Khatib disunatkan memakai selendang.
e. Isi khutbah menganjurkan banyk beristigfar, berkeyakinan bahwa
Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.
f. Saat berdo'a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.
g. Saat berdo'a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap
kiblat membelakangi makmumnya.
BAB 111
SHOLAT JENAZAH
1. Bacaan Niat:
31
Bacaan niat shalat jenazah untuk mayit laki-laki:
Artinya: Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah
karena Allah.
2. Takbir Pertama
3. Takbir Kedua
Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat, kemudian
takbir "Allahumma shalli ‘alaa Muhammad"
صــلنيي ة
ت ةعلــةىَ إليبةرالهييــةم صلل ةعلةــىَ سمةحنمــتد ةوةعلــةىَ آلل سمةحنمــتد ةكةمــا ة ةاللنهسضم ة
ٌ ةاللنهسنم ةبالريك ةعةلىَ سمةحنمــتد ةوةعلةــىَ آلل،ك ةحلمييدد ةملجييددةوةعلةىَ آلل إليبةرالهييةم إلنن ة
سمةحنمتد ةكةما ةباةريك ة
ت ةعةلىَ إليبةرالهييةم ةوةعةلىَ آلل إلبةةرالهييةم إلنن ة
ك ةحلمييدد ةملجييدد
Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali
Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim.
Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa
32
baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka
hamiidummajid.
4. Takbir Ketiga
Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:
Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
Artinya:
33
baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-
tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min
daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan
min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri
wa ‘adabin nar"
Keterangan:
34
6.Kemudian salam membaca:
BAB IV
DOA SEHARI-HARI
Menurut bahasa do'a artinya memanggil. Sedangkan menurut
istilah syara' do'a berarti memohon sesuatu yang bermanfaat dan
memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan. Sebagai umat islam sudah seharusnya kita selalu berdoa
sebelum dan setelah melakukan sesuatu atau ketika mempunyai hajat
kepada Allah SWT. Di laman ini saya ingin menuliskan doa sehari-hari
yang sering kita gunakan.
35
1. Do'a Ketika Akan Tidur
" Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami
dimatikan dan kepadaNya kami akan kembali "
ROBBIGHFIRLII WALIWAALIDAYYA
Ya Alloh ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku
(QS.Nuh 28)
صلغـييراة
ب ايرةحيمهسةما ةكةما ةربنةيانليي ة
ةر ل
36
٢٤ سورة السراء
ب الننالر
ةوقلةنا ةعةذا ة
WAQINAA ‘ADZAABANNAAR
dan peliharalah kami dari siksa neraka".
ث ةو ايلةخةبائل ل
ث ك لمةن ايلسخبس ل
ةالللهسنم لانلىَ اةسعيوسذ بل ة
ALLAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL
KHOBAAITSI
" Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dan telah
membuatku sehat "
ك
ضل ل ة ةالللهسنم لانلىَ اةيسأ ةلس ة
ك لمين فة ي
ALLAHUMMA INNII AS ALUKA MIN FADLLIKA
38
SYARRIHII WA SYARRI MAA HUWA LAHU
" Ya Allah, halangilah rambut dan kulitku dari api neraka "
39
ةالللهسنم ةبالريك لةةنا فلييةما ةرةزيقـتةةنا ةو قلةنا ةعةذا ة
ب الننالر
ALLAHUMMA BAARIK LANAA FIIMAA RAZAQTANAA WA
QINAA 'ADZAABAN NAAR
" Ya Allah berkahilah kami dalam rizki yang telah Engkau berikan
kepada kami, dan periharalah kami dari siksa api neraka "
" Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum
serta menjadikan kami seorang muslim "
بليسلم ال تةةونكيل س
ت ةعةلىَ ال ةولةةحيوةل ةولةقسنوةة
اللنلبالل
BISMILLAHI TAWAKKALTU 'ALALLAH, LAA HAULA WA
LAA QUWWATA ILLAA BILLAH
40
" Dengan menyebut nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Dan
tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah
semata "
" Dengan menyebut nama Allah aku masuk rumah, dengan nama
Allah pula aku keluar dan kepada Allah pula aku berserah diri "
اةيلةحيمسد للل
ALHAMDULILLAH
" Segala puji bagi Allah "
سيةيرةحسم ة
كا
YARHAMUKALLAH
" Semoga Allah Merahmatimu "
41
يةيهلدييسكسم ا
YAHDIIKUMULLAH
" Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu "
BAB V
PUASA
A. PUASA WAJIB
1. Ketentuan Puasa Wajib
a. Pengertian Puasa
Secara bahasa Puasa artinya menahan diri dari segala
sesuatu, seperti manahan makan, minum, nafsu, menahan
berbicara yang tidak bermanfaat. Sedang menurut istilah puasa
ialah menahan diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu hari
lamanya sejak mulai terbit fajar sampai terbenam matahari dengan
niat dan beberapa syarat dan rukunnya.
2. Hukum Melaksanakan Puasa
42
melaksanakannya wajib yaitu : puasa ramadhan, puasa kifarat dan
puasa nazar. Yang termasuk puasa sunah, seperti : puasa setiap hari
senin – kamis, puasa hari A’rafah, puasa ‘asyura dan sebagainya.
Yang termasuk puasa haram seperti : puasa pada hari raya idul fitri
dan idul adha dan puasa hari tasyri’.
a. Islam
b. Baligh
c. suci dari haid dan nifas (bagi wanita).
d. Dalam waktu yang diperbolehkan berpuasa
4. Rukun Puasa
Artinya : “Barang siapa tidak berniat puasa malam hari sebelum terbit
fajar, maka tidak sah puasanya”.(H.R. Abu Dawud, Tirmidzi,
Nasai)
ةمين ةذةر ةعهس ايلقةييةئ ةو هســةو ة.م. ةقاةل ةرسسيوسل ال ص: ةعين ةابلىَ هسةرييةرةة
صــا
(ض )رواه الخمسة ضاةء ةو ال لن ايستةةقاةء فةيليةقة ل
س ةعلةييله قة ة
ئلدم فةلةيي ة
Artinya : “Dari Abi Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa
muntah tidak sengaja dalam keadaan berpuasa maka tidak wajib baginya
untuk mengganti puasanya (qadha), akan tetapi jika muntahnya disengaja
maka baginya wajib mengqadha”.
44
Firman Allah Swt.
ب ةعلةــىَ النــلذييةن
صةياسم ةكةما سكتل ة ةيا أةضيةها النلذ ييةن ةءاةمنسيوا سكتل ة
ب ةعلةييسكسم ال ل
(183:لمين قةيبللسكيم لةةعلنسكيم تةتنقسيوةن )البقرة
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S. Al Baqarah [2] : 183)
45
Dengan rahmat-Mu ya Tuhan yang Maha
Pengasih.”
b. Puasa Kifarat
c. Puasa Nazar
46
sendiri adalah mubah tetapi pelaksanaan nazarnya jika hal
yang baik wajib dilaksanakan, tetapi jika nazarnya jelak tidak
boleh dilaksanakan, misalnya jika tercapai keinginannya tadi
akan memukul temannya maka memukul temannya tidak
boleh dilaksanakan.
Firman Allah :
Yaitu orang yang sudah tua dan tidak mampu berpuasa serta
kemungkinan untuk mengqadha juga sudah tidak mungkin. Maka
sebagai pengganti puasanya ia wajib membayar fidyah yaitu memberi
makan seorang miskin setiap harinya selama tidak berpuasa . Ukuran
47
fidyah yaitu kurang lebih ¾ liter beras atau makanan yang bisa
membuat kenyang.
Firman Allah :
Orang yang sedang hamil atau menyusui jika tidak kuat maka
boleh tidak berpuasa tetapi wajib mengganti (mengqadaha) puasanya
pada kesempatan lain dan wajib membayar fidyah.
48
a. Sebagai sarana untuk mencapai derajat ketakwaan kepada Allah.
Firman Allah :
B. PUASA SUNAH
1. Pengertian puasa sunah
49
Puasa sunah adalah puasa yang boleh dikerjakan dan boleh
tidak, puasa sunah sering disebut dengan puasa Tathawu’ artinya
apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila tidak dilakukan tidak
berdosa.
b. Puasa hari Arafah, Puasa sunah hari arafah adalah puasa sunah
yang pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 9 Dzuhijjah. Puasa
sunah hari arafah dapat menghapus dosa selama 2 (dua) tahun,
yakni setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
50
Nabi Muhammad saw. bersabda ;
c. Puasa Asyura, Puasa sunah pada bulan Asyura, ada tiga tingkatan,
yaitu
berpuasa tiga hari yaitu:
1) tanggal 9, 10 dan 11 di bulan Syura atau Muharam
2) berpuasa dua hari yaitu, tanggal 9 dan 10 di bulan Syura atau
Muharam
3) berpuasa satu hari yaitu, tanggal 10 Syura atau Muharam
52
صــنلىَ اســ ةعلةييــله ةوةســلنلم
ةكاةن الننبلــضي ة:ت ضةي اس ةعينةها ةقالة ي
ةعين ةعائلةشةة ةر ل
(ِس )رواه الترمذى صةياسم يالل يثنةييلن ةوايلةخلميي ل
يةتةةحنرىِ ل
Artinya : “Dari Aisyah ra. Ia berkata: Bahwasanya Nabi SAW selalu
memilih puasa hari senin dan hari kamis.” (H.R. Tirmidzi)
g. Puasa Daud
53
Puasa Daud yaitu puasa yang dilakukan dengan cara sehari
berpuasa sehari berbuka ( tidak berpuasa ).
54
صيولم ةخيمةســلة صنلىَ اس ةعلةييله ةوةسلنةم نةةهىَ ةعين ة س أةلن الننبلةي ة ةعين اةنة ت
ق يةيوسم يالفل ي:اةنياتم لمةن النسنةلة
طــلر ةويةــيوسم الننيخــلرةوثةلة ةثـةس اةينــالم التنيشــلريي ل
(َ)رواه الدرقطنى
Artinya :“ Dari An Nas, bahwasannya nabi saw . telah melarang
berpuasa dalam lima hari setahun yaitu : a. hari raya Idul
Fitri ,
BAB VI
ZAKAT
A. Pengertian Zakat
55
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah
(Ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar’, adalah tanaman tumbuh dan
bertambah jika diberkati.[1] Kata ini juga sering dikemukakan untuk
makna thaharah (suci) Allah SWT. berfirman:
قةيد اةيفلةةح ةمين ةزنكةها
Maksud dari ayat diatas adalah dengan zakat itu mereka menjadi
bersih dari kekikiran dan dari berlebih-lebihan dalam mencintai harta
benda atau zakat itu akan menyucikan orang yang mengeluarkannya dan
akan menumbuhkan pahalanya. Adapun dalan hadits diantaranya adalah:
ك إلننـ ة:ضةىَ ا ةعينهس إلةلىَ اليةةملن ةقا ةل صنلىَ اس ةعلةييله ةوةسلنةم اةنما بةةعا ةذايبةن ةجبةتل ةر ل ىَ ة إلنن الننبل ن
فةــإ لين هســيم. ب ةفايدسعهسيم ألةلىَ ةشةهاةدلةأةين لةإللةهة إللناســ ةوأةنلــىَ ةرسســيوسل الــتةأي لتىَ قةيوةمااةيهةل لكةتا ت
. ت لفىَ يةيوتم ةولةييلةتة
صلةةوا ت ك ةفاةعلليمهسيم أةةن اة ةعةزةوةجنل اليفتةةر ة
ض ةعلةييلهيم ةخيم ة
س ة اة ة
طاسعيواللةذ لل ة
صةد قةةة لفىَ أةيمــةوالللهيم تةــيؤ ةخــسذ ك ةفايعلليمهسيم اةنن اة اليفتضةر ة
ض ةعلةييلهيم ة فةإ لين هسيم أة ة
طاسعيواللةذ لل ة
ةواتةــ ل, ك ةوةكــةرا ىَلــةم أةيمــةوالللهيم
ق فةإ لين هسيم أة ة, لمين أةيغنلةيا ىَللهيم ةوتسةرضد إلةلىَ فسقةةرا ىَللهيم
طاسعيوا للةذ للــ ة
56
س بةيينةهةــا ةوبةييــةن الــ لحةجــا د
(ب )رواه الجــاعه ابــن عبــاس ةديعــةوةة ايلةم ي
ظلســيولم فةــإ لنةهس لةييــ ة
Artinya: “Rasulullah sewaktu mengutus Sahabat Mu’adz bin Jabal ke
negeri Yaman (yang telah ditaklukkan oleh umat Islam) bersabda:
Engkau datang kepada kaum ahli kitab ajaklah mereka kepada
syahadat, bersaksi, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah
dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka
telah taat untuk itu, beritahulah kepada mereka bahwa Allah
mewajibkan mereka melakukan sholat lima waktu dalam sehari
semalam. Jika mereka telah taat untuk itu, beritahukanlah kepada
mereka, bahwa Allah mewajibkan mereka menzakati kekayaan mereka.
Yang zakat itu diambil dari yang kaya dan dibagi-bagikan kepada yang
fakir-fakir. Jika mereka telah taat untuk itu, maka hati-hatilah
(janganlah) yang mengambil yang baik-baik saja (bila kekayaan itu
bernilai tinggi, sedang dan rendah, maka zakatnya harus meliputi nilai-
nilai itu) hindari do’anya orang yang madhlum (teraniaya) karena
diantara do’a itu dengan Allah tidak terdinding (pasti dikabulkan).”
57
4. Wahbah Zuhaili dalam karyanya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu
mendefinisikan dari sudut empat mazhab, yaitu:
c). Madzhab Syafei, zakat adalah nama untuk kadar yang dikeluarkan
dari harta atau benda dengan cara-cara tertentu.
B. Macam-Macam Zakat
58
Zakat terbagi atas dua tipe yakni:
1. Zakat Fitrah,
Adalah zakat yang wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri
pada bulan Ramadhan. Besar Zakat ini setara dengan 2,5 kilogram
makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
d. Sampai nishabnya
59
e. Genap satu tahun
60
Pendapat imam Abu Hanifah : Berpendapat bahwa
emas dan perak yang telah dijadikan perhiasan
dikeluarkan zakatnya pula.
61
صــنلىَ اســ ةعلةيــله ةو ةكاةن ةرسســيوسل الــ ة:ب ةقا ةل ةعين ةسسملريبلن سجينسد ت
)رواه.ي نسلعــسدهس لليلبةييــلع أةين نسيخلرةج ال ن,سللةم يةأيسمسرةنا
صةد قةــةة لمــةن النــلذ ي
(ابـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــوداود.
Artinya: “Dari samurah bin Jundub, ia berkata:
Sesungguhnya Rasulullah Saw. memerintahkan kepada kami
agar mengeluarkan zakat dari barang yang disediakan untuk
dijual.”(HR.AbuDawud).
Syarat wajibnya zakat perniagaan ialah:
Milik penuh
Sampai nishabnya
Genap setahun
62
RP 240. Harta benda perdagangan perseroan, Firma,
CV atau perkongsian dan sebagainya, tegasnya harta
benda yang dimilki oleh beberapa orang dan menjadi
satu maka hukumnya sebagai suatu perniagaan.
بةييةن الننا ل
س
Artinya: ”Tidaklah pemilik unta,sapi, dan kambing yang
tidak mengeluarkan zakatnya maka binatang –binatang itu nanti
pada hari Qiyamat akan datang dengan keadaan yang lebih besar
dan gemuk dan lebih besar dari pada didunia, lalu hewan –hewan itu
menginjak-nginjak pemilik dengan kaki- kakinya. Setiap selesai
mengerjakan yang demikian, bintang- binatang itu kembali
mengulangi pekerjaan itu sebagaimana semula: dan demikianlah
terus menerus sehingga sampai selesai Allah menghukum para
manusia.”(HR. Abu Dzarr).
63
Pemiliknya orang Islam
Pemiliknya merdeka
Miliknya sendiri
Sampai senishab
Cukup setahun
64
61 ekor unta zakatnya 1ekor unta betina umur 4 tahun masuk
tahun kelima
65
40 sampai 120 ekor kambing zakatnya 1ekor
7. Zakat hasil bumi hasil bumi yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu
yang dapat dijadikan makanan pokok seperti: padi, jagung, gandum,
dan sebagainya. Sedangkan buah- buahan yang wajib dikeluarkan
zakatnya ialah :gandum, Sya’r zabib dan kurma. Buah-buahan yang
wajib dikeluarkan zakatnya sebagaimana sabda Rasulullah Saw
sebagai berikut:
Milik sendiri
66
)رواه احمــد. ف ايلسعسشلر سرةوالةيغيةسم ايلسعسشيوسر فلييةما سسقلةي لبا لنسا نليةله نل ي
ص س
(َومسلم والناسى.
Artinya:“Dari Jabir dari Nabi saw.: Beliau berkata: Pada biji
yang dialiri dengan air sungai dan hujan, zakatnya
sepersepuluh, dan yang dialiri dengan kincir ditarik oleh
binatang, zakatnya seperdua puluh.” (HR. Ahmad Muslim dan
Nasa’i).
5. Zakat barang tambang dan barang temuan hasil tambang yang wajib
dikeluarkan zakatnya ialah emas dan perak yang diperoleh dari hasil
pertambangan. Rikaz ialah harta benda orang –orang purbakala yang
berharga yang ditemukan oleh orang –orang pada masa
sekarang,wajib dikelurkan zakatnya. Barang rikaz itu umumnya
berupa emas dan perak atau benda logam lainnya yang berharga.
Sabda Rasulullah saw.:
ةو: صنلىَ اســ ةعلةييــله ةوةســلنةم قةــا ةلةعين أةلبىَ هسةرييةرةة اةنن ةرسسيوةل ال ة
(س )رواه لبخاري و مسلم لفىَ اللرةكالزايلسخسم س
67
Artinya:“Dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
“Dan pada rikaz simpanan orang-orang zaman dahulu di dalam
bumi itu, zakatnya seperlima.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang Islam
Orang merdeka
Milik Sendiri
68
صلةلة فةهةةىَ ةز ةكا ةد ةميقبسيو لةةد ةوةمين أةند ةها بةيعةد ال ن
صلةلة ةمين اةندا ةها قةيبةل ال ن
ت صةد قةةد لكةن ال ن
صةد ةقا ل فةهةةىَ ة.
Artinya: “Barang siapa membayar fitrah sebelum shalat, maka
itu adalah zakat yang makbul, akan tetapi barang siapa
membayarnya sesudah shalat Id maka merupakan shadaqah
biasa.”
Zakat fitrah ialah zakat pribadi yang harus dikeluarkan pada hari
raya fitrah. Seperti hadits Nabi saw.:
69
Artinya: “Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah guna
menyucikan orang yang berpuasa dari ucapan dan perbuatan yang
tidak baik dan guna makanan bagi para miskin.”
Islam
70
laki,perempuan, anak-anak, orang tua, dari golongan kaum
muslimin dan beliau menyuruh zakat fithrah itu ditunaikan
sebelum orang-oranng keluar(selesai) shalat ’Ied Muttafaq ’alaih
Dan dalam riwayat Ibnu ’Ady dan Daraquthni dengan sanad
yang lemah: ” Cukuplah mereka (orang –orang miskin) jangan
sampai berkeliling (mencari nafkah) pada hari itu (hari raya).
Untuk zakat fithrah dari seorang yang makanan pokoknya beras
tidak boleh dikeluarkan zakat dari jagung ,walaupun jagung
termasuk makanan pokok tetapi, jagung nilainya lebih rendah
dari pada beras. Dilihat dari aspek dasar penentuan kewajiban
antara zakat fitrah dan zakat yang lain ada perbedaan yang sangat
mendasar. Zakat fitrah merupakan kewajiban yang bersumber
pada keberadaan pribadi-pribadi (badan), sementara zakat-zakat
selain zakat fitrah adalah kewajiban yang diperuntukkan karena
keberadaan harta. Meskipun dalam hal pendistribusian zakat
fitrah terdapat perbedaan pendapat, yakni antara yang
memperbolehkan dibagikan kepada seluruh ashnaf yang delapan
dan antara yang hanya memperbolehkan kepada fakir dan
miskin, akan tetapi apabila dilihat dari maqashid al syari’ah atau
berbagai pertimbangan logis disyariatkannya zakat fitrah, maka
tampak bahwa yang paling mendekati ke arah sana adalah
pendapat yang hanya mengkhususkan zakat fitrah kepada fakir
dan miskin. Amil zakat fitrah sebagaimana lazim disebut orang
tidak bisa dikategorikan ke dalam amil zakat. Sebab, panitia
zakat fitrah hanya bersifat temporer, sementara amil bersifat
jangka panjang. Paniti zakat fitrah tidak bisa dijadikan sebagai
sumber mata pencaharian sementara amil diorientasikan sebagai
71
lapangan pekerjaan yang sekaligus menjadi mata pencaharian
bagi mereka yang berkecimpung di sana.
72
Muallaf yaitu orang yang baru masuk Islam dan belum kuat
imannya dan jiwanya perlu dibina agar bertambah kuat
imannya supaya dapat meneruskan imannya.
Orang kafir.
73
E. Hikmah Zakat adapun hikmah zakat itu adalah sebagai berikut
74
BAB VII
75
A. Pengertian haji dan umrah
Asal mula arti haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi)
adalah “al-qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari
segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah
(ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang
tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-
syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.
76
Baitullah adalah suatu tempat yang didatangi manusia pada
setiap tahun. Lazimnya mereka yang sudah pernah mengunjungi
Baitullah, timbul keinginannya untuk kembali lagi yang kedua kalinya.
Maka makna Hajjul baiti menurut syara’ ialah : mengunjungi baitullah
dengan sifat yang tertentu, di waktu yang tertentu, disertai dengan
perbuatan-perbuatan yang tertentu pula. Para ulama telah
mengkhususkan kalimat haji untuk mengunjungi ka’bah, untuk
menyelesaikan manasik haji. (Pedoman Haji. 1998 )
س لحــضجت ةمةقاسم إليبةرالهيةم ةوةمين ةدةخلةهس ةكاةن آلمةنا ِّ ةولنللــ ةعلةــىَ الننــا ل
ت بةيلةنا د
لفيله آةيا د
اة ةغنليي ةعلن ايلةعالةلميةن طاةع إللةييله ةسلبيةل ةوةمين ةكفةةر فةإ لنن ن ت ةملن ايستة ة ايلبةيي ل
"Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. barangsiapa
77
mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya
(Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam". (Al-imran : 97)
C. Dasar hukum perintah haji dan umrah
Seperti di ketahui, dalam setiap aktivitas ibadah, ada hal-hal
yang bersifat fardhu, wajib, sunnah, dan makruh, di samping ada juga
mubah (boleh-boleh saja di kerjakan) dan haram. Dalam ibadah haji,
fardhu adalah sesuatu yang apabila tidak dikerjakan sesuai
ketentuannya, maka ibadah haji tidak sah ; seperti tidak melakukan
wukuf di ‘Arafah.
Wajib dalam ibadah haji atau umrah adalah sesuatu yang jika
diabaikan secara keseluruhan, atau tidak memenuhi syaratnya maka haji
atau umrah tetap sah, tetapi orang yang bersangkutan harus
melaksanakan sanksi yang telah ditetapkan. Misalnya, kewajiban
melempar jumroh, bila ia diabaikan, maka ia harus diganti dengan
membayar dam (denda). Sesuatu yang sunnah bila dilakukan, atau
sesuatu yang makruh, jika ditinggalkan dapat mendukung kesempurnaan
ibadah haji dan umrah. Sedang sesuatu yang mubah, tidak berdampak
apa pun terhadap ibadah. (Mizan. 2000)
D. Syarat,rukun dan hukum wajib haji dan umrah
1. Syarat-Syarat Melakukan Haji
Adapun syarat-syarat wajib melakukan ibadah haji dan umrah adalah:
a. Islam
Beragama Islam merupakan syarat mutlak bagi orang yang
akan melaksanakan ibadah haji dan umrah. Karena itu orang-orang
kafir tidak mempunyai kewajiban haji dan umrah. Demikian pula
orang yang murtad.
b. Baligh (dewasa)
78
Anak kecil tidak wajib haji dan umrah. Sebagaimana
dikatakan oleh nabi Muhammad SAW “Kalam dibebaskan dari
mencatat atas anak kecil sampai ia menjadi baligh, orang tidur
sampai ia bangun, dan orang yang gila sampai ia sembuh”.
c. Aqil (berakal sehat)
Orang yang tidak berakal, seperti orang gila, orang tolol juga
tidak wajib haji.
d. Merdeka
Budak tidak wajib melakukan ibadah haji karena ia bertugas
melakukan kewajiban yang dibebankan oleh tuannya. Padahal
menunaikan ibadah haji memerlukan waktu. Disamping itu budak itu
termasuk orang yang tidak mampu dari segi biaya, waktu dan lain-lain.
e. Mampu (Istitha’ah)
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal
kendaraan, bekal, pengongkosan, dan keamanan di dalam perjalanan.
Pengertian mampu itu ada 2 macam :
1) Mampu mengerjakan haji dengan sendirinya, dengan beberapa syarat
sebagai berikut :
Mempunyai bekal yang cukup untuk pergi ke mekah dan
kembalinya.
Ada kendaraan yang pantas dengan keadaannya, baik kepunyaan
sendiri ataupun dengan jalan menyewa.
Aman perjalanannya. Artinya dimasa itu biasanya orang-orang
yang melalui jalan itu selamat sentosa.
Syarat wajib haji bagi perempuan, hendaklah ia berjalan
bersama-sama dengan mahramnya, bersama-sama dengan
suaminya, atau bersama-sama dengan perempuan yang
dipercayai. (Fiqih Islam. 2001)
79
Demikian pula kesehatan badan tentu saja bagi mereka yang
dekat dengan makkah dan tempat-tempat sekitarnya yang bersangkut
paut dengan ibadah haji dan umrah, masalah kendaraan tidak menjadi
soal. Dengan berjalan kaki pun bisa dilakukan. Pengertian mampu,
istitha’ah atau juga as-sabil (jalan, perjalanan), luas sekali, mencakup
juga kemampuan untuk duduk di atas kendaraan, adanya minyak atau
bahan bakar untuk kendaraan.
Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ad-Daru Quthni Anar ra.
Terdapat percakapan sebagai berikut: yang artinya Rasulullah SAW
ditanya: Apa yang dimaksud jalan (as-sabil, mampu melakukan
perjalanan) itu ya Rasulullah? Beliau menjawab : Yaitu bekal dan
kendaraan. Sedangkan yang dimaksud bekal dalam Fat-Hul Qorib
disebutkan : Dan diisyaratkan tentang bekal untuk pergi haji (sarana dan
prasarananya) hal mana telah tersebut di atas tadi, hendaklah sudah
(cukup) melebihi dari (untuk membayar) hutangnya, dan dari (anggaran)
pembiayaan orang-orang, dimana biaya hidupnya menjadi tanggung
jawab orang yang hendak pergi haji tersebut. Selama masa
keberangkatannya dan (hingga sampai) sekembalinya (di tanah airnya).
Dan juga diisyaratkan harus melebihi dari (biaya pengadaan) rumah
tempat tinggalnya yang layak buat dirinya, dan (juga) melebihi dari
(biaya pengadaan) seorang budak yang layak buat dirinya (baik rumah,
dan budak disini, apabila benar-benar dibuktikan oleh orang tersebut).
(Fath-Hul Qarib, 1991)
80
umrahnya itu tidak sah. Adapun rukun-rukun haji dan umrah itu adalah
sebagai berikut :
1. Ihram
Melaksanakan ihram disertai dengan niat ibadah haji dengan
memakai pakaian ihram.Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua helai
kain putih yang tak terjahit dan tidak bersambung semacam sarung.
Dipakai satu helai untuk selendang panjang serta satu helai lainnya
untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat. Sedangkan
pakaian ihram untuk kaum wanita adalah berpakaian yang menutup
aurat seperti halnya pakaian biasa (pakaian berjahit) dengan muka dan
telapak tangan tetap terbuka.
2. Wukuf di Padang Arafah
Yakni menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (ke arah
Barat) jatuh pada hari ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari
penyembelihan kurban yakni tanggal 10 dzulhijjah.
3. Thawaf
Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi ka’bah
sebayak tujuh kali, dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat
pada garis lantai yang berwarna coklat, dengan posisi ka’bah berada di
sebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam). (kumpulanmakalahpai
haji). Macam-macam Thawaf yaitu:
a. Thawaf Qudum : yakni thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di
Masjidil Haram dari negerinya.
b. Thawaf Tamattu’ : yakni thawaf yang dikerjakan untuk mencari
keutamaan (thawaf sunnah)
c. Thawaf Wada’ : yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan
meninggalkan Makkah menuju tempat tinggalnya.
81
d. Thawaf Ifadhah (thawaf rukun) : yakni thawaf yang dikerjakan
setelah kembali dari wukuf di Arafah. Thawaf Ifadhah merupakan
salah satu rukun dalam ibadah haji.
e. Thawaf nazar.
f. Thawaf sunnat. (Tawaf, wikipedia.org)
4. Sa’i antara Shafa dan Marwah
Sai adalah lari-lari kecil sebayak tujuh kali dimulai dari bukit
Shafa dan berakhir di bukit Marwah yang jaraknya sekitar 400
meter.Sai dilakukan untuk melestarikan pengalaman Hajar, ibunda
nabi Ismail yang mondar-mandir saat ia mencari air untuk dirinya dan
putranya, karena usaha dan tawakalnya kepada Allah, akhirnya Allah
memberinya nikmat berupa mengalirnya mata air zam-zam.
Dalam sa’i harus diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut :
a. Sa’i mesti dilakukan setelah melakukan thawaf, sebagaimnana
yang dicontohkan Nabi.
b. Tartib, dimulai dari shafa. Jabir meriwayatkan bahwa Nabi
bersabda, ‟Kita mulai dari tempat yang Allah memulai dengan-
Nya, dan beliau memulai dari shafa hingga selesai dari sa’inya
di Marwah.”
c. Sa’i mesti dilakukan tujuh kali dengan ketentuan bahwa
perjalanan dari shafa ke Marwah dihitung satu kali, dan
berikutnya dari Marwah ke shafa pun demikian. (Materi
Pendidikan Agama Islam, 2001)
5. Tahallul
Tahallul adalah menghalalkan pada dirinya apa yang
sebelumnya diharamkan bagi dirinya karena sedang ihram. Tahallul
ditandai dengan memotong rambut kepala beberapa helai atau
mencukurnya sampai habis (lebih afdol)
82
6. Tertib Berurutan
Sedangkan Rukun dalam umrah sama dengan haji yang
membedakan adalah dalam umrah tidak terdapat wukuf.
83
perantauan. Adapun bagi orang yang tidak menetap di negeri
makkah, maka :
Orang yang (datang) dari arah kota Madinah as syarifah,
maka miqatnya ialah berada di (daerah) “Dzul Halifah”.
Orang yang (datang) dari arah negeri Syam (syiria), Mesir
dan Maghribi, maka miqatnya ialah di (daerah) “Juhfah”.
Orang yang (datang) dari arah Thihamatil Yaman, maka
miqatnya berada di daerah “Yulamlam”.
Orang yang (datang) dari arah daerah dataran tinggi Hijaz
dan daerah dataran tinggi Yaman, maka miqatnya ialah
berada di bukit “Qaarn”.
Orang yang (datang) dari arah negeri Masyrik, maka
miqatnya berada di desa “Dzatu “Irq”. (Fath-Hul Qarib,
1991)
84
Yalamlam (nama suatu bukit dari beberapa bukit tuhamah).
Bukit ini, miqat orang yang datang dari sebelah yaman,
india, indonesia, dan negeri-negeri yang sejalan dengan
negeri-negeri tersebut.
Qarnu (nama sebuah bukit, jauh dari makkah kira-kira
80,640 km). Bukit ini, miqat orang yang datang dari
sebelah Najdil-Yaman dan Najdil-hijaz dan orang-orang
yang datang dari negeri-negeri yang sejalan dengan itu.
Zatu’irqain (nama kampung yang jauhnya dari makkah
kira-kira 80,640 km). Kampung ini, miqat orang yang
datang dari iraq dan negeri-negeri yang sejalan dengan itu.
Adapun bagi penduduk negeri-negeri yang diantara
makkah dan miqat-miqat tersebut maka mikat mereka
negeri masing-masing. (Fiqih Islam, 1954 : 204-205)
b. Melempar Jumrah
Wajib haji yang ketiga adalah melempar jumrah
“Aqabah”, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah,
sesudah bermalam di Mudzalifah. Jumrah sendiri artinya bata
kecil atau kerikil, yaitu kerikil yang dipergunakan untuk
melempar tugu yang ada di daerah Mina. Tugu yang ada di Mina
itu ada tiga buah, yang dikenal dengan nama jamratul’Aqabah,
Al-Wustha, dan ash-Shughra (yang kecil). Ketiga tugu ini
menandai tepat berdirinya ‘Ifrit (iblis) ketika menggoda nabi
Ibrahim sewaktu akan melaksanakan perintah menyembeliih
putra tersayangnya Ismail a.s. di jabal-qurban semata-mata
karena mentaati perintah Allah SWT.
Di antara ketiga tugu tersebut maka tugu jumratul
‘Aqabah atau sering juga disebut sebagai jumratul-kubra adalah
85
tugu yang terbesar dan terpenting yang wajib untuk dilempari
dengan tujuh buah kerikil pada tanggal 10 Dzulhijjah.
c. Mabit di Mudzalifah
Wajib haji yang kedua adalah bermalam (mabit) di
mudzalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah
menjalankan wuquf di Arafah.
d. Mabid di Mina
Wajib haji keempat adalah bermalam (mabid) di mina pada
hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.
e. Thawaf Wada’
Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan
meninggalkan Makkah menuju tempat tinggalnya. (Bimbingan
Manasik Ziarah dan Perjalanan Haji, 1989)
2. Sedangkan wajib umrah adalah sebagai berikut:
a. Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat makani). Sedang
miqat zamaninya tidak ditentukan karena ibadah umrah dapat
dikerjakan sepanjang tahun.
b. umrah atau haji.
86
bahwa segala usaha kegiatan hidup manusia didunia ini tidak akan
pernah lepas dari pengawasan dan kekuasaan Allah. Dengan dzikir
ketika thawaf yang disertai penghayatan yang mendalam, diharapkan
akan tertanam dalam jiwa orang yang membacanya kesadaran bahwa
manusia itu sangat lemah. Di sini orang akan menganggap bahwa
manusia tidak layak berlaku sombong dan angkuh.
3. Ibadah sa’i antara Shafa dan Marwah mengingatkan sejarah
perjuangan Siti Hajar ketika mencari air. Ini mengisyaratkan bahwa
orang yang haji diharapkan memiliki etos kerja tinggi, tidak boleh
berpangku tangan, mengharap rezeki datang dari langit.
4. Wukuf diarafah bisa disebut sebagai malam perenungan. Arafah
sendiri berarti pengalaman. Maksudnya, orang yang melakukan haji
dan umrah diharapkan dapat mengenal jati dirinya, menyadari segala
kesalahannya dan bertekad untuk tidak mengulanginya.
5. Melempar jumrah terkait erat dengan kisah ibrahim ketika melempar
setan. Hal ini dimaksudkan agar orang yang melakukan haji dan
umrah memiliki tekad dan semangat untuk tidak terbujuk rayuan
setan yang merusak dunia ini.
6. Bermalam di mina dan muzdalifah dan diistilahkan malam istirahat
dari rangkaian ibadah haji. Disini orang dapat memulihkan kondisi
yang sangat lelah. Ini sebagai isyarat bahwa manusia memerlukan
waktu istirahat dalam hidup ; tidak selamanya bekerja sampai tidak
ingat menjaga kondisi badan.
7. Dalam tahallul terkadang ajaran agar manusia mampu mengendalikan
sifat pembawaannya. Tahallul diibaratkan sebagai lampu hijau yang
mengisyaratkan kendaraan boleh berjalan kembali setelah untuk
sementara diharuskan berhenti.
87
8. Khusus untuk ibadah umrah, ibadah ini memberi kesempatan yang
sangat leluasa kepada kaum muslimin untuk mengunjungi ka’bah
karena waktunya tidak ditentukan. (Materi Pendidikan agama islam,
2001)
F. Sunnah, larangan dan DAM
1. Sunnah haji
a. Haji ifrad artinya : terpisah, yaitu cara melakukan ibadah haji
secara terpisah dari ibadah umrah dengan mendahulukan ibadah
haji.
b. Membaca talbiyah dengan suara yang keras bagi laki-laki,
sedangkan bagi wanita sekadar dapat didengar sendiri. Sunnah
membaca talbiyah selama ihram sampai melempar jumroh
aqabah pada hari nahar (hari raya).
Bacaan talbiyah :
ك لة ة
ك ك ةوايلسميل ة
ك لة ةشلريي ة ٌ إلنن ايلةحيمةد ةوالنليعةمةة لة ة،ك
ك لةبنيي ة
ك لة ة ك اللنهسنم لةبنيي ة
ٌ لة ةشلريي ة،ك لةبنيي ة
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang
memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu,
tiada sekutu bagi-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu,
sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan milik-Mu,
tiada sekutu bagi-Mu. (HR. Bukhari dan Muslim)
c. Berdo’a sesudah membaca talbiyah, meminta keridhoan Allah,
surga dan meminta perlindungan dari siksa neraka.
d. Membaca dzikir waktu thawaf.
e. Shalat dua rakaat setelah mengerjakan thawaf.
f. Memasuki ka’bah (rumah suci).
2. Larangan dalam haji
Beberapa larangan dalam haji yaitu :
88
a. Bersetubuh, bermesra-mesraan, berbuat maksiat, dan bertengkar
dalam haji.
b. Dilarang menikah dan menikahkan (menjadi wali).
c. Dilarang memakai pakaian yang di jahit, harum-haruman (minyak
wangi), memakai kain yang di celup, menutup kepala, memakai
sepatu yang menutup mata kaki. Adapun kaum wanita, mereka
boleh memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya, kecuali
dan kedua telapak tangannya. Yang haram bagi mereka bagi
mereka hanya kaos tangan dan pakaina yang telah di celup
dengan celupan yang berbau harum.
d. Perempuan dilarang menutup muka dan kedua telapak tangan.
e. Dilarang menghilangkan rambut dan bulu badan, memotong kuku
selama haji, kecuali sakit tetapi wajib membayar dam.
f. Dilarang berburu atau membunuh binatang liar yang halal di
makan.
3. Dam
Jenis-jenis Dam yaitu :
a. Dam (denda) karena memilih tamattu’ atau qiran. Dendanya ialah:
menyembelih seekor kambing (qurban), dan bila tidak dapat
menyembelih kurban, maka wajib puasa tiga hari pada masa haji
dan tujuh hari setelah pulang ke negerinya masing-masing.
b. Dam (denda) meninggalkan ihram dari miqatnya, tidak melempar
jumrah, tidak bermalam di muzdalifah dan mina, meninggalkan
tawaf wada’, terlambat wukuf di arafah, dendanya ialah
memotong seekor kambing kurban.
c. Dam (denda) karena bersetubuh sebelum tahallul pertama, yang
membatalkan haji dan umrah. Dendanya menurut sebagian ulama
ialah menyembelih seekor unta, kalau tidak sanggup maka seekor
89
sapi, kalau tidak sanggup juga, maka dengan makanan seharga
unta yang di sedekahkan kepada fakir miskin di tanah haram, atau
puasa sehari untuk tiap-tiap seperempat gantang makanan dari
harga unta tersebut.
d. Dam (denda) karena mengerjakan hal-hal yang di larang selagi
ihram, yaitu bercukur, memotong kuku, berminyak, berpakaian
yang di jahit, bersetubuh setelah tahallul pertama. Dendanya
boleh memilih diantara tiga, yaitu menyembelih seekor kambing,
kerbau, puasa tiga hari atau sedekah makanan untuk 6 orang
miskin sebanyak 3 sha’ (kurang lenih 9,5 liter).
e. Orang yang membunuh binatang buruan wajib membayar denda
dengan ternak yang sama dengan ternak yang ia bunuh.
f. Dam sebab terlambat sehingga tidak bisa meneruskan ibadah haji
atau umrah, baik terhalang di tanah suci atau tanah halal, maka
bayarlah dam (denda) menyembelih seekor kambing dan
berniatlah tahallul (menghalalkan yang haram) dan bercukur di
tempat terlambat itu. (Fiqih Ibadah, 1998)
90
BAB VIII
MAWARIS NIKAH
91
setengah; (3) Sepeempat; (4) seperdelapan; (5) sepertiga; (6)
seperenam;”
92
Tambahan hak waris bagi suami atau istri. Bila pewaris tidak
mempunyai ahli waris yang termasuk ashhabul furudh dan ‘ashhaba,
juga tidak ada kerabat yang memiliki ikatan rahim, harta warisan
seluruhnya menjadi milik suami atau istri. Misalnya, seorang suami
meninggal tanpa memiliki kerabat yang berhak untuk mewarisinya maka
istri mendapatkan bagian seperempat dari harta warisan yang
ditinggalkannya, sedangkan sisanya merupakan tambahan hak warisnya.
Dengan demikian, istri memiliki seluruh harta peninggalan suaminya.
Bagitu juga, sebaliknya suami terhadap harta peninggalan istri yang
meninggal.
Orang yang diberi wasiat lebih dari sepertiga harta pewaris. Yang
dimaksud disini adalah orang lain, artinya bukan salah seorang dari ahli
waris. Misalnya, seseorang meninggal dan mempunyai sepuluh anak.
Sebelum meninggal, ia terlebih dahulu memberi wasiat kepada semua
atau sebagian anaknya agar memberikan sejumlah hartanya kepada
seseorang yang bukan termasuk salah satu ahli warisnya. Madzhab
Hanafi dan Hambali berpendapat boleh memberikan seluruh harta
pewaris bila memang wasiatnya demikian.
93
Seperdua dari dua per tiga yaitu sepertiga dan seperdua dari sepertiga
yaitu seperenam.
2. Jalan Tarai, yaitu mengetahui bagian furudh dengan menghitung
kelipatan. Kelipatan dari seperdelapan adalah seperempat dan
kelipatan dari seperempat adalah setengah. Kelipatan dari seperenam
adalah sepertiga dan kelipatan dari sepertiga adalah dua per tiga.
Kerabat dalam hukum waris Islam dibagi menjadi tujuh kelompok, yaitu:
1. Leluhur perempuan adalah perempuan dari pihak ibu dalam satu garis
lurus keatas.
2. Leluhur laki-laki adalah leluhur laki-laki dari pihak bapak keaatas.
3. Keturunan perempuan adalah anak perempuan pewaris dan anak
perempuan dari keturunan laki-laki. Itu adalah anak perempuan dan
cucu perempuan pancar laki-laki.
4. Keturunan laki-laki adalah keturunan laki-laki dari anak laki-laki
dalam satu garis lurus kebawah (tidak terhalang oleh pihak
perempuan, seberpa pun rendahnya). Itu adalah anak laki-laki dan
cucu laki-laki pancar laki-laki.
5. Saudara seibu adalah saudara perempuan dan saudara laki-laki yang
hanya satu ibu dengan pewaris. Itu adalah saudara perempuan seibu
dan saudara laki-laki seibu.
6. Saudara sekandung/sebapak adalah keturunan laki-laki dari leluhur
laki-laki dalam satu garis lurus kebawah (tidak terhalang oleh pihak
perempuan). Itu adalah saudara laki-laki sekandung/sebapak dan
saudara perempuan sekandung/sebapak.
94
7. Kerabat lainnya, yaitu kerabat lain yang tidak termasuk kedalam
keenam kelompok diatas.
1. Anak laki-laki
2. Anak laki-laki dari anak laki-laki
3. Bapak
4. Bapak dari bapak (kakek dari pihak bapak)
5. Saudara laki-laki seibu sebapak
6. Saudara laki-laki yang sebapak
7. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu sebapak
8. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang sebapak
9. Paman dari pihak bapak (saudara bapak) yang seibu sebapak
kemudian yang sebapak
10. Anak laki-laki dari paman bapak
11. Orang yang memerdekakan mayat
12. Laki-laki yang dapat menghabiskan harta atau sisa harta waris. Jika
anak laki-laki bersama-sama dengan anak perempuan, keduanya
95
bersama-sama mengambil semua harta atau semua sisa dari ketentuan
yang ada. Pembagian antara keduanya adalah bagian untuk setiap
laki-laki, yaitu dua kali bagian tiap-tiap perempuan. Allah SWT.
Berfirman yang artinya:
96
4. Saudara laki-laki sebapak dapat membawa saudaranya yang
perempuan untuk bersama-sama mengambil semua harta atau
sisanya. Cara pembagian harta pusaka antara dua orang
bersaudara ini (laki-laki dan perempuan) hendaklah tiap laki-laki
mendapat dua kali dari bagian tiap-tiap perempuan. Umpamanya,
apabila anak perempuannya hanya seorang, harta warisan si
bapak ini hendaklah dibagi tiga bagian, dua bagian (2/3) untuk
anak laki-laki dan satu bagian (1/3) Untuk anak perempuan.
Kalau anak laki-laki hanya seorang dan anak perempuan ada dua
orang, harta warisan hendaknya dibagi empat, dua bagian (3/4)
untuk anak laki-laki, dan tiap perempuan mengambil satu bagian
(1.4). Sebagaimana terdapat dalam firman Allah SWT. Yang
artinya:
97
Ahli waris yang mendapat bagian setengah ada lima orang.
Seorang di antaranya laki-laki dan empat orang lainnya perempuan:
a. Suami
b. Anak perempuan
c. Cucu perempuan dari anak laki-laki (keturunan)
d. Saudara perempuan sekandung
e. Saudara perempuan seayah
99
Sebagaimana dalam surah An-Nisa ayat 76, Allah menyatakan”Jika
orang yang mati itu meninggalkan saudara perempuan, saudara
perempuan itu mendapat bagian seperdua.” Kata ‘ukhtun’ di sini
meliputi saudara perempuan sekandung dan seayah. Adapun saudara
perempuan seibu, selamanya tidak dapat mewarisi seperdua, ia
hanyad apat mewarisi seperenam.
Istri, baik hanya satu orang ataupun lebih, jika suami tidak
meninggalkan anak (baik anak laki-laki maupun anak perempuan) dan
tidak pula anak dari anak laki-laki (baik laki-laki maupun perempuan).
Apabila istri itu lebih dari satu, seperempat itu dibagi rata antara
mereka. Allah SWT berfirman, yang artinya: “Para istri memperoleh
seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai
anak. (QS. An-Nisa: 12)”
100
berfirman, yang artinya: “Jika kamu mempunyai anak, para istri itu
memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan. (QS. An-
Nisa: 12)”
Dua orang anak perempuan atau lebih apabila tidak ada anak
laki-laki. Berarti, bila anak perempuan lebih dari satu, sedangkan anak
lak-laki tidak ada, mereka mendapat dua bagian 2/3 dari harta yang
ditinggalkan bapaknya. Allah SWT. Berfirman, yang artinya: “Jika
anak itu semuanya perempuanlebih dari dua, bagi mereka dua per tiga
dari harta yang ditinggalkan, (QS. An-Nisa: 11)”
Yang dimaksud dengan dua orang yang disebut dalam ayat itu
adalah dua orang atau lebih, karena ayat tersebut ditafsirkan oleh hadits
dari Jabir yang berkata, “Saya telah mengadukan hal saya kepada
Rasulullah SAW. Karena saya mempunyai tujuh orang saudara
perempuan. Bagaimana harta saya kalau saya mati, berapakah masing-
101
masing sauara saya yang tujuh orang itu mendapat pusaka dari saya?”
Rasulullah SAW. Menjawab,
102
harus memperoleh bagian yang lebih besar daripada perempuan.
Kesimpulannya, bagian saudara laki-laki dan perempuan seibu bila
telah memenuhi syarat-syarat di atas adalah sepertiga, dan
pembagiannya sama rata, baik yang laki-laki maupun perempuan.
Pembagian mereka berbeda dengan bagian para saudara laki-laki atau
perempuan kandung dan seayah, yang dalam hal ini bagian saudara
laki-laki dua kali lipat bagian saudara perempuan.
103
bapal atau kebapakan atau turunan ke atas) didahulukan daripada
jihat ukhuwah (arah saudara atau peraudaraan atau hubungan
kesamping).
2. Kedua,dalam masalah gharawain,yaitu jika seorang perempuan
mati meninggalkan suami, ayah, dan ibu, ibu mendapat bagian
sepertiga dari sisa. Namun, apabila kedudukan ayah ditempati oleh
kakek (karena ayah telah terlebih dahulu mati), ibu tetap mendapat
bagian sepertiga dari seluruh harta, menurut ijma.
3. Ketiga,dalam masalah gharawain, yakni seorang suami meninggal
dunia dengan meninggalkan istri, ayah dan ibu, maka ibu
mendapat bagian sepertiga dari sisa. Namun, apabila kedudukan
ayah diganti oleh kakek (ayah terlebih dahulu mati), ibu tetap
mendapat bagian sepertiga dari seluruh harta, menurut ijma.
104
ditanya tentang masalah warisan seseorang yang meninggalkan
seorang anak perempuan, cucu perempuan dari keturunan anak laki-
lakinya, dan saudara perempuan.
Catatan:
105
Saudara perempuan seayah satu orang atau lebih akan
mendapat bagian seperenam apabila pewaris mempunyai seorang
saudara kandung perempuan. Hal ini hukumnya sama dengan keadaan
jika cucu perempuan keturunan anak laki-laki bersamaan dengan
adanya anak perempuan. Jadi, bila seseorang meninggal dunia dan
meninggalkan saudara perempuan sekandung dan saudara perempuan
seayah atau lebih, saudara perempuan seayah mendapat bagian
seperenam sebagai penyempurna dari du per tiga. Sebab, ketika
saudara perempuan kandung memperoleh setengah bagian, maka tidak
ada sisa, kecuali seperenam yang memang merupakan hak saudara
perempuan seayah.
106
Rasulullah SAW.” Kemudian, Al-Mughirah bin Syu’bah mengatakan
kepada Abu Bakar, “Suatu ketika aku pernah menjumai Rasulullah
SAW. Memberikan hak seorang nenek seperenam.” Mendengar
pernyataan Al-Mughirah itu, Abu Bakar kemudian memanggil nenek
tadi dan memberinya seperenam. (Ash-Shabuni, Umu Basalamah,
Kylic Prodution, 2006).
107
dunia) mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki dan seterusnya,
baik keturunan itu dari istri tersebut atau dari istri yang lain.
7. Dua orang cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki, mendapat
bagian dua per tiga dengan syarat:
a. orang yang meninggal dunia tidak mempunyai anak, baik anak
laki-laki maupun anak perempuan
b. tidak bersama dengan dua orang anak perempuan
c. tidak ada mu’ashib (yang medapat ashabah), yaitu cucu laki-laki
dari anak laki-laki yang satu derajat dengan mereka.
1. tidak ada anak laki-laki atau anak perempuan, tidak ada ayah
atau kakek terus ke atas, yaitu pewaris tidak mempunyai orang
tua dan keturunan
2. tidak mempunyai saudara mu’ashib (golongn ashabah), yakni
saudara laki-laki sekandung
108
3. tidak ada anak perempuan atau perempuan dari anak laki-laki,
seorang atau lebih. Andaikata ada anak perempuan seorang, dua
orang cucu meskipun mendapat waris du per tiga, tetapi masih
kebagian, yakni seperenam. Akan tetapi, apabila ada dua orang
perempuan, dua orang cucu sama sekali tidak mendapat warisan.
Allah menegaskan bahwa “Apabila saudara perempuan itu dua
orang, mereka mendapat bagian dua per tiga.” (QS. An-Nisa:
11)
1. Tidak ada anak laki-laki, ayah atau kakek (orang tua atau keturunan).
2. Tidak mempunyai saudara mu’ashib, yaitu saudara laki-laki seayah.
3. Tidak ada anak perempuan atau cucu perempuan dari anak laki-laki,
atau saudara laki-laki sekandung dan saudara perempuan sekandung.
109
BAB IX
DABAIH
Hadits ini memberikan peringatan keras kepada siapa pun agar
memperlakukan makhluk hidup, termasuk seekor kucing, dengan baik. Bisa
dikatakan, manusia harus “berperikehewanan” yang sama-sama makhluk
hidup ciptaan Allah SWT. Bahkan, menyembelih hewan pun harus dengan
cara yang baik pula. Rasulullah SAW bersabda:
110
ٌ فةــإ لةذا قةتةيلتســيم فةأ ةيحلســسنوا،ب يالليحةســاةن ةعلةــىَ سكــلل ةشــييتء
"إلنن اة ةكتةــ ة
ايلقليتلةةة ةوإلةذا ةذبةيحتسيم فةأ ةيحلسسنوا اللذيبةحةة ةويليسلحــند أةةحــسدسكيم شــفةيرتةهس ةويليســلريح
"ةذبلييةحتةسه
"Sesungguhnya Allah mewajibkan (kamu) untuk berbuat baik atas
segala sesuatu, apabila kamu hendak membunuh, maka lakukan
pembunuhan itu dengan baik dan apabila kamu hendak
menyembelih, maka lakukan penyembelihan itu dengan baik. Dan
hendaknya salah seorang di antara kalian menajamkan alat
pemotongnya dan menjadikan sembelihanya itu merasa nyaman”
(H.R. Muslim).
Penyembelihan hewan dengan cara Islami terlihat penuh darah dan
mengerikan. Beberapa mengatakan cara seperti ini tidak manusiawi dan
sadis. Tapi penelitian membuktikan, cara membunuh seperti ini justru yang
paling baik untuk hewan.
Dalam laporan hasil penelitian yang dilansir Islamweb.net,
disebutkan hewan tidak merasakan rasa sakit saat disembelih. Ketika urat
nadi yang terletak di bagian depan tenggorokan digorok, hewan akan segera
kehilangan kesadaran, sehingga tidak mungkin merasakan sakit.
Soal gerakan kejang-kejang yang umumnya terjadi saat hewan disembelih,
menurut studi, bukan wujud rasa sakit. Dijelaskan, saat pembuluh darah
putus, otak tidak lagi menerima aliran darah, tapi otak besar masih tetap
hidup, sistem saraf di belakang leher juga masih terkait dengan semua sistem
tubuh. Akibatnya, sistem saraf mengirimkan sinyal ke jantung, otot, usus dan
seluruh sel tubuh untuk mengirim darah ke otak besar. Pengiriman darah ke
otak besar inilah yang membuat pergerakan sporadis saat hewan disembelih.
Darah yang mengalir ke otak besar ke luar melalui lubang sembelihan
di leher. Hewan mati ketika darahnya habis. Seluruh rasa sakit tidak
111
dirasakan lagi, karena hewan hilang kesadaran ketika urat nadinya putus.
Berbeda dengan mematikan hewan dengan cara lain, misalnya dipukul atau
dicekik.
Saat dicekik hewan bisa mengalami kesakitan akibat pusing yang
hebat karena darah tidak bisa mencapai otak. Jika dipukul, hewan mati
dengan darah masih dalam tubuh. Hal ini menyebabkan membran yang
melapisi usus besar kehilangan kemampuan mempertahankan bakteri.
Dengan demikian, bakteri menembus tubuh hewan, berkembang dalam darah
dan menyebar ke seluruh daging.
Pengukuran Ilmiah Profesor Schultz dan rekannya, Dr Hazim, dari
Universitas Hanover, Jerman, juga memperkuat metode penyembelihan lebih
aman dibanding metode pemukulan, melalui eksperimen. Dua peneliti itu
menggunakan alat electroencephalograph (EEG) dan elektrokardiogram
(EKG) untuk menguji dua metode penjagalan hewan. caranya dengan
menanamkan beberapa elektroda di berbagai tengkorak hewan bahkan
sampai ke permukaan otak. Sepanjang uji coba dua alat itu merekam kondisi
otak dan jantung pada dua metode itu. Hasilnya, untuk metode
penyembelihan, tiga detik setelah disembelih, EEG tidak menunjukkan
perubahan grafik dari saat sebelum disembelih. Ini menunjukkan hewan
tidak merasakan sakit selama saat itu. Lantas, tiga detik berikutnya, EEG
mencatat hewan dalam kondisi tak sadarkan diri akibat darah yang terkuras.
Setelah enam detik, EEG mencatat level nol, penanda hewan tidak
merasakan sakit apapun. Sementara EEG turun ke level nol, jantung hewan
masih berdebar dan tubuh kejang-kejang bersamaan darah terkuras.
Karena darah terkuras, bakteri tak bisa berkembang dalam tubuh hewan.
Maka menurut pengukuran ini, hewan dengan metode penyembelihan sangat
sehat untuk dikonsumsi.
112
Bagaimana dengan pengukuran metode barat? Dengan
pemukulan, memang hewan jadi tak sadar. Namun pengukuran EEG
menunjukkan hewan mengalami sakit parah, jantung hewan berhenti
berdetak lebih awal dibandingkan hewan dengan metode penyembelihan.
Kondisi ini mengakibatkan pengendapan darah dalam daging,
konsekuensinya tidak sehat bagi konsumen.
113