Anda di halaman 1dari 7

KURIKULUM 2013 REVISI

SILABUS
Sekolah Menengah Atas (SMA)/
Madrasah Aliyah (MA)
Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Satuan Pendidikan : _________________________


Kelas : XII (Dua Belas)
Nama Guru : _________________________
NIP/NIK : _________________________

Copyright © www.ilmuguru.org
SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA N www.ilmuguru.org

Mata Pelajaran : Matematika Wajib

Kelas/Semester : XII/1-2 (Ganjil & Genap)

Alokasi Waktu :

Tahun Pelajaran : 20…/20…

Standar Kompetensi (KI) : 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
3. Memahami, menganalisis, menerapkan dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,danprocedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Indikator Pencapaian Kompetensi Alokasi


Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian
(IPK) Waktu
3.1 Menganalisis Geometri Bidang Datar 3.1.1 Menjelaskan konsep  Mengamati dan 16 JP  Buku paket  Tertulis
hubungan  Kesebangunan antar Bangun Datar bangun data mengidentifikasi fakta matematika  Penugas
kesebangunan dan  Kekongruenan antar Bangun Datar 3.1.2 Menjelaskan barisan dan pada hubungan  Buku lain an
kekongruenan antar deret geometri kesebangunan dan yang  Portofolio
bangun datar dengan Fakta: 3.1.3 Menjelaskan kesebangun kekongruenan antar relevan
menggunakan aturan  Segiempat mempunyai empat sisi, sisi-sisinya garis lurus, dan kekongruenan pada bangun datar dengan  internet
sinus dan cosinus mempunyai empat sudut, semua sisinya tidak sama bangun datar menggunakan aturan
serta sifat-sifat panjang, ruas garis-ruas garis yang membentuk segiempat 3.1.4 Menjelaskan sinus dan cosinus serta
transformasi geometri dinamakan sisi, perpotongan ruas garis-ruas garis disebut kesebangunan dan sifat-sifat transformasi
titik sudut, sudut dibentuk oleh dua ruas garis yang kekongruenan antar geometri
bertumpu pada satu titik yang sama, segiempat diberinama bangun datar dengan  Mengumpulkan dan
menurut titik-titik sudutnya secara berurutan. menggunakan aturan sinus mengolah informasi
dan cosinus serta sifat-sifat untuk membuat
Konsep transformasi geometri kesimpulan, serta
4.1 Menganalisis  Persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama 4.1.1 Menyelesaikan masalah menggunakan prosedur
hubungan panjang dan keempat sudutnya siku-siku, atau persegi yang berkaitan dengan untuk menyelesaikan
kesebangunan dan adalah belahketupat yang salah satu sudutnya siku-siku, hubungan kesebangunan masalah yang berkaitan
kekongruenan antar atau persegi adalah persegipanjang yang dua sisinya yang dan kekongruenan antar dengan hubungan
bangun datar dengan berdekatan sama panjang  bangun datar dengan kesebangunan dan
menggunakan aturan  Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya menggunakan aturan sinus kekongruenan antar
sinus dan cosinus siku-siku atau jajargenjang yang salah satu sudutnya siku- dan cosinus serta sifat-sifat bangun datar dengan
serta sifat-sifat transformasi geometri menggunakan aturan

Copyright © www.ilmuguru.org
Indikator Pencapaian Kompetensi Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian
(IPK) Waktu
transformasi geometri siku  4.1.2 Menyajikan penyelesaian sinus dan cosinus serta
 Jajargenjang adalah segiempat yang sisi-sisinya sepasang- masalah yang berkaitan sifat-sifat transformasi
sepasang sejajar , atau segiempat yang memiliki tepat dua dengan hubungan geometri
pasang sisi yang sejajar.  kesebangunan dan  Menyajikan
 Syarat kekongruenan pada bangun datar adalah sama kekongruenan antar penyelesaian masalah
bentuk dan ukurannya bangun datar dengan yang berkaitan dengan
menggunakan aturan sinus kesebangunan dan
Prinsip dan cosinus serta sifat-sifat kekongruenan bangun
 Pada persegipanjang ABCD dan persegipanjang EFGH, transformasi geometri datar
perbandingan panjangnya adalah 4 : 8 = 1 : 2. Adapun
perbandingan lebarnya adalah 2 : 4 = 1 : 2. Dengan
demikian, perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian pada
kedua persegipanjang tersebut dapat dinyatakan sebagai

berikut.

 Oleh karena kedua


bangun datar tersebut kongruen, sudut-sudut yang
bersesuaian sudah pasti sama besar

Prosedur
 Di dalam matematika, dua atau lebih benda yang memiliki
bentuk dan ukuran yang sama disebut bendabenda yang
kongruen
 Bangun-bangun yang kongruen difokuskan pada bangun
segitiga. Untuk menunjukkan apakah dua segitiga kongruen
atau tidak, cukup ukur setiap sisi dan sudut pada segitiga

3.2 Mendeskripsikan Geometri Ruang 3.2.1 Menganalisis jarak antar  Mengamati dan 24 JP  Buku paket  Tertulis
jarak dalam ruang  Jarak antar Titik titik dalam ruang mengidentifikasi fakta matematika  Penugas
(antar titik, titik ke  Jarak Titik ke Garis 3.2.2 Menganalisis jarak antar pada jarak dalam ruang  Buku lain an
garis, dan titik ke  Jarak Titik ke Bidang titik ke garis dalam ruang (antar titik, titik ke garis, yang  Portofolio
bidang) 3.2.3 Menganalisis jarak antar dan titik ke bidang) relevan
Fakta: titik ke bidang dalam ruang  Mengumpulkan dan  internet
4.2 Menentukan jarak  Diperlukan menarik garis lurus yang terdekat dari titik 4.2.1 Menentukan jarak dalam mengolah informasi
dalam ruang (antar kebidang untuk menentukan jarak titik pada bidang. ruang (antar titik, titik ke untuk membuat
titik, titik ke garis, dan Sehingga memotong bidang dan garis tersbut harus tegak garis, dan titik ke bidang) kesimpulan, serta
titik ke bidang) lurus dengan bidang menggunakan prosedur

Copyright © www.ilmuguru.org
Indikator Pencapaian Kompetensi Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian
(IPK) Waktu
 Untuk mengukur jarak garis ke bidang yang sejajar, maka untuk menentukan jarak
terlebih dahulu kita tentukan titik sembarang pada garis dalam ruang (antartitik,
kemudian kita tarik garis lurus dari titik tersebut ke bidang titik ke garis, dan titik ke
sehingga garis yang terbentuk tegak lurus terhadap bidang bidang)
 Menyelesaikan masalah
Konsep yang berkaitan dengan
 Jarak antara dua titik adalah dengan menarik garis hubung geometri ruang
terpendek antara kedua titik tersebut   Menyajikan
 Jarak titik ke garis adalah jarak terdekat sebuah titik penyelesaian masalah
ke garis, jarak terdekat diperoleh dengan menarik garis yang berkaitan dengan
yang tegak lurus dengan garis yang dimaksud  geometri ruang

Prinsip
 Jarak antara titik A dan B adalah panjang garis AB

 Jarak titik B dengan garis g adalah panjang garis BB

 Dua garis dikatakan saling bersilang jika kedua garis


tersebut tidak sejajar dan terletak pada dua bidang yang
berbeda

Prosedur
 Mengukur jarak dua bidang
 Mengukur jarak garis ke bidang yang sejajar

3.3 Menentukan dan Statistika 3.3.1 Menjelaskan statistika  Mengamati dan 24 JP  Buku paket  Tertulis
menganalisis ukuran  Penyajian data 3.3.2 Memahami cara penyajian mengidentifikasi matematika  Penugas
pemusatan dan  Ukuran Pemusatan data data faktapada ukuran  Buku lain an
penyebaran data  Ukuran Penyebaran Data 3.3.3 Mengidentifikasi ukuran pemusatan dan yang  Portofolio
yang disajikan dalam pemusatan data yang penyebaran data yang relevan
bentuk tabel distribusi Fakta: disajikan dalam bentuk disajikan dalam bentuk  internet
frekuensi dan  Setiap interval memiliki batas bawah, batas atas, dan titik tabel distribusi frekuensi tabel distribusi frekuensi
histogram dan histogram dan histogram
3.3.4 Mengidentifiaksi ukuran  Mengumpulkan dan

Copyright © www.ilmuguru.org
Indikator Pencapaian Kompetensi Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian
(IPK) Waktu
Konsep penyebaran data yang mengolah informasi
 Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan disajikan dalam bentuk untuk membuat
cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau tabel distribusi frekuensi kesimpulan, serta
penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan dan histogram menggunakan prosedur
4.3 Menentukan dan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.  4.3.1 Melakukan penyelesaian untuk menentukan
menganalisis ukuran masalah yang berkaitan ukuran pemusatan dan
pemusatan dan Prinsip dengan penyajian data penyebaran data yang
penyebaran data  Mengumpulkan dan mengolah informasi untuk membuat hasil pengukuran dan disajikan dalam bentuk
yang disajikan dalam kesimpulan, serta menggunakan prosedur untuk pencacahan dalam tabel tabel distribusi frekuensi
bentuk tabel distribusi menentukan ukuran pemusatan dan penyebaran data yang distribusi frekuensi dan dan histogram
frekuensi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram  Mengumpulkan dan
histogram histogram mengolah informasi
 Mengidentifiaksi ukuran penyebaran data yang disajikan untuk membuat
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram kesimpulan, serta
menggunakan prosedur
Prosedur untuk menyelesaikan
 Penyajian informasi statistika dalam bentuk tabel distribusi masalah yang berkaitan
frekuensi dan histogram dengan penyajian data
hasil pengukuran dan
pencacahan dalam tabel
distribusi frekuensi dan
histogram
 Menyajikan
penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan
penyajian data hasil
pengukuran dan
pencacahan dalam tabel
distribusi frekuensi dan
histogram

3.4 Menganalisis aturan Kaidah Pencacahan 3.4.1 Menjelaskan kaidah  Mengamati dan 24 JP  Buku paket  Tertulis
pencacahan (aturan  Aturan Penjumlahan pencacahan mengidentifikasi matematika  Penugas
penjumlahan, aturan  Aturan Perkalian 3.4.2 Memahami aturan faktapada aturan  Buku lain an
perkalian, permutasi,  Permutasi dan Kombinasi pencacahan pencacahan (aturan yang  Portofolio
dan kombinasi) 3.4.3 Menjelaskan aturan penjumlahan, aturan relevan
melalui masalah Fakta: pejumlahan dalam kaidah perkalian, permutasi,  internet
kontekstual  Kaidah pencacahan bisa digunakan untuk menentukan pencacahan dan kombinasi) melalui
alternatif jalur perjalanan untuk menghemat waktu 3.4.4 Menjelaskan aturan masalah kontekstual
 Matematika merupakan bahasa simbol perkalian dalam kaidah  Mengumpulkan dan
pencacahan mengolah informasi
Konsep 3.4.5 Menjelaskan aturan untuk membuat
 Pencacahan (counting) adalah bagian dari matematika pemutasian dan kombinasi kesimpulan, serta
dalam kaidah pencacahan menggunakan prosedur

Copyright © www.ilmuguru.org
Indikator Pencapaian Kompetensi Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian
(IPK) Waktu
kombinatorial.  3.4.6 Memahami unsur peluang untuk menyelesaikan
4.4 Menyelesaikan  Perkalian-perkalian semua bilangan bulat positif berurut 4.4.1 Melakukan penyelesaian masalah kontekstual
masalah kontekstual dalam matematika disebut faktorial masalah kontekstual yang yang berkaitan dengan
yang berkaitan berkaitan dengan kaidah kaidah pencacahan
dengan kaidah Prinsip pencacahan (aturan (aturan penjumlahan,
pencacahan (aturan  Aturan penjumlahan penjumlahan, aturan aturan perkalian,
penjumlahan, aturan Jika  tugas  jenis  pertama  dapat  dilakukan dengan m cara, perkalian, permutasi, dan permutasi, dan
perkalian, permutasi, tugas jenis kedua dapat dilakukan dengan n cara, dan kombinasi) kombinasi)
dan kombinasi) kedua jenis tugas  itu tidak dapat dilakukan secara simultan,  Menyajikan
maka banyaknya cara untuk menyelesaikan tugas-tugas penyelesaian masalah
tersebut adalah m + n  cara”. yang berkaitan dengan
 Aturan perkalian kaidah pencacahan
Jika  suatu  prosedur   dapat  dipecah   menjadi duatahap, (aturan penjumlahan,
dan jika tahap pertama menghasilkan m  keluaran yang aturan perkalian,
mungkin dan  masing-masing  keluaran  dilanjutkan  ke  permutasi, dan
tahap  kedua  dengan n  keluaran yang mungkin, maka kombinasi)
prosedur tersebut akan menghasilkan m x nkeluaran yang
mungkin

Prosedur
 Penyajian aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan
perkalian, permutasi, dan kombinasi) melalui masalah
kontekstual

3.5 Mendeskripsikan dan Peluang Kejadian Majemuk 3.5.1 Menjelaskan kejadian  Mengamati dan 24 JP  Buku paket  Tertulis
menentukan peluang  Kejadian saling bebas saling bebas mengidentifikasi matematika  Penugas
kejadian majemuk  Kejadian saling lepas 3.5.2 Menjelaskan kejadian faktapada peluang  Buku lain an
(peluang kejadian-  Peluang kejadian bersyarat saling lepas kejadian majemuk yang  Portofolio
kejadian saling 3.5.3 Menjelaskan peluang (peluang, kejadian- relevan
bebas, saling lepas, Fakta: kejadian bersyarat kejadian saling bebas,  internet
dan kejadian  Peluang suatu kejadian dapat dihubungkan dengan kata saling lepas, dan
bersyarat) dari suatu sambung atau kejadian bersyarat) dari
percobaan acak  Himpunan A dan B dikatakan dua kejadian yang saling lepas, suatu percobaan acak
4.5 Menyelesaikan sebab 4.5.1 Melakukan penyelesaian  Mengumpulkan dan
masalah yang A  B = . masalah yang berkaitan mengolah informasi
berkaitan dengan Berdasarkan teori himpunan : dengan peluang kejadian untuk membuat
peluang kejadian P (A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B) majemuk (peluang, kesimpulan, serta
majemuk (peluang, kejadian-kejadian saling menggunakan prosedur
Karena P(A  B) = 0, maka
kejadian-kejadian bebas, saling lepas, dan untuk menyelesaikan
saling bebas, saling (A  B) = P(A) + P(B) kejadian bersyarat) masalah yang berkaitan
lepas, dan kejadian dengan peluang kejadian
bersyarat) Konsep
majemuk (kejadian-
 Kejadian saling bebas adalah kejadian yang tidak saling kejadian saling bebas,
memperngaruhi satu sama lain saling lepas, dan
 Kejadian saling lepas adalah himpunan kosong dari irisan

Copyright © www.ilmuguru.org
Indikator Pencapaian Kompetensi Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian
(IPK) Waktu
dua kejadian kejadian bersyarat)
 Kejadian saling terpisah adalah dua kejadian yang tidak bisa  Menyajikan masalah
terjadi secara bersamaan yang berkaitan dengan
peluang kejadian
Prinsip majemuk (peluang,
 Dua kejadian disebut saling lepas jika irisan dari dua kejadian kejadian-kejadian saling
itu merupakan himpunan kosong.  bebas, saling lepas, dan
 Dua kejadian dikatakan saling bebas (independen) jika kejadian bersyarat)
terjadinya kejadian yang satu tidak mempengaruhi
kemungkinan terjadinya kejadian yang lain
 Dua kejadian dikatakan saling terpisah jika kedua kejadian
tersebut tidak dapat terjadi secara bersamaan
 Jika dua keeping mata uang yang homogen dilantunkan
bersama-sama, maka kejadian yang mungkin adalah : S =
{(G1,G2), (G1,A2), (A1,G2), (A1,A2)}  n(s) = 4.
Pada kejadian mata uang pertama muncul G1 dan mata
1 1
uang kedua muncul G2, maka P(G1) = 2 dan P(G2) = 2
. Kejadian G1 dan G2 adalah dua kejadian yang aling bebas.
1 1 1
P(G1,G2) = P(G1G2) = P(G1) x P(G2) = 2 x 2 = 4 .
Secara umum, jika A dan B merupakan dua kejadian yang
saling bebas maka peluang kejadian A dan B adalah :

P(A  B) = P(A) x P(B)

Prosedur
Menentukan penyajian peluang kejadian majemuk (peluang
kejadian-kejadian saling bebas, saling lepas, dan kejadian
bersyarat) dari suatu percobaan acak

Lebak, .............................. 20.....


Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N iguru31.blogspot.com Guru Kelas 12

............................................................ https://iguru31.blogspot.com
NIP. ................................................... NIP. ...........................................

Copyright © www.ilmuguru.org

Anda mungkin juga menyukai