Anda di halaman 1dari 3

Macam-macam sholat fardhu dan dalil yang menjadi dasarnya

Shalat Fardhu adalah shalat dengan status hukum fardhu, yakni wajib dilaksanakan. Shalat
fardhu sendiri menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni :
1. Fardhu 'Ain, yakni yang diwajibkan kepada individu. Termasuk dalam shalat ini adalah shalat
lima waktu dan shalat Jumat untuk pria.
2. Fardhu Kifayah, yakni yang diwajibkan atas seluruh muslim namun akan gugur dan menjadi
sunnat bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang lain. Yang termasuk dalam kategori
ini adalah shalat jenazah.1

Shalat lima waktu adalah shalat fardhu (salat wajib) yang dilaksanakan lima kali sehari. Hukum
salat ini adalah Fardhu 'Ain, yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim atau muslimah yang
telah menginjak usia dewasa (pubertas), kecuali berhalangan karena sebab tertentu.

1. Subuh, terdiri dari 2 raka'at. Waktu Shubuh diawali dari terbirnya fajar, yakni cahaya putih
yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya Matahari. waktu Subuh
diawali ketika terbitnya fajar shaddiq, hingga sesaat sebelum terbitnya Matahari (syuruq).

Shubuh adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah Ta’ala memerintahkan
umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah Ta’ala berfirman,

‫ق اللَّ ْي ِل َوقُرْ آَنَ ْالفَجْ ِر إِ َّن قُرْ آَنَ ْالفَجْ ِر َكانَ َم ْشهُودًا‬ َّ ‫أَقِ ِم ال‬
ِ ‫صاَل ةَ لِ ُدلُو‬
ِ ‫ك ال َّش ْم‬
ِ ‫س إِلَى َغ َس‬
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula
shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)
2. Zuhur, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Zhuhur diawali jika Matahari telah tergelincir (condong)
ke arah barat hingga bayangan seseorang menyamai panjangnya, dan berakhir ketika masuk
waktu Ashar. Waktu istiwa' (zawaal) terjadi ketika Matahari berada di titik tertinggi. Istiwa' juga
dikenal dengan sebutan "tengah hari". Pada saat istiwa', mengerjakan ibadah salat (baik wajib
maupun sunah) adalah haram. Waktu Zuhur tiba sesaat setelah istiwa', yakni ketika Matahari
telah condong ke arah barat.Biasanya pada jadwal salat, waktu Zuhur adalah 5 menit setelah
istiwa'.

Dalil sholat Dhuhur:

‫َت‬ ْ ‫ َر َج ِحينَ زَ اغ‬h َ‫لَّ َم خ‬h ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس‬ َ ِ ‫ُول هَّللا‬ َ ‫ك أَ َّن َرس‬ ٍ ِ‫ي قَا َل أَ ْخبَ َرنِي أَنَسُ بْنُ َمال‬ ُّ ‫َح َّدثَنَا أَبُو ْاليَ َما ِن قَا َل أَ ْخبَ َرنَا ُش َعيْبٌ ع َْن‬
ِّ ‫الز ْه ِر‬
ُ
‫أَلْ فَاَل‬h‫ ْي ٍء فَ ْليَ ْس‬h‫أ َ َل ع َْن َش‬h‫ا َل َم ْن أَ َحبَّ أَ ْن يَ ْس‬hhَ‫ا ثُ َّم ق‬hh‫الظ ْه َر فَقَا َم َعلَى ْال ِم ْنبَ ِر فَ َذ َك َر السَّا َعةَ فَ َذ َك َر أَ َّن فِيهَا أ ُمورًا ِعظَا ًم‬ ُّ ‫صلَّى‬ َ َ‫ال َّش ْمسُ ف‬
َ‫ة‬hَ‫ ُد هَّللا ِ بْنُ حُ َذاف‬h‫ا َم َع ْب‬hhَ‫لُونِي فَق‬h‫ول َس‬h َ hُ‫ َر أَ ْن يَق‬hَ‫ا ِء َوأَ ْكث‬hh‫أ َ ْكثَ َر النَّاسُ فِي ْالبُ َك‬hhَ‫ َذا ف‬hَ‫ا ِمي ه‬hhَ‫ت فِي َمق‬ ُ ‫تَسْأَلُونِي ع َْن َش ْي ٍء إِاَّل أَ ْخبَرْ تُ ُك ْم َما ُد ْم‬
‫ا‬hً‫اَل ِم ِدين‬h‫ًّا َوبِاإْل ِ ْس‬h‘‫ينَا بِاهَّلل ِ َرًب‬h‫ض‬
ِ ‫ا َل َر‬hَ‫ ِه فَق‬hْ‫ ُر َعلَى ُر ْكبَتَي‬h‫ك ُع َم‬ َ ‫ َر‬hَ‫لُونِي فَب‬h‫ول َس‬hَ ُ‫ر أَ ْن يَق‬h َ َ‫ةُ ثُ َّم أَ ْكث‬hَ‫ك ُح َذاف‬ َ ‫ال َّس ْه ِم ُّي فَقَا َل َم ْن أَبِي قَا َل أَبُو‬
ِّ‫ض هَ َذا ْال َحائِ ِط فَلَ ْم أَ َر َك ْال َخي ِْر َوال َّشر‬ِ ْ‫ي ْال َجنَّةُ َوالنَّا ُر آنِفًا فِي عُر‬ ْ ‫ض‬
َّ َ‫ت َعل‬ َ ‫ُر‬ ِ ‫ال ع‬ َ َ‫ًّا فَ َسكَتَ ثُ َّم ق‬h‘‫َوبِ ُم َح َّم ٍد نَبًِي‬

Artinya:

1
Hamid ,Abdul. Beni HMd Saebani, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal. 75
Telah menceritakan kepada kami Abu al-Yaman, dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami
Syu’aib, dari al-Zuhri, dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Anas ibn Malik, ketika
matahari panas terik Rasulullah saw keluar rumah melaksanakan shalat Zhuhur, kemudian beliau
naik ke atas mimbar dan menyebutkan tentang hari kiamat. Beliau sebutkan, bahwa pada saat itu
terdapat perkara yang besar, kemudian beliau katakan: Siapa ingin bertanya maka bertanyalah.
Dan tidaklah kalian bertanya kepadaku tentang sesuatu kecuali aku akan kabarkan kepada kalian
selama aku masih berada di tempaku ini. Tiba-tiba para sahabat menangis, dan Nabi saw terus
mengulangi: Bertanyalah kepadaku. Maka berdirilah Abdullah ibn Khudzafah al-Sahmi seraya
berkata: Siapakah ayahku? Beliau menjawab: Ayahmu Hudzafah. Kemudian Nabi saw meminta
lagi: Bertanyalah kepadaku. Maka bangkitlah Umar dari posisi duduk berlututnya lantas berkata:
Kami ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi. Lalu Nabi
saw terdiam sejenak kemudian bersabda: Barusan diperlihatkan kepadaku Surga dan Neraka dari
balik dinding ini, aku tidak lihat kebaikan sebagaimana keburukan.
3. Asar, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Ashar adalah selama matahari belum menguning. Waktu
Ashar berakhir dengan terbenamnya Matahari. Menurut mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali,
waktu Asar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri.
Sementara madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Asar jika panjang bayang-bayang benda
dua kali melebihi panjang benda itu sendiri.

Dalil sholat asar:

Hadits ini diriwayatkan oleh imam al-Bukhâri dari Buraidah al-Aslami Radhiyallahu anhu yang
menyatakan bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َ‫ فَقَ ْد َحبِط‬، ‫صاَل ةَ ْال َعصْ ِر‬ َ ‫َم ْن ت ََر‬
َ ‫ك‬
ُ‫َع َملُه‬

"Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar maka gugurlah amalannya."

4. Magrib, terdiri dari 3 raka'at. Waktu Maghrib adalah selama mega merah belum menghilang
yang diawali dengan terbenamnya Matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya. Waktu
Magrib diawali ketika terbenamnya Matahari. Terbenam Matahari di sini berarti seluruh
"piringan" Matahari telah "masuk" di bawah horizon (cakrawala).

Dalil sholat magrib:

Dalilnya adalah hadits ‘Abdullah bin ‘Amr,

ُ َ‫ب ال َّشف‬
‫ق‬ ِ ‫صالَ ِة ْال َم ْغ ِر‬
ِ ‫ب َما لَ ْم يَ ِغ‬ ُ ‫َو َو ْق‬
َ ‫ت‬

“Waktu shalat Maghrib adalah selama cahaya merah (saat matahari tenggelam) belum hilang.”
(HR. Muslim, no. 612). Inilah dalil yang menjadi alasan Imam Nawawi dan sebagian ulama
Syafi’iyah lainnya yang lebih cenderung pada pendapat qodiim (yang lama, saat Imam Syafi’i di
Irak) (Lihat Kifayah Al-Akhyar, hlm. 80 dan Al-Iqna’, 199). Pendapat inilah yang lebih kuat.
5. Isya, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Isya adalah hingga separuh malam yang tengah yang diawali
dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar
keesokan harinya. Waktu Isya didefinisikan dengan ketika hilangnya cahaya merah (syafaq) di
langit, hingga terbitnya fajar shaddiq.

Keutamaan sholat isya terlebih jika dilakukan dengan berjemaah di masjid sangat besar.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi SAW:

‫ور التَّا ِّم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة‬


ِ ُّ‫الظلَ ِم إِلَى ْال َم َسا ِج ِد بِالن‬
ُّ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل بَ ِّشرْ ْال َم َّشائِينَ فِي‬
َ ‫ع َْن ب َُر ْي َدةَ ع َْن النَّبِ ِّي‬

Dari Buraidah dari dar Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Berilah kabar gembira
bagi orang yang berjalan pada malam gelap gulita menuju masjid (untuk shalat berjamaah)
bahwa bagi mereka cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti." (HR. Abu Daud) [No. 561
Baitul Afkar Ad Dauliah] Shahih.2

2
Moh, Rifa’I, Fiqh Islam Lengkap ( Semarang :Karya Toha Putra, 1978 ) hal : 103

Anda mungkin juga menyukai