BAB SHOLAT
NAMA KELOMPOK :
1. SHOLAT SUBUH
Awal waktu sholat subuh yang utama mulai berkumandang adzan dari terbit fajar
shodiq , yaitu fajar kedua hingga sebelum masuknya waktu matahari terbit (syuruq)
sebagai batas akhir sholat subuh , sholat subuh berakhir saat matahari terbit.
Artinya : Waktu sholat subuh mulai terbitnya fajar hingga matahari belum terbit.
2. SHOLAT DZUHUR
Awal waktu zhuhur adalah ketika matahari telah bergeser dari tengah langit
menuju arah tenggelamnya (barat).
Waktu Sholat Zhuhur adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah
tenggelamnya) hingga bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk
waktu ‘ashar dan waktu ‘ashar masih tetap ada selama matahari belum menguning (HR.
Muslim No. 612).
وقت الظهر اذا زالت اشمس وكان ظل الرجل كطوله مالم يحضر وقت العصر
Artinya : Waktu sholat dzuhur ialah jika matahari telah condong ke barat dan bayangan
seseorang sama dengan tingginya selama waktu asar belum tiba.
3. SHOLAT ASHAR
Waktu sholat Ashar dimulai tepat ketika waktu Dzuhur sudah habis yaitu
semenjak panjang bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan panjang benda
itu sendiri atau selama matahari belum menguning, batas waktu sholat Ashar adalah
ketika matahari tenggelam di ufuk barat.
4. SHOLAT MAGHRIB
Secara bahasa maghrib berarti waktu dan arah tempat tenggelamnya matahari.
Sholat maghrib adalah sholat yang dilaksanakan pada waktu tenggelamnya matahari.
Kaum Muslimin sepakat awal waktu sholat maghrib adalah ketika matahari telah
tenggelam hingga matahari benar-benar tenggelam sempurna.
Pendapat kedua mengatakan bahwa akhir waktu maghrib adalah ketika telah
hilang sinar merah ketika matahari tenggelam. Pendapat ini adalah pendapatnya Sufyan
Ats Tsauri, Imam Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Mahzab Hanafi serta sebahagian mazhab
Syafi’i dan inilah pendapat yang dinilai tepat oleh An Nawawi rohimahumullah.
5. SHOLAT ISYA’
‘Isya’ adalah sebuah nama untuk saat awal langit mulai gelap (setelah maghrib)
hingga sepertiga malam yang awal.
Para ulama sepakat bahwa awal waktu sholat ‘isya’ adalah jika telah hilang sinar
merah di langit.
Pendapat pertama mengatakan bahwa akhir waktu sholat ‘isya’ adalah sepertiga
malam. Ini adalah pendapatnya Imam Syafi’i dalam al Qoul Jadid, Abu Hanifah dan
pendapat yang masyhur dalam mazhab Maliki.
Pendapat kedua mengatakan bahwa akhir waktu sholat ‘isya’ adalah setengah
malam. Inilah pendapatnya Sufyan Ats Tsauri, Ibnul Mubarok, Ishaq, Abu Tsaur, Mazhab
Hanafi.
Pendapat yang tepat menurut Syaukani dalam masalah ini adalah akhir waktu sholat
‘isya’ yang terbaik adalah hingga setengah malam berdasarkan hadits ‘Abdullah bin ‘Amr
sedangkan batas waktu bolehnya mengerjakan sholat ‘isya’ adalah hingga terbit fajar
berdasarkan hadits Abu Qotadah.
ِ ُق َعلَى ُأ َّمتِى َأل َمرْ تُهُ ْم َأ ْن يَُؤ ِّخرُوا ْال ِع َشا َء ِإلَى ثُل
ث اللَّي ِْل َأوْ نِصْ فِ ِه َّ لَوْ الَ َأ ْن َأ ُش
Artinya : “Jika sekiranya tidak memberatkan ummatku maka akan aku perintah agar
mereka mengakhirkan sholat ‘isya’ hingga sepertiga atau setengah malam” (HR. Tirmidzi
No. 167, Ibnu Majah No. 691, dinyatakan shohih oleh Al Albani di Takhrij Sunan Tirmidzi).