NIM: 230401501009
Kelas:
TUGAS AGAMA TENTANG HADIS
Soal
1. Tuliskan kitab-kitab hadis apa saja yang terdapat dalam kutubut tis’ah dan tuliskan juga
nama penulis kitab tersebut!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Sanad
b. Matan
c. Rawi
Serta berikan contoh dua hadis yang kemudian anda jelaskan dari hadis itu mana
sanadnya, matannya dan juga rawinya!
3. Tuliskan dan jelaskan fungsi hadis!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Hadis shahih
b. Hadis Hasan
c. Hadis Dhaif
d. Hadis Maudhu
5. Tuliskan masing-masing 1 hadis Nabi yang berkaitan dengan:
a. Ilmu
b. Sholat
c. Puasa
d. Dzikir
e. Berbuat baik kepada ibu bapak
Hadis ini dituliskan Bahasa arabnya, kemudian terjemahannya.
Jawaban
2. a. Sanad
Dr Mahmud Thahan menyebutkan sebuah definisi sanad secara bahasa dan istilah dalam
Taysir Musthalah al-Hadits:
سلسلة الرجال الموصلة للمتن: ويعتمد عليه واصطال ًحا، وسمي كذلك؛ ألن الحديث يستند إليه،لغةً المعتمد
Artinya, “Sanad secara bahasa adalah al-mu’tamad (tempat bersandar atau bergantung),
dinamakan demikian sebab hadits disandarkan kepada sanad atau bergantung kepadanya.
Secara istilah, sanad adalah silsilah para perawi yang menyambung hingga ke matan,” (Dr
Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, [Maktabah al-Ma’arif, cetakan ke-10: 2004],
halaman 19
b. Matan
Matan hadits dalam arti bahasa memiliki arti ma shaluba wa irtafa’amin al-aradhi (tanah
yang meninggi). Maksudnya adalah sebuah pesan yang ditinggikan. Lalu pengertian matan
menurut istilah adalah materi dan lafadz yang ada di dalam hadits. Ada juga yang
mengartikan matan sebagai ujung atau tujuan dari sanad. Sehingga seperti yang dikatakan
ath-thibi, matan artinya lafazh-lafazh hadits yang di dalamnya terkandung makna-makna
tertentu. Ada pengertian lain menurut istilah perkatan yang disebut pada akhir sanad yang
mewakili pesan yang disampaikan oleh rasul melalui hadits tersebut.
c.Rawi
Rawi hadits dalam pengertian bahasa yaitu arawi yang artinya orang yang meriwayatkan
atau memberitakan hadits itu kepada manusia. Bisa juga pengertian rawi hadits dalam bahasa
adalah orang yang meriwayatkan hadits, rawi hadits, orang yang memindahkan hadits. Lebih
lanjut, antara rawi hadits dengan sanad memiliki kemiripan posisi. Sanad hadits adalah orang
yang membawa hadits bisa sampai pada penyampai terakhir, namun harus tersusun dari
beberapa orang penyampai. Harus ada orang yang pertama kali mendengar atau melihat
langsung kepada rasul.
Berikut ini contoh rawi atau periwayat hadits dari beberapa tingkatan :
1.Periwayat hadits dari tingkatan sahabat : Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik dll.
2. Periwayat hadits dari tingkatan tabiin : Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id bin Al-
Musayyab, dll.
3.Periwayat hadits dari tingkatan mudawwin : Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam An-
Nasa’iy, Imam Ahmad, dll.
Contoh hadist beserta dengan sanad, matan, dan Rawinya
Hadis 1
” :صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم – َع ِن النَّبِ ِّي
َ ِض َي هللاُ َع ْنهُ – خَا ِد ِم َرسُوْ ِل هللا ٍ َع َْن َأبِي َح ْم َزةَ َأن
ٍ ِس ْب ِن َمال
ِ ك َر
َأِل َأ
ِ الَ يُْؤ ِمنُ َح ُد ُك ْم َحتَّى ي ُِحبَّ ِخ ْي ِه َما ي ُِحبُّ لِنَ ْف ِس ِه ” َر َواهُ الب
ُخَاريُّ َو ُم ْسلِ ٌم
Artinya: “Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Salah
seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sanad :
َ َصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق
ال َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم – ع َِن النَّبِ ِّي
َ ِض َي هللاُ َع ْنهُ – خَ ا ِد ِم َرسُوْ ِل هللا ٍ َع َْن َأبِي َح ْمزَ ةَ َأن
ٍ ِس ْب ِن َمال
ِ ك َر
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Matan :
ِ الَ يُْؤ ِمنُ َأ َح ُد ُك ْم َحتَّى ي ُِحبَّ َأِل ِخ ْي ِه َما ي ُِحبُّ لِنَ ْف ِس ِه ” َر َواهُ الب
ُخَاريُّ َو ُم ْسلِ ٌم
Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Rawi : Bukhari dan Muslim
Hadis 2
ِ ِ َولَ َغ ْد َوةٌ فِي َسب،ض ُع َسوْ ٍط فِي ْال َجنَّ ِة َخ ْي ٌر ِمنَ ال ُّد ْنيَا َو َما فِيهَا
يل ِ ْ (( َمو:ُصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُول َّ ِْت النَّب
َ ي ُ َس ِمع:ع َْن َس ْه ٍل قَا َل
ْ ُّ َ ٌ
)ِ وْ َروْ َحة خ ْي ٌر ِمنَ الدنيَا َو َما فِيهَا َأ هَّللا
Dari Sahl bin sa’ad As-Sa’idy ia berkata, Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
“ Tempat cemeti di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Berpagi hari atau sore hari
di jalan ALLAH lebih baik daripada dunia dan seisinya.”[HR. Al-Bukhari no.6415]
Sanad:
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل َّ ِْت النَّب
َ ي ُ َس ِمع:ال
َ َع َْن َسه ٍْل ق
Dari Sahl bin sa’ad As-Sa’idy ia berkata, Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi wa sallam
bersabda:
Matan:
(( َولَ َغ ْد َوةٌ فِي َسبِي ِل هَّللا ِ َأوْ َروْ َحةٌ َخ ْي ٌر ِمنَ ال ُّد ْنيَا َو َما فِيهَا،ض ُع َسوْ ٍط فِي ْال َجنَّ ِة َخ ْي ٌر ِمنَ ال ُّد ْنيَا َو َما فِيهَا
ِ َْمو
“ Tempat cemeti di surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Berpagi hari atau sore hari
di jalan ALLAH lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
Rawi : Al-Bukhari
3.