PENDAHULUAN
Oleh karena itu dalam pembahasan kali ini penulis ingin mengupas
beberapa hal berkaitan dengan periwayatan berdasarkan lafadz maupun
makna disertai sebab-sebab terjadinya hal tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Munzier Suparta, Ilmu Hadis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006), hal. 83.
2
Rahman Ritonga, Studi Ilmu-Ilmu Hadis, (Yokyakarta:Interpena, 2011), hal. 179.
2
Periwayatan dengan lafaz dapat kita lihat pada hadis-hadis yang
memiliki redaksi sebagai berikut:
1. ( سمعتSaya mendengar)
َّ َ إِ َّن َك ِذبا ً َعل: سمعت رسول هللا صلّى هللا عليه وسلّم يقول:عن المغيرة قال
َ ي لَي
ْس
ْ
ار (رواه مسلم وغيره ِ َّي ُمتَ َع ِّمداً فَ ْليَتَبَ َّوأ َم ْق َع َدهُ ِمنَ الن َ ب َعلَى أَ َح ٍد فَ َم ْن َك َذ
َّ َب َعل ٍ ( َك َك ِذ
“ Dari Mughirah ra, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya dusta atas namaku itu tidak seperti dusta atas
nama orang lain. Maka siapa berdusta atas namaku dengan sengaja,
maka hendaknya ia menempati tempat duduknya di neraka.” (HR. Muslim
dan lain-lainnya).
ُي هللاُ َع ْنه ِ ب ع َْن ُح َم ْي ِدب ِْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ع َْن اَبِى هُ َري َْرةَ َر
yَ ض ٌ َِح َّدتَنِى َمال
ٍ ك َع ِن ا ْب ِن ِشهَا
َ َم ْن قَا َم َر َم:صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل
ُ ُغفِ َر لَهyضانَ اِ ْي َمانًا َواحْ تِ َسابًا َ ِاَ َّن َرسُوْ ُل هللا
َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه
“ Malik dari Ibnu Syihab telah bercerita kepadaku, dari Humaidi bin
Abdur Rahman dari Abi Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang melakukan qiyam Ramadhan dengan iman dan ihtisab,
diampuni doasa-dosanya yang telah lalu.”3
3
http://afrinaldiyunas.blogspot.com/2011/12/periwayatan-hadis-secara-lafaz-dan.html, Minggu 18 december
2011
3
disampaikan oleh para sahabat dengan lafadz atau susunan redaksi mereka
sendiri.
Periwayatan hadis dengan makna tidak diperbolehkan kecuali jika
perawinya lupa akan lafadz tapi ingat akan makna, maka ia boleh
meriwayatkan hadis dengan makna.
Menukil atau meriwayatkan hadis secara makna ini hanya
diperbolehkan ketika hadis-hadis belum terkodifikasi. Adapun hadis-hadis
yang sudah terhimpun dan dibukukan dalam kitab-kitab tertentu (seperti
sekarang), tidak diperbolehkan merubahnya, baikkah itu dari segi lafadz
ataupun makna walaupun tujuannya tetap sama.
Dengan kata lain bahwa perbedaan sehubungan dengan
periwayatan hadis dengan makna itu hanya terjadi pada masa periwayatan
dan sebelum masa pembukuan hadis.4
ُب نَ ْف َسهَالَه َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َواَ َرا َد اَ ْن تَ ِه َ َت اِ ْم َرأَةٌ اِلَى النَّبِ ِّي
ْ َجائ
ِ يَا َرسُوْ َل هللاِ اَ ْن ِكحْ نِ ْيهَا َولَ ْم يَ ُك ْن َم َعهُ ِمنَ ْال َمه ِْر َغ ْي َر بَع:فَتَقَ َّد َم َر ُج ٌل فَقا َ َل
ْض
ك ِمنَ ْالقُرْ آ ِن َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم اَ ْن َكحْ تُ َكهَا بِ َما َم َع ِ ْْالقُر
َ آن فَقا َ َل لَهُ النَّبِ ُّي
َ زَ َّوجْ تُ َكهَا َعلَى َم َع,آن وفىرواية
ك ِ ْ قَ ْد زَ َّوجْ تُ َكهَا بِ َما َم َعكَ ِمنَ ْالقُر,وفىرواية
رآن (الحديث ِ ُ َملَ ْكتُ َكهَا بِ َما َم َعكَ ِمنَ ْالق,( ِمنَ ْالقُرآ ِن وفىرواية
4
Endang Soetari, Ulumul Hadis, (Bandung :Amal Bakti Press,1997), hal. 213.
4
“ Ada seorang wanita datang menghadap Nabi SAW, yang
bermaksud menyerahkan dirinya (untuk dikawin) kepada beliau. Tiba-tiba
ada seorang laki-laki berkata: Ya Rasulullah, nikahkanlah wanita tersebut
kepadaku, sedangkan laki-laki tersebut tidak memiliki sesuatu untuk
dijadikan sebagai maharnya selain dia hafal sebagian ayat-ayat Alquran.
Maka Nabi SAW berkata kepada laki-laki tersebut: Aku nikahkan engkau
kepada wanita tersebut dengan mahar (mas kawin) berupa mengajarkan
ayat Alquran.”
5
http://afrinaldiyunas.blogspot.com/2011/12/periwayatan-hadis-secara-lafaz-dan.html, Minggu 18 december
2011
5
b. Adanya larangan nabi untuk menuliskan selain Alquran. Larangan
ini membuat sahabat harus menghilangkan tulisan-tulisan hadis. Di
samping larangan, ada pemberitahuan dari nabi tentang kebolehan
menulis hadis.
حد ثنا محمو د بن غيال ن حد ثنا ابو داود انبأ نا شعبة عن سما ك بن حرب قا
ل سمعت عبد الر حمن بن عبد هللا بن مسعو د يحد ث عن أبيه قا ل سمعت النبي
يقو ل نضر هللا امر أ سمع منا شيأ فبلغه كما سمع فر ب مبلغyصلى هللا عليه وسلم
6
Rahman Ritonga, Studi Ilmu-Ilmu Hadis, (Yokyakarta:Interpena, 2011), hal. 181.
7
Muhammad Ajjaj al-Khatib, as-Sunnah qablat-Tadwin, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001) hal.126
6
أو عى من سا مع قا ل ابو عيسى هذا حديث حسن صحيح وقد رواه عبد الملك بن
عمير عن عبد الر حمن بن عبدهللا
8
A. Hafiz Anshary , Periwayatan Hadis dengan Lafal dan Makna, ( IAIN Antasari, 2000) hal. 95.
7
F. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
http://afrinaldiyunas.blogspot.com/2011/12/periwayatan-hadis-
secara-lafaz-dan.html