Anda di halaman 1dari 2

A.

RUKUN ISLAM
‫س َشهَا َد ِة َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ َوَأ َّن‬ ٍ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بُنِ َي اِإْل ْساَل ُم َعلَى َخ ْم‬
َ ِ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ِ ‫ع َْن ا ْب ِن ُع َم َر َر‬
َ‫ضان‬ َ ‫صوْ ِم َر َم‬ ْ َّ
َ ‫صاَل ِة وَِإيتَا ِء الز َكا ِة َوال َحجِّ َو‬ ‫هَّللا‬
َّ ‫ ُم َح َّمدًا َرسُو ُل ِ وَِإقَ ِام ال‬ 
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Islam dibangun di atas lima (tonggak): Syahadat Laa ilaaha illa Allah dan
(syahadat) Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, hajji, dan puasa
Ramadhan”. [HR Bukhari, no. 8].
B. BERSUCI DARI HADATS KECIL DAN BESAR
Perbedaan antara najis dan hadats. Najis kadang kita temukan pada badan, pakaian dan
tempat. Sedangkan hadats terkhusus kita temukan pada badan. Najis bentuknya konkrit,
sedangkan hadats itu abstrak dan menunjukkan keadaan seseorang. Ketika seseorang selesai
berhubungan badan dengan istri (baca: jima’), ia dalam keadaan hadats besar. Ketika ia
kentut, ia dalam keadaan hadats kecil. Sedangkan apabila pakaiannya terkena air kencing,
maka ia berarti terkena najis. Hadats kecil dihilangkan dengan berwudhu dan hadats besar
dengan mandi. Sedangkan najis, asalkan najis tersebut hilang, maka sudah membuat benda
tersebut suci.
Macam-macam Najis:
1. Kencing/tinja manusia, 2. Madzi dan wadi, 3. Kotoran hewan yang dagingnya tidak halal,
4. Darah haidh, 5. Air liur anjing, 6. Bangkai
C. SHOLAT FARDHU
Sholat fardhu ada lima waktu:
1. Shubuh ( Sejak terbitnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari )
2. Dzuhur ( Ketika matahari telah bergeser dari tengah langit menuju arah tenggelamnya
sampai bayangan sesuatu benda semisal dengan tinggi bendannya)
3. Ashar ( Jika bayangan benda telah semisal dengan tinggi bendannya sampai sebelum
matahari tenggelam ) Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu,
‫ُب ال َّش ْمسُ فَقَ ْد َأ ْد َركَ ْال َعصْ َر‬
َ ‫ك َر ْك َعةً ِمنَ ْال َعصْ ِر قَ ْب َل َأ ْن تَ ْغر‬
َ ‫َم ْن َأ ْد َر‬
“Barangsiapa yang mendapati satu roka’at sholat ‘ashar sebelum matahari tenggelam maka ia
telah mendapatkan sholat ‘ashar” (HR. Bukhori No. 579 dan Muslim No. 608).
4. Maghrib ( Sejak matahari tenggelam sampai hilangnya mega merah Ketika matahari
tenggelam ) Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu, bahwa rosulullah bersabda:
….ُ‫ب ال َّشفَق‬ ِ ‫صالَ ِة ْال َم ْغ ِر‬
ِ ‫ب َما لَ ْم يَ ِغ‬ ُ ‫… َو ْق‬..
َ ‫ت‬
“Waktu sholat maghrib adalah selama belum hilang sinar merah ketika matahari tenggelam”
(HR. Muslim No. 612).
5. Isya ( Jika telah hilang mega merah di langit sampai pertengahan malam ) hadits ‘Abdullah
bin ‘Amr,
‫ف اللَّي ِْل اَألوْ َس ِط‬
ِ ْ‫صالَ ِة ْال ِع َشا ِء ِإلَى نِص‬ ُ ‫َو َو ْق‬
َ ‫ت‬
“Waktu shalat Isya’ adalah hingga pertengahan malam.” (HR. Muslim no. 612)
Syarat sah sholat:
1. Islam, 2. Berakal, 3. Suci dari hadats dan Najis, 4. Menutup aurat, 5. Masuk waktu sholat,
6. Menghadap kiblat, 7. Niat
D. SHOLAT BAGI ORANG SAKIT
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ٍ ‫ فَِإ ْن لَ ْم تَ ْست َِط ْع فَ َعلَى َج ْن‬،‫ فَِإ ْن لَ ْم تَ ْست َِط ْع فَقَا ِعدًا‬،‫»صلِّ قَاِئ ًما‬
«‫ب‬ َ
“Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu maka duduk, jika tidak mampu maka sambil
berbaring”. (HR. Bukhori)
E. SHOLAT JAMAAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ً‫صالَ ِة ْالفَ ِّذ بِ َسب ٍْع َو ِع ْش ِرينَ د ََر َجة‬ َ ‫صالَةُ ْال َج َما َع ِة َأ ْف‬
َ ‫ض ُل ِم ْن‬ َ
“Shalat jama’ah lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat.” [HR.Bukhori
dan Muslim]
F. SHOLAT JAMAK
Jamak shalat artinya mengerjakan dua shalat wajib di salah satu waktu, baik dengan
mengerjakan di waktu shalat yang pertama (jamak takdim) ataukah dikerjakan di waktu
shalat yang kedua (jamak takhir).
Jamak takdim dalam madzhab itu karena:
1. Safar yang bisa mengqashar shalat bagi musafir
2. Hujan bagi orang mukim
G. PUASA RAMADHAN
Di antara rukun puasa adalah berniat. Niat itu harus ada, namun cukuplah di hati, karena
itulah yang dipersyaratkan. Adapun niat puasa wajib Ramadhan harus ada di malam hari
sebelum masuk waktu fajar (Shubuh).
Puasa Ramadhan itu wajib bagi setiap muslim yang baligh (dewasa), berakal, dalam keadaan
sehat, dan dalam keadaan mukim (tidak bersafar).
Orang yang mendapat keringanan untuk tidak berpuasa ramadhan: 1. anak kecil yang belum
baligh, 2. orang gila, 3. orang yang sudah tua renta dan tidak mampu berpuasa, 4. wanita haid
dan nifas, 5. wanita hamil dan menyusui, 6. orang sakit dan 7. musafir
H. MAKANAN ORANG KESULITAN
I. MAKANAN ORANG NON MUSLIM
J. SEMBELIHAN

Anda mungkin juga menyukai