Anda di halaman 1dari 2

Dzikir Pagi dan Petang

Dzikir pagi dan petang ini berasal dari berbagai macam hadits Rasulullah Saw, yang terpisah-
pisah, dan yang kemudian dikumpulkan jadi satu tema. Ini memberikan pemahaman bahwa
Rasulullah shalalloohu ‘alaihi wa sallam sebenarnya mengajarkannya secara terpisah-pisah, dan
tidak langsung satu paket. Dalam artian secara praktek, kumpulan dzikir pagi petang ini tidak
wajib harus dibaca semuanya, karena itu berasal dari hadits yang terpisah-pisah. Namun jika
ingin dibaca dan diikuti semuanya, agar bisa mendapatkan keutamaan dari masing-masing hadits
untuk amalan tersebut. Maka itu lebih afdhol. Cara membaca dzikirnya juga tidak harus
berurutan, seperti yang tertulis pada urutan nomor dzikir yang disebutkan di bawah ini.
Penomoran dzikir pertama, kedua, dan seterusnya itu hanya untuk memudahkan penulisan saja.
Tidak harus dibaca urut seperti itu.
Waktu Dzikir Pagi Petang
Seperti namanya dzikir pagi dan petang, demikian pula waktunya, dzikir pagi diucapkan di
pagi hari, dzikir petang di petang hari. Allah ta’ala berfirman
‫َوَسِّبْح ِبَح ْم ِد َر ِّبَك َقْبَل ُطُلوِع الَّش ْمِس َو َقْبَل اْلُغُر وِب‬
“Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam.” (QS.
Qaf : 39)
‫َفُسْبَح اَن ِهَّللا ِح يَن ُتْم ُسوَن َو ِح يَن ُتْص ِبُح وَن‬
“Bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh),” (QS. Ar-
Rum : 17)
‫َو َسِّبُح وُه ُبْك َر ًة َو َأِص ياًل‬
“dan bertasbihlah kepada-Nya pada saat bukroh dan ashiil.” (QS. Al-Ahzab : 42)
Bukroh maknanya adalah awal hari, yaitu antara subuh sampai terbit matahari. Adapun ashil
adalah, sore hari, antara asar sampai tiba waktu maghrib. (Lihat : Al -Wabil As Shoyyib, Ibnul
Qayyim, hal. 93)
Waktu Afdhol
Dua waktu di atas (Bukroh dan Ashiil), adalah waktu yang paling afdhol untuk berdzikir pagi
dan petang. Antara subuh dan terbit matahari, waktu afdhol untuk dzikir pagi. Dan antara asar
sampai maghrib adalah waktu afdhol untuk berdzikir sore.
Waktu Longgar
Adapun di luar waktu afdhol, di sana ada waktu longgar untuk berdzikir pagi petang. Yaitu
pagi dimulai dari setengah malam terakhir sampai sebelum tergelincir matahari ke barat (waktu
dhuhur/zawal). Kemudian sore dimulai sejak zawal sampai akhir pertengahan malam awal.
Dalam Fatawa Syabakah Islamiyyah dijelaskan,
‫ وأفضل وقت ألذكار الصباح اإلتيان بها بعد صالة‬، ‫وقت الصباح يبدأ من نصف الليل األخير إلى الزوال‬
، ‫ كما أن وقت المساء يبدأ من زوال الشمس إلى نهاية نصف الليل األول‬، ‫الصبح حتى تطلع الشمس‬
‫وأفضل وقته من بعد صالة العصر حتى تغرب الشمس‬.
“Waktu pagi dimulai sejak setengah malam yang akhir sampai waktu waktu zawal. Namun
waktu afdhol untuk dzikir pagi adalah membacanya setelah subuh sampai terbit matahari.
Sebagaimana waktu petang dimulai sejak zawal sampai akhir setengah malam awal. Namun
waktu yang afdhol untuk dzikir petang adalah setelah asar sampai tenggelamnya matahari.”
(Fatawa Syabakah Islamiyyah no.106945). Artinya saat seorang lupa, ketiduran atau faktor
halangan lainnya, untuk dapat berdzikir pagi dan petang di waktu yang afdhol, maka dia masih
berkesempatan membaca dzikir-dzikir itu di waktu longgar di atas.
Di Antara Bacaan Dzikir Pagi dan Sore
1. Dari Ummu Salamah rodhiyalloohu ‘anhaa dia berkata; “Sesungguhnya Nabi Shalalloohu
‘alaihi wa sallam berdoa setelah selesai salam waktu sholat Subuh dengan doa:
‫ َو َع َم ًال ُم َتَقَّبًال‬،‫ َو ِرْز ًقا َطِّيًبا‬،‫َألَّلُهَّم ِإِّنْي َأْس َأُلَك ِع ْلًم ا َناِفًعا‬
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal,
dan amalan yang diterima.” (Dibaca pagi 1x)
2. Membaca Sayyidul Istighfar
‫ َأُع ْو ُذ ِبَك ِم ْن َش ِّر َم ا‬، ‫ َو َأَنا َع َلى َع ْهِد َك َوَو ْع ِد َك َم ا اْس َتَطْع ُت‬، ‫ َخ َلْقَتِنْي َو َأَنا َعْبُدَك‬، ‫َالَّلُهَّم َأْنَت َرِّبْي َال ِإَلـَه ِإَّال َأْنَت‬
‫ َو َأُبْو ُء ِبَذ ْنِبْي َفاْغ ِفْر ِلْي َفِإَّنُه َال َيْغ ِفُر الُّذ ُنْو َب ِإَّال َأْنَت‬، ‫ َأُبْو ُء َلَك ِبِنْع َم ِتَك َع َلَّي‬، ‫َص َنْع ُت‬
“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar)
kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada
perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang
kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh
karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali
Engkau.” (Dibaca pagi hari dan sore hari 1 x). Rasulullah shalalloohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum
masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di
waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga.”
(HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280)
3. Ketika pagi, Rasulullah ‫ صلي هللا عليه وسلم‬membaca:
‫الَّلُهَّم ِبَك َأْص َبْح َنا َو ِبَك َأْم َسْيَنا َو ِبَك َنْح َيا َو ِبَك َنُم وُت َو ِإَلْيَك اْلَم ِص يُر‬
“Ya Allah denganMulah kami berada di waktu pagi, denganMulah kami berada di waktu
sore, dan denganMulah kami hidup, dan denganMulah kami mati, dan kepadaMulah kami
kembali.” (Dibaca pagi 1X) Dan ketika sore, Rasulullah ‫ صلي هللا عليه وسلم‬membaca:
‫الَّلُهَّم ِبَك َأْم َسْيَنا َو ِبَك َأْص َبْح َنا َو ِبَك َنْح َيا َو ِبَك َنُم وُت َوِإَلْيَك الُّنُشوُر‬
“Ya Allah denganMulah kami berada di waktu sore, dan denganMulah kami berada di waktu
pagi, dan denganMulah kami hidup, dan denganMulah kami mati dan kepadaMulah kami
dibangkitkan.” (Dibaca sore 1X) (H.R Abu Dawud, aTirmidzi, anNasaai, Ibnu Majah,
dihasankan atTirmidzi dan dishahihkan al-Albany – lafadz sesuai riwayat atTirmidzi)
4. Membaca:
‫ِبْس ِم ِهللا اَّلِذ ي َال َيُضُّر َم َع اْسِمِه َش ْي ٌء ِفي ْاَألْر ِض َو َال ِفي الَّس َم اِء َو ُهَو الَّسِمْيُع اْلَعِلْيُم‬
“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang
membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha
mengetahui.” (Dibaca pagi dan sore 3X) Rasulullah shalalloohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa membacanya (dzikir di atas) sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka
tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.” [HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud
no. 5088,Ibnu Majah no. 3869, al-Hakim 1/514, Dan Ahmad no. 446 dan 474, Tahqiq Ahmad
Syakir. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-
Hakim 1/513, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655,
sanad-nya shahih.]
5. Membaca:
‫ َو ِبُم َح َّم ٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َنِبًّيا‬،‫ َو ِبْاِإل ْس َالِم ِدْيًنا‬،‫َرِض ْيُت ِباِهلل َر ًّبا‬
“Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad
Shalalloohu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabiku.” (Dibaca pagi dan sore 3X)
Rasulullah shalalloohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga
kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat.”
[HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-
Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, dishahihkan oleh Imam al-
Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat Shahiih At
Targhiib wat Tarhiib I/415 no. 657, Shahiih At Targhiib wat Tarhiib al-Waabilish Shayyib hal.
170, Zaadul Ma’aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686.]

Anda mungkin juga menyukai