Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Dakwah
Dakwah adalah upaya mengajak manusia ke jalan
Allah. Dalam kajian filsafat dakwah dikenal dengan
istilah ontologi dakwah. Ontologi dakwah sendiri itu
menggambarkan sumber dari segala sesuatu atau
segala sesuatu yang ada. Oleh karena itu, dalam
penerapan dakwah, sumber dakwah adalah Al-Qur'an
atau hadits, dan penting untuk diperhatikan apa
sumbernya.
Dakwah dalam bahasa Arab berasal dari kata
(da'a yad'u, da'watan), berarti menyeru, memanggil,
mengajak1. Istilah “dakwah” disebutkan secara
langsung oleh Allah SWT di dalam ayat-ayat al-
Qur’an. Kata “dakwah” di dalam al-Qur’an
disebutkan kira-kira 198 kali yang terdapat dalam 55
surat (176 ayat)
Meskipun makna dakwah sangat bervariasi
namun secara terminology para ahli berbeda
pendapat dalam cara mereka menyampaikan

1
Norvi Hardian, “Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an
Dan Hadits,” Al Hikmah Jurnal Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
(2018): Hal. 42.
pemahaman mereka tentang dakwah dalam Islam.
diantaranya, seperti Hasan al-Banna, menafsirkan
dakwah Islam secara luas, sementara yang lain,
seperti Adi Sasono, Dawam Rahardjo, Abdul Munir,
dan Mulkhan, memahami dakwah sebagai
transformasi sosial2, untuk lebih jelasnya
diantaranya:
 Syekh Ali MahFudz. Di dalam kitabnya
Hidayahtul Mursyidin, ia memperkenalkan
konsep dakwah sebagaimana dikutib oleh
Salmadanis dalam bukunya filsafat Dakwah dan
A. Rasyad Shaleh dalam bukunya Manajemen
Dakwah Islam, yaitu : Artinva: "Mendorong
manusia agar berbuat kebajikan dan petunjuk,
menyuruh berbuat yang ma'ruf dan melarang
yang mungkar agar mereka dapat kebahagiaan di
Dunia dan di akhirat
 Menurut Abu Bakar Aceh sebagaimana dikutip
oleh Totok Jurnantorc dalam bukunya Psikologi

2
Abdul Basit, Wacana Dakwah Kontemporer (Jawa
Tengah: Cv. Amerta Media, N.D.), Hal. 16.
 Dakwah, dimana ia menulis defenisi dakwah
adalah perintah berupa seruan kepada manusia
untuk kembali dan hidup dengan ajaran Allah
yang benar, dilakukan dengan penuh
kebijaksanaan dan nasehat yang baik3.
 Menurut Ibnu Taimiyah, dakwah adalah mengajak
seseorang agar beriman kepada Allah dan kepada
apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya dengan cara
membenarkan apa yang mereka beritakan dan
mengikuti apa yang mereka perintahkan4.
Dakwah islam juga tidak hanya berarti mengajak
atau menyeru umat Islam untuk masuk Islam, tetapi
juga upaya membimbing umat Islam menjadi
manusia yang baik (khairul ummah)5.
Di dalam Al-Qur’an terdapat perintah yang
menyuruh kaum muslim agar berdakwah kepada
3
Hardian, “Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan
Hadits,” Hal. 44.
4
Muhammad Ivan Alvian, “Dakwah Fardiyah,” At-
Tabsyir: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam 3, No. 1 (2015): Hal.
68.
5
Nur Ahmad, “Startegi Dakwah,” At-Tabsyir Jurnal
Komunikasi Penyiaran Islam 6, No. 1 (2019): Hal. 2.
manusia agar senantiasa berada di jalan Allah. Salah
satunya dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125:

Aۖ ‫ا حْلَ َس نَ ِة‬ ‫ك بِ ا حْلِ ْك َم ِة َو الْ َم ْو ِع ظَ ِة‬ ِ ِ‫ْاد عُ ِإ ىَل ٰ َس ب‬


َ ِّ‫يل َر ب‬

ِ ِ
‫ك ُه َو‬ ْ ‫َو َج اد هْلُ ْم بِ الَّ يِت ه َي‬
َ َّ‫ ِإ َّن َر ب‬Aۚ ‫َأح َس ُن‬
ِ
ْ ‫ َو ُه َو‬Aۖ ‫ض َّل َع ْن َس بِ يل ِه‬
ُ‫َأع لَ م‬ َ ‫َأع لَ ُم مِب َ ْن‬
ْ

‫ين‬ ِ ِ
َ ‫ب الْ ُم ْه تَ د‬
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan tuhan-Mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantalah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya tuhan-Mu dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk.
(QS. An-Nahl (16): 125)

B. Periode Mekkah dan Madinah


Nabi Muhammad Ketika memasuki usia yang
keempat puluh, di saat beliau berkontemplasi di gua
Hira, tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, malaikat
Jibril muncul dihadapannya, menyampaikan wahyu
Allah yang pertama (QS. 96: 1-5):

ِ َّ ِّ‫ٱ ْقرْأ بِٱس ِم رب‬


َ ُّ‫ ٱ ْقَرْأ َو َرب‬٢ ‫نسـٰ َن ِم ْن َعلَ ٍق‬
‫ك ٱَأْل ْكَر ُم‬ ‫ِإْل‬
َ ‫ َخلَ َق ٱ‬١ ‫ك ٱلذى َخلَ َق‬َ َ ْ َ

٥ ‫نسـٰ َن َما مَلْ َي ْعلَ ْم‬ ‫َّ ِ َّ ِ ِ َّ ِإْل‬


َ ‫ َعل َم ٱ‬٤ ‫ ٱلذى َعل َم بٱلْ َقلَم‬٣

Artinya : “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang


telah mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu itu Maha
Mulia. Dia telah mengajar dengan qalam. Dia telah
mengajar manusia apa yang tidak mereka ketahui”

Inilah ayat-ayat al-Quran Karim yang mula-


mula diturunkan, ayatnya belum memerintahkan
Nabi Muhammad menyeru manusia kepada suatu
agama, dan belum pula memberitahukan kepadanya
bahwa Nabi adalah utusan Allah. Akan tetapi ayat-
ayat itu mengesankan sesuatu yang luar biasa, yang
belum diketahui oleh Nabi Muhammad. Itulah
sebabnya maka ia segera kembali ke rumahnya
dalam keadaan gemetar, apalagi ia dipeluk dengan
keras oleh Jibril beberapa kali, kemudian dilepaskan
dan disuruhnya membaca, seperti disebutkan di atas,
Setelah turunnya wahyu yang pertama ini, Jibril tidak
muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi
Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua
Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu
yang membawa perintah kepadanya, yaitu surat al-
Mudassir : 1-7

ِ
َ َ‫ َوثِيَاب‬٣ ‫ك فَ َكِّب ْر‬
٤ ‫ك فَطَ ِّه ْر‬ َ َّ‫ َو َرب‬٢ ‫ قُ ْم فََأنذ ْر‬١ ‫يَ ٰـَٓأيُّ َها ٱلْ ُمدَّثِّ ُر‬
ِ
٧ ْ ‫ٱصرِب‬ َ ِّ‫ َولَرب‬٦ ‫ َواَل مَتْنُن تَ ْستَكْثُِر‬٥ ‫ٱه ُج ْر‬
ْ َ‫ك ف‬ ْ َ‫ٱلر ْجَز ف‬
ُّ ‫َو‬

Artinya : “Hai orang yang berselimut, bangun, dan


beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu
dan bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah
perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi
(dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih
banyak dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu
bersabarlah”

Dengan turunnya perintah itu, mulailah


Rasulullah saw melakukan dakwah Islam. Langkah
pertama yang dilakukan adalah berdakwah secara
diam-diam di lingkungan keluarga terdekat dan di
kalangan rekan-rekannya. Hal ini dapat dilihat dari
firman Allah SWT dalam surat Asy-Syuara ayat 214 :

ِ
َ َ‫َوَأنذ ْر َع ِش َريت‬
َ ِ‫ك ٱَأْل ْقَرب‬
‫ني‬

Artinya : “dan berilah peringatan kepada


kerabatkerabatmu (Muhammad) yang terdekat”

Karena itulah, orang yang pertama kali


menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat
dekatnya, di antaranya: Khadijah (isteri), Ali bin Abi
Thalib (sepupu), Abu Bakar (sahabat), Zaid ( budak
yang diangkat anak), Ummu Aiman (pengasuh). Abu
Bakar berhasil mengislamkan beberapa orang teman
dekatnya, seperti Utsman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi
Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah dan al-Arqam bin
Abi al-Arqam, Selama tiga tahun pertama sejak
diutusnya Nabi Muhammad saw dakwah dilakukan
secara sembunyi-sembunyi, selanjutnya dakwah
dilakukan dengan terang-terangan secara lisan,
misalnya memberi nasehat, memberi peringatan Hal
ini dituturkan dalam QS. Al-Hijr ayat 94 :

ِ
َ ‫ض َع ِن ٱلْ ُم ْش ِرك‬
‫ني‬ ْ ‫ٱص َد ْع مِب َا ُتْؤ َم ُر َو‬
ْ ‫َأع ِر‬ ْ َ‫ف‬

Artinya : “maka sampaikanlah (Muhammad) secara


terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang
musyrik”

Sejak turunnya ayat ini, Nabi mulai


menyampaikan dakwah secara terbuka, Adapun
metode yang dilakukan nabi dalam dakwah secara
terang-terangan adalah: pertama, mengundang Bani
Abdul Muttalib ke rumahnya dan menjelaskan bahwa
dia telah diutus oleh Allah. Kedua, undangan terbuka
kepada seluruh masyarakat quraisy di bukit Shafa.
Nabi ingin melihat bagaimana pandangan masyarakat
quraisy terhadap kepribadian beliau. Masyarakat
quraisy sepakat bahwa beliau adalah orang yang tak
pernah berdusta. Setelah itu beliau mengumumkan
kenabiannya. Ketiga, Muhammad saw
memproklamirkan ke Esa-an Tuhan dan
mengajarkan kesatuan dan persamaan antara
manusia. Keempat, nabi mengadakan pertemuan
khusus dengan orang-orang yang percaya kepada
beliau untuk aktivitas pembacaan (tilawah),
pengajaran (ta‟lim), dan pensucian (tazkiyah), di
rumah Arqam bin Abil Arqam, dan merupakan
sekolah Islam yang pertama. Kelima, beberapa
pengikut nabi meninggalkan Mekah dan mencari
perlindungan atau mengungsi ke Ethiopia, sebuah
negeri di seberang Laut Merah. Dari 23 tahun masa
kerasulannya, 13 tahun dihabiskan Rasulullah
dengan berdakwah di kota kelahirannya, Mekah.
Sedangkan 10 tahun sisanya dihabiskan dengan
berdakwah di kota Madinah6.

6
Fatmawati, “Sejarah Dakwah Rasulullah Saw Di Mekah Dan
Madinah” hal. 3

Anda mungkin juga menyukai