Anda di halaman 1dari 14

RETORIKA DAKWAH ISLAM DI KALANGAN PARA MU’ALLAF

A. RETORIKA
1. ARTI RETORIKA
Rhetorika atau retorika adalah suatu kesenian berbicara, atau dalam bahasa
Inggris disebut sebagai The Art of Speech. Dalam bahasa Arab, Retorika dikenal
sebagai khutbah dan muhadhoroh yang berarti kegiatan berbicara di depan umum
untuk menggambarkan suatu hal. Seni berbicara ini dibutuhkan dalam banyak
medan kehidupan manusia dalam hal ini adalah Hablun Minannaas. Media
publistik yang digunakan dalam retorika adalah lisan yaki berbicara secara
langsung kepada massa yang dihadapi meskipun ada semboyan yang menyatakan
“Sedikit Berbicara, Banyak Bekerja”. Tapi kenyataan menunjukan bahwa bicara
masih diperlukan juga untuk meyakinkan atau mendorong manusia semangat
dalam berbuat sesuatu (Ya’qub, 1981:99).
Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendoronganya untuk melakukan aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu dari dalam
diri orang itu (Suryabrata, 2008:70). Sementara itu, Gates dan kawan-kawan
(dalam Djaali, 2015:101) menyebutkan bahwa motivasi adalah proses
membangkitkan, mengarahkan dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan.
Motivasi berkaitan erat dengan retorika karena kita dapat mengarahkan atau
meyakinkan manusia.
Retorika juga biasa disebut sebagai cara berbicara. Retorika yang baik dan
tepat, dapat menghitam putihkan jiwa pendengar, menggetarkan jiwa dan
mempengaruhi mereka, membuat mereka sedih, marah, bersemangat, sadar dan
lain-lain. Dengan menguasai retorika, kondisi dan keadaan dapat kita kendalikan
ketika berbicara bahkan audience sekalipun senang mendegarkan dan mudah
memahami isi pembicaraan kita. Hal ini membuat mereka termotivasi untuk
bekerja dan menambah penguatan keyakinan yang mereka miliki. Demikianlah
dalam berdakwah juga dibutuhkan seni berbicara. Sebagai contoh, Nabi Musa
pernah merasa kesulitan di dalam menghadapi Fir’aun dan ummatnya, karena
merasa kurang pandai berbicara (lidahnya kurang fasih mengucapkan kalimat-
kalimat yang tepat). Oleh karena itu Dia memohon kepada Allaah Azza wa jallah,
agar diutus saudaranya Harun mendampinginya dalam urusan dakwah, karena
Harun dipandang lebih fasih berbicara (memiliki retorika yang baik). Musa juga
memohon agar dilapangkan dadanya, digampangkan urusannya, dan diluruskan
lidahnya (difasihkan) yang memungkinkan mengeluarkan perkataan yang mudah
dipahami (Ya’qub, 1981:100). Lihat QS. Thoha: 25-28 berikut.
‫أ‬ ‫م أ‬ ‫م ة‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫أق اَ أل أرسب ا مش أرمح ل يِ أ‬
ِ‫ص مد رري أو أي رسس مر رل يِ أ مم رري أوا مح ل مل عع ق أد ة رم من رل أس اَ رن يِ أي ف ق عه وا ق مو رل ي‬ ‫ر‬ ‫ر‬
“Musa berkata, “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan
mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya
mereka mengerti perkataanku”

B. DAKWAH ISLAM
1. PENGERTIAN DAKWAH
Perkataan dakwah berasal dari bahawa Arab yang artinya: ajakan, seruan,
panggilan dan undangan. Pengertian dakwah secara umum adalah suatu
pengetahuan yang mengajarkan seni dan teknik menarik perhatian yang
mengajarkan seni dan teknik menarik perhatian orang guna mengikuti suatu
ideologi dan pekerjaan tertentu. Adapun definisi dakwah islam adalah mengajak
umat manusia untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rosul-Nya (Ya’qub, 1981:13).
Dalam buku Publistik Islam karya Hamzah Ya’qub (1981: 14-16), ada
beberapa istilah dan pengertian dakwah, yaitu:
a. Tabligh, artinya penyampaian. Maksudnya penyampaian ajaran-ajaran Alaah
kepada umat manusia. Hal ini terdapat dalam QS. Al Ahzab:39.
‫ل‬ ‫ل‬ ‫م أ أ أ م أ أ أ‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫س ع أ‬ ‫ل‬
َ ‫ا ل رذ ي أن عي أب رل غ ون ررأس اَ ل رت ا ل ل ره أو أي خ ش مو ن عه أول أي خ ش مون أ أح ةد ا رإ ل ا ل ل أه‬

,”Yaitu orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, dan mereka


takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun)
selain kepada Allah”.
Dan Rasulullaah juga pernah bersabda dalam hadits Bukhori bahwa:
“Sampaikanlah kepadaku walaupun satu ayat !”
b. Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, artinya memerintahkan kebaikan dan melarang
perbuatan yang jahat. Hal ini terdapat dalam QS. Al Haj: 41.
‫مأ‬ ‫أ أ أ‬ ‫ل أ أ أ‬ ‫أ أ‬ ‫مأم‬ ‫ل أ م أ ل ل ع م‬
‫ص ل ة أوآَ ت عوا ا ل لز ك اَ ة أو أ أم عرو ا رب اَ ل مع عرو رف أو أن أه موا‬ ‫ض أ ق اَ عم وا ا ل‬ ‫ا ل رذ ي ن رإ ن م ك ن اَ ه م رف يِ ا ل ر ر‬
‫ع مع‬ ‫ل‬ ‫مع أ‬
‫أع رن ا ل من ك رر َ أورل ل ره أع اَ رق أب ة ا ل عم ورر‬

“Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi


niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan”.
c. Maw’idhah, yaitu pengajaran. Maksudnya mengajar orang dengan cara yang
baik agar mereka sadar kembali ke jalan Allaah. Hal ini terdapat dalam QS. An
Nahl: 125.
‫أ‬ ‫أ م‬ ‫مأ‬ ‫م م‬ ‫أ‬
‫ا مد عع رإ ل ىى أس رب يِ رل أررسب أك رب اَ ل رح ك أم رة أوا ل مو رع ظ رة ا ل أح أس ن رة‬

“Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan pelajaran yang


baik”
d. Tabsyiir, yaitu pengumuman atau berita yang menggembirakan. Dalam Al
Quran Surah Az Zumar: 17 Allaah berfirman:
‫أ س‬
‫ف أب رش مر رع أب اَ رد‬

”Oleh sebab itu, sampaikanlah kabar gembira kepada hamba-hamba-Ku”


e. Indzaar, yaitu pemberian peringatan. Maksudnya adalah memperingatkan
manusia agar tidak tersesat dan selalu mengikuti petunjuk Allaah dan
RosulNya. Hal ini terdapat dalan QS. At Taubah: 122.
‫أ أ ة أ أ ل‬ ‫أ‬ ‫ع‬ ‫أ ل ة أأ أ أ أ‬ ‫أ أ مع م ع أ م‬
‫أو أم اَ ك اَ ن ا ل ؤ رم ن ون رل أيِ ن رف عرو ا ك اَ ف ة ً ف ل مول ن ف أر رم من ك رسل رف مرق ةة رم من عه مم ط اَ رئ ف ة رل أيِ ت ف ق عه وا‬
‫أ أ‬ ‫أ ل‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫م‬
‫رف يِ ا ل رسد ي رن أورل عيِ ن رذ عرو ا ق مو أم عه مم رإ ذ ا أرأج عع وا رإ ل مي ره مم ل أع ل عه مم أي مح ذ عرو ن‬

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya”.
f. Tadzkirah, yaitu peringatan. Maksudnya adalah penyampaian peringatan agar
mereka mendapat petunjuk agar tidak tersesat. Sebagaimana Firman Allaah
dalam QS. Al A’la: 9.
‫س م‬ ‫أ أ‬ ‫أ س‬
‫ذ رك مر رإ من ن ف أع رت ا ل رذ ك أرىى‬

“Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat”.


g. Nashihah, nasihat atau pengajaran. Maksudnya adalah nasihat agar seseorang
atau suatu ummat taat dan bertakwa kepada Allaah Azza wa jallah. Hal terdapat
dalam QS. Al A’raf: 79.
‫أ‬ ‫ىأ‬ ‫أ أ أ ل ى أمع م أ أ أ أ أ م أ أ م أمأ مع ع م أ أ أ أس أأ أ ع أ ع‬
‫ص مح ت ل ك مم أول رك من ل‬ ‫ف ت و ل ى ع ن ه م و ق اَ ل ي اَ ق و رم ل ق د أ ب ل غ ت ك م ررس اَ ل ة ر رب يِ و ن‬
‫أ‬ ‫أ ل‬ ‫ع‬
‫ت رح بب ون ا ل ن اَ رص رح يِ ن‬

“Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku


sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku
telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang
yang memberi nasehat".
h. Khotbah, hal ini sama dengan nashihah dan maw’idzah.
i. Wasiyyah, yaitu wasiyat atau pesanan. Maksudnya adalah saling menyeru
kepada kebenaran, taqwa dan kebaikan. Hal ini terdapat dalam QS. Al Ashr: 3.
‫ص مب رر‬ ‫ص موا ب اَ مل أح سق أو أت أوا أ‬
‫ص موا ب اَ ل ل‬ ‫أو أت أوا أ‬
‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬
“dan mereka saling nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.

2. METODE DAKWAH DALAM ISLAM


Ada beberapa metode dan seni dakwah yang pernah dilakukan Rosulullaah
dalam menyampaikan syiar islam. Hal itu Rosulullaah sampaikan sesuai dengan
kondisi waktu dan tempat yang ia hadapi. Berikut adalah beberapa metode
dakwah islam sebagai hikmah kebijaksanaan.
a. Da’wah diam-diam, yaitu dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad saat
menerima wahyu 7 ayat pertama Surah Al Mudatsir. Hal ini Nabi Muhammad
lakukan pada kepada keluarga dan kenalan-kenalannya. Nabi Muhammad
berdakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3 tahun. Hal ini kita dapat
terapkan pada negara-negara yang anti islam.
b. Dakwah terbuka, yaitu dakwah yang disampaikan Nabi Muhammad secara
terang-terangan setelah mendapat wahyu dari Allaah dalam QS. Al Hijr: 94-95.
‫أ‬ ‫مع م‬ ‫ص أد مع ب أم اَ عت مؤ أم عر أو أأ مع ر م‬
‫ض أع رن ا ل ش رررك يِ ن‬ ‫أف اَ م‬
‫ر‬ ‫ر‬
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”.
c. Dakwah dengan Surat yaitu metode dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad
setelah perdamaian Hudaibiyah pada tahun VI Hijriah. Hal ini Nabi
Muhammad tujukan kepada Raja-raja. Dengan contoh ini, Rosulullaah telah
merintis sistem jurnalistik di dalam dakwah dengan menggunakan berbagai
media yang ada. Dalam periode modern ini, media tulis makin berkembang
hingga dengan mudah kita menampaikan syiar islam.
d. Dakwah jangka pendek dan jangka panjang. Dakwah jangka pendek adalah
dakwah yang diselesaikan dalam waktu yang cepat. Dakwah jangka pendek
dapat dilakukan melalui rapat, tabligh akbar, siaran radio, film, televisi, drama,
surat kabar, spanduk, dan lain-lain sebagainya. Dakwah jangka panjang adalah
dakwah yang dilakukan dan memakan waktu yang cukup lamah baru kelihatan
hasilnya. Hal ini dapat dilakukan melalui jalan-jalan pendidikan dengan
membuka sekolah, madrasah, pesantren dan semisalnya. Kedua cara itu dapat
dilakukan sesuai dengan tujuan dan materi dakwa itu sendiri

3. HUBUNGAN MOTIVASI (RETORIKA) DENGAN DAKWAH


ISLAM
Retorika sangat erat kaitannya dengan dakwah islam. Karena dengan seni
berbicara tersebut masyarakat akan mudah menerima pesan dakwah yang kita
sampaikan. Aspek yang perlu diperhatikan dalam berdakwah ialah ukuran
kecerdasan masyarakat yang terdiri dari tiga kelas, yaitu:
a. Kelas sosial yang kurang cerdas, tidak berpengetahuan dan belum begitu kritis.
b. Kelas sosial yang berpengetahuan menengah. Sudah agak kritis, memiliki daya
tangkap dan pemahaman yang lumayan serta dapat pula mengungkapkannya
pada orang lain.
c. Kelas sosial yang berpengetahuan tingkat tinggi, sarjana, pegawai tinggi dan
cendekiawan lainnya. Hal ini sering kita temukan pada metode dakwah yang
dibawakan oleh Dr. Zakir Naik dengan pendekatan alamiah berbasis
kitabullaah dan sunnatullaah.

Ketiga kelas sosial masyarakat tersebut di dakwai dengan cara yang


disebutkan Allaah dalam QS An Nahl: 125.
‫أ‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ م‬ ‫مأ‬ ‫م م‬ ‫أ‬
‫ا مد عع رإ ل ىى أس رب يِ رل أررسب أك رب اَ ل رح ك أم رة أوا ل مو رع ظ رة ا ل أح أس ن رة ِ أو أج اَ رد ل عه مم رب اَ ل رت يِ ره أيِ أ مح أس عن‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”.
Oleh karena itu, dalam berdakwah perlu adanya pengklasifikasian masyarakat
yang kita hadapi. Sebagaimana pesan rosulullaah “Nasihatilah manusia menurut
ukuran akal mereka”. Perlunya pengklasifikasian masyarakat karena menghadapi
masyarakat yang rendah daya tangkapnya tentu beda dengan menghadapi
masyarakat yang berpengetahuan menengah ataupun tinggi.

C. MU’ALLAF
1. ARTI KATA MU’ALLAF DALAM ISLAM
Mualaf berasal dari bahasa Arab yang berarti tunduk, menyerah, dan
pasrah. Sedangkan, dalam pengertian Islam, mualaf digunakan untuk menunjuk
seseorang yang baru masuk agama Islam. Seseorang yang masuk Islam karena
pilihan, tentunya telah mengalami pergulatan batin yang luar biasa dan
pertimbangan yang matang. Dia harus menundukkan hatinya untuk dapat
menerima dan meyakini kebenaran baru. Selanjutnya, dia harus
mempertimbangkan aspek sosial ekonomi sebagai konsekuensi atas pilihannya
itu. Setiap muslim yang mampu, wajib memberikan perlindungan kepada mualaf.
Karena, apabila kehidupan seseorang justru jadi makin menderita setelah dia jadi
mualaf, ini akan membawa citra buruk bagi Islam (Karya, dkk., 1996:88).
2. KESEHARIAN PARA MU’ALLAF SEBELUM MENGENAL
ISLAM DAN CARA MEREKA MENGENAL ISLAM
Pada sub pembahasan ini, ada berbagai macam bentuk keseharian mu’allaf
sebelum mengenal islam hingga mengantarkan mereka pada satu petunjuk untuk
mengenal islam. Berikut contoh beberapa keseharian mu’allaf hingga mengenal
islam.
a. Felix Y. Siaw
“Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, maka kamu belum
dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa adanya, tanpa reserve”. Begitulah
kira-kira suatu pernyataan yang akan selalu saya ingat didalam hidup saya” Ujar
Felix. Felix adalah salah satu penganut Kristen Katolik. Saat berusia 12 tahun,
banyak pertanyaan yang timbul di dalam hidupnya. Diantaranya adalah darimana
asal kehidupan, untuk apa adanya kehidupan dan bagaimana akhir kehidupan ini.
Dari pertanyaan itu, muncullah pertanyaan-pertanyaan turunan seperti kenapa
Tuhan menciptakan kehidupan ini menjadi tiga (Tuhan Bapa, Putra dan Roh
Kudus) ? Darimana asal Tuhan ? Mengapa Tuhan bisa disalib dan dibunuh lalu
bangkit lagi ? Jawaban yang ia dapatkan dari pertanyaan tersebut selalu tidak
memuaskan. Ketidak puasan itu mendorongnya untuk mencari jawaban di dalam
al kitab karena pikirnya dengan kitab yang datang dari Tuhan itu akan akan
mendapatkan jawaban yang memuaskan. Dan sejak itulah ia mulai mempelajari
kitab yang belasan tahun tidak pernah ia baca secara sadar.
Dalam proses pencarian jawaban di dalam al kitab tersebut Felix baru
sadar bahwa kitab (Injil) yang ia pelajari itu adalah hasil karangan manusia (Santo
Paulus). Dan lebih terkejut lagi saat ia mengetahui bahwa sisa kitab lainnya juga
hasil karya manusia yang ditulis setelah wafatnya Yesus. Sederhanya, Yesus tidak
mengetahui apa isi injilnya. Lebih dari itu semua, konsep trinitas yang
menyatakan Tuhan itu tiga dalam satu dan satu dalam tiga (Bapa, Anak, dan Roh
Kudus) yang merupakan inti dari ajaran kristen ternyata adalah hasil konggres di
kota Nicea pada tahun 325 M. Proses pencarian jawaban tersebut hanya sedikit
sekali keterangan yang diberikan di dalam alkitab tentang kehidupan setelah mati,
hari kiamat dan asal usul manusia. Dari itulah ia memustuskan bahwa agama yang
ia anut tidak pantas untuk dipertahankan atau diseriusi karena agama yang ia
yakini tidak mampu menjawab pertanyaan dasar dari benaknya serta tidak
memberikan pedoman dan solusi dalam menjalani hidup ini. Keadaan itu
menjadikan pandangannya bahwa semua agama di muka bumi itu sama. Agama
tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Felix juga berpandangan bahwa
Tuhan laksana matahari, dimana para Nabi dengan agamanya masing-masing
seperti bulan yang memantulkan cahaya matahari, dan dari pemantulan itu tidak
ada yang sempurna. Anggapan itu membawa Felix pada pemahaman ideologi
sekular yang sinkretis dan pluralis. Felix bertahan dengan anggapan ini selama
lima tahun.
Awal perkuliahan di semester di sebuah PTN, Felix bertemu dengan
seorang Ustadz muda aktivis gerakan dakwah islam Internasional. Lewat
perkenalan dengan Ustadz tersebut Felix mulai mengenal Al Quran dan sedikit
demi sedikit pertanyaan yang ada di benaknya mulai terjawab. Saat ia membaca
QS Al Baqarah: 2 (Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa), Felix makin terpesona dengan ketegasan dan
kejelasan serta ketinggian makna dari ayat itu hingga ia bertanya-tanya mengapa
penulis kitab itu berani menuliskan seperti itu ?. Ustaz muda kenalan Felix
menjawabnya dengan singkat “kata-kata ini adalah hal yang sangat wajar bila
penulisnya bukanlah manusia, ciptaan yang terbatas, Melainkan Pencipta. Not
creation but The Creator. Bahkan al-Qur’an menantang manusia untuk
mendatangkan yang semacamnya !”. Setelah beberapa saat menyelami ayat Al
Quran, hati Felix dibekukan bahkan sempat berpikir bahwa inilah kebenaran yang
saya cari ! dengan Ayat Al Quran (Al Baqarah: 23) yang dibacakan oleh Ustadz
muda dipertemuan itu. “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran
yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja)
yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika
kamu orang-orang yang benar” (QS al-Baqarah [2]: 23).
Felix bertanya pada Ustadz mudah itu, “Lalu mengapa agama yang
sedemikian hebat malah terpuruk, menjadi pesakitan, hina dan menghinakan
dirinya sendiri?”. Dengan tersenyum dan penuh ketenangan ustadz muda itu
menjawab “Islam tidak sama dengan Muslim. Islam sempurna, mulia dan tinggi,
tidak ada satupun yang tidak bisa dijelaskan dan dijawab dalam Islam. Muslim
akan mulia, tinggi juga hebat. Dengan satu syarat, mereka mengambil Islam
secara kaffah (sempurna) dalam kehidupan mereka”. Panjang lebar diskusi antara
keduanya hingga memperlihatkan bagaimana sistem islam kaffah bekerja. Sesuatu
yan belum pernah ia dengar dan tersembunyi atau sengaja disembunyikan dari
islam selam ini sampailah pada perbincangan itu. Dan saat itu jugalah Felix
menyadari kelebihan dan kebenaran Islam. Hanya saja selama ini Felix membenci
Islam karena ia hanya melihat muslimnya bukan Islam. Hanya melihat sebagian
dari Islam bukan keseluruhan.
“Akhirnya ketiga pertanyaan besar saya selama ini terjawab dengan
sempurna. Bahwa saya berasal dari Sang Pencipta dan itu adalah Allah SWT. Saya
hidup untuk beribadah (secara luas) kepada-Nya karena itulah perintah-Nya yang
tertulis didalam al-Qur’an. Dan al-Qur’an dijamin datang dari-Nya karena tak ada
seorangpun manusia yang mampu mendatangkan yang semacamnya. Setelah
hidup ini berakhir, kepada Allah saya akan kembali dan membawa perbuatan
ibadah saya selama hidup dan dipertanggungjawabkan kepada-Nya sesuai dengan
aturan yang diturunkan oleh Allah. Setelah yakin dan memastikan untuk jujur
pada hasil pemikiran saya. Saya memutuskan: saya akan masuk Islam!” Ujar Felix
Y. Siaw.
Felix sadar dengan keputusan itu, ia akan menemui banyak tantangan di
lingkungan Tendensius kepada Islam. Tapi tantangan itu ia hadapi dengan senang
hati karena kebenaran yang ia cari selama ini telah dia dapatkan dalam ajaran
Islam dan sempat berkata “walaupun tantangan di depan mata, saya yakin bahwa
Allah, yang memberikan saya semuanya inilah yang pantas dan harus
didahulukan”. Dengan Islam Felixpun menemukan ketenangan sekaligus
perjuangan. Ketenangan hati dan pikiran karena kebenaran islam serta perjuangan
karena banyak muslim yang masih terpisah dengan Islam dan tidak mengetahui
hakikat Islam seperti ia ketahui, kenikmatan Islam yang dia nikmati dan bangga
kepada Islam.
“Dan mudah-mudahan, sampai akhir hidup saya dan keluarga saya, kami
akan terus di barisan pembela Islam yang terpercaya. Janji Allah sangat jelas, dan
akan terbukti dalam waktu dekat. Allaahu Akbar ! Terimakasih Allah SWT, telah
memberiku al-Qur’an dan taufik. Terimakasih wahai rasulullah Muhammad saw.
atas kasih sayang dan perjuangannya. Terimakasih untuk Mami yang telah
melahirkan dan mengasuh serta membesarkanku. Papi atas pelajaran nalar dan
kritisnya sehingga aku bisa menemukan Islam. al-Ustadz Fatih Karim atas
kesabaran dan persaudaraanya. al-Ustadz Ahmad Muhdi atas kritik dan
perhatiannya. Ummi Iin atas percaya dan penurutnya. Teman-teman HDHT,
terimakasih atas bimbingannya !” Tegas Felix Y. Siaw.

b. Demitry Bolykov
Demitri Bolykov, seorang ahli fisika yang sangat menggandrungi kajian
serta riset-riset ilmiah, beliau mengatakan bahwa pintu masuk ke Islamannya
adalah fisika. Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika bisa
mendorong Demitri Bolyakov masuk Islam ? Demitri mengatakan bahwa ia
tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai
Kosinikov, salah seorang pakar dalam bidang fisika. Mereka sedang dalam
penelitian terhadap sebuah sampel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari
teori moderen yang menjelaskan perputaran bumi dan porosnya. Mereka berhasil
menetapkan teori tersebut. Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan
teori yang paling baru dan paling berani dalam menafsirkan fenomena perputaran
bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sampel berupa
bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan, ditempatkan
pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya
magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar
pada porosnya fenomena ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-
Dinamika”.
Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada
porosnya. Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan
penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk
berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat
atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari. Atas dasar ini pula
posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub
magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10
km dalam setahun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut
bertambah hingga 40 km dalam setahun. Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet
bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak.
Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub
magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan
mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari
Barat.
Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam
buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan
tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian. Ketika ia menelaah kitab-
kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada
informasi tersebut selain dari Islam. Ia mendapati informasi tersebut dari sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huarirah, bahwasanya Rasulullah bersabda,
”Siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah akan
menerima tobatnya.''

c. Yusuf Estes
Yusuf Estes, seorang pendeta Kristen yang sangat membenci Islam
sebelumnya untuk memeluk agama penyempurna ini. Yusuf Estes lahir dari
keluarga Kristen yang taat di Midwest, Amerika Serikat. Keluarganya aktif
dibidang sosial dan keagamaan, seperti membangun gereja dan sekolah di AS. Ia
dibaptis pada usia 12 tahun di Pasadena, Texas. Keingintahuannya yang besar
terkait ajaran Kristen membuatnya sering mengungjungi gereja-gereja lain sepeti
Metodis, Episkopal, Nazareth, Agape, Presbyterian dan lainnya. Hal ini yang
membuatnya menjadi seorang Pendeta yang taat. Tapi selain itu Estes juga
mempelajari agama lain seperti Hindu, Yahudi, dan Buddha.
Awal 1991 ia terlibat bisnis dengan seorang pengusaha Muslim asal Mesir
bernama Muhammad Abd Rahim. Awalnya ia bermaksud meng-Kristenkan pria
Mesir itu. Namun akhirnya ia justru memeluk Islam diikuti oleh istri, anak-anak,
ayah serta mertuanya. Ia menguasai bahasa Arab secara aktif, demikian juga ilmu
Al-Quran selepas belajar di Mesir, Maroko dan Turki. Sejak 2006, Yusuf Estes
secara regular tampil di PeaceTV, Huda TV, demikian pula IslamChannel yang
bermarkas di Inggris. Ia juga muncul dalam serial televisi Islam untuk anak-anak
bertajuk “Qasas Ul Anbiya” yang bercerita tentang kisah-kisah para Nabi. Yusuf
terlibat aktif di berbagai aktifitas dakwah. Misalnya, ia menjadi imam tetap di
markas militer AS di Texas, dai di penjara sejak tahun1994, dan pernah menjadi
delegasi PBB untuk perdamaian dunia. Syekh Yusuf telah meng-Islam-kan banyak
kalangan, dari birokrat, guru, hingga pelajar.
Berikut akhir perkataan Syekh Yusuf dalam kisah perjalanannnya
mendapatkan hidayah islam, “Adapun anak-anakku saya pindahkan dari sekolah
Kristen ke sekolah Islam. Setelah sepuluh tahun bersyahadah, mereka telah
mampu menghafal beberapa juz Al-Quran. Sejak itu saya habiskan waktu hanya
untuk Islam. Saya berdakwah ke mana-mana, hingga ke luar Amerika. Banyak
sudah yang memeluk Islam. Baik dari kalangan birokrat, guru, dan pelajar dari
berbagai agama. Dari Hindu, Katolik, Protestan, Yahudi, Rusia Orthodok, hingga
Atheis. Saat ini saya juga mengelola sebuah website yakni Islamalways.com yang
punya motto terkenal, " where we're always open 24 hours a day and always
plenty of free parking." (kami buka 24 jam sehari dan banyak tempat parkir
gratis). Islam telah mengubah cara saya melihat kehidupan ini dengan lebih
bermakna. Semoga Allah pelihara hidayah yang sudah ada pada kita dan sebarkan
hidayah itu ke seluruh alam” ( www.islamtomorrow.com).
3. CARA PARA MU’ALLAF MENDAKWAKAN ISLAM
Selain cara-cara dakwah yang tertera di atas, ada sebagian cara dakwah
yang dibawakan oleh para mu’allaf. Salah satu cara mereka mendakwakan syiar
islam adalah dengan menyampikan isi kebenaran yang mereka temukan dalam
ajaran islam dan tidak ditemukan di ajaran agama lain. Hal ini telah dijelaskan
dalam Qur’an SurahAr Ra’du: 4 dan As Syams: 7-10.
‫أ‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ أ‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫مأم‬
‫أو ز مرةع أو ن رخ يِ ةل رص ن أوا ةن أو غ ميِ عر‬ ‫ض رق ط ةع عم ت أج اَ رو أر ا ةت أو أج ن اَ ةت رم من أ مع ن اَ ةب‬ ‫و رف يِ ا ل ر ر‬
‫أ‬
‫أى‬ ‫مع ع‬ ‫أ‬ ‫ض عل أب مع أ‬ ‫ص من أوا ن عي مس أق ىى ب أم اَ ء أوا ح د أو عن أف س‬
‫ض رف يِ ا ل ك رل ً رإ لن رف يِ ذ رل أك‬ ‫بع ة‬
‫أ م‬ ‫ض أه اَ أع ل ىى‬ ‫ر‬ ‫ر ة‬ ‫ر ة‬ ‫ة‬ ‫ر‬
‫ع أ‬ ‫أ‬
‫ل أي اَ ةت رل أق مو ةم أي مع رق ل ون‬

Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-


kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang
tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian
tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berfikir (Ar Ra’du: 4).
‫أ م أ مأ أ أ م أل أ أ أ م أ أ أ م أ ل أ أأم أ أ أ ع ع أ أ أأ م أ أ أأ م‬
َ‫س أو أم ا‬
‫ و ن ف ة‬, َ‫ ف أ ل ه م ه اَ ف ج ور ه اَ و ت ق وا ه ا‬, َ‫ق د أ ف ل ح م ن زك اَ ه اَ و ق د خ اَ ب م ن د س اَ ه ا‬
َ‫أس لو ا أه ا‬

"Dan jiwa serta penyempurnaannya, maka Allaah mengilhamkan pada


jiwa itu (jalan) keburukan dan ketakwaannya, Sungguh beruntunglah orang-
orang yang membersihkan jiwa itu Dan merugilah orang-orang yang
mengotorinya." (Al Syams: 7-10)
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. Ayaat – Software Al-Quran All In One dari King Sa’ud University.
(Aplikasi search engine khusus tafsir Al-Quran)
Djaali. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Karya, S. Dkk. 1996. Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta:
Logos Wacana Ilmu.
Suryabrata, S. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Indonesia.
Ya’qub, H. 1981. Publistik Islam. Bandung: CV. Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai