NIM : 21142012011
TUGAS : KWN (TUGAS 5)
Asbabun Nuzul
Ayat 45-46 tidak ada riwayat yang menyatakan asbabun nuzul ayat ini turun, namun ayat ini
sebagai kabar anugerah diutusnya seorang Rasul yang menjadi penerang.
Tafsir Al-Muyassar
Wahai nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi atas umatmu bahwa kamu telah
menyampaikan risalah, pemberi berita gembira kepada orang-orang Mukmin di antara mereka
dengan rahmat dan surga, pemberi peringatan kepada para pendurhaka dan pendusta dengan api
neraka. Penyeru kepada tauhid Allah dan ibadah kepada-Nya semata dengan perintah-Nya
kepadamu, lampu yang bercahaya bagi siapa yang ingin mengambil cahaya darimu. Perkaramu
sangat jelas, kamu membawa kebenaran seperti matahari dari segi cahaya dan sinarnya, tidak ada
yang mengingkarinya kecuali orang yang membangkang.
Tafsir Al-Munir
Az-Zuhaili (2003) menandaskan bahwa ayat di atas mengandung fungsi dan tugas dakwah yang
diemban Rasulullah. Rasulullah sebagai cahaya, pelita yang bukan merupakan makna yang
sesungguhnya melainkan lebih kepada sosok yang memberikan tuntunan, bimbingan, dan
menunjukkan ke arah kebaikan.
Rasulullah diutus untuk menyaksikan apakah umatnya merupakan hamba yang membenarkan,
beriman, bertakwa atau sebaliknya mengingkari dan mendustakan ajaran-Nya. Lebih lanjut, dalam
menjalankan tugasnya Rasulullah tidak hanya bertindak untuk memberikan kabar gembira tentang
balasan surga bagi orang-orang beriman yang taat terhadap ajaran-Nya, namun juga memberikan
peringatan tentang betapa pedihnya siksaan api neraka bagi orang-orang yang durhaka dan
menentang ajaran-Nya.
Tafsir Al-Qurtubi
Al-Qurthubi (2007) menjelaskan bahwa esensi diturunkannya ayat di atas adalah untuk menghibur
Nabi Muhammad Saw. dan seluruh kaum mukminin. Nabi Muhammad Saw. merupakan saksi,
pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, penyeru kepada agama Allah, dan cahaya yang
menerangi.
Dalam Riwayat Ibnu Abbas disebutkan bahwa ketika ayat tersebut diturunkan, Rasulullah
memanggil Ali dan Mu’adz, lalu mengutus mereka ke negeri Yaman dan sampaikanlah kabar
gembira, bukan kabar buruk yang membuat mereka lari, dan jangan mempersulit, permudahlah
mereka.
Dalam riwayatnya Sa’id menyatakan bahwa makna dari شَا ِّهدًاyakni menjadi saksi bagi umatnya
dan umat terdahulu di hari pembalasan kelak. Pemberi kabar gembira, kabar mengenai rahmat dan
ampunan Allah kepada orang-orang beriman, begitu pun sebaliknya Rasulullah juga bertugas
untuk memberi peringatan tentang betapa pedihnya balasan perbuatan kepada orang-orang yang
menentang risalah dan durhaka kepada Allah.
Nilai-Nilai Pendidikan
Mendidik menanamkan rasa syukur yang tinggi dan tidak mengingkari nikmat-Nya.
Mendidik nilai sosial yang tinggi untuk saling memperhatikan di antara sesama dengan
berdakwah.
Menampakkan mahabbah kepada Allah dan Rasul-Nya dengan ketaatan dan selalu
mengingat-Nya.
Menguatkan nilai tauhid dalam diri kita dan meningkatkan ibadah.
RISALAH KENABIAN
Pertama, menyampaikan ajaran Illahi yang termaktub dalam kitab suci;
Kedua, mengembangkan hikmah kearifan, yaitu kebenaran di luar kenabian; dan
Ketiga, mendorong kegiatan menelaah gejalagejala alam dan sejarah sebagai tanda-tanda
kebesaran Tuhan, untuk mengungkapkan hal-hal yang belum diketahui manusia".
Dari Abu Qatadah al-Anshari, dia berkata, Nabi ditanya tentang puasa di hari Senin. Beliau
Saw. menjawab, "Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi Rasul, atau diturunkan
kepadaku (wahyu)." (HR. Muslim)