Anda di halaman 1dari 3

Tugas Resume Kewarganegaraan Surah Sabah Ayat 15;

‘Memahami Makna Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Gafur


Dalam Kehidupan”

Nara Sumber; Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd.

Tugas ini Disusun Oleh;


Firda Febriyanti
NIM: 21142012011

Dosen Pembimbing:
H. Ujang Permana S. S.Sos.M.Si
Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur
Dalam Bahasa Arab artinya; Negeri yang baik dengan Rabb ( Tuhan ) yang maha
pengampun. Istilah Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur bersumber dari Firman Allah
SWT pada Surat Saba [34]:15. Ayat ini mengisahkan tentang bangsa Sabah yang Allah
anugerahkan sumber daya alam yang sangat melimpah dan subur. Kehidupan Bangsa Sabah
begitu sejahtera. Oleh karena itu mereka diperintahkan untuk bersyukur kepada Allaah SWT,
dengan cara Ta’at kepada Allaah SWT. Sebab; kemakmuran negeri mereka berkat karunia
Allaah SWT yang telah mencukupi kebutuhan hidup dan juga merlindungi mereka dari
segala malapetaka.
Akan tetapi, kaum Negeri Sabah terlena dengan kenikmatan yang telah Allaah
berikan sehingga lupa dan tidak pandai bersyukur. Sehingga Allaah SWT murka dan
menghukum mereka dengan datangnya Banjir Bandang akibat jebolnya Bendungan di Kota
Ma’rib. Banjir bandang tersebut meluluh lantahkan Negeri Sabah. Oleh karena itu kita
diperintahkan untuk selalu bersyukur kepada Allaah SWT atas segala nikmat yang diberikan
oleh Allaah SWT.
Nilai nilai Pendidikan yang dapat kita petik dari kisah Negeri Sabah adalah sebagai
berikut:
1. Mengajarkan agar Ikhlas dalam beribadah
2. Mendidik agar memiliki Akhlak yang mulia
3. Mengajarkan nilai keseimbangan dalam membagi urusan dunia dan akhirat
4. Senantiasa bersyukur dan tidak mengingkari nikmat yang Allaah berikan
Makna Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur adalah;
# Imam Ar Razi dalam tafsirnya menjelaslkan bahwa; maksud bangsa yang baik yaitu
bangsa yang dijauhkan dari segala hal-hal yang menyakitkan, tidak ada hewan-hewan
berbisa. Seperti; Kalajengking, Ular mematikan dan juga dihindari dari segala macam
bencana.
# Berdasarkan beberapa Tafsir tersebut, dapat dikatakan bahwa; Baldatun Thayyibatun
Wa Rabbun Ghafur, merupakan kondisi negeri yang menjadi dambaan dan impian
seluruh ummat manusia.
Kriteria Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur adalah sebagai berikut;
1. Negeri yang selaras antara keberkahan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
2. Negeri yang subur dan makmur tetapi penduduknya tak lupan untuk bersyukur.
3. Negeri yang seimbang antara kebaikan jasmani dan rohani penduduknya.
4. Negeri yang aman dari musuh baik dari dalam maupun dari luar
5. Negeri yang maju dalam Ilmu Agama maupun Ilmu Dunianya.
6. Negeri dengan penguasa yang Adil dan Shaleh serta penduduk yang hormat dan
patuh
7. Negeri yang didalamnya terjalin hubungan Harmonis antara pemimpin dan
masyarakatnya.
Cara mewujudkan Negeri yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur;
1. Beriman dan Bertaqwa kepada Allaah SWT [QS. Al ‘Araf : 96]
2. Ikhlas beribadah kepada Allaah
3. Akhlak penduduknya yang mulia. Karena merupakan pilar terwujudnya masyarakat
dan bangsa yang baik.
4. Sifat Amanah yang dimiliki oleh Pemimpin dan Masyarakatnya [QS. Al Anfal : 27]
5. Bertaubat meraih ampunan Allaah SWT [QS. Ali Imran : 135]
6. Bersyukur kepada Allaah SWT atas segala nikmat [QS. Ibrahim : 7]
7. Tidak mengingkari nikmat-nikmat Allaah [QS. An Nahl : 112 – 113]

Do’a memohon Negeri yang Aman dan dilimpahkan Rezeki terdapat di dalam Surah Al
Baqarah ayat 126;

‫َو ِا ْذ َقا َل ِاب ْٰرهٖ ُم َربِّ اجْ َع ْل ٰه َذا َب َل ًدا ٰا ِم ًنا َّوارْ ُز ْق اَهْ َل ٗه ِم َن‬
َ َ ْ‫ن‬ َ ۗ ٰ ْ ‫هّٰلل‬
‫ت َمنْ ٰا َم َن ِم ْن ُه ْم ِبا ِ َوال َيو ِم ا ِخ ِر قا َل َو َم كف َر‬
‫اْل‬ ْ ِ ‫الث َم ٰر‬ َّ
‫ص ْي ُر‬ِ ‫س ْال َم‬ َ ‫ار ۗ َو ِبْئ‬ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ب‬
ِ ‫ا‬ ‫ذ‬ َ ‫ع‬
َ ‫ى‬ ‫ل‬ٰ ‫َفا ُ َم ِّتع ُٗه َقلِ ْياًل ُث َّم اَضْ َطرُّ هٗ ٓ ِا‬
ِ
126. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri
yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara
mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan
kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku
paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”

Anda mungkin juga menyukai