Anda di halaman 1dari 7

Tugas Resume Kewarganegaraan Surah Al Anbiya Ayat 107;

“Menyambut, Menggali dan Memahami Makna Rahmat


Diutusnya Nabi Muhammad SAW Bagi Alam Semesta”

Nara Sumber; Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd.

Tugas ini Disusun Oleh;


Firda Febriyanti
NIM: 21142012011

Dosen Pembimbing:
H. Ujang Permana S. S.Sos.M.Si
QS Al Anbiya Ayat 107

‫ك ِإ اَّل َر حْ َم ةً لِ ْل َع الَ ِم ي َن‬


َ ‫َو َم ا َأ رْ َس ْل نَ ا‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.” (QS. Al-Anbiya : 107)

Makna Ayat;
Penyebutan Rasulullah sebagai rahmat merupakan pujian agung Allah kepada Nabi saw.
Karena tidak ditemukan dalam Al-Qur’an seorang pun dan tidak juga satu makhluk pun
yang disifati dengan sifat rahmat oleh Allah, kecuali Rasulullah Muhammad saw. Ini
seakan-akan sifat rahmat merupakan hak istimewa bagi Nabi saw. (Tafsir Al-Misbah 8]:
520).

Berkaitan dengan Turunnya Ayat;


֍ Surat ini merupakan Surat Makiyah karena surat ini turun sebelum Nabi Muhammad
Hijrah.
֍ Ayat ini turun sebagai kabar gembira di Kota Mekkah bahwa Nabi Muhammad adalah
Rahmat bagi seluruh Alam, dimana kondisi kota Mekkah yang pada saat itu penuh dengan
ujian, tantangan, cobaan, berbeda pandangan, keyakinan serta beragam suku dan
kepercayaan. (Tafsir Ibnu Katsir)

Nilai Nilai Pendidikan


1. Nilai Spiritual
Setiap Muslim harus menumbuhkan dan menambah rasa cinta pada Beliau SAW.
2. Nilai Moral
Dengan menyimak Akhlak Terpuji Dan Nasab Mulia dalam Kisah Teladan Nabi
Muhammad SAW
3. Memiliki Nilai Sosial Yang Tinggi
Memperhatikan lingkungan sekitar dan membantu orang lain yang membutuhkan
4. Nilai Persatuan
Berkumpul bersama dalam rangka bershalawat maupun berdzikir sebagai tanda syukur
atas limpahan nikmat.

Makna Rahmat
 Menurut Ibnu Faris dalam Maqâyîs al-Lughah Rahmat memiliki arti dasar
‘kelembutan, kehalusan dan kasih sayang’. Sedangkan menurut al-Ashfihani dalam
Mufradât Alfâdzh al-Qur’an, kata rahmat berarti ‘kelembutan yang menuntut
berbuat baik kepada yang disayangi’.
 Pada dasarnya rahmat (kasih sayang) itu berasal dari Tuhan Maha Pengasih
Penyayang (al-Rahmân al-Rahim). Allah adalah sumber rahmat (kasih sayang) yang
tersebar di alam semesta ini dan rahmat Allah sangat dekat.

Makna Rahmat Dalam Al Qur’an


 Bermakna Agama Islam → QS. Ali Imran:19
 Bermakna Surga →QS. Ali Imran [3]:107
 Berarti Hujan → QS. Al ‘Araf [7]:57
 Berarti Kenabian → QS. Shad [38]:9
 Bermakna Nikmat → Al Kahf [18]:65
 Berarti Al Qur’an → A Nahl [16]:89
 Bermakna Rezeki → QS. Fathir [35]:2
 Berarti Pertolongan Dan Kemenangab → QS. Al Ahzab [33]:17

Karunia Rahmat Allah Mengutus Seorang Rasul

Dan firman Allah Swt.:

۟ ُ‫ب َو ْٱل ِح ْكم ةَ َو ن َك ان‬


‫وا ِمن‬ ۟ ُ‫ث فِي ِه ْم َر ُسواًل ِّم ْن َأنفُ ِس ِه ْم يَ ْتل‬
َ َ‫وا َعلَ ْي ِه ْم َءا ٰيَتِ ِهۦ َويُزَ ِّكي ِه ْم َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْٱل ِك ٰت‬ َ ‫لَقَ ْد َم َّن ٱهَّلل ُ َعلَى ْٱل ُمْؤ ِمنِينَ ِإ ْذ بَ َع‬
‫َ ِإ‬
‫ض ٰلَ ٍل ُّمبِي ٍن‬
َ ‫قَ ْب ُل لَفِى‬

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada
mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka
adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al-Imran :64)

Makna Maulid Nabi

 Maulid Nabi (‫مولد النبي‬, Mawlid an-Nabī), adalah peringatan hari lahir Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬yang diperingati pada setiap tanggal 12 Rabiul Awwal dalam
penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir.
Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh
setelah Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬wafat
 Peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬. Perayaan Maulid Nabi adalah mengingatkan manusia tentang risalah
dan sirah dari Rasulullah saw. Dengan begitu, umat Islam akan memahami bahwa
satu-satunya tauladan adalah Rasulullah saw.

Rasulullah sebaik-baik suri tauladan

Allah SWT berfirman :

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab : 21)

Qs. At-Taubah Ayat 128


ٌ ُ ‫َ َ ۡ َ َ ُ ۡ َ ُ ۡ ٌل ّ ۡ َ ۡ ُ ُ ۡ َ ۡ ٌ َ َ ۡ َ َ ُّ ۡ َ ۡ ٌ َ ُ مۡل‬
‫ص َعل ۡيك ۡم ِبا ۡؤ ِم ِن ۡي َن َر ُء ۡوف َّر ِح ۡي ٌم‬ ‫لـقد جٓاءكم رسو ِمن انف ِسكم ع ِزيز علي ِه ما ع ِنتم ح ِري‬

"Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman."
(QS At-Taubah Ayat 128)

Tarikh Rasulullah
Nabi Muhammad Saw dilahirkan dari sepasang orang mulia bermarga Quraisy, yakni
Abdullah dan Aminah pada hari senin, 12 Rabiul Awal tahun pasca penyerangan tentara
bergajah Abraham ke Mekah atau yang lebih dikenal sebagai ‘ām fīl bertepatan dengan tahun
571 M.
Diantara beberapa kisah yang menandakan Rasulullah sebagai Rahmatan Lil
‘Aalamiin
Pertama, Nabi saw. sebagai problem solver. Kepribadian Nabi saw yang satu ini
bahkan telah dirasakan masyarakat Mekkah jauh sebelum ia diangkat sebagai Nabi dan Rasul.
Ketika para kabilah bertikai soal siapa yang berhak meletakkan hajar aswad, Muhammad saw
muda hadir untuk menyelesaikan masalah itu.
Keutamaan Mengagungkan maulid Nabi

Iqtidla’u al-Shirati al-Mustaqim, Mukholafatu Ashhabi al-Jahim halaman 297.


Berikut pernyataan Syaikh Ibnu Taimiyyah dalam kitab tersebut:
Artinya: ”Mengagungkan maulid (Nabi Muhammad) dan melakukannya rutin (setiap
tahun), yang kadang dilakukan oleh sebagian orang. Dan baginya dalam merayakan maulid
tersebut, pahala yang agung/besar karena tujuan yang baik dan mengagungkan Rasulullah
saw. dan keluarga beliau. Sebagaimana yang telah aku sampaikan padamu.” (Syaikh Ibn
Taimiyah, Iqtidla’u al-Shirati al-Mustaqim, Mukholafatu Ashhabi al-Jahim: 297)

Cara Menyambut dan Mengagungkan Nabi Muhammad saw.


 Meneguhkan Kembali Kecintaan kepada Beliau
“Tidak sempurna iman salah satu diantara kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya
daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” (HR. Bukhori Muslim).
 Memperbanyak Puasa Sunnah
Dari Abu Qatadah al-Anshari, dia berkata, Nabi ditanya tentang puasa di hari Senin.
Beliau SAW menjawab, "Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi Rasul,
atau diturunkan kepadaku (wahyu)." (HR. Muslim)
 Mengungkapkan rasa gembira mendapatkan anugerah dari Tuhan
Sebagaimana firman Allah :
َْ َ َ ْ َ ُ
‫هللا َو ِب َر ْح َم ِت ِه ف ِبذ ِل َك فل َي ْف َر ُحوا‬
ِ ‫“ ق ْل ِبفض ِل‬
Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah (dengan itu) mereka
bergembira’ “. (QS.Yunus: 58)
Allah Ta’ala memerintahkan kita bergembira atas rahmat-Nya dan Nabi Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wasallam jelas merupakan rahmat Allah terbesar bagi kita dan
semesta alam.

Menyambut dan Memuliakan Nabi saw.


Allah berfirman mengenai keutamaan memuliakan dan mencintai Nabi Muhammad
saw. sebagai berikut :
“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang
menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang
menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah
orang-orang beruntung.” (QS. Al-A’raf : 157)

Cara Menyambut dan Mengagungkan Nabi Muhammad SAW.


Cara Menyambut dan Mengagungkan Nabi Muhammad SAW adalah dengan Banyak
Bersholawat.

Diantara Keutamaan Sholawat

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َع ْشرًا‬ َّ َ‫صلَّى َعل‬


َ ً‫ى َوا ِح َدة‬ َ ‫َم ْن‬
“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya
sepuluh kali” (HR. Muslim).

Mendapat Syafa’at Nabi saw.


ً‫صالَة‬ َّ َ‫اس بِى يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َأ ْكثَ ُرهُ ْم َعل‬
َ ‫ى‬ ِ َّ‫َأوْ لَى الن‬
“Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang
paling banyak bersholawat kepadaku” (HR. Tirmidzi).

Cara Menyambut dan Mengagungkan Nabi Muhammad saw.

Mengagungkan Syiar-Syiar Allah yang Telah Nabi Sampaikan, seperti berdakwah


dan lain-lain

Firman Allah :
َ ِ‫ٰ َذل‬
ِ ‫ك َو َم ْن يُ َعظِّ ْم َش َعاِئ َر هَّللا ِ فَِإنَّهَا ِم ْن تَ ْق َوى ْالقُلُو‬
‫ب‬
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka
sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (Q.S. al-Hajj: 32)

Cara Menyambut dan Mengagungkan Nabi Muhammad saw.

Menampakkan Rasa Bersyukur Atas Lahirnya Nabi

As-Suyuthi juga berkata: “Disunahkan bagi kita menampakkan rasa syukur atas lahirnya
Nabi dan berkumpul seraya membagi-bagikan makanan dan sesamanya dari aneka ragam
ibadah yang lain.” (Al-Hawi lil Fatawi, juz. 1)
Ini berdasarkan firman Allah swt dalam surat al-Hasyr ayat 7:
)7 :‫َو َما َآتَا ُك ُم ال َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َما نَهَا ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَهُوا (الحشر‬
“Apa yang diberikan oleh Rasulullah kepadamu maka terimalah dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah”. (QS. al-Hasyr: 7)

Doa Meminta Agar Bersama Nabi di Surga

‫ َو ُم َرافَقَةَ نَبِيِّكَ ُم َح َّم ٍد صلى هللا عليه وسلم فِي َأ ْعلَى َجنَّ ِة ْال ُخ ْل ِد‬،ُ‫ َونَ ِعي ًما الَ يَ ْنفَد‬،‫ك ِإي َمانًا الَ يَرْ تَ ُّد‬
َ ُ‫اللَّهُ ّم ِإنِّي َأ ْسَأل‬
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keimanan yang tidak membimbangkan, kenikmatan
yang tidak ada habis-habisnya, dan mengawani nabi-Mu Muhammad saw di surga tertinggi
yang kekal.”

Anda mungkin juga menyukai