Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN


PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
Disusun oleh:
 Aden Kurnia Kusumadinata
 Firda Febriyanti
 Iis Devi Andriani
 Iyun Yunengsih
 Lia Mulyani
 Omar Dani
 Thia Fitriani Shintawati

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


STIKes YPIB MAJALENGKA
2021/2022
 Konsep Penyakit Jantung Bawaan
Menurut Prof. Dr. Ganesja M Harimurti, Sp.JP (K), FASCC,dokter
spesialis jantung dan pembuluh darah, mengatakan bahwa PJB adalah
penyakit yang dibawa oleh anak sejak ia dilahirkanakibat proses
pembentukan jantung yang kurangsempurna. Proses pembentukan
jantung ini terjadi padaawal pembuahan (konsepsi).

 Jenis PJB (Penyakit Jantung Bawaan)


a. PJB NON SIANOTIK
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) non sianotik adalahkelainan struktur
dan fungsi jantung yang dibawa lahiryang tidak ditandai dengan sianosis.
1). Ventricular Septal Defect (VSD)
2). Patent Ductus Arteriosus (PDA)
3). Atrial Septal Defect (ASD)
4). Aorta Stenosis (AS)
5). Coarctatio Aorta (CoA)
6). Pulmonal Stenosis (PS)
b. PJB Sianotik

Sesuai dengan namanya manifestasi klinis yang selalu


terdapat pada pasien dengan PJB sianotik adalah sianosis.
Sianosis adalah warna kebiruan pada mukosayang disebabkan
oleh terdapatnya >5mg/dl hemoglobintereduksi dalam sirkulasi.
Deteksi terdapatnya sianosisantara lain tergantung kepada
kadar hemoglobin (Prasodo, 1994).
1). Tetralogy of Fallot (ToF)
2). Pulmonary Atresia with Intact Ventricular Septum
3). Tricuspid Atresia
Etiologi
Penyakit jantung bawaan diduga terjadi dimasa embrional Disebabkan :
a. Factor genetic
b. Factor prenatal

Manifestasi Klinis
Salah satu yang termasuk pada Manifestasi Klinis yaitu
Bayi lahir dalam keadaan sianosis, pucat kebiru –
biruan yang disebut Picasso Blue. Sianosis merata
keseluruh tubuh kecuali jikaresistensi vascular paru
sangat tinggi, dibagiantubuh sebelah atasakan lebih
sianotik dibanding bagian bawah.
 Konsep Penyakit Jantung Bawaan
Menurut Prof. Dr. Ganesja M Harimurti, Sp.JP (K), FASCC,dokter spesialis
jantung dan pembuluh darah, mengatakan bahwa PJB adalah penyakit
yang dibawa oleh anak sejak ia dilahirkanakibat proses pembentukan
jantung yang kurangsempurna. Proses pembentukan jantung ini
terjadi padaawal pembuahan (konsepsi).

 Jenis PJB (Penyakit Jantung Bawaan)


a. PJB NON SIANOTIK
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) non sianotik adalahkelainan struktur
dan fungsi jantung yang dibawa lahiryang tidak ditandai dengan sianosis.
b. PJB Sianotik
Sesuai dengan namanya manifestasi klinis yang selalu terdapat pada
pasien dengan PJB sianotik adalah sianosis. Sianosis adalah warna
kebiruan pada mukosayang disebabkan oleh terdapatnya >5mg/dl
hemoglobintereduksi dalam sirkulasi.
Etiologi
Penyakit jantung bawaan diduga terjadi dimasa embrional Disebabkan :
a. Factor genetic
b. Factor prenatal

 Manifestasi Klinis
Salah satu yang termasuk pada Manifestasi Klinis yaitu
Bayi lahir dalam keadaan sianosis, pucat kebiru –
biruan yangdisebutPicasso Blue. Sianosis merata
keseluruh tubuh kecuali jikaresistensi vascular paru
sangat tinggi, dibagiantubuh sebelah atasakan lebih
sianotik dibanding bagian bawah.
 Asuhan Keperawatan Penyakit Jantung Bawaan
pada Anak

1.Pengkajian

Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Diagnostik

 Identitas Anak  Keadaan Umum  Pemeriksaan


 Keluhan Utama  TTV Laboratorium
 Riwayat Masa Lalu  Pemeriksaan  Radiologi
 Riwayat Kehamilan Head To Toe  Elelektrokardiogra
 Riwayat Kesehatan  Ekokardiografi
Keluarga  Katerisasi
 Riwayat Pengobatan
 Riwayat
Pembedahan
2. Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan kardiak output b.d sirkulasi yang tidak efektif


sekunder dengan adanya malformasi jantung
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
peningkatan kebutuhan kalori dan penurunan nafsu makan
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak
adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan
4. Intoleransi aktifitas b.d ketidak seimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen.
5. Ansietas (anak) b/d lingkungan ICU, berpisah dari orang tua,
kecemasan orang tua, kecemasan orang tua,imobilisasi.
6. Ansietas (orang tua) b/d kelainan jantung kongenital pada
anak.
3. Intervensi
1. Penurunan kardiac output b.d sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan adanya malformasi jantung

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Anak dapat  Tanda-tanda vital Monitor tanda vital,pulsasi
mempertahan normal sesuai umur perifer,kapilari refill
kan kardiak  Tidak ada : denganmembandingkan pengukuran pada
output yang dyspnea, napas kedua ekstremitas dengan posisiberdiri, duduk
adekuat. cepat dan dalam, dan tiduran jika memungkinkan
Kaji dan catat denyut apikal selama 1 menit
penuh
sianosis,gelisah/leta
Observasi adanya serangan sianotik
rgi, takikardi, mur- Berikan posisi knee-chest pada anak
mur. Observasi adanya tanda-tanda penurunan
 Pasien sensori : letargi,bingungdan disorientasi
Composmentis Monitor intake dan output secara adekuat
 Akral hangat Sediakan waktu istirahat yang cukup bagi anak
 Pulsasi perifer kuat dan dampingi anakpada saat melakukan
dan sama pada aktivitas
kedua ekstremitas Sajikan makanan yang mudah di cerna
 Capilary refill time dan kurangi konsumsikafeine.
< 3 detikUrin Kolaborasi dalam: pemeriksaan serial ECG, foto
output 1-2 thorax, pemberianobat-obatan anti disritmia
Kolaborasi pemberian oksigen
ml/kgBB/jam
Kolaborasi pemberian cairan tubuh melalui
infuse
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dankebutuhan oksigen

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

Anak  Tanda vital normal  Catat irama jantung, tekanan


menunjukan sesuai umur darah dan nadi sebelum, selama
peningkatan  Anak mau dansesudah melakukan aktivitas.
kemampuan berpartisipasi dalam  Anjurkan pada pasien agar lebih
dalammelakukan setiap kegiatan yang banyak beristirahat terlebih dahulu.
aktivitas dijadwalkan  Anjurkan pada pasien agar tidak
(tekanan darah,  Anak mencapai “ngeden” pada saat buang air besar.
nadi, irama peningkatan  Jelaskan pada pasien tentang
dalambatas toleransi aktivitas tahap- tahap aktivitas yang
normal) tidak sesuai umur bolehdilakukan oleh pasien.
adanya angina.  Fatiq dan  Tunjukan pada pasien tentang
kelemahan tanda-tanda fisik bahwa
berkurang aktivitasmelebihi batas
 Anak dapat tidur  Bantu anak dalam memenuhi
dengan lelap kebutuhan ADL dan dukung
kearahkemandirian anak sesui dengan
indikasi
 Jadwalkan aktivitas sesuai dengan
usia, kondisi dan kemampuan
anak.
3. Gangguan nutrisi ku ran g dari kebutuhan tubuh b.d fatiq selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori,pen uru nan nafsu makan.

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Anak dapat  Anak  Timbang berat badan anak setiap pagi tanpa
makan menunjukkan diaper pada alat ukuryang sama, pada waktu
secara penambahan BB yang sama dan dokumentasikan.
adekuat dan sesuai dengan  Catat intake dan output secara akurat
cairan umur  Berikan makan sedikit tapi sering untuk
dapatdipertah  Peningkatan mengurangi kelemahandisesuaikan dengan
aktivitas selama makan (menggunakan
ankan toleransi
terapi bermain)
sesuai makan.Anak  Berikan perawatan mulut untuk meningktakan
dengan dapat nafsu makan anak
berat badan menghabiskan  Berikan posisi jongkok bila terjadi sianosis pada
normal porsi makan yang saat makan
danpertumbu disediakan  Gunakan dot yang lembut bagi bayi dan berikan
han normal.  Hasil lab tidak waktu istirahat disela makan dan sendawakan
menunjukkan  Gunakan aliran oksigen untuk menurunkan
tanda malnutrisi. distress pernafasan yangdapat disebabkan karena
Albumin,Hb tersedak
 Mual muntah  Berikan formula yang mangandung kalori
tidak ada tinggi yang sesuaikandengan kebutuhan
 Batasi pemberian sodium jika memungkinkan
 Anemia tidak ada.
 Bila ditemukan tanda anemia kolaborasi
pemeriksaan laboratorium
4. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak
adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan tubuh.isolasi
sosial

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

Pertumbuhan  Pasien dapat  Sediakan kebutuhan nutrisi


dan mengikuti tahap
perkembangan pertumbuhan dan adekuat.
dapat mengikuti perkembangan yang  Monitor BB/TB, buat catatan
kurva tumbuh sesuia dengan usia.
kembang sesuai  Pasien terbebas dari khusus sebagai monitor.
dengan usia. isolasi social. Kolaborasi intake Fe dalam
nutrisi
5. Ansietas (anak) b/d lingkungan ICU, berpisah dari orang tua,
kecemasan orang tua, kecemasan orang tua, imobilisasi.

Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Ansietas pada Kecemasan anak  Anjurkan orang tua untuk
anak teratasi. berkurang ditandai mengunjungi anak dan
dengan anak dapat berpartisipasi dalam
bekerja sama perawatan sesering mungkin.
dalam prosedur,  Jelaskan pada anak dan orang
pengobatan dan mau tua dalam setiap tahap
bermain sesuai tinkat perawatan.
usia.  Konsultasikan dengan ahli
terapi anak atau terapis
bermain tentang permainan
anak dan aktivitas yang tepat
sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
6. Ansietas (orang tua) b/d kelainan jantung kongenital
pada anak.
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Ansietas teratasi Orang tua akan  Jelaskan kelainan jantung
mengalami penurunan dengan menggunakan ilustrasi
kecemasan yang dan jawab pertanyaan orang
ditandai dengan tua.
kemampuan  Beri informasi terkini tentang
mengekspresikan kondisi anak.
perasaannya, menjawab  Izinkan orang tua mengangkat
dengan tepat pertanyaan atau menggendong bayi
tentang kondisi anak, sesegera dan sesering
dan beinteraksi dengan mungkin
anak.
EVALUASI
No Diagnosa Evaluasi
1. Penurunan kardiak output  Cardiac output normal
b.d sirkulasi yang tidak  TTV normal
efektif sekunder  Gejala gagal jantung tidak ada
dengan adanya
 Urine output adekuat
malformasi jantung

2. Gangguan nutrisi  Kebutuhan nutrisi terpenuhi


kurang dari kebutuhan  Berat badan bertambah, normal sesuai
tubuh b.d peningkatan pekembangan usia
kebutuhan
kalori,penurunan nafsu
makan

3. Gangguan pertumbuhan  Pertumbuhan dan perkembangan sesuai


dan perkembangan dengan usia
b.d tidak adekuatnya  Tidak terjadi isolasi sosial
suplai oksigen dan zat
nutrisi ke jaringan
tubuh,isolasi social
EVALUASI

No Diagnosa Evaluasi
1. Intoleransi aktifitas b.d  Intolerant aktivitas teratasi
ketidak seimbangan  Istirahat tidur tercukupi
suplai dan kebutuhan
oksigen

2. Ansietas (anak) b/d  Ansietas pada anak teratasi.


lingkungan ICU,  Anak dapat bekerja sama dalam prosedur dan
berpisah dari orang tua, tindakkan
kecemasan orang tua,
kecemasan orang tua,
imobilisasi.

3. Ansietas (orang tua)  Ansietas orang tua teratasi


b/d kelainan jantung  Orang tua dapat mengekspresikan
kongenital pada anak. perasaannya
TERIMA KASIH…!!!

Anda mungkin juga menyukai