Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA PADA

MASA KEHAMILAN

Aryanti Putri Dangga Mesa


NIM: PO530320119107
•Asiska Sinsiana Din
NIM: PO530320119108

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


KUPANG
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
Apa itu Anemia ?
Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering
digunakan untuk menyebut penurunan kadar
hemoglobin (Hb) yang terjadi selama kehamilan
normal. Volume plasma darah meningkat sekitar 1250
ml (atau 45%) di atas normal pada akhir gestasi dan
walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar
25%, ini tetap mengarah pada penurunan konsentrasi
Hb. (Sarwono, 2007).
Menurut World Health Organizations (WHO),
anemia dalam kehamilan didefi nisikan sebagai kadar
hemoglobin wanita hamil <11 % (Nwachi, et al., 2010).
Etilogi

Anemia dalam kehamilan sebagian besar disebabkan


oleh kekurangan zat besi (anemia defisiesnsi besi)
yang di karenakan kurangnya masukan unsur besi
dalam,makanan gangguan reabsorbsi,gangguan
penggunaan atau karena terlampau banyaknya besi
keluar dari badan,misalnya pada perdarahan
(Wiknjosastro,2006).
Tanda dan Gejala

Gejala umum
•Cepat lelah
anemia: tanda-tanda anemia:
•Terjadinya peningkatan
•Lesu
kecepatan denyut jantung
•Rasa lemah •Peningkatan kecepatan
•Telinga pernafasan
mendenging •Pusing akibat kurangnya
•Mata berkunang- darah ke otak
•Terasa lelah karena
kunang meningkatnya oksigenasi
•Kosentrasi hilang •Kulit pucat
•Kaki terasa •Mual
dingin •Penurunan kualitas rambut
•Sesak nafas dan kulit
Patofisiologi

Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oleh


banyak faktor, antara lain: kurang zat besi, kehilangan
darah yang berlebihan, proses penghancuran eritrosit
dalam tubuh sebelum waktunya, peningkatan
kebutuhan zat besi (Pratami, 2016). Selama kehamilan,
kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu
peningkatan produksi eritropenin. Akibatnya, volume
plasma bertambah dan sel darah merah meningkat.
Faktor resiko anemia

•Umur
•Paritas
•Kurang Energi Kronis (KEK)
•Infeksi dan Penyakit
•Jarak kehamilan
•Pendidikan
Manajemen medis dan manjemen
keperawatan
•Penatalaksanaan Secara Medis
penting untuk mengatasi anemia pada awal
untuk mencegah atau meminimalkan
konsekuensi serius perdarahan. Penanganan
anemia secara efektif perlu dilakukan. Ibu hamil
berhak memilih kadar Hb normal selama
kehamilan dan memperoleh pengobatan yang
aman dan efektif. Pengobatan yang aman dan
efektif akan memastikan ibu hamil memiliki
kadar Hb yang normal dan mencegah
pelaksanaan tindakan tranfusi darah.
•Keperawatan
Pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang
menderita anemia adalah dengan mengkonsumsi
nutrisi yang baik untuk mencegah terjadinya
anemia, makan makanan yang tinggi kandungan
zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging
merah, sereal, telur, dan kacang tanah) yang
dapat membantu memastikan bahwa tubuh
Strategi dan peran perawat

1.Strategi pencegahan anemia pada ibu hamil


a) Interkasi Ibu Hamil dengan Tenaga Kesehatan
b) Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi (Fe)
c) Interaksi ibu hamil dengan tenaga kesehatan

2.Peran perawat
a) Pemberian asuhan keperawatan atau
pelaksana
b) Memberikan pendidikan
c) Perawat pembela
d) Perawat educator
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
1. Pengkajian
Identitas Klien
•Nama
• Umur
•Jenis kelamin
• Pekerjaan
• Hubungan klien dengan Keluarga
•Agama
• Suku bangsa
• Status perkawinan
• Alamat
•Golongan darah
a) Keluhan Utama meliputi:letih, lesu, lemah, lelah lalai, pandangan
berkunang-kunang.
b) Riwayat Penyakit Sekarang
c) Riwayat Penyakit Dahulu
d) Riwayat Penyakit Keluarga
e) Pola Aktivitas Sehari-hari
2. Pemeriksaan Fisik
•Keadaan umum: Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi
menurun, pernapasan lambat.
• Kepala. Rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam diwajah.
•Mata biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik.
•Mulut biasanya bibirnya pucat dan membran mukosa kering.
•Abdomen: Inspeksi: pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan Palpasi: tidak
teraba jelas bagian janinnya. Auskultrasi: denyut jantung janin antara 120-130
kali/menit
•Ekstremitas CRT>2 detik, terdapat varises dikaki, tidak ada udema, dan akral
biasanya dingin.
•Pemeriksaan Laboraturium Pemeriksaan labor dasar Hb Biasanya Hb pada trimester
pertama dan ke tiga kurang dari 11 g/dl dan pada timester dua
<10,5g/dl,hematokrit<37% (normal 37-41 %) Eritrosit <2,8 juta mm3 (normal 4,2-
3.Diagnosis Keperawatan

a) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen.
b) Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia
dalam kehamilan).
c) Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan tubuh sekunder (penurunan hemoglobin)
4. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan Implementasi merupakan tahap
keempat dari proses keperawatan yang dimulai setelah perawat
menyusun rencana keperawatan. Dengan rencana keperawatan yang
dibuat berdasarkan diagnosis yang tepat, intervensi 77 diharapkan
dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan untuk mendukung
dan mengingatkan status kesehatan klien(Potter & Perry,
5. INTERVENSI

No Diagnose Criteria hasil Intervensi


1 Intolerasi Luaran utama : Toleransi aktivitas Intervensi utama : menajemen energy
aktivitas - Frekuensi nadi meningkat Observasi

berhubungan - Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
dengan meningkat
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
ketidakseimbang - Kecepatan berjalan meningkat
- Monitor pola jam tidur
an antara suplai - Jarak berjalan meningkat
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
dan kebutuhan - Kekuatan tubuh bagian atas meningkat
aktivitas
oksigen - Kekuatan tubuh bagian bawah meningkat Terapeutik
- Toleransi dalam menaiki tangga meningkat - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis.
- Keluhan lelah menurun Cahaya, suara, kunjungan)
- Dyspnea saat aktivitas menurun - Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
- Dyspnea setelah aktivitas menurun - Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Perasaan lemah menurun Edukasi

- Aritmia saat aktivitas menurun - Anjurkan tirah baring


- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Aritmia setelah aktivitas menurun
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
- Sianosis menurun
kelelahan tidak berkurang
- Warna kulit membaik
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
- Tekanan darah membaik
Kolaborasi
- Frekuensi napas membaik
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
- EKG Iskemia membaik asupan makanan
2
Keletihan berhubungan Luaran utama : Tingkat keletihan Intervensi utama : Edukasi aktivitas/istirahat
dengan kondisi - Verbalisasi kepulihan energy meningkat
Observasi
fisiologis - Tenaga meningkat
- Kemampuan melakukan aktivitas rutin - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
meningkat informasi
- Motivasi meningkat
Terapeutik
- Verbalisasi lelah menurun
- Lesu menurun - Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas/istirahat
- Gangguan konsentrasi menurun - Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai
- Sakit kepala menurun
kesepakatan
- Sakit tenggorokan menurun
- Mengi menurun - Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
- Sianosis menurun bertanya
- Gelisah menurun Edukasi
- Frekuensi napas menurun
- Perasaan bersalah menurun - Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga
- Selera makan membaik secara rutin
- Pola napas membaik - Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas
- Libido membaik
bermain atau aktivitas lainnya
- Pola istirahat membaik
- Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis.
Kelelahan, sesak napas saat beraktivitas)
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan
3
Resiko infeksi Luaran utama : Tingkat infeksi Intervensi utama : pencegahan infeksi
berhubungan dengan - Kebersihan tangan meningkat
ketidakadekuatan Observasi:
pertahanan tubuh - Kebersihan badan meningkat - Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
sekunder (penurunan - Nafsu makan meningkat sistemik
hemoglobin) - Demam menurun Terapeutik:
- Kemerahan menurun - Batasi jumlah pengunjung
- Nyeri menurun - Berikan perawatan kulit pada area edema
- Bengkak menurun - Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
- Vesikel menurun dengan pasien dan lingkungan pasien
- Drainase purulent menurun - Pertahankan teknik aseptic pada pasien
- Kadar sel darah putih membaik beresiko tinggi
- Kultur darah membaik Edukasi:
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan
EVALUASI
keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
mengatakan sudah tidak terasa letih saat beraktivitas,
mengatakan sudah mulai banyak istirahat
keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
mengatakan sudah tidak terasa letih saat beraktivitas,
tidak merasa cepat pusing dan selalu menghindari terjadinya benturan dan
mengangkat bebab berat, hasil analisa bahwa masalah sudah teratasi
 
Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder (penurunan hemoglobin)
istirahat dan dan tidur siang.
pusing dan lelah yang dirasakan sudah berkurang karena sudah banyak
istirahat
mengonsumsi buah dan sayur serta nutrisi yang baik untuk kehamilannya.
 

Anda mungkin juga menyukai