Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DGN HIPERTENSI

DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA BUSI MULIA 01 CIRACAS

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV


1. DWI BEKTI CAHYANI
2. FEBIANA YUDA
3. IQBAL PRASETYO
4. RAHMASARI
5. YULIA NURHAYATI
BAB 2

1.Pengertian Lansia
Berdasarkan definisi secara umum, seseorang
dikatakan lansia apabila usianya 60 tahun ke
atas, baik pria maupun wanita. Sedangkan
Departeman kesehatan RI menyebutkan
seseorang dikatakan berusia lanjut usia dimulai
dari usia 55 tahun keatas. Menurut Badan
Kesehatan Dunia (WHO) usia lanjut dimulai dari
usia 60 tahun (Kushariyadi, 2010; Indriana, 2012)
2. Batasan Usia Lansia

 Menurut WHO:
 Usia pertengahan : 45-59 tahun
 Lanjut usia : 60 – 74 tahun
 Lanjut usia tua : 75- 90 tahun
 Usia sangat tua : diatas 90 tahun (Kushariyadi,
2010).
3. Perubahan yang terjadi pada lanjut usia

A. Perubahan fisik:

Sel,
seperti jumlahnya yang menurun, ukuran lebuh besar sehingga
mekanisme perbaikan sel akan terganggu
Sistem persyarafan, mengecilnya syaraf panca indra.
Sistem gastrointestinal, pada lansia akan terjadi menurunya selara makan ,
seringnya terjadi konstipasi, menurunya produksi air liur(Saliva) dan gerak
peristaltic usus juga menurun
Sistem musculoskeletal, tulang akan kehilangan cairan dan makin rapuh,
keadaan tubuh akan lebih pendek
SistemKardiovaskuler, jantung akan mengalami pompa darah yang
menurun , ukuran jantung secara kesuruhan menurun
Lanjut..

 b. Perubahan intelektual
akibat proses penuaan juga akan terjadi
kemunduran pada kemampuan otak seperti
perubahan intelegenita Quantion ( IQ)

 c. Perubahan keagamaan
pada umumnya lansia akan semakin teratur
dalam kehidupan keagamaannya
Konsep Sistem Yang Sesuai Dengan Kasus

 Pengertian System Kardiovaskular


 System kardiovaskular

 merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari


jantung, komponen darah dan pembuluh darah
yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplay oksigen dan nutrisi kesuluruh tubuh yang
diperlukan untuk proses metabolisme tubuh.
3. Perbahan Sistem Kardiovascular Pada
Lansia dan Dampaknya Akibat Perubahan.

 1. Perbahan Sistem Kardiovascular Pada Lansia dan


Dampaknya Akibat Perubahan.

 a. Perubahan miokardium ,Perubahan mekanisme : dinama


miokardium menjadi semkain mudah irit table dan kurang
responsive terhdap impulse dari sarat simpatik.
 b. Perubahan pembuluh darah : terlihat sama dengan kulit dan
otot
 c. Ada mekanisme : terjadi dimana sudah menjadi proses fisiologi
ketika mengatur tekanan darah tubuh akan meningkatkan
denyut jantung dan resistensi pembuluh darah perifer.
 d. Masalah yang sering muncul adalah : hypertensi dan gagal
jantung.
C. Konsep Penyakit Yang Sesuai Dengan
Kasus

 1. Pengertian Penyakit
 Penyakit darah tinggi atau hipetensi adalah
suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang
ditunjukan oleh angka bagian atas (sistolik) dan
angka bagian bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi menggunakan alat
pengukuran tekanan darah baik cuff air raksa
ataupun alat digital lainnya (Herlambang, 2013)
b. Penyebab

 Katup jantung menebal dan menjadi kaku


 Elastisitas dinding aorta menurun
 Kemampuan jantung memompa darah
menurun 1% c.
 Meningkatnya resitensi pembuluh darah
perifer
 Kehilangan elastisitas pembuluh darah.
3. Tanda dan Gejala (Kristanti, 2013)

 a. Sakit kepala
 b. Kelelahan
 c. Mual
 d. Muntah
 e. Sesak nafas
 f. Gelisah
 g. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
 h. Rasa berat ditengkuk
 i. Sukar tidur
 j. Sakit bernafas saat beraktivitas
4. Komplikasi
 a. Otak
• Pecahnya pembuluh darah
• Perdarahan
• Kematian sel otak (stroke)
 b. Ginjal
• Malam banyak buang air kecil
• Kerusakan sel ginjal
• Gagal Ginjal
 c. Jantung
• Membesar
• Sesak napas, Dispneu
• Cepat lelah
1. Asuhan Keperawatan

 a) Pengkajian (Nugroho, 2011)


 1. Aktifitas/istirahat
 2. Sirkulasi
 3. Integritas ego
 4. Eliminasi
 5. Makanan/cairan
 6. Neurosensori
b. Diagnose Keperawatan

 1. Penurunan curah jantung berhubungan


dengan peningkatan afterload.
 2. Intoleransi aktifitas berhubungan
dengan kelemahan.
 3. Nyeri akut berhubungan dengan
peningkatan tekanan vaskuler cerebral.
 4. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif
berhubungan dengan gangguan aktifitas Hb
oksigen, penurunan kontentusi Hb.
kasus

 Ny. K/Jenis Kelamin Perempuan/Umur 83


TahunKeluhan utama,Saat dilakukan
pengkajian, pasien mengeluh merasa pening
dan sakit kepala hebat jika melakukan aktivitas
ringan maupun saat istirahat dan terasa berat
ditengkuk.
 Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan badannya terasa lemas,
pusing dan sakit pinggang saat beraktivitas
dan peningkatan berat badan.
 a. Provocative / palliative
 Pasien mengatakan kondisi yang dialaminya
selama ini tidak tau pasti.
 b. Quantity / quality
 Sakit kepala seperti tertekan benda berat dan
terasa berat dibagian tengkuk dan sangat
mengganggu kenyamanan.
 c. Region
 Dikepala bagian belakang dan tengkuk

 d. Saverity
 Nyeri yang dirasakan pasien sangat

mengganggu kenyamanan dan aktivitas pasien.


 e. Timming
 nyeri timbul hampir setiap saat terlebih saat

pasien bangun tidur dan beraktivitas


 a. Penyakit yang pernah dialami
 Sejak 10 tahun yang lalu pasien sudah

sering mengalami kondisi sakit kepala yang


diakibatkan oleh hipertensi. Tetapi pasien
tidak tau klo dirinya Hipertensi.

 b.Pengobatan / tindakan yang dilakukan


 Jika kepalanya sakit, pasien beristirahat dan

mengkonsumsi obat Amlodipin 5 mg di


minum 1 kali dalam sehari pada sore hari,
yang diberikan oleh perawat panti.
Analisa data
NO Analisa Data Etiologi pronlem

1. DS : Peningkatan Nyeri Akut


Ny.K mengatakan kepala tekanan vascular
terasa sakit cerebral
P:Ny.K mengatakan
timbulnya keluhan karena
tekanan darahnya yang
kembali naik
Q:keluhan yang dirasakan
seperti tertekan benda berat
R:keluhan dirasakan pada
daerah kepala dan leher
S:Skala nyeri 3 (nyeri ringan)
T:Ny.K mengatakan keluhan
DO :
-Ny.K tampak gelisah, dan
wajah Pasien meringis
menahan nyeri.
-Tangan memegang
bagian area yang nyeri
(kepala)
-TD : 160/90 mmHg
-Terapi oral Amlodipin
1x5 mg
-Ny.K mengatakan tidak yang tidak gan nutrisi
nafsu makan karena giginya adekuat kurang dari
sudah ompong kebutuhan
- Klien mengatakan badan tubuh
lemas
DO :
-K/U Lemah
-Konjungtiva : pucat dan
anemis
-Klien makan habis ½ porsi
dari yang di sediakan
-BB : 46 kg
-TB : 155cm
-IMT :19 (gizii berisiko)
-MNA : 8 (Beresiko
malnutrisi )
gds: 96 mg/dl
No. Analisa Data Etiologi Prolem
3. DS : Kelemahan otot Hambatan
-Ny.K mengatakan lutut mobilitas fisik
kanan kadang ngilu untuk
ditekuk atau digerakkan
-Ny.K juga mengatakan
kakinya kalau pagi hari saat
baru bangun tidur terasa
ngilu dan sulit bergerak
lamanya kurang lebih 15 mnt

DO :
-Kekuatan Otot
5555 5555
4444 5555

-Klien tampak terlihat


menggunakan tongkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 1. Nyeri akut berhubungan dengan


peningkatan tekanan vascular serebral
 2. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi yang tidak adekuat
 3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan otot
intervensi
No Diagnosa Noc Nic
.
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Pain
keperawatan selama 1x3 jam Management
diharapkan nyeri berkurang, 1.Lakukan
dengan indikator : pengkajian nyeri
1.Tingkat nyeri secara
-Menyeringit: Saat dikaji 3 komperensif
Tujuan 4 termasuk lokasi,
-Ketegangan Otot: Saat dikaji karakteristik,
3, Tujuan 4 durasi,
-Tekanan darah:Saat dikaji 3 frekuensi,
Tujuan 4 kualitas dan
-Denyut nadi radial:Saat dikaji faktor presipitas
3,Tujuan 4 2.Gunakan
-Frekuensi Nafas:Saat dikaji teknik
3.Menghilang kan nyeri atau
menurunkan nyeri ketingkat
yang lebih nyaman yang dapat
ditoleransi oleh pasien
4.Pantau tingkat kepuasan
pasien terhadap manajement
nyeri
5.Kaji kultur yang
mempengaruhi
respon nyeri
6.Evaluasi
pengalaman nyeri masa
lampau
7.Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
8.Bantu pasien dan keluarga
No. Diagnosa NOC NIC

2 Ketidakseimban Setelah dilakukan tindakan Manajement


gan nutrisi keperawatan 3x24 jam Nutrisi
kurang dari diharapkan intake nutrisi 1. intake nutrisi
kebutuhan seimbang dengan indikator yang seimbang
tubuh 1.Status nutrisi 2.Pastikan
-Asupan gizi makanan
Saat dikaji 3 disajikan secara
Tujuan 4 menarik
-Energi 3.Monitor
Saat dikaji 3 penurunan dan
Tujuan 4 kenaikan BB
-Resiko BB/TB 4.Berikan
Saat dikaji 3 informasi yang
Tujuan 4 sesuai tentang
Keterangan : kebutuhan
1. Sangat Berat nutrisi dan cara
2. Berat memenuhi
No. Diagnosa Noc Nic
3. Hambatan Setelah dilakukan 1.Kaji kemampuan
mobilitas fisik tindakan keperawatan aktivitas klien
selama 3x 24 jam tidak 2.Anjurkan klien untuk
terjadi hambatan tetap beraktivitas tapi
mobilitas fisik, dengan tidak berat
indikator : 3.Anjurkan klien untuk
menghindari latihan fisik
1.Ambulasi yang berat dan
-Berjalan dengan efektif mengangkat beban yang
Saat dikaji 3 berat
Tujuan 4 4.Bantu aktivitas klien
-Berjalan dengan pelan 5.Informasikan pada klien
Saat dikaji 3 tentang penyakitnya dan
Tujuan 4 latihan Range Of
Motion(ROM)
Keterangan :
1. Sangat Berat
implementasi
hari/ No Implementasi keperawatan Evaluasi soap
tgl
Rabu 1 1. Mengkaji nyeri dari S :Pasien mengatakan nyeri
3/3/ lokasi, karakteristik, durasi, kepala yang dialaminya mulai
20 frekuensi, kualitas dan faktor berkurang
presipitas 0 :Pasien tidak tampak
Respon hasil : meringis, TD : 150/80 mmHg
pusing karena TD meningkat, HR : 84 x per menit
nyeri seperti di tindih benda -Pasien mampu melakukan
berat, nyeri di rasakan di teknik tarik relaksasi (tarik
kepala skala nyeri 3( nyeri nafas dalam.
ringan), nyeri di rasakan bila - Terapi oral Amlodipin 1x
TD meningkat dan banyak 5mg
pikiran A :Masalah belum teratasi
P :Intervensi tetap dilanjutkan
2.Mengukur tanda-tanda vital
Respon: TD 150/80mmhg
3.Gunakan teknik komunikasi
teraupetik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Respon: klien pusing dan berat di
belakang tengkuk
4.Bantu pasien untuk mencari dan
menemukan dukungan
Respon: memberikan suport dan
motivasi
5.Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
Respon : klien lebih suka
penerangan yang cukup dan tidak
suka kebisingan
2 1.Melakukan hubungan S :Klien mengatakan mulai
terapeutik dengan pasien menghabiskan makanan
Respon: terjalin rasa percaya walaupun cuman ¼ porsi
2.Mengkaji riwayat nutrisi O : Klien tampak
Respon: tidak nafsu makan menghabiskan ¼ porsi
dan lemas B : 65 kg,TB : 165 cm IMT
3.Kaji pola BAB 23,9(status gizi normal)
Respon: tiap pagi bab lancar. MNA: 8(beresiko
4.Mengukur Tanda-tanda vital. malnutrisi),Pola BAB
Respon: TD 150/80mmhg teratur,Keadaan mulut
5.Memonitor adanya pasien bersih
penurunan berat badan A :Masalah belum teratasi
yang berlebihan P :Intervensi keperawatan
Respon:BB 65kg dilanjutkan dengan
TB 165cm,IMT 23,9 status gizi kolaborasi pada tim
nomal Gizi
6.Menjaga kebersihan mulut -Timbang berat badan/
pasien Respon: mulut klien hari
3 1.Pantau kemampuan aktivitas S:
klien Klien mengatakan lutut
Respon:klienmasih kanan ngilu untuk ditekuk
menggunakan tongk aktivitas atau digerakkan .
dengan pelan-pelan O : Klien tampak
2.Menganjurkan klien untuk beraktivitas menggunakan
menghindari latihan fisik yang tongkat
berat dan mengangkat beban A :Masalah belum teratasi
yang berat. P :Intervensi dipertahankan
Respon: klien mendengarkan -kaji kekuatan otot klien
anjuran perawat. -Monitor aktifitas klien
3.Berikan dorongan pada pasien
untuk melakukan secara
mandiri, dan berikan bantuan
ketika pasien tidak mampu
melakukannya.
Respon :klien berjalan
menggunakan tongkat
Pembahasan
 Pada tahap pengkajian antara teori dan kasus ditemukan
adanya

 kesenjangan yaitu ada teori ditemukan tanda dan gejala


Sakit kepala, mual, muntah, sesak nafas, gelisah,
peningkatan tekanan darah>140/90 mmHg, rasa berat
ditengkuk, sukar tidur, sakit saat bernafas saat
beraktivitas. Sementara saat di pasien hanya didapati
nyeri, pusing dan sakit kepala hal ini karena disesuaikan
dengan keluhan dan keadaan pasien. Sedangkan untuk
mengkajian riwayat ksehatan masa lalu serta riwayat
kesehatan kelurga perawat mengalami kesulitan karena
pasien lebih banyak menjawab tidak tahu dan lupa.
Sedangkan beberapa data hanya didapatkan dari
perawat panti yang bertugas.
diagnose keperawatan
 Pada terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yaitu di teori
ditemukan 4 diagosa keperawatan , sedangkan pada kasus
ditemukan 3 diagnosa keperawatan. Adapun diagnose yang
ditemukan pada teori namun tidak ada pada kasus adalah
sbb:1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
peningkatan afterload, 2. Intoleransi aktifitas berhubungan
dengan kelemahan, 3. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif
berhubungan dengan gangguan aktifitas Hb oksigen,
penurunan kontentusi Hb. Diagnose ini tidak diangkat karena
pada saat melakukan pengkajian tidak ditemukan adanya
tanda-tanda gejala diagnose diatas. Sedangkan diagnose
keperawatan yang ditemukan pada kasus tetapi tidak
ditemukan pada teori adalah : 1. Nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat.
Intervensi
 Menurut teori langkah-langkah perencanaan meliputi
prioritas masalah menerapkan tujuan dan criteria hasil
serta menyusun rencana tindakan berdasarkan pada
prioritas maslah dar keluan yang klien rasakan.
 Pada penetapan tujuan dalam perencanaan ditemukan
adanya kesenjangan antara teori dan kasus. Pada teori
tidak ditemukan adanya batasan waktu yang
ditetapkan dalam pencapaian tujuan, sedangkan
padaksus penuli menetapkan batasan waktu sebagai
patokan dalam pengukuran tujuan yakni 3x
24jam .penetapan criteria hasil dsesuaikan dg noc.
Implementasi

 Pada pelaksanaan tindakan tidak semua rencana


tindakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun, disesuaikan dengan kondisi dan mood
pasien, semua tidakan dan respon pasien trhadap
setiap tindakan untk mengatasi diagnose
keperawatan yang telah ditemukan
didokumentasikan pada catatan keperawatan .
jika tidak sampai 24 jam penulis mendelegasikan
tindakan pada perawat shift selanjutnya atau
petugas pantiyang bertugas.
Evaluasi

 Setelah dilakukan tindakan keparawatan , maka


langkah terakhir adalah evaluasi terhadap
diagnose keperawatan yang ditemukan pada
pasien ataupun lansia dari ketiga diagnose yang
didapatkan yakni nyeri, Nutrisi kurang dari
kebutuhan dan hambatan mobilisasi fisik belum
teratasi jadi ada bebrapan tindakan yang perlu
dilanjutkan untuk menyesesuaikan target yang
ingin dicapai .
Daftar pustaka

 Indriana, Yeniar (2012) . Gerontologi dan Progeria,


Yogyakarta ;Pustaka Pelajar.
 Kushariyadi.(2010). Keperawatan pada klien lansia.
Jakarta:Salemba Medika
Mujahidullah Khalid. (2012).Keperawatan gerontik
.Jogjakarta: Pustaka Pelajar
TERIMA KASIH....

Anda mungkin juga menyukai