Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan Komplementer

“Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyaman (Nyeri akut)


Dengan Diagnosa Medis Gastritis dengan tindakan
Herbal dan Akupresur”

KELOMPOK 3
1. Merry
2. Moh Zaini Aziz
3. Sri Wulandari
4. Suratmi
5. Wildan Firdaus
Definisi Gastritis
• Gastritis adalah inflamasi dari mukosa
lambung (Kapita Selekta Kedokteran,
Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah
segala radang mukosa lambung (Buku
Ajar Ilmu Bedah, Edisi
Revisihal749) Gastritis merupakan
keadaan peradangan atau pendarahan
pada mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difusi atau local
(Patofisiologi Sylvia A Price hal 422).
Etiologi Gastritis
1. Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid,
silfonamide merupakan obat yang bersifat mengiritasi mukosa
lambung.
2. Minuman beralkohol
3. Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
4. Infeksi virus oleh sitomegalovirus
5. Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis,
phycomycosis
6. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma,
pembedahan.
7. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan
berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan
alkohol merupakan
Patofisiologi
• Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi
lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang
berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL
sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.
• Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi,
jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung
dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya
akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi
mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa
lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan
pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan
menyebabkan nyeri dan hypovolemik.
Tanda dan gejala
• Anorexia
• mual
• muntah
• nyeri epigastrium,
• perdarahan saluran cerna pada hematemesis
melena,
• anemia
Pemeriksaan penunjang
• 1. Darah lengkap, bertujuan untuk mengetahui
adanya anemia. 2. Pemeriksaan serum
vitamain B12, bertujuan untuk mengetahui
adanya defisiensi B12.
• 3. Analisa feses, bertujuan untuk mengetahui
adanya darah dalam feses.
Penatalaksanaan medis
1) Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung 2)
Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit
diberikan intravena untuk mempertahankan keseimbangan
cairan sampai gejala-gejala mereda, untuk gastritis yang
tidak parah diobati dengan antasida dan istirahat.
2) 3) Histonin: dapat diberikan untuk menghambat
pembentukan asam lambungdan kemudian menurunkan
iritasi lambung.
3) 4) Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa
lambung dengan cara menyelaputinya, untuk mencegah
difusi kembali asam dan pepsin yang menyebabkan iritasi
(IAI, 2010)
 Anatomi Fisiologi Gastritis:

• Letak lambung manusia berada pada rongga sebelah


kiri perut. Organ ini terhubung dengan dua saluran
pada tiap ujungnya. Ujung atas lambung terhubung
dengan esofagus (kerongkongan) alias saluran yang
berfungsi sebagai jalur masuk makanan dari mulut.
• Sementara itu, bagian bawah lambung terhubung
dengan usus halus, yaitu organ berbentuk selang
panjang yang menghubungkan lambung dengan usus
besar. Bagian usus pertama berbatasan dengan
lambung yaitu duodenum.
Pengkajian

• Identitas Klien
• Nama pasien : Tn. L
• Nama PJ pasien : Ny. F
• Jenis kelamin : laki-laki
• Agama : Islam
• Pendidikan: SMA
• Pekerjaan : Buruh pabrik
• Alamat : Tangerang Selatan
• Keluhan Utama: nyeri
• Keluhan utama saat mengunjungi klinik :
• nyeri pada bagian ulu hati
• Diagnosa Medis
• Gastritis
• Riwayat Kesehatan
• Riwayat penyakit sekarang
• Pasien mengeluh sakit pada ulu hatinya 3 hari yang lalu
setelah makan makanan yang pedas. Pasien pun mengeluh
semalaman tidak bisa tidur dikarenakan rasa nyeri yang
begitu terasa. Rasa nyeri seperti di tusuk-tusuk dengan
skala nyeri 6, saat ini Ny. S hanya duduk meringis kesakitan
sembari memegangi perutnya
• Riwayat kesehatan yang lalu
• Pasien mengatakan menderita gastritis sudah sejak 1
tahun yang lalu akibat jarang makan dikarenakan sibuk
dengan aktivitas belajar.
• Riwayat kesehatan keluarga
• Pasien mengatakan keluarganya memiliki penyakit genetik
1. Pola aktivitas sehari-hari
a.Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
Pasien mengatakan sering mual. makan 3x sehari, tidak teratur,
sering makan makanan bersantan & pedas dan minum kurang lebih
2 liter.
b Pola eliminasi (b.a.k/ b.a.b)
bab 1 x/hari, bak 4x/hari dengan warna jernih.
c.Pemenuhan istirahat tidur
Pasien mengeluh sulit tidur tadi malam dikarenakan nyeri pada
ulu hati.
d.Pemenuhan kebersihan diri
Pasien mengatakan mandi 2x sehari dan setiap 2 hari berkeramas.
e.Aktifitas mengisi waktu luang
Pasien mengatakan mengisi waktunya dengan bekerja dan wisata
kuliner.
• Riwayat psikologi
a.Status emosi:
• pasien mengatakan merasa tidak nyaman karna
nyeri bagian ulu hati
b.Pola komunikasi
• Apakah klien hati-hati dalam berbicara... (tidak)
• Apakah berbicara secara spontan... (ya)
• Apakah berbicara secara lambat... (tidak)
• Apakah klien diajak komunikasi... (ya)
• Apakah klien berkomunikasi dengan jelas... ( ya)
• Apakah klien menggunakan bahasa isyarat...
(tidak )
• Pola Pertahanan
• Pasien mengatakan mengatasinya dengan
tidur dan membeli obat kimia di apotek
• Dampak menerima perawatan di klinik
• adanya penurunah skala nyeri pada ulu hati.
• Kondisi emosi / perasaan klien
• Pasien tampak
• Suasana hati yang menonjol pada klien
( sedih / gembira )
• Emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya
( ya / tidak )
• Pola interaksi klien:
• Pasien mengatakan paling dekat dengan
istrinya dan jika ada masalah selalu
membicarakan pada anaknya. Pasien
mengatakan aktif dalam kegiatan sosial yang
ada dilingkungan.
• Riwayat Spiritual
• Pasien mengatakan sholat lima waktu dan
tidak memiliki hambatan dalam melakukan
ibadah.
• Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum
• Pasien tampak bersih dengan tingkat kesadaran
pasien compos mentis dan tampak mengantuk
• Pemeriksaan tanda-tanda vital
• Tekanan Darah (TD) : 110/ 70 mmHg
• Nadi 76.x/menit
• Suhu :37,10C
• Respiratory Rate (RR) :20x/menit
• TB: 160cm, ; BB: 45Kg.
• Skala nyeri 6
Data Masalah Etiologi
Keperawata
n
DO: nyeri akut Agen
Pasien tampak meringis kesakitan pencede
Skala nyeri 6 ra fisik
Tampak memegangi perutnya
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada ulu
hati
Pasien mengatakan seperti di
tusuk-tusuk
Rasa nyeri hilang timbul
DO: Gangguan pola Rasa nyeri
Pasien tampak tidur
menguap
Skaterdapat kantung
mata
Tampak lemah
DS:
Pasien mengatakan
kesulitan tidur
semalaman
Pasien mengatakan
sulit tidur karena
nyeri
Diagnosa Keperawatan:
• Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
fisik
• Gangguan pola tidur berhubungan dengan
rasa nyeri
• Intervensi & Implementasi:
Nyeri Akut:
Gangguan pola tidur:

Terapi Akupresur
Herbal:
1. Madu
2. Kunyit
3. Pegagan
• Evaluasi:
• S:
• Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati sudah berkurang
• Pasien mengatakan sudah tidak mual lagi
• Pasien mengatakan ingin tidur
• O:
• K/U compso mentis
• TTV setelah bekam
• TD: 120/80 mmhg
• N: 88 x/menit
• S : 36,5C
• RR : 20 x/menit
• Skala nyeri 4
• A:
• Nyeri Akut
• P:
• Lanjutkan intervensi Herbal dan akupresur setelah 2 minggu

Anda mungkin juga menyukai