CHOLELITIASIS
Novia Kartika Sari
Novia Puspita Sari
Selvy Lazuatry
Sulistyawati
Sundari Rizky Yusniar
Tika Herlia
Widya Hartati
Yunus Faturrohman
CHOLELITIASIS
A. Pengertian
Kolelitiasis adalah inflamasi akut atau kronis dari
kandung empedu,biasanya behubungan dengan
batu empedu yang tersangkut pada duktus
kistik, menyebabkan distensi kandung empedu.
(doenges,marilyn, E.,1999)
B. Etiologi
Batu batu ( kalkuli) dibuat oleh kolestrol,kalsium
bilirubinat, atau campuran, disebabkan oleh
perubahan pada komposisi empedu. Batu
empedu menyebabkan penyebaran
inflamasi.sering diderita pada usia diatas 40
tahun, banyak terjadi pada wanita.
(doenges,marilyn, E., 1999)
C. Patofisiologi
Ada dua tipe utama batu empedu : batu yang
tersusun dari pigmen dan batu
yang tersusun dari kolesterol.
1. Batu pigmen : kemungkinan akan terbentuk bila
pigmen yang tak terkonjugasi dalam empedu
mengadakan presipitasi (pengendapan) sehingga
terjadi batu batu ini tidak dapat dilarutkan dan
harus dikeluarkan dengan jalan operasi.
2. Batu kolesterol : kolesterol sebagai pembentuk
empedu bersifat tidak larut dalam air,
kelarutannya tergantung pada asam empedu dan
lesitin (fosfolipid) dalam empedu. Pasien
penderita batu empedu akan terjadi penurunan
sintesis
D. Manifestasi Klinis
1. Aktivitas atau istirahat
Gejala : kelemahan
Tanda : gelisah
2. Sirkulasi
Tanda : takikardi, berkeringat
3. Eliminasi
Gejala : perubahan warna urin dan feses
Tanda : distensi abdomen, teraba massa
pada kuadran kanan atas, urin gelap,
pekat, feses warna tanah liat, steaforea.
LANJUTAN…
4. Makanan / cairan
Gejala : anoreksia, mual atau muntah, regurgitasi berulang, nyeri
epigastrium, tidak dapat makan, flatus, dispepsia
Tanda : kegemukan, adanya penurunan berat badan
5. Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen atas berat, dapat menyebar ke punggung
atau bahu kanan, kolik epigastrium tengah sehubungan dengan
makan.
Tanda : nyeri lepas, otot tegang atau kaku bila kuadaran kanan
atas ditekan
6. Pernafasan
Tanda : peningkatan frekuensi pernafasan, nafas pendek, dangkal
7. Keamanan
Tanda : demam, menggigil, ikterik, berkeringat dan gatal,
perdarahan (kekurangan vitamin K)
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan sinar X-Abdomen
2. Ultrasonografi (USG)
3. Pemeriksaan pencitraan radio nukleida atau
koleskintografi
4. Kolesistogragi
5. Kolanlopankreatogragi retrogad endoskopik
CERCP : Endoscopic
6. Retrograde Cholangiopancreatography :
pemeriksaan ini meliputi insersi endoskop serat-
optik yang fleksibel ke dalam esofagus hingga
mencapai duodenm pars desenders
LANJUTAN….
7. Darah lengkap : lekositosis sedang
8. Bilirubin dan amilase serum meningkat
9. Enzim hati serum –AST (SGOT), ALT (SGPT),
LDH meningkat
10.Kadar protrombin : menurun
11.CT-scan
F. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan non bedah
a. Penatalaksanaan pendukung dan diet
80% dari pasien inflamasi akut kandung empedu
sembuh dengan istirahat, cairan infus, pengisapan
nasogastrik, analgesik dan antibiotik. Diit yang
dianjurkan adalah tinggi protein dan karbohidrat.
a. Farmakoterapi
Asam ursodeoksikolat (urdafalk) dan
kenodeoksikolat (chenodial, chenofalk). Fungsinya
untuk menghambat sintesis kolesterol dalam hati
dan sekresinya dan tidak desaturasi getah empedu.
Lanjutan….
c. Pengangkatan batu empedu tanpa pembedahan
• Pengangkatan batu empedu : menginfuskan
bahan pelarut (monooktanoin atau metil tertier
butil eter (MTBE) ke dalam kandung empedu.
• Pengangkatan non bedah : dengan lewat
saluran T-tube dan dengan alat jaring untuk
memegang dan menarik keluar batuyang
terjepit dalam duktus koleduktus.
Lanjutan…
d. Extracorporal shock-wave lithotripsy (ESWL)
gelombang kejut berulang yang diarahkan kepada
batu empedu yang gelombangnya dihasilkan
dalam media cairan oleh percikan listrik.
Efek samping : petekia kulit dan hematuria
mikroskopis
Lanjutan…
2. Penatalaksanaan bedah
a. Kolesistektomi: paling sering digunakan atau
dilakukan : kandung empedu diangkat setelah
arteri dan duktus sistikus diligasi.
b. Minikolesistektomi : mengeluarkan kandung
empedu lewat luka insisi selebar 4 cm.
c. Kolesistektomi laparoskopik (endoskopik) :
lewat luka insisi kecil melalui dinding abdomen
pada umbilikus.
d. Koledokostomi : insisi lewat duktus koledokus
untuk mengeluarkian batu empedu.
G. pathway
H. Komplikasi
1. Kolistitis obstruksi pada duktus sistikus atau
duktus koleduktus
2. Peritonitus
3. Ruptur dinding kandung kemih
FORMAT PENGKAJIAN
DATA KEPERAWATAN
BIODATA KLIEN
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin :L
Umur : 34 th
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir: SLTA
Alamat : Jl.Letjend S Parman No.54 Rt.02
Gunung Sari Balikpapan Tengah
Diagnosa Medis : Post Op Cholelithiasis
No Register : 77.00.xx
MRS/Tgl Pengkajian: 11 Nov 2018 / 13 Nov 2018
I. Riwayat Kesehatan Klien
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada daerah abdomen bagian kuadran kanan
atas (post op)
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan nyeri abdomen karena post op laparatomi, rasa
nyeri seperti di tusuk-tusuk dengan skala nyeri 4/10. Nyeri timbul saat
pasien bergerak.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan bahwa Ia mempunyai riwayat penyakit maag
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
seperti pasien
II. Pola Aktivitas Sehari - hari