Anda di halaman 1dari 20

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika terdapat defisiensi
substansi tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat atau
ketika terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah
terjadinya kristalisasi dalam urin (Smeltzer, 2002:1460).

B. Etiologi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan batu kandung kemih adalah :
1. Peradangan akibat infeksi kandung kemih
2. Peradangan akibat terapi radiasi (radioterapi) di area panggul
3. Pembesaran prostat
4. Penggunaan kateter (selang kencing)
5. Riwayat batu ginjal atau operasi pada kandung kemih
6. Divertikel (kantong yang terbentuk di dinding kandung kemih)
7. Sistokel (kandung kemih turun)
8. Penyakit yang memengaruhi persarafan kandung kemih, seperti diabetes, cedera
tulang belakang, dan stroke
C. Patofisiologi
Pembentukan batu disaluran kemih tersebut sering terjadi karena kelainan bawaan
atau cidera, keadan patologis yang disebabkan karena infeksi, menyebabkan bendungan.
Hambatan yang menyebabkan sumbatan aliran kemih baik itu yang disebabkan karena
infeksi, trauma dan tumor serta kelainan metabolisme dapat menyebabkan penyempitan
atau struktur uretra sehingga terjadi bendungan dan statis urin. Jika sudah terjadi
bendungan dan statis urin lama kelamaan kalsium akan mengendap menjadi besar
sehingga membentuk batu (Syaifudin, 2009).
D. Manifestasi Klinis

Menurut Brunner & Sudart (2002:1460) dan Soeparman (1999:337) vesikolithiasis


memiliki tanda dan gejala sebagai berikut :

a. Jika terjadi infeksi maka akan ditemukan tanda-tanda yakni sistitis, dan terkadang
terjadi hematuria

b. Timbul nyeri tekak suprasimpisis karena adanya infeksi atau adanya urin retensi saat
dilakukan palpasi

c. Buang air kecil yang kurang lancar dan terkadang terhenti yang akan menimbulkan
rasa sakit bila pasien merubah posisi saat buang air kecil.

d. Koliks

e. Adanya pembesaran prostat yang dapt ditemukan pada pria diatas 50 tahun

f. Timbulnya rasa terbakar saat dan setelah melakukan buang air kecil

g. Timbulnya demam yang disebabkan oleh obstruksi saluran kemih

E. Penatalaksanaan
a. Konservatif
1. Penanganan nyeri
Tujuannya ialah mengurangi rasa nyeri dan dapat menghilangkan penyebabnya
yakni dengan diberikan morfin untuk mencegah syok dan sinkop akibat nyeri
yang timbul. Dan juga dapat dengan cara lain yakni dengan merendam area
panggul dengan air hangat.
2. Terapi nutrisi dan medikasi
Terapi diberikan dengan memasukkan cairan adequat dan menghindari makanan
tertentu khususnya yang mengandung kalsium. Hal ini cukup efektif untuk
mencegah pembentukan batu dan mencegah penambahan ukuran batu.
b. Litrottipsi gelombang kejut esktrokoproreal (ESWL)
Merupakan prosedur non infasif yang digunakan untuk menghancurkan batu di koliks
ginjal. batu dipecahkan dengan litotriptor secara mekanis melalui sistoskop atau dengan memakai
gelombang ultrasonic atau elektrohidrolik. Setelah batu pecah menjadi partikel-partikel kecil
maka akan dikeluarkan secara spontan.
c. Terapi pembedahan
Terapi ini dilakukan jika tersedia alat litrotriptor. Tetapi harus di diperlukan suatu
indikasi misalnya jika batu kadung kemih selalu menyebabkan gangguan miksi yang
hebat sehingga perlu diadakan tindakan pengeluaran. Litotirptor hanya mampu
memecahkan batu dalam ukuran kurang dari 3cm. Untuk ukuran lebih dari 3cm dapat
dilakukan dengan menggunakan batu kejut atau sistolitotomi
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Usia : 50 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Jawa
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
Alamat rumah : Kebumen, Jawa Tengah
Tanggal masuk RS : 2 September 2021
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama : klien mengeluh buang air kecil susah, adanya darah pada urine, nyeri
di pinggang
2) Riwayat Kesehatan Sekarang : Klien datang kerumah sakit pada tanggal 2 September
2021 dengan keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri dan berdarah saat berkemih.
Klien juga mengalami gangguan perubahan dalam eliminasi urine dengan merasakan
nyeri saat berkemih dan sulit untuk mengeluaran urine.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang sama
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dan riwayat
penyakit darah tinggi, penyakit ginjal, dan penyakit batu saluran kemih.
B. Pola Fungsional Virginia Henderson
1) Pola Nutrisi
Sebelum sakit : klien mengatakan mampu makan dengan baik dan teratur yaitu 3x sehari.
Saat sakit : klien mengatakan mengeluhkan kesulitan makan dan sekali makan hanya
habis 3 suap saja.
2) Pola Cairan
Sebelum sakit : klien mengatakan mampu memenuhi kebutuhan cairannya 7-8 gelas/hari.
Saat sakit : klien mengatakan kebutuhan cairannya hanya terpenuhi 3-5 gelas/hari.
3) Pola Eliminasi
BAK
Sebelum sakit : klien mengatakan BAK ± 5x/hari dengan warna urine kuning jernih, dan
bau khas dari urin.
Saat sakit : klien mengatakan BAK ± 3-4x/hari dengan warna urine merah pekat dan
gelap
BAB
Sebelum sakit klien BAB ±1x/hari secara rutin.
Selama sakit keluarga mengatakan klien BAB 1x dalam 2 hari
4) Pola Personal Hygine
Mandi
Sebelum sakit : klien mandi secara rutin 2x sehari
Saat sakit : klien membersihkan diri dengan di lap oleh keluarganya 2x sehari.
Oral hygien
Sebelum sakit : kelurga menyatakan bahwa klien rajin merawat gigi dengan
memebersihkan dan menyikat gigi baik setelah makan dan saat mandi.
Saat sakit : keluarga menyatakan bahwa memebersihkan gigi klien 1x/hari saat pagi hari.
5) Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : klien memiliki jam tidur yang baik dan kurang lebih waktu yang
dibutuhkan untuk tidur sehari 6-8 jam.
Saat sakit : klien sulit tidur dan terbangun di malam hari untuk berkemih kurang lebih
waktu tidur 3-4 jam.
6) Pola Mempertahankan Suhu Tubuh
Sebelum sakit : Klien mengatakan jika di rumah hawanya panas biasanya menggunakan
kipas dan menggunakan pakaian yang tipis sehingga tidak merasa kepanasan dan pada
saat merasakan kedinginan klien memakai selimut.
Saat Sakit : Klien mengatakan jika di rumah sakit hawanya lebih dingin jadi klien lebih
sering menggunakan selimut.

7) Pola Rasa Aman dan Nyaman

Sebelum sakit : Klien mengatakan lebih aman dan nyaman pada saat berada dirumah
karena lebih dekat dengan keluarga.

Saat sakit : Klien mengatakan kurang nyaman karena sesak nafas yang dirasakan

8) Pola Berpakaian

Sebelum sakit : Klien memilih dan memakai pakaian yang disukainya sendiri.

Saat sakit : Klien mengatakan dalam memakai pakaian klien dibantu keluarganya.

9) Pola Nafas

Sebelum sakit : Klien mengatakan bernafas dengan normal.

Saat sakit : Klien mengatakan bernafas dengan normal.

10) Pola Kebutuhan Spiritual

Sebelum sakit : Klien mengatakan saat dirumah selalu menjalankan sholat 5 waktu.

Saat sakit : Klien mengatakan tetap melakukan sholat di tempat tidur dan berdoa meminta
kesembuhan.

11) Pola Aktivitas dan Bekerja

Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit masih bisa mengerjakan pekerjaan
rumah dan bertani di sawah.

Saat sakit : Klien mengatakan sejak sakit tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah dan
hanya berbaring di tempat tidur
12) Pola Bermain dan Rekreasi

Sebelum sakit : Klien mengatakan kebutuhan bermain dan rekreasi tercukupi bersama
keluarga dan tetangga.

Saat sakit : Klien mengatakan merasakan bosan karena tidak dapat bertemu dengan
keluarga.

13) Pola Kebutuhan Belajar

Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit mendapatkan informasi-informasi dari


televisi dan bertukar pendapat dengan tetangga.

Saat sakit : Klien mengatakan mendapatkan edukasi tentang penyakitnya dari dokter dan
perawat yang ada di rumah sakit.

14) Pola gerak dan keseimbangan


Sebelum sakit : klien mengatakan dapat melakukan aktivitas sendiri
Saat sakit : klien mengatakan hanya berbaring di tempat tidur
C. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Sedang.
• Kesadaran : Compos mentis.
• TD : 130/80 mmHg
• RR : 22 x/menit
• N : 84 x/menit
• SPO2 : 98%
• Suhu Tubuh : 36,5 °C
• BB : 63 Kg

Status Umum

1. Kepala : Simetris, mesocephal, rambut tidak mudah dicabut.


2. Mata : Pupil bulat isokor (+/+), refleks cahaya (+/+), eksoftalmus tak ada, konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik.
3. Hidung : Tidak ada discharge, tidak ada deviasi septum nasi, tidak ada napas cuping
hidung.
4. Telinga : Simetris, tidak ada kelainan.
5. Mulut/Gigi : Mukosa tidak anemis, lidah kotor (-), gigi palsu (+), tonsil dalam batas
normal.
6. Leher : Trakhea di tengah, limfonodi tidak membesar, kelenjar tiroid tidak membesar,
tekanan vena jugularis tidak meningkat.
7. Thorax
Paru-paru
Inspeksi : Dinding dada simetris kanan-kiri, retraksi tak ada, ketinggalan gerak tidak ada.
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Paru-paru sonor, batas paru hepar di SIC VI dekstra.
Auskultasi : Suara napas vesikuler di seluruh lapang paru, tidak ada suara tambahan.
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba.
Auskultasi : BJ1 > BJ2, reguler, murmur (-), gallop (-).
Perkusi : Batas jantung :
• Batas kanan atas SIC II LPSD
• Batas kanan bawah SIC IV LPSD
• Batas kiri atas SIC II LPSS
• Batas kiri bawah SIC VI 2 jari lateral LMCS
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Palpasi : Supel, kembung (-), defense muscular (-), nyeri tekan (+) di suprapubik
Hepar/Lien : Tak teraba.
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen, asites (-), NKCV (+/-)

6. Pemeriksaan Penunjang
 Hemoglobin : L 10.5 g/dL
 Leukosit : 10090 /uL
 Hematokrit : L 32 %
 Eritrosit : L 3.9 10^6/uL
 Hitung jenis :

Basofil : 0.2 %

Eosinofil : L 1,9 %

Batang : L 0.00 %

Segemen : H 81.0 %

Limfosit : L 16.7%

Monosit : 7.9 %

 Ureum darah H 70,8 mg/dL


 Kreatinin darah 1,21 mg/dL
 Produksi urine : < 500-1000 ml
 Produksi urine : < 500-1000 ml
 Warna kuning, coklat atau gelap.
 pH >7,6
 Sedimen : sel darah meningkat (90 %)
 Biakan Urin : ada bakteri yang berkontribusi dalam proses pembentukan batu saluran
kemih.
D. ANALISA DATA

No Data fokus Masalah Etiologi

1. Ds :

 Klien mengatakan gejala Retensi urine Benigna prostat


buang air kecil susah, adanya hiperplasia
darah pada urine, nyeri di
pinggang.

 Klien juga mengaku bahwa


saat berkemih membutuhkan
waktu agak lama dan perlu
melakukan mengenjan saat
berkemih. Saat berkemih
awalnya urine keluar lancar
lalu kemudian keluar secara
sedikit demi sedikit

Do:

 Pasien nampak
kesakitan menahan
nyeri dan terlihat
memeganggi area penis

Ds : Infeksi ginjal dan


2. Gangguan
saluran kemih
eliminasi urine
 Pasien mengatakan juga
mengalami gangguan
gastrointestinal dan
perubahan dalam
eliminasi urine, Pasien
juga mengatakan
terdapat darah dalam
urine nya saat berkemih

Do :

 nadi : 80 x per menit


, suhu : 36,5c ,
pernafasan : 20 x per
menit ,tekanan darah
130/80 mmHg

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Retensi urine b.d Benigna prostat hiperplasia

2. Gangguan eliminasi urine b.d infeksi ginjal dan saluran kemih

F. INTERVENSI KEPERAWATAN

N Diagnosa SLKI SIKI


O kaperawatan

1. Retensi urine Setelah dilakukan tindakan keperawatan Rencana tindakan :


b.d Benigna selama 3x24 jam masalah Retensi urine b.d
• Identifikasi tanda dan
prostat Benigna prostat hyperplasia dapat teratasi
gejala retensi dan
hiperplasia
inkontinesia urine

Indikator Saa Target • Identifikasi faktor yang


t ini luaran menyebabkan retensi

o Desakan 1 5 atau inkontinesia urine

berkemih(urgensi) • Monitor elimnasi

o Distensi kandung urine(mis frekuensi


1 5
kemih ,konsistensi,aroma
o Berkemih tidak ,volume dan warna)
tuntas (hesitancy)
1 5 • Ajarkan mengenali tanda
o Volume residu berkemih dan waktu
urine yang tepat untuk
1 5 berkemih
o Urine
menetes(dribbling) • Ajarkan terapi modalitas
penguatan otot otot
o Frekuensi urine 1 5
panggul/perkemihan

• Anjurkan minum yang


1 5 cukup , jika tidak ada
kontraindikasi

Rencana tindakan

o Monitor intergritas kulit


pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam masalah Gangguan o Buka pakaian yang
Gangguan eliminasi urine b.d infeksi ginjal dan diperlukan untuk
eliminasi saluran kemih tertasi memudahkan eliminasi
2.
urine b.d
o Sekresi kembali normal o Anjurkan BAK secara
infeksi ginjal
dan saluran rutin
o Gangguan perkemihan sembuh
kemih o Berikan perawatan kulit
di area edema

o Jelaskan tanda dan gejala


infeksi
G. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnose Implementasi Respon


keperawatan

1. 27 agustus Retensi urine b.d • Identifikasi tanda dan Ds :


2020 Benigna prostat gejala retensi dan
o Pasien mengatakan
hyperplasia inkontinesia urine
mau saat
diidentifikasi tanda
dan gejala retensi
dan inkotensia urine

Do :

o Pasien nampak mau


saat diidentifikasi
tanda dan gejala
retensi dan
inkotensia urine

Ds :

o Pasien mengatakan

• Identifikasi faktor mau saat

yang menyebabkan diidentifikasi faktor

retensi atau yang menyebabkan

inkontinesia urine retensi atau


inkontinesia urine

Do :

o Pasien mengatakan
mau saat
diidentifikasi faktor
yang menyebabkan
retensi atau
inkontinesia urine

Ds :

o Pasien mengatakan
mau saat dimonitor
elimnasi urine(mis
frekuensi
,konsistensi,aroma ,
• Monitor elimnasi volume dan warna)
urine(mis frekuensi
Do :
,konsistensi,aroma
,volume dan warna) o Pasien nampak
mau saat dimonitor
elimnasi urine(mis
frekuensi
,konsistensi,aroma ,
volume dan warna)

Ds :

o Pasien mengatakan
mau saat diajarkan
mengenali tanda
berkemih dan waktu
yang tepat untuk
berkemih

Do :

• Ajarkan mengenali o Pasien nampak mau


tanda berkemih dan saat diajarkan
waktu yang tepat mengenali tanda
untuk berkemih berkemih dan waktu
yang tepat untuk
berkemih

Ds :

o Pasien mengatakan
mau saat di Ajarkan
terapi modalitas
penguatan otot otot
panggul/perkemihan

Do :

o Pasien nampak mau


saat di Ajarkan
terapi modalitas
penguatan otot otot

• Ajarkan terapi panggul/perkemihan

modalitas penguatan
otot otot
panggul/perkemihan
Ds :

o Pasien mengatakan
bersedia untuk
minum air putih
yang cukup

Do :

o Pasien nampak mau


untu minum air
putih yang cukup

• Anjurkan minum
yang cukup , jika
tidak ada Ds :
kontraindikasi
o Pasien mengatakan
mau saat dimonitor
intergritas kulit
pasien

Do :

o Pasien nampak mau


saat dimonitor
intergritas kulit
pasien
o Monitor intergritas Ds :
kulit pasien
o Pasien mengatakan
mau saat di buka
pakaian yang
diperlukan untuk
memudahkan
eliminasi

Do :
27 agustus Gangguan
o Pasien nampak mau
2020 eliminasi urine b.d
2. buka pakaian yang
infeksi ginjal dan
diperlukan untuk
saluran kemih
memudahkan
eliminasi

o Buka pakaian yang


Ds :
diperlukan untuk
memudahkan o Pasien mengatakan
eliminasi bersedia diajurkan
BAK secara rutin

Do :

o Pasien nampak mau


saat dianjurkan
BAK secara rutin

Ds :
o pasien mengatakan
mau saat di berikan
perawatan kulit di
area edema

o Anjurkan BAK secara do :


rutin
o pasien nampak mau
saat berikan
perawatan kulit di
area edema

Ds :

o pasien mengatakan
mau di dijelaskan
tanda dan gejala
infeksi

Do :
o Berikan perawatan
o pasien nampak mau
kulit di area edema
di dijelaskan tanda
dan gejala infeksi
o Jelaskan tanda dan
gejala infeksi

H. EVALUASI

No Tanggal Diagnosa keperawatan Evaluasi

1. 30 agustus 2020 Retensi urine b.d Benigna o S: pasien mengatakan


prostat hyperplasia sudah tidak nyeri

o O: pasien nampak
tidak nyeri

o A: masalah teratasi

o P: tidak ada intervesi


lanjutan

o S: pasien mengatakan
Gangguan eliminasi urine b.d
2. 30 agustus 2020 sudah tidak
infeksi ginjal dan saluran kemih
mengalami gangguan
infeksi saluran kemih

o O: pasien nampak
tidak mengalami
gangguan infeksi
saluran kemih

o A: masalah teratasi
o P: tidak ada intervesi
lanjutan

Anda mungkin juga menyukai