Anda di halaman 1dari 16

Kelompok IV

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ELIMINASI

1. Pengertian Gangguan Pola Eliminasi


• Gangguan eliminasi urin adalah keadaan
dimana seorang individu mengalami atau
berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine.
Biasanya orang yang mengalami gangguan
eliminasi urin akan dilakukan kateterisasi
urine, yaitu tindakan memasukan selang
kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra
dengan tujuan mengeluarkan urine.
2. Etioligi
• Intake cairan
• Usia
• aktivitas
• Kerusakan susunan saraf motorik bawah
• Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rectum
• Ketidakmampuan mencapai kamar mandi
• Diare kronis
• Stress berlebihan
• Penurunan tonus otot
• Gangguan kognitif
3. Patofisiologi
Gangguan pada eliminasi sangat beragam seperti yang telah
dijelaskan di atas. Masing-masing gangguan tersebut disebabkan
oleh etiologi yang berbeda. Pada pasien dengan usia tua, trauma
yang menyebabkan cedera medulla spinal, akan menyebabkan
gangguan dalam mengkontrol urin/ inkontinensia urin.
Gangguan traumatik pada tulang belakang bisa mengakibatkan
kerusakan pada medulla spinalis. Lesi traumatik pada medulla
spinalis tidak selalu terjadi bersama-sama dengan adanya fraktur
atau dislokasi. Tanpa kerusakan yang nyata pada tulang
belakang, efek traumatiknya bisa mengakibatkan efek yang
nyata di medulla spinallis. Cedera medulla spinalis (CMS)
merupakan salah satu penyebab gangguan fungsi saraf termasuk
pada persyarafan berkemih dan defekasi.
4. Menifestasi Klinik
a. Konstipasi
Konstipasi dapat didefinisikan sebagai defekasi kurang dari tiga
kali perminggu. Ini menunjukan pengeluaran feses yang kering,
keras dan atau tampa pengeluaran feses. Konstipasi terjadi jika
pergerakan feses di anus besar berjalan lambat, sehingga
memungkinkan bertambahnya waktu reabsorbsi cairan di usus
besar.
b. Impaksi fekal
Impaksi fekal adalah suatu massa atau pengumpulan feses yang
keras di dalam lipatan rectum. Impaksi terjadi akibat retensi dan
akumulasi materi fekal yang berkepanjangan.Impaksi fekal dapat
di kenal dengan keluarnya rembesan cairan fekal (diare) dan tidak
ada feses normal. Penyebab impaksi fekal biasanya adalah
kebiasaan defekasi yang buruk dan konstipasi.
c. Diare
Diare merujuk pada pengeluaran feses encer dan peningkatan frekuensi
defekasi.Diare merupakan kondisi yang berlawanan dengan konstipasi
dan terjadi akibat cepatnya pergerakan isi fekal di usus besar.cepatnya
pergerakan kime mengurangi waktu usus besar untuk menyerap kembali
air dan elektrolit.
d. Inkontinensia Alvi
Inkontinensia alvi adalah hilangnya kemampuan volunter untuk
mengontrol pengeluaran fekal dan gas dari spingter anal.Dua tipe
inkontinensia alvi di gambarkan menjadi parsial dan mayor.Inkontinensia
alvi persial adalah ketidak mampuan untuk mengontrol flatus atau untuk
mencegah pengotoran monor.Inkontinensia alvi mayor dalah ketidak
mampuan untuk mengontrol feses pada konsistensi normal.
e. Flatulens
Flatulens adalah keberadaan flatus yang berlebihan di usus dan
menyebabkan peregangan dan inflasi usus.
A. Pengkajian Keperawatan

• Kelompok : Kelompok IV
Nama Klien : Ny. N
Ruang/Kamar: Merak/Kamar 10
No Rekam Medis : 386049
Tanggal Masuk RS : 15/10/2021
Tanggal Pengkajian : 26/10/2021
Diagnosa Medik : Post Op External Ventrikel Drainage
Autoanamnese :
Alloanamnese :√
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama/Initial: Ny. N
Umur :56 Tahun
Status perkawinan:Menikah
Jumlah anak :6 Orang
Agama/Suku :Islam/Bugis
Warga negara:WNI
Bahasa yang digunakan:Bahasa Indonesia
Pendidikan: SD
Pekerjaan: IRT
Alamat Rumah: Mangepong, Turatea, Kab. Jeneponto
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama:Kasnawati
Umur: 38 Tahun
Alamat rumah: Bungung Barana
Hubungan dengan pasien: Anak
II.  DATA MEDIK
Diagnosa Medik  
• Saat Masuk: Intraventrikel Hemoragik
• Saat Pengkajian: Post Op External Ventrikel Drainage
III. KEADAAN UMUM
Keadaan Sakit: Klien tampak sakit berat karena klien mengalami
penurunan kesadaran.
Tanda-Tanda Vital
1.Kesadaran 
Skala Coma Glasgow 
a. Respon Motorik :4 
b.Respon Bicara : 2  
c. Respon Membuka Mata : 4
Jumlah : 10  
Kesimpulan : Somnolen
2.Tekanan Darah :130/80 mmHg
     MAP : 130/80 mmHg
Kesimpulan : Tekanan darah meningkat
84
3. Nadi :
x/menit
Tachycar Bradicar
Irama : √ Teratur
di di
Kuat √ Lemah

4. Suhu : 36,5 ˚C Oral √ Axilla


28
5. Pernafasan :
x/menit

Cheynes-
Irama : √ Teratur Kusmaul
Stokes

Jenis : √ Dada Perut


IV.
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

1. Keadaan sebelum sakit :


Keluarga klien mengatakan pasien mengalami sakit kepala sejak lama dan memberat
beberapa hari yang lalu yang membuat pasien jatuh dan mengakibatkan terjadinya
penurunan kesadaran pada klien, hal tersebut dari keluarganya karena takut keluarga
klien khawatir dengan keadaannya.
2. Riwayat Penyakit Saat Ini
a. Keluhan Utama:
keluarga klien mengatakan klien lemah dan sulit bergerak
b. Riwayat Keluhan Utama:
Keluarga klien mengatakan klien tidak merespon saat dipanggil
namanya, klien hanya membuka matanya sesekali, keluarga klien mengatakan
klien hanya mengkonsumsi susu dan klien BAK menggunakan alat kateter keluarga
klien juga mengatakan klien tidak pernah BAB, tangan dan kaki klien sebelah kiri
aktif bergerak, terdapat sariawan pada mulut klien, klien tampak lemah, klien hanya
terbaring di tempat tidur. Klien sulit bergerak sehingga BAK menggunakan kateter.
c. Riwayat Penyakit Yang Pernah dialami:
Keluarga klien mengatakan klien menderita penyakit hipertensi
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan mempunyai keluarga yang
memiliki penyakit yang sama dengan klien yaitu kakak dari
klien
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kebersihan Rambut: Rambut lurus dan dalam keadaan bersih,
b. Kulit kepala: Terdapat luka operasi pada bagian kepala atas
klien
c. Kebersihan Kulit: Kulit klien tampak sawo matang.kulit tidak
terlalu lembab dan agakkering
d. Hygiene rongga mulut: Mulut klien kurang bersih, gigi
berwarna kekuningan
e. Kebersihan Genitalia: -
f. Kebersihan Anus: -
B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
1. Keadaan Sebelum Sakit: Sebelum sakit Ny N mengatakan nafsu makan baik
terkadang pola makan klien 3 x sehari dan sering mengkonsums buah-
buahan dan sayur-sayuran
2. Keadaan Setelah Sakit: Selama di RS klien makan melalui selang NGT dan
hanya mengkonsumsi susu petison dan air gula yang di berikan oleh
keluarganya
3. Observasi:
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Rambut: Rambut lurus dan berwarna hitam, ada
juga yang putih
b. Hidrasi Kulit: Kulit klien agak kering
c. Palpebra/Kongjungtiva : berwarna merah mudah
d. Sklera: berwarna putih porselin
e. Hidung: Terpasang oksigen dan NGT pada hidung
f. Rongga Mulut: Keadaan mulut klien kurang bersih dan
berbau
g. Gigi: Keadaan gigi berwarna kuning dan dalam keadaan
kurang bersih
h. Lidah: Keadaan lidah kurang bersih
i. Pharing: tidak ada sumbatan dan tidak ada pembesaran
j. Kelenjar getah bening: Tidak terdapat kelenjar getah bening
k. Kelenjar Parotis: Tidak teraba
l. Abdomen:
-Inspeksi: Keadaan perut simetris kiri dan kanan, tidak
terdapat luka
-Auskultasi: peristaltik usus 26 x/menit
- Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran
hati limpa dan tidak ada ascites
-Perkusi : ascites (Negatif) Edema (Negatif)
m. Kulit: Tidak ada tanda peradangan pada daerah obdomen
n. Lesi: Tidak ada
I.POLA ELIMINASI

1. Keadaan Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien BAB dan BAK lancar seperti
biasanya 2-3 x sehari dan tidak ada gangguan

Keluarga klien mengatakan pasien tidak merasakan jika inging


buang air kecil keluarga klien juga mengatakan sering melihatnya
2. Keadaan sejak sakit : kecing, klien tampak terpasang kateter dan untuk BAB klien di
pasangkan popok dan klien belumBAB sama sekali. klien buang air
kecil tampak tidak tuntas. Jumlah urin kien 200 cc

3. Pemeriksaan Fisik

a. Peristaltik usus :26  x/m

(Negatif)
b. Palpasi kandung : Ascites

Kemih
c. Perkusi ginjal : (Negatif)
d Anus : -
n. Lesi : Tidak ada
o. Peradangan : Tidak ada peradangan
p. Hemorroid : Tidak ada hemorroid

Anda mungkin juga menyukai