Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Efusi Pleura adalah pengumpulan cairan dalam rongga pleura
yangterletakdiantara permukaan viseral dan parietal, proses penyakit primer jarang
terjaditetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain
(Suzzane,2002).
Efusi pleura adalah akumulasi cairan tidak normal di rongga pleura yang
diakibatkan oleh transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. Pada
keadaan normal, sejumlah kecil (0,01 mL/kg/jam) cairan secara konstan memasuki
rongga pleura dari kapiler di pleura parietal. Cairan efusi terbentuk ketika cairan melebihi
kemampuan tubuh untuk memindahkan cairan tersebut. Dimana kelebihan cairan ini
menghalangi paru-paru berkembang secara penuh, ketika cairan terbentuk dan
menggantikan jaringan paru-paru, dapat mendorong paru-paru ke pertengahan
(mediastinum) dada.
B. Etiologi
Efusi pleura dibedakanmenjadi eksudat dan transudat berdasarkan penyebabnya. kelainan
ekstra pulmoner. Etiologi efusi pleura transudat, antara lain :
a. Penyakit jantung: penyakit jantung kongestif, constrictive pericarditis.
b. Atelektasis paru
c. Sindrom nefrotik
d. Sirosis hepatis yang menyebabkan terjadinya hepatic hydrothorax
e. Penyakit endokrin: hipoalbuminemia, myxedema
f. Uropati obstruktif yang menyebabkan terjadinya urinothorax
g. Iatrogenik akibat trauma operasi ke spinal torakalis yang menyebabkan bocornya
cairan cerebrospinal ke kavum pleura [2-3].

Etiologi efusi pleura eksudat, antara lain:


a. Infeksi paru: pneumonia, tuberkulosis, infeksi jamur, pericarditis.
b. Keganasan: kankerpayudara, limfoma, leukemia, sarkoma, melanoma
c. Penyakit inflamasi: lupus, pankreatitis, artritis rheumatoid
d. Obstruksi limfatik yang menyebabkan terjadinya chylothorax
e. Peningkatan kolesterol cairan pleura secara kronis: pseudochylothorax
f. Hemothorax
g. Paparan asbes: benign asbestos pleural effusion atau
akibat malignant mesothelioma,Iatrogenik: akibatobat
(methotrexate, amiodarone, phenytoin, dasatinib) atau setelah radioterapi
h. Emboli paru
C. Manifestasi Klinis
a. Manifestasi klinis yang menurut ( Tierney, 2002 dan Tucker 1998 ) antara lain :
- Sesak nafas
- Nyeri dada
- Kesulitan bernafas
- Peningkatan suhu tubuh jika terjadi infeksi
- Keletihan
- Batuk
b. Manifestasi klinis menurut ( Suzanne & Brenda, 2002 )  yang dapat ditemukan pada
Efusi Pleura adalah :
- Demam
- Menggigil
- Nyeri dada pleuritis
- Dispnea
- Batuk Suara nafas ronchi
D. Patofisiologi
Efusi dalam hubungannya dengan pleuritis disebabkan oleh peningkatan permeabilitas
pleura parientalis sekunder (efek samping dari) peradangan atau keterlibatan neoplasma.
Contoh bagi efusi pleura dengan pleura normal adalah payah jantung kongesif. Pasien
dengan pleura yang awalnya normal pun dapat mengalami efusi pleura ketika terjadi
payah/gagal jantung kongesif. Ketika jantung tidak dapat memompakan darahnya secara
maksimal ke seluruh tubuh terjadilah peningkatan tekanan hidrostastik pada kapiler yang
selanjutnya menyebabkan hipertensi kapiler sistemik. Cairan yang berada dalam
pembuluh darah pada area tersebut selanjutnya menjadi bocor dan masuk ke dalam
pleura. Peningkatan pembentukan cairan dari pleura parientalis karena hipertensi kapiler
sistemik dan penurunan reabsorbsi menyebabkan pengumpulan abnormal cairan
pleura.Adanya hipoalbuminemia juga akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
pembentukan cairan pleura dan berkurangnya reabsorbsi, hal tersebut berdasarkan adanya
penurunan pada tekanan onkontik intravaskuler (tekanan osmotic yang dilakukan oleh
protein). Luas efusi pleura yang mengancam volume paru-paru, sebagian akan tergantung
atas kekakuan relative paru-paru dan dinding dada. Dalam batas pernafasan normal,
dinding dada cenderung untuk recoil ke dalam (paru-paru tidak dapat berkembang secara
maksimal melainkan cenderung untuk mengempis).
E. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan Penurunan Ekspansi Paru
2. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungna dengan Faktor
biologis
4. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan Antara Suplai dan
Kebutuhan Oksigen
F. Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru
a. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
c. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
d. Pasang mayo bila perlu
e. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
f. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
g. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
h. Lakukan suction pada mayo
i. Berikan bronkodilator bila perlu
j. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
k. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
l. Monitor respirasi dan status O2
2. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan Antara Suplai dan
Kebutuhan Oksigen
a. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
b. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas,
c. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas,
d. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan,
e. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
f. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
g. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan social
h. Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan
a. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri.
b. Membimbing dan menolong klien merawat diri.
c. Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai kemampuan.
d. Ciptakan lingkungan yang mendukung
e, Membantu oral hygen
f. Memberi asupan nutrisi
Asuhan Keperawatan Efusi Pleura
Kasus : Tn. S Masuk ke Rs pada tanggal 27 Desember 2019, Klien datang dengan keluhan sesak
nafas dan terlihat batuk. Saat dikaji klien mengeluh sesak nafas dan sering batuk,pasien tampak
lemas dan lesu. TD : 110/70 mmHg, N : 96x/mnt, RR : 24x/mnt dan Suhu : 36,3 C.

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.S
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karanggayam, Kebumen
Status :-
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Pekerjaan :-
Tanggal masuk RS : 27 Desember 2019
Tanggal pengkajian : 28 Desember 2019
DX Medis : Efusi Pleura
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.Y
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karanggayam, Kebumen
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama : Sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Klien mengatakan keluhan sesak nafas dan batuk.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : Klien mengatakan pernah menderita TB Paru dengan
atelektasis paru
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan tidak ada keluarga yang
menderita penyakit yang sama dengan klien dan tidak ada yang memiliki penyakit
berat atau menular.
5. Pola Fungsional Kesehatan
1. Pola Bernapas
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan bernapas dengan normal tanpa ada
gangguan
b. Saat sakit : Klien mengatakan sesak dan batuk, RR : 24x/mnt, terpasang
nasal kanul 3L/mnt
2. PolaNutrisi
a. Sebelum sakit : makan 3 kali sehari (nasi, lauk, sayur, buah) sebanyak 1
piring biasa. Minum 6 – 8 gelas/ hari.
b. Saat sakit : Klien mengatakan makan teratur tapi tidak menghabiskan
makanan yang diberikan RS. Makan hanya ¼ porsi dan merasa tidak nafsu
makan. Minum 2-3 botol air mineral ukuran sedang/hari.
3. PolaEliminasi
a. Sebelum sakit : BAB normal teratur 1-2 sehari dan BAK juga teratur
b. Saat sakit : BAK melalui kateter, BAB 1x
4. PolaIstirahat/Tidur
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur normal tidak ada gangguan
b. Saat sakit :Tidur Siang : ± 2 jam, TidurMalam: ± 4-6 Jam.
Klienmengatakanterkadangterbangunsaatmalamharikarenatidaknyamantid
ur.
5. Pola berpakaian
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit menggunakan pakaian
seperti biasa saat sehari-hari.
b. Saat sakit : Klien mengatakan menggunakan pakaian terkadang
dibantu karena terpasang infus pada tangan klien
6. Pola mempertahankan sirkulasi
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan biasa saja dan tidak ada gangguan
b. Saat sakit : Klien mengatakan tidak ada gangguan
7. Pola rasa amandan nyaman
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan rasa aman dan nyaman terpenuhi.
b. saat sakit : Klien mengatakan merasa tidak nyaman karena sesak
nafas dan batuk yang mengganggu.
8. Pola gerak dan keseimbangan
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan aktivitasnya tidak terganggu dan dapat
melakukan aktifitasnya sendiri.
b. Saat sakit : Klien mengatakan aktivitasnya terganggu karena sesak
nafas dan lemas
9. Pola personal hygine
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 2x sehari
b. Saat sakit : Klien mengatakan hanya diseka sekali jika ingin mandi
dan dibantu keluarga
10. Polakomunikasi
a. sebelum sakit : Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan nomal.
b. saat sakit : Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan normal.
11. Pola kebutuhan spiritual
a. Sebelumsakit : Klien mengatakanibadah tidak terganngu,sholat 5 waktu
lancar
b. Saat sakit : Klien mengatakan ibadah sholat 5 waktu lancar.
12. Pola bekerja
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan masih dapat bekerja
b. Saat sakit : Tidak bekerja karena sesak napas yang menganggu dan sedang
dirawat di RS
13. Pola Pola kebutuhan bermain dan rekreasi
a. Sebelum sakit : Klien mengatakan kebutuhan bermain dan rekreasi tidak
terganggu.
b. Saat sakit : Klien mengatakan terganggu karena sering batuk dan
sesak
14. Pola belajar
a. sebelumsakit : Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
b. saat sakit : Klien mengatakan mengetahui penyakitnya setelah
diberitahu oleh pihak RS
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
GCS : E : 4, V : 5, m : 6
Ttv ( TD 110/70 mmHg, Suhu 36,7oC, RR 24x/menit, N 96x/menit )
b. Kesadarancomposmentis
c. Atropometri
BB : 55 kg
TB : 162 cm
IMT : 21 kg/m2
d. Kepala
Mecochepal, tidak ada benjolan, rambut berwarna hitam, wajah bengkak.
e. Mata
Conjungtiva anemis, tidak ada gangguan penglihatan
f. Hidung
Simetris,terpasang nasal kanul 3L/menit, tidak ada gangguan penciuman
g. Mulut
Simetris, mukosa bibir kering, mulut bersih dan tidak ada pendarahan.
h. Lidah
Pergerakan lidah normal.
i. Telinga
Simetris, terdapat sedikit serumen, fungsi pendengaran baik.
j. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembengkakan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
k. Kulit
Akral teraba hangat.
l. Thorax
Paru-Paru
I : Simetris, tidak ada benjolan dan luka, tidak ada udema.
P : Tidak ada nyeri tekan
P : suara paru sonor
A : suara vesikuler (+/+), ronkhi (+/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak, tidak ada benjolan.
P : ictus cordis tidak teraba.
P : suara jantung pekak.
A : suara jantung terdengar lup-dup.
Abdomen
I : simestris, tidak ada bekas operasi.
P : bunyi timpani.
P : tidak ada nyeri tekan.
A : bunyi bising usus
m. Ekstremitas
 Atas : pada ekstremitas atas tangan bisa digerakkan dengan baik, pada
tangan kiri terpasang infus NaCl
 Bawah: kedua kaki dapat bergerak bebas, tidak ada fraktur, tidak ada
luka, bengkak pada kedua kaki
n. Genetalia
Jenis laki-laki, terpasang kateter.
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal
Hematologi
Darah lengkap
Lekosit 6.21 H 3.6-10.6 rb/ul
Eritrosit 5.14 4.4-5.9 juta/L
Hemoglobin 10.9 L 13.2-17.3 gr/dl
Hematocrit 41.1 40-52 %
MCV 80.0 80-100 fL
MCH 21.3 L 26-34 pg
MCHC 26.6 L 32-36 g/dl
Trombosit 487 H 150-440 rb/ul
HITUNG JENIS
Basofil% 0.3 00.-1.0 %
Eosinofil% 0.9 L 2.0-4.0 %
Neutrofil% 88.8 H 50.00-70.0 %
Limfosit% 5.2 L 25.0-40.0 %
Monosit% 4.8 2.1.8.0 %

8. Program Terapi
1) IV
 MPS
 Ranitidine 50mg/12jam
2) Oral
 Zinc 10mg/12jam
 NAC 200mg/8jam
 Biosanbe 1 tablet/12jam
 Sueralfat 1 cth/8jam
 Sanmagh 1 cth/8jam
 Omeprazole 1 tablet/12jam

D. Analisa Data
No
Data Etiologi Problem
.
1 DS : Klien mengatakan sesak Penurunan ekpansi Ketidakefektifan
nafas dan batuk paru pola nafas
DO :
- Klient ampak lemas dan
sesak
- Terpasang nasal kanul
3L/menit
- TD : 110/70 mmHg, N :
97x/menit, RR :
28x/menit, S : 36,6oC
2 DS : Klien mengatakan lemas Kelemahan Defisit perawatan
bertambah jika beraktivitas diri
DO : Pasien tampak lemas dan
pucat, mukosa bibir kering,
pasien tampak tidak rapi dan
sedikit kotor, aktivitas dilakukan
ditempat tidur dan dibantu
perawat ataupun keluarga

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan Penurunan Ekspansi Paru
2. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan

E. Intervensi Keperawatan
Hari/ NO
Tgl/ DX
Tujuan Intervensi Rasional TTD
Jam

Senin 1 Setelah dilakukan tindakan # Management Airway 1. Agar terpantau


,28/1 keperawatan selama 2x24 jam 1. Monitor TTV seperti TTV seperti
2/19, diharapkan masalah dapat teratasi TD, nadi, RR dan TD,N,RR dan
08.00 dengan kriteria hasil : suhu. Suhu
# Status respirasi 2. Berikan O2 2. Untuk membatu
Indicator Awal Target 3. Monitor aliran pernapasan dan
Irama 2 4 oksigen mengurangi sesak
pernapasan 4. Auskultasi suara pada klien
Frekuensi 2 4
nafas tambahan 3. Untuk memantau
pernafasan
Batuk 1 4 5. Posisikan pasien aliran oksigen
Suara nafas 2 4 untuk yang mengalir
tambahan memaksimalkan dalam membantu
ventilasi mengurangi sesak
Ket : 6. Kolaborasidengando 4. Untuk
1. Keluhan sangat berat kteruntuk pemberian mengetahui
2. Keluhan berat terapi obat adanya suara
3. Keluhan sedang nafas tambahan
4. Keluhan ringan atau tidak
5. Tidak ada keluhan 5. Membantu
memaksimalkan
ventilasi dan
mengurangi sesak
6. Dapat membantu
menambah energi
dan intake cairan
pada klien
2 Setelah dilakukan tindakan #Bantuan Perawatan 1.untuk memantau
keperawatan selama 2x24 jam Diri kemapuan pasien
diharapkan masalah dapat teratasi 1. Monitor dalam melakukan
dengan kriteria hasil : kemampuan pasien perawatan diri
#Perawatan Diri : ADLs untuk perawatan 2.untuk memudahkan
Indicator Awal Target diri secara mandiri pasien dalam
Kemudahan 2 4 2. Monitor kebutuhan melakukan
dalam untuk alat-alat kebersihan diri,
aktivitas bantu dalam berpakaian, berhias,
sehari-hari kebersihan diri, toileting dan makan
Kebersihan 2 4
berpakaian, 3.memberikan
Berpindah 2 4
berhias, toileting motivasi kepada
Berjalan 2 4 dan makan pasien agar dapat
3. Dorong klien melakukan aktivitas
Ket : untuk melakukan secara mandiri
1. Sangat terganggu aktivitas sehari- 4. melatih pasien agar
2. Banyak terganggu hari yang norml cepat dalam
3. Cukup terganggu sesaui kemampuan perkembangan untuk
4. Sedikit terganggu 4. Ajarkan melakukan aktivitas
5. Tidak terganggu pasien/keluarga secara mandiri
untuk mendorong
kemandirian,
untuk memberikan
bantuan jika pasien
tidak mampu
melakukannya

F. Implementasi Keperawatan
Hari/Tgl/J No. Implementasi Respon Pasien TT
am Dx D
Senin,28/1 1 1. Memonitor TTV DS : -
2/19, DO : CM, KU sedang, TD : 110/70
08.00 mmHg, RR : 24x/mnt, N : 96x/mnt,
S : 36,6C
1 2. Memberikan O2 DS : Pasien mengatakan sesak jika
tidak menggunakan alat bantu
pernapasan
DO : Pasien tampak lemas,
terpasang nsalkanul 3L/menit.
1 3. Auskultasi suara nafas DS : -
tambahan DO : Pasien tampak lemas,
terdengar suara nafas tambahan
ronkhi
1 4. Memposisikan pasien DS : Pasien mengatakan sesak jika
untuk memaksimalkan berbaring terus ditempat tidur
ventilasi DO : Pasien tampak gelisah dan
duduk di tempat tidur
08.20 2 5. Memonitor kemampuan DS : pasien mengatakan dalam
pasien untuk perawatan beraktivitas dibantu keluarga
diri secara mandiri DO : Pasien tampak lemas
12.00 2 6. Mendorong klien untuk DS : Pasien mengatakan mudah
melakukan aktivitas sehari- lelah jika beraktivitas karena lemas
hari yang norml sesaui DO : Pasien tampak lemas, diam
kemampuan
12.30 1,2 7. Kolaborasi dengan dokter DS : -
untuk pemberian terapi DO :
obat IV : MPS /12jam, Ranitidien 50
mg/12jam dan Kalnex 500mg/8jam
Oral :
- Zink 10mg/12jam
- NAC 200mg/8jam
- Biosanbe 1 tablet/12jam
- Sucralfat 1 cth/8jam
- Sanmagh 1 cth/8jam
- Omeprazole 1 tablet/12jam
13.45 1 8. Memonitor aliran O2 DS : Pasien mengatakan masih
sesak
DO : Pasien tampak lemas,
terpasang nasal kanul 4L/menit
15.00 1 9. Posisikan pasien untuk DS : Pasien mengatakan sesak
memaksimalkan ventilasi berkurang
DO : Pasien berbaring ditempat
tidur dan terposisi semi fowler
16.50 2 10. Dorong klien untuk DS : Pasien mengatakan lemas
melakukan aktivitas sehari- bertambah ketika beraktivitas
hari yang normal sesuai DO : Pasien belum ada keinginan
kemampuan untuk melakukan aktivitas
17.00 1 11. Memonitor TTV DS : -
DO : Kesadaran cm, KU sedang,
TD : 100/70 mmHg, RR :
26x/menit, N : 84x/menit, Suhu :
36.4C
17.20 1,2 12. Kolaborasi dengan dokter DS : -
untuk pemberian terapi DO : IV : MPS /12jam, Ranitidien
obat 50 mg/12jam dan Kalnex
500mg/8jam
Oral :
- Zink 10mg/12jam
- NAC 200mg/8jam
- Biosanbe 1 tablet/12jam
- Sucralfat 1 cth/8jam
- Sanmagh 1 cth/8jam
- Omeprazole 1 tablet/12jam
21.30 1 13. Memonitor TTV DS : -
DO : Kesadaran cm, KU sedang,
TD : 110/80 mmHg, RR :
26x/menit, N : 80x/menit, Suhu :
36.7C
1 14. Auskultasi suara nafas DS : -
tambahan DO : Suara nafas ronkhi
22.00 1,2 15. Kolaborasi dengan dokter DS : -
untuk pemberian terapi DO : IV : MPS /12jam, Ranitidien
obat 50 mg/12jam dan Kalnex
500mg/8jam
Oral :
- Zink 10mg/12jam
- NAC 200mg/8jam
- Biosanbe 1 tablet/12jam
- Sucralfat 1 cth/8jam
- Sanmagh 1 cth/8jam
- Omeprazole 1 tablet/12jam
Selasa,29/ 1 1. Monitor TTV DS : -
12/19,08.0 DO : CM, KU sedang, TD :
0 100/70mmHg, RR : 20x/mnt, N :
80, S : 36,3C
1 2. Auskultasi suara nafas DS : Pasien mengeluh batuk
tambahan DO : Suara nafas ronkhi

08.15 2 3. Ajarkan pasien/keluarga DS : Pasien mengatakan bersedia


untuk mendorong jika sulit dalam beraktivitas untuk
kemandirian, untuk meminta bantuan
memberikan bantuan jika DO : Pasien tampak paham
pasien tidak mampu
melakukannya
10.00 1 4. Berikan O2 DS : Pasien mengatakan sesak
sudah berkurang
DO : Pasien tampak lebih tenang
dari sebelumnya, terpsang nasal
kanul 4L/menit
11.15 1 5. Posisikan pasien untuk DS : Pasien mengatakan sesak
memaksimalkan ventilasi sudah berkurang
DO : Pasien terposisi semi fowler,
tampak lebih nyaman
13.09 1,2 6. Kolaborasi dengan dokter DS : -
untuk pemberian terapi obat DO :
IV : MPS /12jam, Ranitidien 50
mg/12jam dan Kalnex 500mg/8jam
Oral :
- Zink 10mg/12jam
- NAC 200mg/8jam
- Biosanbe 1 tablet/12jam
- Sucralfat 1 cth/8jam
- Sanmagh 1 cth/8jam
- Omeprazole 1 tablet/12jam
- Codein 2x10mg

G. Evaluasi
Hari,Tanggal No.Dx SOAP TTD
Senin, 1 S : Pasien mengatakan sesak nafas sudah berkurang dan
28/12/2019,14.00 mengeluh batuk
O : Kesadaran composmentis, Keadaan umum sedang,
TD : 110/70 mmHg, N : 96x/menit, RR : 24x/menit, S :
36,6C, terpasang nasal kanul 4L/menit
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Auskultasisuaranafas, catat adanya suara tambahan
- Monitor respirasi dan status O2
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat
Selasa, 1 S : Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berkurang
29/12/19,13.30 O : CM, KU sedang, 100/70mmHg, RR : 22x/mnt, N : 80,
Suhu : 36,3C, terpasang nasal kanul 4L/menit.
A : Masalahkeperawatanteratasisebagian
Indicator Awal Target Akhir
Irama 2 4 3
pernapasan
Frekuensi 2 4 4
pernafasan
Batuk 1 4 3
Suara nafas 2 4 3
tambahan

P : Lanjutkan intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Auskultasisuaranafas, catat adanya suara tambahan
- Monitor respirasi dan status O2
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
obat
Senin,28/12/2019 2 S : pasien mengatakan mudah lelah karena lemas dalam
beraktivitas secara mandiri
O : pasien tampak lemas dan pucat, tampak dalam
beraktivitas dibantu keluarga
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Selasa,29/12/2019 2 S : pasien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas
tertentu, seperti berpindah
O : pasien tampak lebih lebih segar, TD : 100/70 mmHg,
RR : 22x/menit, N : 80x/menit, Suhu : 36,6C
A : Masalah keperawatan belum teratasi
Indicator Awal Target Akhir
Kemudahan 2 4 3
dalam
aktivitas
sehari-hari
Kebersihan 2 4 3
Berpindah 2 4 4

Berjalan 2 4 3

P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai