Anda di halaman 1dari 25

Nama Anggota Kelompok

1. FELIYANTI A02020032
2. FITRI DWI RAHMAWATI A02020033
3. KHARISMA CHOERUNNISA A02020034
4. KHONIM SETIA NINGRUM A02020035
5. KUKUH ALFIANO WIBOWO A02020036
6. KUNTORO IHSAN A02020037
7. MUHAMAD AGUS AFIF S A02020038
8. MUHAMMAD ALAM ASYEGHAF A02020039
9. NURUL ASFIYA A02020045
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Efusi Pleura adalah pengumpulan cairan dalam rongga pleura yangterletakdiantara
permukaan viseral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjaditetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain (Suzzane,2002).
Efusi pleura adalah akumulasi cairan tidak normal di rongga pleura yang diakibatkan oleh
transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. Pada keadaan normal,
sejumlah kecil (0,01 mL/kg/jam) cairan secara konstan memasuki rongga pleura dari kapiler
di pleura parietal. Cairan efusi terbentuk ketika cairan melebihi kemampuan tubuh untuk
memindahkan cairan tersebut. Dimana kelebihan cairan ini menghalangi paru-paru
berkembang secara penuh, ketika cairan terbentuk dan menggantikan jaringan paru-paru,
dapat mendorong paru-paru ke pertengahan (mediastinum) dada.
B. Etiologi
Efusi pleura dibedakan menjadi eksudat dan transudat berdasarkan penyebabnya. kelainan ekstra
pulmoner. Etiologi efusi pleura transudat, antara lain :
a. Penyakit jantung: penyakit jantung kongestif, constrictive pericarditis.
b. Atelektasis paru
c. Sindrom nefrotik
d. Sirosis hepatis yang menyebabkan terjadinya hepatic hydrothorax
e. Penyakit endokrin: hipoalbuminemia, myxedema
f. Uropati obstruktif yang menyebabkan terjadinya urinothorax
g. Iatrogenik akibat trauma operasi ke spinal torakalis yang menyebabkan bocornya cairan
cerebrospinal ke kavum pleura.

Etiologi efusi pleura eksudat, antara lain:


h. Infeksi paru: pneumonia, tuberkulosis, infeksi jamur, pericarditis.
i. Keganasan: kankerpayudara, limfoma, leukemia, sarkoma, melanoma
j. Penyakit inflamasi: lupus, pankreatitis, artritis rheumatoid
k. Obstruksi limfatik yang menyebabkan terjadinya chylothorax
l. Peningkatan kolesterol cairan pleura secara kronis: pseudochylothorax
m. Hemothorax
n. Paparanasbes: benign asbestos pleural effusion atauakibat malignant mesothelioma,Iatrogenik:
akibatobat (methotrexate, amiodarone, phenytoin, dasatinib) atausetelahradioterapi
o. Emboli paru
C. Manifestasi Klinis
a. Manifestasi klinis yang menurut ( Tierney, 2002 dan Tucker 1998 ) antara lain :
• Sesak nafas
• Nyeri dada
• Kesulitan bernafas
• Peningkatan suhu tubuh jika terjadi infeksi
• Keletihan
• Batuk

b. Manifestasi klinis menurut ( Suzanne & Brenda, 2002 ) yang dapat ditemukan pada Efusi Pleura
adalah :
• Demam
• Menggigil
• Nyeri dada pleuritis
• Dispnea
• Batuk Suara nafas ronchi

D. Patofisiologi
Efusi dalam hubungannya dengan pleuritis disebabkan oleh peningkatan permeabilitas pleura
parientalis sekunder (efek samping dari) peradangan atau keterlibatan neoplasma. Contoh bagi efusi
pleura dengan pleura normal adalah payah jantung kongesif. Pasien dengan pleura yang awalnya
normal pun dapat mengalami efusi pleura ketika terjadi payah/gagal jantung kongesif. Ketika jantung
tidak dapat memompakan darahnya secara maksimal ke seluruh tubuh terjadilah peningkatan tekanan
hidrostastik pada kapiler yang selanjutnya menyebabkan hipertensi kapiler sistemik.
Cairan yang berada dalam pembuluh darah pada area tersebut selanjutnya menjadi bocor dan masuk
ke dalam pleura. Peningkatan pembentukan cairan dari pleura parientalis karena hipertensi kapiler
sistemik dan penurunan reabsorbsi menyebabkan pengumpulan abnormal cairan pleura.Adanya
hipoalbuminemia juga akan mengakibatkan terjadinya peningkatan pembentukan cairan pleura dan
berkurangnya reabsorbsi, hal tersebut berdasarkan adanya penurunan pada tekanan onkontik
intravaskuler (tekanan osmotic yang dilakukan oleh protein). Luas efusi pleura yang mengancam
volume paru-paru, sebagian akan tergantung atas kekakuan relative paru-paru dan dinding dada.
Dalam batas pernafasan normal, dinding dada cenderung untuk recoil ke dalam (paru-paru tidak dapat
berkembang secara maksimal melainkan cenderung untuk mengempis).

E. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan Penurunan Ekspansi Paru
2. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungna dengan Faktor biologis
4. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan Antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen

F. Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru
a. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
b. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
c. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
d. Pasang mayo bila perlu
e. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
f. Berikan bronkodilator bila perlu
g. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
h. Lakukan suction pada mayo
i. Berikan bronkodilator bila perlu
j. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
k. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
l. Monitor respirasi dan status O2

2. Intoleran Aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan Antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen
a. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
b. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas,
c. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas,
d. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan,
e. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
f. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
g. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
h. Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan

3. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Kelemahan


a. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
b. Membimbing dan menolong klien merawat diri
c. Berikan aktivitas rutin sehari-hari sesuai kemampuan
d. Ciptakan lingkungan yang mendukung
e. Membantu oral hygen
f. Memberi asupan nutrisi
Asuhan Keperawatan Efusi Pleura

Kasus : Tn. S Masuk ke Rs pada tanggal 27 Desember 2019, Klien datang dengan keluhan sesak nafas dan terlihat batuk.
Saat dikaji klien mengeluh sesak nafas dan sering batuk,pasien tampak lemas dan lesu. TD : 110/70 mmHg, N : 96x/mnt,
RR : 24x/mnt dan Suhu : 36,3 C.
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.S
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Depok,Bekasi
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 27 Desember 2019
Tanggal pengkajian : 28 Desember 2019
DX Medis : Efusi Pleura
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.Y
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Depok,Bekasi
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta

C. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama : Sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Klien datang dengan keluhan sesak nafas dan terlihat batuk.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : Klien mengatakan pernah menderita TB Paru dengan atelektasis paru
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien
dan tidak ada yang memiliki penyakit berat atau menular.
5. Pola Fungsional Kesehatan
a. Pola Bernapas
Sebelum sakit : Klien mengatakan bernapas dengan normal tanpa ada gangguan
Saat sakit : Klien mengatakan sesak dan batuk, RR : 24x/mnt, terpasang nasal kanul 3L/mnt
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : makan 3 kali sehari (nasi, lauk, sayur, buah) sebanyak 1 piring biasa. Minum 6 – 8 gelas/ hari.
Saat sakit : Klien mengatakan makan teratur tapi tidak menghabiskan makanan yang diberikan RS. Makan hanya ¼ porsi
dan merasa tidak nafsu makan. Minum 2-3 botol air mineral ukuran sedang/hari.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB normal teratur 1-2 sehari dan BAK juga teratur
Saat sakit : BAK melalui kateter, BAB 1x

4. PolaIstirahat/Tidur
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur normal tidak ada gangguan
Saat sakit :Tidur Siang : ± 2 jam, Tidur Malam: ± 4-6 Jam. Klien mengatakan terkadang terbangun saat malam hari
karena tidak nyaman tidur.

5. Pola berpakaian
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit menggunakan pakaian seperti biasa saat sehari-hari.
Saat sakit : Klien mengatakan menggunakan pakaian terkadang dibantu karena terpasang infus pada tangan klien

6. Pola mempertahankan sirkulasi


Sebelum sakit : Klien mengatakan biasa saja dan tidak ada gangguan
Saat sakit : Klien mengatakan tidak ada gangguan

7. Pola rasa amandan nyaman


Sebelum sakit : Klien mengatakan rasa aman dan nyaman terpenuhi.
Saat sakit : Klien mengatakan merasa tidak nyaman karena sesak nafas dan batuk yang mengganggu

8. Pola gerak dan keseimbangan


Sebelum sakit : Klien mengatakan aktivitasnya tidak terganggu dan dapat melakukan aktifitasnya sendiri.
Saat sakit : Klien mengatakan aktivitasnya terganggu karena sesak nafas dan lemas
9. Pola personal hygine
Sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 2x sehari
Saat sakit : Klien mengatakan hanya diseka sekali jika ingin mandi dan dibantu keluarga

10. Polakomunikasi
sebelum sakit : Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan nomal.
bsaat sakit : Klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan normal.

11. Pola kebutuhan spiritual


Sebelumsakit : Klien mengatakanibadah tidak terganngu,sholat 5 waktu lancar
Saat sakit : Klien mengatakan ibadah sholat 5 waktu lancar.

12. Pola bekerja


Sebelum sakit : Klien mengatakan masih dapat bekerja
Saat sakit : Tidak bekerja karena sesak napas yang menganggu dan sedang dirawat di RS

13. Pola Pola kebutuhan bermain dan rekreasi


Sebelum sakit : Klien mengatakan kebutuhan bermain dan rekreasi tidak terganggu.
Saat sakit : Klien mengatakan terganggu karena sering batuk dan sesak

14. Polabelajar
sebelumsakit : Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya
saat sakit : Klien mengatakan mengetahui penyakitnya setelah diberitahu oleh pihak RS
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
GCS : E : 4, V : 5, m : 6
Ttv ( TD 110/70 mmHg, Suhu 36,7oC, RR 24x/menit, N 96x/menit )
b. Kesadaran composmentis
c. Atropometri
BB : 55 kg
TB : 162 cm
IMT : 21 kg/m2
d. Kepala
Mecochepal, tidak ada benjolan, rambut berwarna hitam, wajah bengkak.
e. Mata
Conjungtiva anemis, tidak ada gangguan penglihatan
f. Hidung
Simetris,terpasang nasal kanul 3L/menit, tidak ada gangguan penciuman
g. Mulut
Simetris, mukosa bibir kering, mulut bersih dan tidak ada pendarahan.
h. Lidah
Pergerakan lidah normal.
i. Telinga
Simetris, terdapat sedikit serumen, fungsi pendengaran baik.
j. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
k. Kulit
Akral teraba hangat.
l. Thorax
Paru-Paru
I : Simetris, tidak ada benjolan dan luka, tidak ada udema.
P : Tidak ada nyeri tekan
P : suara paru sonor
A : suara vesikuler (+/+), ronkhi (+/-)
Jantung
I : ictus cordis tidak tampak, tidak ada benjolan.
P : ictus cordis tidak teraba.
P : suara jantung pekak.
A : suara jantung terdengar lup-dup.
Abdomen
I : simestris, tidak ada bekas operasi.
P : bunyi timpani.
P : tidak ada nyeri tekan.
A : bunyi bising usus
m.Ekstremitas
• Atas : pada ekstremitas atas tangan bisa digerakkan dengan baik, pada tangan kiri terpasang infus NaCl
• Bawah: kedua kaki dapat bergerak bebas, tidak ada fraktur, tidak ada luka, bengkak pada kedua kaki
n.Genetalia
Jenis laki-laki, terpasang kateter.
7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Normal


Hematologi    
Darah lengkap    
Lekosit 6.21 H 3.6-10.6 rb/ul
Eritrosit 5.14 4.4-5.9 juta/L
Hemoglobin 10.9 L 13.2-17.3 gr/dl
Hematocrit 41.1 40-52 %
MCV 80.0 80-100 fL
MCH 21.3 L 26-34 pg
MCHC 26.6 L 32-36 g/dl
Trombosit 487 H 150-440 rb/ul

HITUNG JENIS    
Basofil% 0.3 00.-1.0 %
Eosinofil% 0.9 L 2.0-4.0 %
Neutrofil% 88.8 H 50.00-70.0 %
Limfosit% 5.2 L 25.0-40.0 %
Monosit% 4.8 8. %
 
8. Program Terapi

1) IV
 MPS
 Ranitidine 50mg/12jam
2) Oral
 Zinc 10mg/12jam
 NAC 200mg/8jam
 Biosanbe 1 tablet/12jam
 Sueralfat 1 cth/8jam
 Sanmagh 1 cth/8jam
 Omeprazole 1 tablet/12jam
D. Analisa Data

No. Data Etiologi Problem


1 DS : Klien mengatakan sesak nafas dan Penurunan ekpansi paru Ketidakefektifan pola nafas
batuk
DO :
- Klient ampak lemas dan sesak
- Terpasang nasal kanul 3L/menit
- TD : 110/70 mmHg, N : 97x/menit, RR :
28x/menit, S : 36,6oC

2 DS : Klien mengatakan lemas bertambah Kelemahan Defisit perawatan diri


jika beraktivitas
DO : Pasien tampak lemas dan pucat,
mukosa bibir kering, pasien tampak tidak
rapi dan sedikit kotor, aktivitas dilakukan
ditempat tidur dan dibantu perawat
ataupun keluarga
E. Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl/ NO
Jam DX Tujuan Intervensi Rasional TTD

Senin,28/12/19, 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama # Management Airway 1.Agar terpantau TTV seperti
2x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi 1.Monitor TTV seperti TD, nadi, RR dan TD,N,RR dan Suhu
08.00 dengan kriteria hasil : suhu. 2.Untuk membatu pernapasan
# Status respirasi 2.Berikan O2 dan mengurangi sesak pada
3.Monitor aliran oksigen klien
Indicator Awal Target 4.Auskultasi suara nafas tambahan 3.Untuk memantau aliran
5.Posisikan pasien untuk oksigen yang mengalir dalam
Irama 2 4 memaksimalkan ventilasi membantu mengurangi sesak
pernapasan 6.Kolaborasidengandokteruntuk 4.Untuk mengetahui adanya
pemberian terapi obat suara nafas tambahan atau
Frekuensi 2 4 tidak
pernafasan 5.Membantu memaksimalkan
ventilasi dan mengurangi sesak
Batuk 1 4 6.Dapat membantu menambah
energi dan intake cairan pada
KetSuara
: nafas 2 4
klien
tambahan sangat berat
1.Keluhan
2.Keluhan berat
3.Keluhan sedang
4.Keluhan ringan
5.Tidak ada keluhan
Hari/Tgl/ NO
Tujuan Intervensi Rasional TTD
Jam DX
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Untuk memantau kemapuan
#Bantuan Perawatan Diri
2x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi dengan pasien dalam melakukan
kriteria hasil : perawatan diri
#Perawatan Diri : ADLs 1. Monitor kemampuan 2. Untuk memudahkan pasien
pasien untuk perawatan diri dalam melakukan kebersihan
Indicator Awal Target
diri, berpakaian, berhias,
secara mandiri toileting dan makan
Kemudahan 2 4
dalam 2. Monitor kebutuhan untuk 3. Memberikan motivasi
aktivitas
kepada pasien agar dapat
alat-alat bantu dalam melakukan aktivitas secara
sehari-hari
kebersihan diri, berpakaian, mandiri
Kebersihan 2 4 4. Melatih pasien agar cepat
berhias, toileting dan dalam perkembangan untuk
Berpindah 2 4
makan melakukan aktivitas secara
Berjalan 2 4 mandiri
3. Dorong klien untuk
Ket :
melakukan aktivitas sehari-
1. Sangat terganggu hari yang norml sesaui
2. Banyak terganggu kemampuan
3. Cukup terganggu Ajarkan pasien/keluarga untuk
4. Sedikit terganggu mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan jika pasien
5. Tidak terganggu tidak mampu melakukannya
F. Implementasi Keperawatan
Hari/Tgl/Jam No.Dx Implementasi Respon Pasien TTD
Senin,28/12/19, 1 1. Memonitor TTV DS : -
08.00 DO : CM, KU sedang, TD : 110/70 mmHg, RR :
24x/mnt, N : 96x/mnt, S : 36,6C

1. 2. Memberikan O2 DS : Pasien mengatakan sesak jika tidak


menggunakan alat bantu pernapasan
DO : Pasien tampak lemas, terpasang nsalkanul
3L/menit.

1
3. Auskultasi suara nafas tambahan DS : -
DO : Pasien tampak lemas, terdengar suara nafas
tambahan ronkhi

4. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi DS : Pasien mengatakan sesak jika berbaring
terus ditempat tidur
DO : Pasien tampak gelisah dan duduk di tempat
tidur
2
08.20 5. Memonitor kemampuan pasien untuk perawatan diri secara DS : pasien mengatakan dalam beraktivitas
mandiri dibantu keluarga
DO : Pasien tampak lemas
Hari/Tgl/Jam No.Dx Implementasi Respon Pasien TTD
12.00 2
Add your title
6. Mendorong klien untuk
melakukan aktivitas sehari-hari yang
DS : Pasien mengatakan mudah lelah jika
beraktivitas karena lemas
norml sesaui kemampuan DO : Pasien tampak lemas, diam

12.30 1,2 7. Kolaborasi dengan dokter untuk DS : -


pemberian terapi obat DO :
IV : MPS /12jam, Ranitidien 50 mg/12jam
dan Kalnex 500mg/8jam
Oral :
- Zink 10mg/12jam
- NAC 200mg/8jam
- Biosanbe 1 tablet/12jam
- Sucralfat 1 cth/8jam
- Sanmagh 1 cth/8jam
- Omeprazole 1 tablet/12jam

13.45 1 8. Memonitor aliran O2 DS : Pasien mengatakan masih sesak


DO : Pasien tampak lemas, terpasang nasal
kanul 4L/menit

15.00 1 9. Posisikan pasien untuk DS : Pasien mengatakan sesak berkurang


memaksimalkan ventilasi DO : Pasien berbaring ditempat tidur dan
  terposisi semi fowler
Hari/Tgl/Jam No.Dx Implementasi Respon Pasien TTD
16.50 2 10. Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari- DS : Pasien mengatakan lemas bertambah
hari yang normal sesuai kemampuan ketika beraktivitas
DO : Pasien belum ada keinginan untuk
melakukan aktivitas

17.00 1 11. Memonitor TTV DS : -


DO : Kesadaran cm, KU sedang, TD :
100/70 mmHg, RR : 26x/menit, N :
84x/menit, Suhu : 36.4C

17.20 1,2 12. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian DS : -


terapi obat DO : IV : MPS /12jam, Ranitidien 50
mg/12jam dan Kalnex 500mg/8jam
Oral :
- Zink 10mg/12jam
- NAC 200mg/8jam
- Biosanbe 1 tablet/12jam
- Sucralfat 1 cth/8jam
- Sanmagh 1 cth/8jam
- Omeprazole 1 tablet/12jam
Hari/Tgl/Jam No.Dx Implementasi Respon Pasien TTD
21.30 1 13. Memonitor TTV DS : -
DO : Kesadaran cm, KU sedang, TD :
110/80 mmHg, RR : 26x/menit, N :
80x/menit, Suhu : 36.7C

  1 14. Auskultasi suara nafas tambahan DS : -


DO : Suara nafas ronkhi
22.00 1,2 15. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat DS : -
Add ttle DO : IV : MPS /12jam, Ranitidien 50
mg/12jam dan Kalnex 500mg/8jam
Oral :
- Zink 10mg/12jam
- NAC 200mg/8jam
- Biosanbe 1 tablet/12jam
- Sucralfat 1 cth/8jam
- Sanmagh 1 cth/8jam
- Omeprazole 1 tablet/12jam

Selasa,29/12/19,08.00 1 1. Monitor TTV DS : -  


  DO : CM, KU sedang, TD : 100/70mmHg,
RR : 20x/mnt, N : 80, S : 36,3C

  1 2. Auskultasi suara nafas tambahan DS : Pasien mengeluh batuk  


  DO : Suara nafas ronkhi
Hari/Tgl/Jam No.Dx Implementasi Respon Pasien TTD
08.15 2 3. Ajarkan pasien/keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk DS : Pasien mengatakan bersedia jika sulit dalam
memberikan bantuan jika pasien tidak mampu melakukannya beraktivitas untuk meminta bantuan
DO : Pasien tampak paham

10.00 1 4. Berikan O2 DS : Pasien mengatakan sesak sudah berkurang


DO : Pasien tampak lebih tenang dari sebelumnya,
terpsang nasal kanul 4L/menit
11.15 1 5. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi DS : Pasien mengatakan sesak sudah berkurang
DO : Pasien terposisi semi fowler, tampak lebih
nyaman

13.09 1,2 6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat DS : -  


DO :
IV : MPS /12jam, Ranitidien 50 mg/12jam dan
Kalnex 500mg/8jam
Oral :
- Zink 10mg/12jam
- NAC 200mg/8jam
- Biosanbe 1 tablet/12jam
- Sucralfat 1 cth/8jam
- Sanmagh 1 cth/8jam
- Omeprazole 1 tablet/12jam
- Codein 2x10mg
G. Evaluasi
Hari,Tanggal No.Dx SOAP TTD
Senin, 1 S : Pasien mengatakan sesak nafas sudah berkurang dan mengeluh batuk
28/12/2019,14.00 O : Kesadaran composmentis, Keadaan umum sedang, TD : 110/70 mmHg, N : 96x/menit, RR :
24x/menit, S : 36,6C, terpasang nasal kanul 4L/menit
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Auskultasisuaranafas, catat adanya suara tambahan
- Monitor respirasi dan status O2
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat

Selasa, 1 S : Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berkurang


29/12/19,13.30 O : CM, KU sedang, 100/70mmHg, RR : 22x/mnt, N : 80, Suhu : 36,3C, terpasang nasal kanul
4L/menit.
A : Masalahkeperawatanteratasisebagian

Indicator Awal Target Akhir

Irama 2 4 3 P : Lanjutkan intervensi


pernapasan
- - Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Frekuensi 2 4 4
pernafasan
- Auskultasisuaranafas, catat adanya suara tambahan

Batuk 1 4 3
- Monitor respirasi dan status O2

Suara nafas 2 4 3 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat


tambahan
Hari,Tanggal No.Dx SOAP TTD
Senin,28/12/2019 2 S : pasien mengatakan mudah lelah karena lemas dalam beraktivitas secara mandiri
O : pasien tampak lemas dan pucat, tampak dalam beraktivitas dibantu keluarga
A : Masalah keperawatan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Selasa,29/12/2019 2 S : pasien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas tertentu, seperti berpindah
O : pasien tampak lebih lebih segar, TD : 100/70 mmHg, RR : 22x/menit, N : 80x/menit, Suhu :
36,6C
A : Masalah keperawatan belum teratasi

Indicator Awal Target Akhir

Kemudahan 2 4 3
dalam
aktivitas
sehari-hari

Kebersihan 2 4 3

Berpindah 2 4 4

Berjalan 2 4 3
P : Lanjutkan intervensi
Thank you
THE PROFESSIONAL PRESENTATION TEMPLATE

Reporter
Time

Anda mungkin juga menyukai