Disusun Oleh :
: perempuan
: laki-laki : Menikah
: meninggal
V. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Klien
Keadaan umum klien lemah karena kurangnya nafsu makan, gelisah, dan
kesulitan bernafas.
Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 36,5 ℃
Rr : 30 x/menit
2. Pemeriksaan Kepala dan Muka
a. Inspeksi : bentuk wajah simetris antara kanan dan kiri, rambut lurus
berwarna hitam keputih-putihan, kulit kepala sedikit kotor.
b. Tidak ada nyeri tekan dan tidak ditemukan benjolan atau kelainan pada
tulang kepala.
3. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi : telinga normal, bersih, warna seperti warna kulit, tidak ada lesi.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
4. Pemeriksaan Mata
a. Inspeksi : mata simetris, lensa jernih, reflek cahaya langsung +/+.
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi : warna pucat, mucosa bibir juga kering.
b. Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembengkakan.
6. Pemeriksaan Leher
a. Inspeksi : simetris, gerakan flexsi, warna kulit sama dengan sekitarnya.
b. Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
7. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
a. Inspeksi : bentuk normal dan warna juga seperti kulit disekitar.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
8. Pemeriksaan Thorax :
a. Pemeriksaan Paru-paru
Inspeksi : serasi dengan kulit sekitar
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara redup
Auskultasi : cenderung terdengar suara wheezing, ronchi dan mengi
(ngik)
b. Pemeriksaan Jnatung
Inspeksi : tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada costa 4,5 sinistra
Perkusi : terdengar bunyi redup
Auskultasi : terdengar normal (lup dup)
9. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi : warna kulit sama dengan seluruh tubuh, tidak ada lesi.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Pemeriksaan Integumen
a. Inspeksi : tidak ada perubahan pada warna kulit, bibir pucat.
11. Pemeriksaan Anggota Gerak (Ekstremitas)
Mudah lelah karena pernafasan tidak teratur
Rr : 30 x/menit
12. Pemeriksaan Genitalia dan Sekitar Anus
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan, tidak ada wasir atau masalah yang
lain.
13. Pemeriksaan Status Neurologis
Fungsi motorik tungkai kanan kiri normal, lengan kanan kiri normal.
X. Patofisiologis Penyakit
Ekstriasik
instinsik atau idiopatik
Hiperventilasi
Kesimpulan :
Faktor ekstrinsik (dingin dan debu) menyebabkan inflamasi dinding bronkus sehingga
terjadi obstruksi saluran nafas, obstruksi saluran nafas menyebabkan bunyi wheezing
sehingga terjadi diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif, obstruksi saluran nafas
juga menyebabkan penyempitan jalan nafas sehingga menyebabkan peningkatan kerja
pernafasan yang membuat bertambahnya kebutuhan oksigen sehingga terjadi
hiperventilasi dan didaptkan diagnosa pola nafas tidak efektif.
A. Analisa Data
Data Subyektif Data Obyektif Masalah Etiologi
Keperawatan
Klien Klien terlihat Pola nafas tidak Kelemahan otot
mengatakan sesak efektif pernafasan
sesak nafas Klien terlihat
Klien batuk
mengatakan Nafas klien
batuk mengi (+)
Nafas klien
terlihat cepat
Penggunaan
otot bantu
nafas
Rr 30x/menit
Retraksi (+)
Nafas cuping
hidung (+)
Klien Suara paru Bersihan jalan Hipersekresi jalan
mengatakan wheezing, nafas tidak efektif nafas
batuk berdahak ronchi dan
Klien mengi (ngik)
mengatakan Sekret sulit
dahak tidak keluar
dapat keluar Klien tampak
gelisah
Klien Klien tampak Ansietas Kurangnya
mengatakn bingung informasi
cemas Klien banyak
Klien bertanya
mengatakan
kurang paham
tentang asma
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernafasan
ditandai dengan klien mengatakan sesak nafas, klien terlihat sesak dan
terdapat suara mengi, Rr : 30x/menit. (D.0005)
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan
nafas ditandai dengan klien mengatakan batuk berdahak, terdapat suara
wheezing, ronchi dan mengi, sekret sulit keluar. (D.0149)
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai klien
mengatakan cemas, klien tampak bingung dan banyak bertanya. (D.0080)
NURSING CARE PLAN
Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Tujan dan kriteria Intervensi Evaluasi Paraf
hasil
Senin, 03/01/2022 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan Manajemen asma (I.01010) Evaluasi tanggal 6/01/202
berhubungan dengan tindakan asuhan Tindakan S: pasien mengatakan sesak
kelemahan otot keperawatan selama Observasi (-)
pernafasan 3x24 jam diharapkan - Monitor frekuensi dan kedalaman
inspirasi dan ekspirasi nafas O: ku sedang kes : CM
Data Subjektif ventilasi adekuat. - Monitor tanda dan gejala hipoksia - Sesak menurun
- Klien mengatakan sesak Dengan kriteria hasil : - Monitor bunyi nafas tambahan - Penggunaan otot bantuan
nafas 1. Dipsnea menurun - Monitor saturasi oksigen nafas (-)
- Klien mengatakan batuk 2. Penggunaan otot Terapeutik - Pernafasan cuping
bantu nafas menurun - Berikan posisi semi fowler hidung(-)
Data Objektif 3. Pernafasan cuping - lakukan penghisapan lendir, jika perlu - dipsnea (-)
- Klien terlihat sesak hidung menurun - Berikan oksigen TD 120/80 MmHg
- Klien terlihat batuk 4. Kedalaman nafas - Pasang jalur intravena untuk N 76x/menit
- Nafas klien mengi (+) membaik pemberian obat S 36 C
- Nafas klien terlihat 5. Frekuensi nafas Edukasi RR 22x/menit
cepat membaik - Anjurkan nafas dalam dan batuk A : Masalah teratasi
- Penggunaan otot bantu efektif P : hentikan intervensi
nafas - Anjurkan mengidentifikasi dan
- Rr 30x/menit menghindari pemicu
- Retraksi (+) Kolaborasi
- Nafas cuping hidung (+) - Kolaborasi pemberian broncodilator
- Kolaborasi pemberian obat tambahan
Hari/tanggal Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Evaluasi Paraf
Senin, Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan asuhan Manajemen jalan nafas Evaluasi tanggal
03/01/2022 efektif berhubungan keperawatan selama 3x24 (I. 01011) 6/01/2022
dengan hipersekresi jalan jam di harapkan Tindakan
nafas (D.0149) kemampuan Observasi S : Os mengatakan batuk
Data subjektif membersihkan sekret - monitor pola nafas berdahak
- Klien mengatakan untuk mempertahankan - monitor bunyi nafas O : Ku sedang Kes CM
batuk berdahak jalan nafas teteap paten, - monitor sputum TD 120/80 MmHg
- Klien mengatakan dengan kriteria hasil : Terapeutik N 76x/menit
dahak tidak dapat (L.01001) - posisikan semi fowler atau fowler S 36 C
keluar - batuk efektif meningkat - berikan minum air hangat RR 22x/menit
Data Objektif - produksi sputum Edukasi A : Masalah belum teratasi
- Suara paru wheezing, menurun - anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari P: Intervensi dilanjutkan
ronchi dan mengi - Mengi menurun Kolaborasi
(ngik) - wheezing menurun - kolaborasi dalam pemberian obat
- Sekret sulit keluar - frekuensi nafas membaik
- Klien tampak gelisah - Pola nafas membaik
Senin, Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tinkan Reduksi ansietas I. 09314 Evaluasi tanggal
03/01/2022 dengan kurang keperawatan selama Tindakan 6/01/2022
terpapar informasi 3x24 jam di harapakan Observasi S : - Os mengatakan tidak
(D.0080) : - Monitor tanda ansietas cemas
Data Subjektif : (L.09093) Teraputik - Os mengatakan
- Klien mengatakn - Verbalisasi - Ciptakan suasana teraputik untuk sudah paham tentang
cemas kebingungan menurun menumbuhjan kepercayaan asma
- Klien mengatakan - Verbalisasi khawatir - Pahami situasi yang membuat ansietas O : Ku sedang Kes CM
kurang paham akibat kondisi yang - Gunakan pendekatan yang tenang TD 120/80 MmHg
tentang asma dihadapi menurun Edukasi N 76x/menit
Data Objektif - Perilaku gelisah - Jelaskan masalah penyakit, pencegahan, S 36 C
- Klien tampak menurun kompilkasi tentang asma RR 22x/menit
bingung - Frekuensi gelisah - Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien A : Masalah teratasi
- Klien banyak menurun - Latih teknik rileksasi P: Intervensi dihentikan
bertanya
Implementasi Catatan Perkembangan
Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
Senin, 03/01/2022 Manajemen asma (I.01010)
Tindakan
Observasi
- Memonitor frekuensi dan kedalaman nafas RR 30x/menit
- Memonitor tanda dan gejala hipoksia Tidak ada tanda dan gejala hipoksia
- Memonitor bunyi nafas tambahan Nafas Cuping Hidung (+)
- Memonitor saturasi oksigen Saturasi oksigen 99%
Terapeutik
- Memberikan posisi semi fowler Os kooperatif
- Melakukan penghisapan lendir, jika perlu Os belum perlu dilakukan suction
- Memberikan oksigen Terpasang 02 nassal kanul 4 lpm
- Melakukan pasang jalur intravena untuk pemberian obat Diberikan therapy Aminophilin 2x360
Edukasi mg
- Menganjurkan nafas dalam dan batuk efektif Os kooperatif
- Menganjurkan mengidentifikasi dan menghindari pemicu Os kooperatif
Kolaborasi
Diberikan therapy inhalasi 3x/hari
- Melakukan kolaborasi pemberian broncodilator
Diberikan therapy MP 3x62,5 mg
- Melakukan kolaborasi pemberian obat tambahan
Edukasi
- Menjelaskan masalah penyakit, pencegahan, Os mengatakan mulai
kompilkasi tentang asma mengerti masalah penyakit
asma
Evaluasi
Hari/tanggal DX Perkembangan Paraf
Senin, 03/01/2022 3 S : - Pasien mengatakan cemas
- Pasien mengatakan kurang paham tentang asma
O : Ku sedang Kes CM
TD : 120/80 MmHg
N 87x/menit
S 36 C
RR 25x/menit
- Tampak bingung
- Klien banyak bertanya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Evaluasi
Hari/tanggal DX Perkembangan Paraf
Selasa, 4/01/2022 1 S : Pasien mengatakan sesak berkurang
O Ku sedang Kes CM
TD 110/70 MmHg
N 85x/menit
S 36 C
RR 25x/menit
- Klien terlihat sesak berkurang
- Klien terlihat batuk
- Nafas klien mengi (+)
- Nafas klien terlihat
- Penggunaan otot bantu nafas
- Retraksi tidak ada
A: masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan