Anda di halaman 1dari 25

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP TN. B DENGAN ASMA


BRONKHIAL DI RANAP 1 RS CIBITUNG MEDIKA

Disusun Oleh :

MAHASISWA KELAS ALIH JENJANG CIBITUNG MEDIKA


DAN RS MEKAR SARI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2022
ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP TN. B DENGAN ASMA BRONKHIAL
DI RAWAT INAP 1 RS. CIBITUNG MEDIKA

Tempat : Ranap 1 RS. Cibitung Medika


Tanggal Pengkajian : 04 januari 2022

I. Identitas Diri Klien


Nama : Tn. B
Tempat, Tanggal Lahir : Cibitung, 07 Agustus 1977
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : jl. Selang boneng RT 02 RW 01 cibitung bekasi
Agama : islam
Sumber Informasi : pasien
Suku : betawi
Pendidikan : SD
Pekerjaan : buruh
Lama Bekerja : 15 tahun
Tanggal Masuk : 03 januari 2022
Tanggal Pengkajian : 03 januari 2022
Diagnosa Medis : Asma Bronkhial
II. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama
Sesak nafas, batuk berdahak (+) dan sulit keluar sejak 1 hari yang lalu, pilek
(+), terdengar suara mengi (+).
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sesak nafas, batuk berdahak (+), pilek (+), terdengar suara
mengi (+). Sesak dirasakan terus menerus dan bertahap, sebelumnya klien
sudah sempat keklinik dan di UAP atau di inhalasi, tetapi klien malah
semakin sesak, sehingga klien datang ke UGD RS. Cibitung Medika.
3. Riwayat Penyakit Masa Lalu
Klien mengatakan mengidap asma bronkhial sejak tahun 2015, klien memiliki
alergi terhadap udara dingin dan debu.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien dan keluarga klien mengatakan di keluarganya ada yang mempunyai
penyakit asma yaitu ibu dari klien.
III. Riwayat Psikososial
1. Persepsi dan Harapan Klien Terhadap Masalahnya
Klien mengatakan setuju dengan tindakan medis yang diberikan oleh tenaga
dan berharap semoga penyakitnya yang di deritanya cepat sembuh.
2. Persepsi dan Harapan Keluarga Terhadap Masalah Klien
Keluarga klien mengatakan keluarga berharap penyakit yang di alami klien
cepat sembuh dan klien dapat beraktifitas kembali.
3. Pola Interaksi dan Komnikasi
Klien mengatakan pola interaksi dengan keluarga dan perawat baik, klien
sadar penuh dan mengerti dengan jelas dalam berkomunikasi serta cukup
kooperatif.
4. Pola Pertahanan
Klien mengatakan bila merasa sakit klien menahan dan ekspresi wajah klien
sedikit tenang.
5. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien mengatakan terus berdoa dan yakin akan sembuh karena ALLAH
SWT.
6. Pengkajian Konsep Diri
Klien mengatakan ingin sekali cepat sembuh dan tidak kambuh lagi
penyakitnya serta dapat beraktifitas seperti biasanya.
7. Genogram
Keterangan:

: perempuan

: laki-laki : Menikah

: Sakit : Tinggal serumah

: meninggal

IV. Pola Kesehatan Sehari-hari


Pola-Pola Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Nutrisi Klien makan 3x sehari Klien mengatakan tidak
dengan jenis makanan nafsu makan, tenggorokan
nasi, sayur, lauk. Klien terasa sakit ketika menelan
minum 5-7 gelas perhari makanan.
dengan terkadang minum Minum 3-5 gelas air putih.
teh.
b. Eliminasi BAK Normal dan bening. Berkurang, karena
kurangnya asupan cairan.
Eliminasi BAB Normal dan berwarna Berkurang karena tidak
kuning kecoklatan. adanya asupan nutisi.
c. Istirahat Normal dalam sehari. Kurang tidur yang cukup
karena adanya sesak dan
batuk.
d. Personal Hygiene Kemampuan perawatan Kemampuan perawatan
diri dari mandi, makan, diri di bantu istri dan
minum, berpakaian, keluarga.
keramas, dll, dapat
dilakukan sendiri.
e. Aktivitas Aktivitas normal, klien Aktivitas terbatas karena
dapat beraktivitas dengan adanya sesak.
teman dan keluarga.

V. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Klien
Keadaan umum klien lemah karena kurangnya nafsu makan, gelisah, dan
kesulitan bernafas.
Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 36,5 ℃
Rr : 30 x/menit
2. Pemeriksaan Kepala dan Muka
a. Inspeksi : bentuk wajah simetris antara kanan dan kiri, rambut lurus
berwarna hitam keputih-putihan, kulit kepala sedikit kotor.
b. Tidak ada nyeri tekan dan tidak ditemukan benjolan atau kelainan pada
tulang kepala.
3. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi : telinga normal, bersih, warna seperti warna kulit, tidak ada lesi.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
4. Pemeriksaan Mata
a. Inspeksi : mata simetris, lensa jernih, reflek cahaya langsung +/+.
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a. Inspeksi : warna pucat, mucosa bibir juga kering.
b. Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
pembengkakan.
6. Pemeriksaan Leher
a. Inspeksi : simetris, gerakan flexsi, warna kulit sama dengan sekitarnya.
b. Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
7. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
a. Inspeksi : bentuk normal dan warna juga seperti kulit disekitar.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
8. Pemeriksaan Thorax :
a. Pemeriksaan Paru-paru
 Inspeksi : serasi dengan kulit sekitar
 Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
 Perkusi : terdengar suara redup
 Auskultasi : cenderung terdengar suara wheezing, ronchi dan mengi
(ngik)
b. Pemeriksaan Jnatung
 Inspeksi : tidak ada lesi
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada costa 4,5 sinistra
 Perkusi : terdengar bunyi redup
 Auskultasi : terdengar normal (lup dup)

9. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi : warna kulit sama dengan seluruh tubuh, tidak ada lesi.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Pemeriksaan Integumen
a. Inspeksi : tidak ada perubahan pada warna kulit, bibir pucat.
11. Pemeriksaan Anggota Gerak (Ekstremitas)
Mudah lelah karena pernafasan tidak teratur
Rr : 30 x/menit
12. Pemeriksaan Genitalia dan Sekitar Anus
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan, tidak ada wasir atau masalah yang
lain.
13. Pemeriksaan Status Neurologis
Fungsi motorik tungkai kanan kiri normal, lengan kanan kiri normal.

VI. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi
(H2TL) :
a. Hemoglobin 17,4 g/dL 13,5-18,0
b. Hematokrit 51,9 % 42,0-52,0
c. Leukosit 14.100 103/µL 5.000-10.000
d. Trombosit 260 103/µL 150-450
Kimia klinik
karbohidrat :
GDS 111 g/dL 70-150
VII. Pemeriksaan Radiologi
Rongen Thorax : jantung tidak membesar, corakan bronkhovaskuler kedua paru
kasar terutama regio sentral sebagian dengan gambaran
peribronchial cuffing dd bronchitis, bronchial asma, tidak tampak
jelas infiltrat atau nodul dikedua paru.
VIII. Pengobatan :
Infus : RL 1500 cc/24 jam
Injeksi Ceftriaxon : 1x2 gram
Injeksi Aminophilin : 2x360 mg
Injeksi Methilprednisolon : 3x62,5 mg
Injeksi Ranitidin : 2x50 mg
Oral NAC : 3x200 mg
Oral Levofloxacin : 1x750 mg
Inhalasi : ventolin + pulmicort + NACL 0,9% 2 cc/8jam
IX. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Klien mengatakan penyakit yang bisa sembuh dengan menjauhi debu dan udara
dingin.

X. Patofisiologis Penyakit
Ekstriasik
instinsik atau idiopatik

Respon alergi (dingin atau debu) Kecemasan Ansietas

Insflamasi dinding bronkus Spasme otot bronkus

Wheezing Obstruksi saluran nafas

Bersihan jalan Penyempitan jalan nafas


nafas tidak efektif
Peningkatan kerja pernafasan

Peningkatan kebutuhan oksigen

Hiperventilasi

Pola nafas tidak


efektif

Kesimpulan :
Faktor ekstrinsik (dingin dan debu) menyebabkan inflamasi dinding bronkus sehingga
terjadi obstruksi saluran nafas, obstruksi saluran nafas menyebabkan bunyi wheezing
sehingga terjadi diagnosa bersihan jalan nafas tidak efektif, obstruksi saluran nafas
juga menyebabkan penyempitan jalan nafas sehingga menyebabkan peningkatan kerja
pernafasan yang membuat bertambahnya kebutuhan oksigen sehingga terjadi
hiperventilasi dan didaptkan diagnosa pola nafas tidak efektif.
A. Analisa Data
Data Subyektif Data Obyektif Masalah Etiologi
Keperawatan
 Klien  Klien terlihat Pola nafas tidak Kelemahan otot
mengatakan sesak efektif pernafasan
sesak nafas  Klien terlihat
 Klien batuk
mengatakan  Nafas klien
batuk mengi (+)
 Nafas klien
terlihat cepat
 Penggunaan
otot bantu
nafas
 Rr 30x/menit
 Retraksi (+)
 Nafas cuping
hidung (+)
 Klien  Suara paru Bersihan jalan Hipersekresi jalan
mengatakan wheezing, nafas tidak efektif nafas
batuk berdahak ronchi dan
 Klien mengi (ngik)
mengatakan  Sekret sulit
dahak tidak keluar
dapat keluar  Klien tampak
gelisah
 Klien  Klien tampak Ansietas Kurangnya
mengatakn bingung informasi
cemas  Klien banyak
 Klien bertanya
mengatakan
kurang paham
tentang asma
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernafasan
ditandai dengan klien mengatakan sesak nafas, klien terlihat sesak dan
terdapat suara mengi, Rr : 30x/menit. (D.0005)
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan
nafas ditandai dengan klien mengatakan batuk berdahak, terdapat suara
wheezing, ronchi dan mengi, sekret sulit keluar. (D.0149)
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai klien
mengatakan cemas, klien tampak bingung dan banyak bertanya. (D.0080)
NURSING CARE PLAN
Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Tujan dan kriteria Intervensi Evaluasi Paraf
hasil
Senin, 03/01/2022 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan Manajemen asma (I.01010) Evaluasi tanggal 6/01/202
berhubungan dengan tindakan asuhan Tindakan S: pasien mengatakan sesak
kelemahan otot keperawatan selama Observasi (-)
pernafasan 3x24 jam diharapkan - Monitor frekuensi dan kedalaman
inspirasi dan ekspirasi nafas O: ku sedang kes : CM
Data Subjektif ventilasi adekuat. - Monitor tanda dan gejala hipoksia - Sesak menurun
- Klien mengatakan sesak Dengan kriteria hasil : - Monitor bunyi nafas tambahan - Penggunaan otot bantuan
nafas 1. Dipsnea menurun - Monitor saturasi oksigen nafas (-)
- Klien mengatakan batuk 2. Penggunaan otot Terapeutik - Pernafasan cuping
bantu nafas menurun - Berikan posisi semi fowler hidung(-)
Data Objektif 3. Pernafasan cuping - lakukan penghisapan lendir, jika perlu - dipsnea (-)
- Klien terlihat sesak hidung menurun - Berikan oksigen TD 120/80 MmHg
- Klien terlihat batuk 4. Kedalaman nafas - Pasang jalur intravena untuk N 76x/menit
- Nafas klien mengi (+) membaik pemberian obat S 36 C
- Nafas klien terlihat 5. Frekuensi nafas Edukasi RR 22x/menit
cepat membaik - Anjurkan nafas dalam dan batuk A : Masalah teratasi
- Penggunaan otot bantu efektif P : hentikan intervensi
nafas - Anjurkan mengidentifikasi dan
- Rr 30x/menit menghindari pemicu
- Retraksi (+) Kolaborasi
- Nafas cuping hidung (+) - Kolaborasi pemberian broncodilator
- Kolaborasi pemberian obat tambahan
Hari/tanggal Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Evaluasi Paraf
Senin, Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan asuhan Manajemen jalan nafas Evaluasi tanggal
03/01/2022 efektif berhubungan keperawatan selama 3x24 (I. 01011) 6/01/2022
dengan hipersekresi jalan jam di harapkan Tindakan
nafas (D.0149) kemampuan Observasi S : Os mengatakan batuk
Data subjektif membersihkan sekret - monitor pola nafas berdahak
- Klien mengatakan untuk mempertahankan - monitor bunyi nafas O : Ku sedang Kes CM
batuk berdahak jalan nafas teteap paten, - monitor sputum TD 120/80 MmHg
- Klien mengatakan dengan kriteria hasil : Terapeutik N 76x/menit
dahak tidak dapat (L.01001) - posisikan semi fowler atau fowler S 36 C
keluar - batuk efektif meningkat - berikan minum air hangat RR 22x/menit
Data Objektif - produksi sputum Edukasi A : Masalah belum teratasi
- Suara paru wheezing, menurun - anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari P: Intervensi dilanjutkan
ronchi dan mengi - Mengi menurun Kolaborasi
(ngik) - wheezing menurun - kolaborasi dalam pemberian obat
- Sekret sulit keluar - frekuensi nafas membaik
- Klien tampak gelisah - Pola nafas membaik

Senin, Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tinkan Reduksi ansietas I. 09314 Evaluasi tanggal
03/01/2022 dengan kurang keperawatan selama Tindakan 6/01/2022
terpapar informasi 3x24 jam di harapakan Observasi S : - Os mengatakan tidak
(D.0080) : - Monitor tanda ansietas cemas
Data Subjektif : (L.09093) Teraputik - Os mengatakan
- Klien mengatakn - Verbalisasi - Ciptakan suasana teraputik untuk sudah paham tentang
cemas kebingungan menurun menumbuhjan kepercayaan asma
- Klien mengatakan - Verbalisasi khawatir - Pahami situasi yang membuat ansietas O : Ku sedang Kes CM
kurang paham akibat kondisi yang - Gunakan pendekatan yang tenang TD 120/80 MmHg
tentang asma dihadapi menurun Edukasi N 76x/menit
Data Objektif - Perilaku gelisah - Jelaskan masalah penyakit, pencegahan, S 36 C
- Klien tampak menurun kompilkasi tentang asma RR 22x/menit
bingung - Frekuensi gelisah - Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien A : Masalah teratasi
- Klien banyak menurun - Latih teknik rileksasi P: Intervensi dihentikan
bertanya
Implementasi Catatan Perkembangan
Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
Senin, 03/01/2022 Manajemen asma (I.01010)
Tindakan
Observasi
- Memonitor frekuensi dan kedalaman nafas  RR 30x/menit
- Memonitor tanda dan gejala hipoksia  Tidak ada tanda dan gejala hipoksia
- Memonitor bunyi nafas tambahan  Nafas Cuping Hidung (+)
- Memonitor saturasi oksigen  Saturasi oksigen 99%
Terapeutik
- Memberikan posisi semi fowler  Os kooperatif
- Melakukan penghisapan lendir, jika perlu  Os belum perlu dilakukan suction
- Memberikan oksigen  Terpasang 02 nassal kanul 4 lpm
- Melakukan pasang jalur intravena untuk pemberian obat  Diberikan therapy Aminophilin 2x360
Edukasi mg
- Menganjurkan nafas dalam dan batuk efektif  Os kooperatif
- Menganjurkan mengidentifikasi dan menghindari pemicu  Os kooperatif
Kolaborasi
 Diberikan therapy inhalasi 3x/hari
- Melakukan kolaborasi pemberian broncodilator
 Diberikan therapy MP 3x62,5 mg
- Melakukan kolaborasi pemberian obat tambahan

Senin, 03/01/2022 Manajemen jalan nafas


(II. 01011)
Tindakan
Observasi
- Memonitor pola nafas  Pola nafas cepat
- Memonitor bunyi nafas  Bunyi nafas mengi
- Memonitor sputum  Sputum sulit keluar
Terapeutik
 Pasien kooperatif
- Memposisikan semi fowler atau fowler
 Pasien kooperatif
- Memberikan minum air hangat
Edukasi
- Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari  Pasien minum 1000 ml/hari
Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi dalam pemberian obat  Diberikan therapy broncodilator,
kortikosteroid
Senin, 03/01/2022 Reduksi ansietas I. 09314
Tindakan
Observasi
- Memonitor tanda ansietas  Os tampak gelisah, nadi 98x/menit, os
Teraputik banyak bertanya kepada perawat
- Menciptakan suasana teraputik untuk menumbuhjan kepercayaan  Terbina BHSP
- Memahami situasi yang membuat ansietas  Os mengatakan cemas jika sesak
- Menggunakan pendekatan yang tenang  Os kooperatif
Edukasi
- Menjelaskan masalah penyakit, pencegahan, kompilkasi tentang asma  Pasien kooperatif dan sudah mulai paham
tentang penyakitnya
- Mengnjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien  Keluarga kooperatif
- Melatih teknik rileksasi  Pasien diajarkan tehnik nafas dalam
Implementasi Catatan Keperawatan
Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
Selasa, 04/01/2022 Manajemen asma (I.01010)
Tindakan
Observasi
- Memonitor frekuensi dan kedalaman nafas  Rr 25x/menit
- Memonitor bunyi nafas tambahan  Bunyi nafas mengi berkurang
- Memonitor saturasi oksigen  Saturasi 99%
Terapeutik
- Memberikan posisi semi fowler  Pasien kooperatif
- Memberikan oksigen  Terpasang 02 4 lpm
- Melakukan pasang jalur intravena untuk pemberian obat  Diberikan therapy Aminophilin 2x360 mg
Edukasi
 Os kooperatif
- Menganjurkan nafas dalam dan batuk efektif
 Os kooperatif
- Menganjurkan mengidentifikasi dan menghindari pemicu
Kolaborasi
 Diberikan therapy inhalasi 3x/hari
- Melakukan kolaborasi pemberian broncodilator
 Diberikan therapi broncodilator dan
- Melakukan kolaborasi pemberian obat tambahan
kortikosteroid

Selasa, 04/01/2022 Manajemen jalan nafas


(III. 01011)
Tindakan
Observasi
- Memonitor pola nafas  Pola nafas cepat
- Memonitor bunyi nafas  Bunyi nafas mengi berkurang
- Memonitor sputum  Sputum tidak dapat keluar
Terapeutik
 Os kooperatif
- Memposisikan semi fowler atau fowler
- Memberikan minum air hangat  Os minum air hangat agar sputum encer
Edukasi
- Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari  Os minum 1500 ml/hari
Kolaborasi
- Melakukan kolaborasi dalam pemberian obat  Diberikan therapy bronkodilator dan
kortikosteroid
Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
Selasa, 04/01/2022 Reduksi ansietas I. 09314
Tindakan
Observasi
- Meonitor tanda ansietas  Gelisah berkurang 85x/menit

Edukasi
- Menjelaskan masalah penyakit, pencegahan,  Os mengatakan mulai
kompilkasi tentang asma mengerti masalah penyakit
asma

Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf


Rabu, 05/01/2022 Manajemen asma (I.01010)
Tindakan
Observasi  RR 22x/menit
- Memonitor frekuensi dan kedalaman nafas  Saturasi 99%
- Memonitor saturasi oksigen
Terapeutik  Pasien kooperatif
- Memberikan posisi semi fowler
Edukasi  Pasien sudah mampu mengeluarkan
- Menganjurkan nafas dalam dan batuk efektif dahak
Kolaborasi  Sesak berkurang
- Melakukan kolaborasi pemberian broncodilator
Rabu, 05/01/2022 Manajemen jalan nafas
(IV. 01011)
Tindakan
Observasi
- Memonitor pola nafas  Pola nafas normal
- Memonitor bunyi nafas  Sudah tidak ada suara mengi
- Memonitor sputum  Sputum sudah mulai bisa dikeluarkan
Terapeutik
 Pasien kooperatif
- Memberikan minum air hangat
Edukasi
 Pasien minum 2000 ml / hari
- Meganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
Kolaborasi  Diberikan theerapy bronkodilator dan
- Melakukan kolaborasi dalam pemberian obat kortikosteroid

Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf


Rabu, 05/01/2022 Reduksi ansietas I. 09314
Tindakan
Observasi
- Memonitor tanda ansietas  Gelisah sudah tidak ada
Edukasi
-Menjelaskan masalah penyakit,  Pasien mengatakan sudah
pencegahan, kompilkasi tentang mengerti tentang penyakitnya
asma

Evaluasi Catatan Perkembangan


Hari/tanggal DX Perkembangan Paraf
Senin, 03/01/2022 1 S : Pasien mengatakan sesak
O : Ku sedan Kes : CM
TD ; 120/80 MmHg
N : 87x/menit
S : 36,8 C
RR : 30x/menit
- Klien terlihat sesak
- Klien terlihat batuk
- Nafas klien mengi (+)
- Nafas klien terlihat cepat
- Penggunaan otot bantu nafas
- Retraksi (+)
- Nafas cuping hidung (+)
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Senin, 03/01/2022 2 S : Pasien mengatakan batuk berdahak
O :Ku sedang Kes CM
TD 120/80 MmHg
N 87x/menit
S : 36,8 C
RR 25xmenit
- Suara paru wheezing, ronchi dan mengi (ngik)
- Sekret sulit keluar
- Klien tampak gelisa
A : Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Evaluasi
Hari/tanggal DX Perkembangan Paraf
Senin, 03/01/2022 3 S : - Pasien mengatakan cemas
- Pasien mengatakan kurang paham tentang asma
O : Ku sedang Kes CM
TD : 120/80 MmHg
N 87x/menit
S 36 C
RR 25x/menit
- Tampak bingung
- Klien banyak bertanya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Evaluasi
Hari/tanggal DX Perkembangan Paraf
Selasa, 4/01/2022 1 S : Pasien mengatakan sesak berkurang
O Ku sedang Kes CM
TD 110/70 MmHg
N 85x/menit
S 36 C
RR 25x/menit
- Klien terlihat sesak berkurang
- Klien terlihat batuk
- Nafas klien mengi (+)
- Nafas klien terlihat
- Penggunaan otot bantu nafas
- Retraksi tidak ada
A: masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Selasa, 4/01/2022 2 S : Pasien mengatakan batuk berdahak


O :Ku sedang Kes CM
TD 110/70 MmHg
N 85x/menit
S : 36 C
RR 25xmenit
- Suara paru wheezing, ronchi dan mengi (ngik)
- Sekret sulit keluar
A : Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

Hari/tanggal DX Perkembangan Paraf


Selasa, 4/01/2022 3 S : Pasien mengatakan kurang paham tentang penyakitnya
O : Ku sedang Kes CM
TD : 110/70 MmHg
N 85x/Menit
S 36 C
RR 25x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Hari/tanggal DX Perkembangan Paraf


Rabu, 5/01/2022 1 S : Pasien mengatakan sesak berkurang
O Ku sedang Kes CM
TD 110/70 MmHg
N 82x/menit
S 36 C
RR 22x/menit
- Klien terlihat batuk
- nafas mengi tidak ada
- Nafas klien terlihat normal
- Penggunaan otot bantu nafas tidak ada
- Retraksi tidak ada
A: masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Rabu, 5/01/2022 2 S : Pasien mengatakan batuk berdahak berkurang


O :Ku sedang Kes CM
TD 110/70 MmHg
N 82x/menit
S : 36 C
RR 22x/menit
- Suara paru wheezing, ronchi dan mengi (ngik) tidak ada
- Sekret sulit keluar
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Hari/tanggal DX Perkembangan Paraf


Rabu, 5/01/2022 3 S : Pasien mengatakan paham tentang asma
O : Ku sedang Kes CM
TD : 110/70 MmHg
N 82x/Menit
S 36 C
RR 22x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai