I. IDENTITAS KLIEN
Nama/ Inisial : Ny. B
Umur : 30 Tahun
No. Register : 23xxx
Agama : Islam
Alamat : Jln Bromo No. 105 Bajang Mlarak Ponorogo
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Tanggal masuk RS : 24 September 2020
Diagnosa Medis : Asma
Klien mengatakan bahwa sejak kecil menderita asma, Klien pernah rawat inap sebelumnya di RS
darmayu pada tahun lalu. karena sesak selama 1 minggu.Klien mengatakan sedang menjalani
pengobatan terapi yang di berikan dokter. Klien mengatakan Asma akantimbul saat dingin dan
terkena debu
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien dan keluarga pasien mengatakan di keluarganya ada yang mempunyai penyakit asma dari
ibunya.
d. Pola pertahanan
Bila merasa sakit klien menahan dan ekspresi wajah sedikit tenang
g. Genogram
VII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI
POLA-POLA SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
a. Nutrisi Klien makan 3x sehari Klien mengatakan tidak
dengan jenis makanan nafsu makan.tenggorokan
nasi,sayur,lauk.Klien terasa sakit ketika menelan
minum 5-7 gelas perhari makann.
dengan terkadang minum
susu. 3-5 gelas air putih
b. Eliminasi
BAK Normal dan berwarna Berkurangkarena kurangnya
bening asupan cairan
c. Istirahat
Normal dalam sehari Kurang tidur yang cukup
karena dadanya sesak dan
batuk
e. Aktivitas
Aktifitas normal klien dapat Aktifitas terbatas karena
bermain dengan teman dan adanya sesak nafas
keluarga
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum Klien
Keadaan umum klien lemah kurangnya nafsu makan , gelisah , dan kesulitan
bernafas.
Tanda-tanda vital
TD : 90/60 mmHg
S : 36,9 C
N : 90 X/ Menit
R : 30 X/ Menit
h. Pemeriksaan Thorax :
Pemeriksaan Paru-paru
i. Inspeksi: serasi dengan kulit sekitar
ii . Palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri tekan
iii. Perkusi: terdengar suara redup
iv. Auskultasi: cenderung wheezing, ronchi
Pemeriksaan Jantung
i. Inspeksi: tidak ada lesi
ii. Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada costa 4,5 sinistra
iii. Perkusi: terdengar bunyi redup
iv. Auskultasi: terdengar normal (lup dup)
i. Pemeriksaan Abdomen
i. Inspeksi: warna kulit sama dengan seluruh tubuh, tidak ada lesi.
ii. Palpasi: tidak ada nyeri tekan
j. Pemeriksaan Integumen
i. Inspeksi: tidak ada perubahan pada warna kulit, bibir pucat
1. Pemeriksaan laboratorium
c. Foto toraks dapat normal diluar serangan, hiperinflasi saat serangan, adanya penyakit lain
d. Faal paru (spirometri /peak flow meter) menilai berat obstruksi, reversibilitas, variabilitas
2. Terapi awal
c. Aminofilin bolus intravena 5-6 mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12 jam
sebelumnya cukup diberikan setengah dosis.
d. Anti inflamasi (kortikosteroid) menghambat inflamasi jalan nafas dan mempunyai efek
supresi profilaksis
f. Antibiotik à hanya diberikan jika serangan asma dicetuskan atau disertai oleh rangsangan
infeksi saluran pernafasan, yang ditandai dengan suhu yang meninggi.
a. meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara umum dan pola penyakit asma
sendiri)
4. Pencegahan
b. Menghindari kelelahan
Pengobatan asma :
A. Obat-obat anti peradangan (preventer)
(1) Usaha pengendalian asma dalam jangka panjang
(2) Golongan obat ini mencegah dan mengurangi peradangan, pembengkakan saluran napas,
dan produksi lendir
(3) Cara kerjanya adalah dengan mengurangi sensitivitas saluran pernapasan terhadap pemicu
asma yang berupa alergen.
(4) Penggunaannya harus teratur dalam jangka panjang
(5) Daya kerja lambat/gradual, biasanya mengambil waktu sekitar dua minggu baru terlihat
efektivitasnya ayang terukur.
B. Obat-obat pelega gejala berjangka panjang
(1) Salmeterol
(2) Teofilin
(3) Albuterol Sulfat atau Salbutamol.
C. Obat-obat pelega gejala asma (reliever/bronkodilator)
a. ) Obat-obatan kortikosteroid oral
(1) Prednison (Prednisone)
(2) Prednisolon (Prednisolone)
(3) Metilprednisolon (Methylprednisolone)
(4) Deksametason (Dexamethasone)
b) Alat-alat hirup
Alat hirup dosis terukur atau Metered Dose Inhaler (MDI) disebut juga inhaler.
c) Peak Flow Meter
(……………….………….…………) (………………..………………….)
ANALISA DATA
Nama : Ny. B No. Reg : 23xxx
Umur : 30 Tahun
Hari/Tanggal Data Etiologi Masalah
24 September Data Mayor Depresi pusat Pola nafas
2020 Subjektif: pernafasan
Dispnea
Objektif:
1. Penggunaan otot
bantu pernafasan
2. Fase ekspirasi
memanjang
3. Pola nafas
abnormal
(misalnya
takipnea,
bradipnea,
hiperventilasi,
kussmaul,cheyne-
strokes)
Data Minor
Subjektif:
Ortopnea
Objektif:
1. Pernafasan pursed-
lip
2. Pernafasan cuping
hidung
3. Diameter thoraks
anterior posterior
meningkat
4. Ventilasi semenit
menurun
5. Kapasitas vital
menurun
6. Tekanan inspirasi
menurun
7. Eksursi dada
berubah
Prioritas Dignosa
1. Pola nafas tidak efektif b.d obtruksi jalan nafas
DAFTAR MASALAH
TGL. TGL.
No MASALAH KEPERAWATAN TT
MUNCUL TERATASI
1 24 September Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan 25 September 2020
2020 obtruksi.jalan nafas
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. B No. Reg: 23xxx
Umur : 30 Tahun
No Diagnosa SLKI SIKI TT
1 Pola nafas Setelah dilakukan Intervensi utama: pemantauan respirasi
tidak efektif pengkajian 1X24 Observasi:
dibuktikan jamdidapatkan hasil
ekspetasi pemantauan 1. Monitor frekuensi, irama,
respirasi membaik. kedalaman, dan upaya napas
Kriteria Hasil: 2. Monitor pola napas (seperti
Definisi: 1. Ventilasi bradipnea, takipnea,
Inspirasi atau semenit hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne
ekspirasi yang meningkat -Stokes, Biot, ataksik0
tidak 2. Kapasitas vekal 3. Monitor kemampuan batuk
memberikan meningkat efektif
ventilasi 3. Diameter 4. Monitor adanya produksi sputum
adekuat. thoraks anterior- 5. Monitor adanya sumbatan jalan
superior napas
meningkat 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi
Penyebab: 4. Dyspnea paru
Depresi pusat menurun 7. Auskultasi bunyi napas
pernafasan 5. Penggunaan otot 8. Monitor saturasi oksigen
bantu nafas 9. Monitor nilai AGD
menurun 10. Monitor hasil x-ray toraks
6. Frekuensi nafas
membaik Terapeutik:
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Intervensi kedua:
Managemen Jalan Napas
Oservasi:
1. Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Monitor sputum (jumlah,
warna, aroma)
Terapeutik:
1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
dengan heald-tilt dan chin lift
(jaw-thurst jika curiga trauma
cervical)
2. Posisikan semi fowler atau fowler
3. Berikan minum hangat
4. Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
5. Lakukan penghisapan lender
kurang dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsepMcGill
8. Berikan oksigen jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan aasupan cairan
2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran
mukolitik jika perlu.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama: Ny. B Ruang: Melati
Umur:30 Tahun No. Reg: 23xxx