ANGGOTA KELOMPOK :
- Arin Retno Wulandari (19613308)
- Melinia Anggita R.M.V (19613272)
- Silvie Rahma.M (19613312)
- Sangaji Mahiansyah (19613300)
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP
DOKUMENTASI SOR”
Perkenankanlah kami menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dosen mata kuliah
Dokumentasi keperawatan atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan kami,
kemudian pula kepada teman-teman yang turut memberi saran dalam penyelesaian makalah
sebagaimana yang kami sajikan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan, untuk itu kami yang memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN…………………………………..……………………..………………..i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I
1.1. Latar Belakang Dokumentasi Keperawatan Dan SOR.............................................................1
1.2. Definisi Dokumentasi Keperawatan...........................................................................................
1.3. Tugas Perawat Dokter Fisioterapi Dan Ahli Gizi Dalam Penerapan SOR………….
BAB II
2.1.1. Asuhan Keperawatan Asma...................................................................................................3
2.1.2. Rencana Asuhan Keperawatan..............................................................................................3
BAB III
3.1. Konsep Dokumentasi SOR.....................................................................................................11
3.2. Kasus Cerita............................................................................................................................11
3.3. Kolom Perencanaan....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses profesionalisme bidang keperawatan merupakan proses berubah jangka panjang
yang melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan keperawatan sendiriataupun dari kalangan
non keperawatan. Hal ini berarti bahwa perawat harus mau berubah dan mengikuti perubahan
ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, perawatharus berani menghadapi konsekuensi-
konsekuensi dan implikasi-implikasi gunamenampilkan ciri profesi dalam dirinya, yaitu
sebagai perawat profesional.
Keperawatan di Indonesia telah mengalami perubahan konsep dan terjadi pergeseran
yang sangat penting. Salah satu pergeseran penting yang terjadi dalam proses profesionalisasi
keperawatan adalah dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.Pada awalnya, penekanan lebih
ke arah prosedur, tanpa adanya penekanan terhadaplandasan pengetahuan ilmiah dan metode
ilmiah yang bersifat logis dan sistematis.Sekarang keduanya berjalan seiring yang dikenal
sebagai proses keperawatan.
Antara profesionalisme keperawatan dengan dokumentasi proses keperawatansaling
terkait. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sangatlah penting.Tuntutan profesi
adalah dokumentasi keperawatan yang bertanggung jawab, baik dariaspek etik maupun aspek
hukum.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan dokumentasi keperawatan?
2. Apakah yang dimaksud dengan dokumentasi SOR?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian penggunaan model dokumentasi SOR?
4. Apa saja tugas perawat, dokter, fisio terapi, dan ahli gizi dalam penerapan SOR?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dokumentasi keperawatan.
2. Untuk mengetahui definisi dokumtasi SOR.
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian model dokumentasi SOR.
4. Untuk mengetahui tugas perawat, dokter, fisio terapi, dan ahli gizi dalam penerapan
SOR?
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan mengenai dokumentasi keperawatan.
2. Menambah pengetahuan mengenai dokumentasi SOR.
3. Dapat mengaplikasikan dokumentasi SOR dengan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Tugas perawat, dokter, fisio terapi, dan ahli gizi dalam penerapan SOR?
1. Perawat : pengkajian, identifikasi masalah, oerencanaan, intervensi, implementasi dan
evaluasi
2. Dokter : observasi keadaan pasien,identifikasi masalah,perencanaan obat dan evaluasi
3. Fisioterapi : identifikasi masalah, menentukan jenis rehabilitasi yang sesuai, evaluasi
4. Gizi : menentukan permasalahan (sesuai diagnose medis)merencanakan diet yang
sesuai, evaluasi
BAB III
KONSEP DOKUMENTASI SOR
A. Kasus Cerita
Pada tanggal 20 juli 2020 pukul 14.00 wib .seprang perempuan dating ke rumahsakit
bersama suaminya,suami berkata bahwa Ny.R sudah sesak nafas dan batuk-batuk disertai
mengi selama 1 minggu dengan keluhan Ny.R sulit bernafas dan batuk.seorang
perawat,dokter,ahli gizi dan fisioterapi melakukan dokumntasi keperawatan Ny.R berusia 25
tahun di Diagnosa medis Asma saat dilakukan pemeriksaan lab dengan hasil hemoglobin 12,4
gr% dengan keadan umum pasien lemah,gelisah dan kesulitan bernafas,hasil TTV
menunjukan Td:90/60 mmhg, S:36,90 celcius, N:90x/menit, R:30x/menit.
Klien dilakukan pemasangan oksigenasi 2-4 Lpm dan pemasangan infuse RL 20 tpm,
direncanakan untuk pemberian obat injeksi Aminofiline,Ampicilin,Terbutamin. Klien juga
dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap 3 jam sekali. klien telah diberikan obat
Aminofilin 5-6 mg/kgBB pukul 18.00,Ammpicilin,Terbutamin 0,25 mg/6 jam pukul 18.00.
pasien telah mendapat injeksi obat sesuai dengan waktu pemberian,pasien merasakan ada
perubahan pada tubuhnya.klien mendapatkan diet MB dengan nasi,sayur,daging,buah,minum
susu,minum air putih.
I. IDENTITAS KLIEEN
S : 36,9 C
N : 90 X/ Menit
R : 30 X/ Menit
2. Terapi awal
a. Pasang Oksigen 2-4 liter/menit dan pasang infuse RL atau D5.
b. Bronkodilator (salbutamol 5 mg atau terbutalin 10 mg) inhalasi dan pemberian dapat
diulang dalam 1 jam.
c. Aminofilin bolus intravena 5-6 mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12
jam sebelumnya cukup diberikan setengah dosis.
d. Anti inflamasi (kortikosteroid) menghambat inflamasi jalan nafas dan mempunyai efek
supresi profilaksis
e. Ekspektoran à adanya mukus kental dan berlebihan (hipersekresi) di dalam saluran
pernafasan menjadi salah satu pemberat serangan asma, oleh karenanya harus diencerkan
dan dikeluarkan, misalnya dengan obat batuk hitam (OBH), obat batuk putih (OBP),
gliseril guaiakolat (GG)
f. Antibiotik à hanya diberikan jika serangan asma dicetuskan atau disertai oleh rangsangan
infeksi saluran pernafasan, yang ditandai dengan suhu yang meninggi.
a. meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara umum dan pola penyakit asma
sendiri)
4. Pencegahan
b. Menghindari kelelahan
c. Menghindari stress psikis
C. Penatalaksanaan
Pengobatan asma :
D. Analis Data
ANALISA DATA
Umur : 23 tahun
DS :
Klien mengatakan sesak
nafas pada malam hari
dan ketika terkena debu
serta gelisah asmanya
akan kambuh kembali.
DO :
04 Maret Ttv Gangguan pertukaran gas
2020 dan pola tidur Kontraksi otot polos
TD : 90/60
↓
mmHg
Bronkospasme
S : 36,9 C
↓
N : 90 X/
Penyempitan saluran
Menit
paru
R : 30 X/
↓
Menit
Sesak nafas
↓
Gangguan pertukaran
gas
Klien lemas dan Paru ↓
Klien terdengar suara Gangguan pola tidur
redup,cenderung
bersuara wheezing serta
terdengar ronchi.
E. Daftar Masalah
Nama : Ny.R Reg : 2345-03
Umur : 23 Tahun
F. Rencana Keperawatan
Umur : 23 Tahun
G. Intervensi SDKI
Umur : 23 tahun
H. Perkembangan SOR
Umur : 23 tahun
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai seorang calon tenaga medis khususnya dalam bidang keperawatan asuhan
keperawatan sangatlah harus diperhatikan. Asuhan keperawatan berkaitan erat dengan
dokumentasi keperawatan. Dalam pendokumentasian keperawatan terdiri dari beberapa
macam model, yaitu:
· Model dokumentasi SOR (source-oriented-record).
· Model dokumentasi POR (problem-oriented-record).
· Model dokumentasi POR (progress-oriented-record).
· Model dokumentasi CBE (charting by exeption).
· Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation).
· Model dokumentasi POS (process-oriented-system).
· Sistem dokumentasi Core.