Peranan Perawat dalam Menjaga Rahasia Pasien Termasuk pada Penerapan HAM
Dosen Pengampu :
oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Peranan Perawat dalam Menjaga Rahasia Pasien Termasuk
pada Penerapan HAM” ini dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi nilai
Ujian Akhir Semester mata kuliah Kewarganegaraan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini
masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu dengan kerendahan hati kami
mengharap kritis dan saran yang membangun guna menjadikan makalah ini lebih
baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
2.2 Tujuan dan fungsi Adanya Laporan Catatan Rekam Medis Pasien ... 7
4.1 Kesimpulan.................................................................................... 26
iii
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara yang berdasar pada Pancasila dan juga
UUD 1945 yang dimana pada pembukaan Undang- Undang Pancasila 1945
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dari pembukaan tersebut dapat kita tarik
satu kesimpulan mengenai kesejahteraan umum yang dapat diaplikasikan pada
bidang kesehatan secara menyeluruh dilakukan di instansi kesehatan seperti
klinik, puskesmas, dan juga pada rumah sakit.
Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang memiliki peranan penting
dalam mendukung pelayanan peningkatan kesehatan masyarakat. Maka dari itu
penting sekali untuk ditetapkannya sebuah aturan kode etik pada setiap tenaga
medis yang berada di rumah sakit. Dalam hal ini perawat memiliki peranan
penting dalam proses peningkatan kesehatan pasien, hal tersebut dikarenakan
perawat merupakan tenaga medis yang memberikan pelayanan kepada pasien.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagamana hubungan HAM dan rahasia rekam medis pasien?
2. Bagaimana peranan Perawat dalam Menjaga Data Rekam Medis Pasien?
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui hubungan HAM dan rahasia rekam medis pasien
2. Untuk mengetahui peranan Perawat dalam Menjaga Data Rekam Medis
Pasien
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.2 Tujuan dan fungsi Adanya Laporan Catatan Rekam Medis Pasien
Rekam medik sangat penting selain untuk diagnosis dan pengobatan juga
untuk evaluasi pelayanan kesehatan, peningkatan efisiensi kerja melalui
penurunan mortalitas dan motilitas serta perawatan penderita yang lebih
sempurna. Rekam medis harus berisi informasi lengkap perihal proses
pelayanan medis di masa lalu, masa kini dan perkiraan terjadi di masa yang
akan datang. Kepemilikan rekam medik ini sering menjadi perdebatan di
kalangan tenaga kesehatan, karena dokter beranggapan bahwa dokter
berwenang penuh terhadap pasiennya akan tetapi petugas rekam medik
bersikeras mempertahankan berkas rekam medik di lingkungan kerjanya. Di
lain pihak pasien sering memaksa untuk membawa atau membaca berkas yang
memuat-riwayat penyakitnya. Hal ini menunjukkan bahwa rekam medik sangat
penting. Rekam medik yang lengkap dan cermat adalah syarat mutlak bagi
bukti dalam kasus medikolegal. Kegunaan rekam medik ini dapat dilihat dari
beberapa aspek antara lain sebagai berikut :
1. Aspek administrasi
Rekam medik mempunyai arti administrasi karena isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab bagi tenaga
kesehatan.
2. Aspek medis
7
Rekam medik mempunyai nilai medis karena catatan tersebut dipakai
sebagai dasar merencanakan pengobatan dan perawatan yang akan
diberikan.
3. Aspek hukum
Rekam medik mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut
masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam
usaha menegakkan hukum serta bukti untuk menegakkan keadilan.
4. Aspek keuangan
Rekam medik dapat menjadi bahan untuk menetapkan pembayaran
biaya pelayanan kesehatan.
5. Aspek penelitian
Rekam medik mempunyai nilai penelitian karena mengandung data
atau informasi sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan.
6. Aspek pendidikan
Rekam medik mempunyai nilai pendidikan karena menyangkut data
informasi tentang perkembangan kronologi, pelayanan medik
terhadap pasien yang dapat dipelajari.
7. Aspek dokumentasi
Rekam medik mempunyai nilai dokumentasi karena merupakan
sumber yang dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan
laporan.
Jadi rekam medik ini mempunyai arti sebagai keterangan baik tertulis
maupunrekaman tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium/radiology, diagnosis, segala pelayanan dan tindakan medis yang
diberikan kepada pasien baik pelayanan rawat jalan, rawat inap, maupun
pelayanan gawat darurat yang diberikan kepada pasien. Untuk itu rekam medik
mempunyai makna yang lebih luas selain kegiatan pencatatan tapi juga sistem
penyelenggaraan rekam medik. Penyelenggaraan rekam medik adalah proses
yang dimulai pada saat pasien mulai masuk perawatan di sarana pelayanan
kesehatan. Data medik selama pelayanan medis ditujukan dengan penanganan
berkas rekam medik meliputi penyelenggaraan dan penyimpanan.
8
2.3 Manfaat Laporan Catatan Rekam Medis Pasien
Dengan pasal yang pula menyebutkan bahwasannya data yang terdapat indebtitas
seseorang dengan keperluan penelitian maupun pendidikan tidak boleh
disebarluaskan kecuali dengan persetujuan langsung dari pihak yang bersangkutan.
9
2.4 Aspek Medikolegal
Pasien pun memiliki hak untuk menuntuk pihak tenaga medis yang
bersangkutan apabila dirasa terjadi kerugian yang dirasakan oleh pasien baik
dari proses perawatan maupun dalam kerahasiaan data catatan medis pasien.
10
seperti fisioterapis, respiratoris, terapi wicara, asisten dokter dan teknisi
laboratorium medis. Adapun tenaga medis lain yang juga ikut andil
dalam proses perawatan pada pasien seperti psikolog, farmasi, konsultan
diet, ahli gizi, tenaga sosial, khiropator (yaitu tenaga medis yang
memiliki tugas mengobati penyakit pada bagian tulang punggung dengan
mengurut) dan juga podistris (yaitu tenaga medis yang bertugas
mengobati kelainan pada kaki).
Kelompok ini secara langsung yang bertugas memasukkan hasil
informasi pasien serta dapat mengetahui secara langsung kondisi pasien
yang terbaru.
- Pengguna Rekam Medis Sekunder (Para Konsumen)
Pengguna rekam medis sekunder merupakan pihak yang dapat
mengetahui data pasien setelah pengguna rekam medis primer yaitu
pasien dan juga keluarga untuk kepentingan dokumentasi.
Sekarang ini tidak dipungkiri bahwasannya ada beberapa pasien
yang meminta data lengkap rekaman medis dirinya, dengan begitu
perawat ataupun tenaga medis lainnya pun wajib memberikan catatan
medis tersebut karena hal ini merupakan hak dari seorang pasien.
Tingkat kebutuhan catatan medis pasien pun perlu adanya
pertimbangan yang matang apabila memang benar benar dibutuhkan oleh
orang lain apakah tujuannya sesuai dengan peraturan yang ada ataukah
tidak. Dalam hal ini perawat pun memiliki hak untuk tidak memberikan
data pasien demi peningkatan status kesehatan pasien dkarenakan data
rekaman medis pasien ini memiliki unnsur kerahasiaan, keamanan dan
juga sekuritas.
11
terbentuk pola dan juga kecenderungan dalam proses pelayanan hal
tersebut nantinya akan membuat manajer instansi pelayanan kesehatan
akan lebih mudah untuk terus melakukan perubahan dalam memperbaiki
sarana prasarana dan juga tentunya dalam sistem pelayanan.
12
2.6 Isi Rekam Medis
13
1) Identitas lengkap pasien
2) Diagnosis awal pasien
3) Indikasi pasien mendapatka perawatan
4) Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang jika ada
5) Diagnosis akhir pasien
6) Pengobatan dan tindak lanjut perawatan
7) Nama serta tanda tangan dokter yang berwenang atas pelayanan
yang diberikan kepada pasien
- Nama serta tanda tangan dokter yang berwenang atas pelayanan
yang diberikan kepada pasien
- Pelayanan lain yang menunjang perawatan pasien dan dilakukan
oleh tenaga kesehatan tertentu
14
- Pelayanan lain yang menunjang perawatan pasien dan dilakukan
oleh tenaga kesehatan tertentu
Menurut Pito Soeparto (2006) dalam Etik dan Hukum di Bidang Kesehatan,
Indonesia tidak menganut paham kewajiban menyimpan rahasia kedokteran
secara mutlak. Beberapa dasar pembukaan rekam medis :
a. kepentingan umum
c. kepentingan pasien
15
3. Karena Perintah Jabatan
16
permintaaan dibuat untuk pelepasan informasi, permintaan tersebut harus
mengandung hal - hal berikut:
5. Ditandatangani oleh pasien atau wakilnya yang sah (misalnya orang tua
atau anak).
1. Kompetensi Pokok
2. Kompetensi Pendukung
17
organisasi profesi untuk menjalankan kegiatan rekam medis dan informasi
kesehatan, selain itu juga harus menguasai kompetensi pendukung sebagai
pengembangan dari kompetensi dasar.
1. Kemitraan Profesi
2. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis
18
yaitu Aspek Hukum dan Etika Profesi. Seorang perekam medis dan
informasi kesehatan harus mampu melakukan tugas dalam memberikan
pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi
dengan memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku.
2. Untuk dapat menguasai kompetensi yang kedua seorang perekam medis
harus memiliki pengetahuan tentang Pengantar Ilmu Hukum, Hukum
Kesehatan, Perundang-undangan Kesehatan, Hak & Kewajiban Tenaga
Kesehatan, Pasien, Kerahasiaan Informasi Medis, Aspek Hukum
Rekam Medis, dan Etika Profesi.
3. Kompetensi yang ketiga yaitu Manajemen Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan. Seorang perekam medis dan informasi kesehatan harus
memiliki kemampuan untuk mengelola rekam medis dan informasi
kesehatan sehingga memenuhi kebutuhan pelayanan medis,
administrasi & kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan
pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Pengetahuan yang harus
dimiliki untuk mendapatkan kompetensi ini meliputi Definisi & fungsi
Rekam Medis, Identifikasi Isi Rekam Medis, Analisi kualitatif dan
kuantitatif, Sistem Penamaan, Penomoran, Penyimpanan.
4. Kompetensi yang keempat yaitu Menjaga dan Meningkatkan Mutu
Rekam Medis. Perekam medis dan informasi kesehatan harus mampu
melakukan perencanaan, melaksanakan, melakukan evaluasi dan
menilai mutu dari rekam medis. Pengetahuan yang harus dimiliki untuk
mendapatkan kompetensi ini yaitu pengetahuan tentang Manajemen
Mutu Pelayanan , Manajemen Mutu Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan, Registrasi, Lisensi dan akreditasi, Indikator Mutu Rekam
Medis, Standar Pelayanan Rekam Medis.
5. Kompetensi yang kelima yaitu Statistik Kesehatan. Seorang perekam
medis dan informasi kesehatan harus mampu untuk menggunakan
statistik kesehatan untuk menghasilkan informasi dan perkiraan
(forcasting) yang bermutu sebagai dasar perencanaan dan pengambilan
keputusan di bidang pelayanan kesehatan. Pengetahuan yang harus
dimiliki untuk mendukung kompetensi ini yaitu pengetahuan tentang
19
Biostatistik, Statistik Kesehatan, Epidemiologi, Sistem Pelaporan,
Sistem Informasi Kesehatan, Dasar-dasar Pemrograman, dan Bentuk-
bentuk penyajian informasi.
6. Kompetensi keenam merupakan kompetensi pendukung pertama yaitu
Manajemen Unit Rekam Medis. Diharapkan perekam medis dan
informasi kesehatan mampu untuk mengelola unit kerja rekam medis
yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, penataan
dan pengontrolan Unit Kerja Rekam Medis di sarana pelayanan
kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat yang
memberikan pelayanan kesehatan seperti praktek dokter, balai
pengobatan, Puskesmas, dan rumah sakit. Pengetahuan yang dimiliki
untuk mendapatkan kompetensi ini adalah pengetahuan tentang
Prinsip-prinsip Manajemen, Rencara Strategik, Manajemen
Sumberdaya, Alur dan prosedur kerja, Administrasi Perkantoran,
Ergonnomi, Standar Ruangan dan Informasi Kesehatan, dan Proses
Pembelajaran.
7. Kompetensi yang ketujuh merupakan kompetensi terakhir dari perekam
medis dan informasi kesehatan yaitu Kemitraan Profesi.
3. Registrasi
4. AplikasiICD-10
5. Penyediaan informasi morbiditas &mortalitas
20
Perekam medis mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan
rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi dengan
memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku dengan
memperhatikan
21
2. Menggunakan statistik kesehatan untuk menghasilkan informasi dan
perkiraan yang bermutu tinggi sebagai dasar perencanaan dan
pengambilan keputusan di bidang pelayanan kesehatan meliputi :
Peranan statistik pelayanan kesehatan, indikator pelayanan kesehatan,
sistem informasi manajemen, Pengolahan dan analisis data (epiinfo),
pengenalan jaringan dan aplikasi komputer.
3. Mengelola sumber daya yang tersedia di unit kerja rekam medis untuk
dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
Informasi kesehatan. Prinsip manajemen, Rencana strategik,
Manajemen SDM, Manajemen unit kerja, Produktivitas kerja, Alur –
prosedur kerja, Perilaku organisasi, Tata ruang/ tata letak, Standar
peralatan unit kerja rekam medis, Administrasi perkantoran. Disamping
itu, berkolaborasi inter dan intra profesi yang tekait dalam pelayanan
kesehatan yg meliputi : Organisasi profesi, Leadership, Komunikasi
efektif, Informasi efektif dan efisien. Misalnya saja kemitraan profesi
perekam medis dengan profesi farmasi, dokter, programmer, keuangan,
dan lain-lain. Pengetahuan yang harus dimiliki untuk menguasai
kompetensi ke tujuh ini adalah pengetahuan tentang Psikologi Sosial,
Ilmu Perilaku, Tatakrama, Bahasa Inggris, Hubungan Antar Manusia,
Organisasi Profesi, dan Kepemimpinan.
22
BAB 3
PEMBAHASAN
HAM atau yang dapat disebut juga dengan Hak Asasi Manusia
merupakan hak yang dimiliki oleh seluruh warga Indonesia mulai dari lahir
hingga meninggal dunia tanpa melihat status sosial, gelar, agama, ras, suku,
budaya, maupun warna kulit kulit seseorang. HAM ini ialah hukum yang
berlaku di Indonesia dimana sistemnya yaitu dengan menyetarakan hak- hak
yang bisa didapatkan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Data rekam medis pasien merupakan hak dari seorang pasien, maka
dari itu pentingnya tenaga medis untuk merahasiakannya.
23
5. Etika profesi ,dsb
24
untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang
25
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
26
kondisi cacatan medis pasien maka harus mendapatkan persetujuan dari pasien
berupa ijin tertulis.
4.2 Saran
Sebagai seorang perawat yang patuh akan hukum yang berlaku maka
sikap kita adalah dengan mematuhi hukum tersebut seperti halnya menjaga
rahasia data rekam medis pasien dengan berpedoman pada nilai HAM yaitu
dengan tidak melihat dan membeda- bedakan status sosial, ekonomi, agama,
suku ras, budaya pasien. Hal tersebut bertujuan untuk pelayanan yang
maksimal kepada pasien demi meningkatkan derajat kesehatan dan juga
keamaan pada pasien.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ulil Kholili. 2011. Pengenalan Ilmu Rekam Medis pada Masyarakat Serta
Kewajiban Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatn
Komunitas. 1. (2) : 61-72
Aditya Hans Suwignjo. 2019. Tinjauan Hukum Pembukaan Rekam Medik dar
Sudut Pandang Asuran Kesehatan. Jurnal Spektrum Hukum. 16. (1) : 1-
36
Noor M Aziz. 2010. Laporan Penelitian Hukum Tentang Hubungan Tenaga Medis,
Rumah Sakit dan Pasien. Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementrian Hukum dan HAM RI 2010
28