Anda di halaman 1dari 26

GOOGLE SHEETS DAN ALUR BERKAS

“GOALS” SEBAGAI INOVASI PADA BIDANG


LAYANAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS OPI

Disusun Oleh :
Nadia Rachmafitria Nanda Saputri, S.Ked.
NIM : 71 2021 053

Pembimbing :

dr. Weni Sumartini

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Telah dipresentasikan dengan judul:

GOOGLE SHEETS DAN ALUR BERKAS


“GOALS” SEBAGAI INOVASI PADA BIDANG
LAYANAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS OPI

Dipersiapkan dan disusun oleh:


Nadia Rachmafitria Nanda Saputri, S.Ked.
NIM : 71 2021 053

Telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 sebagai salah satu


syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.

Palembang, Oktober 2023


Mengetahui
Pembimbing Kepala Puskesmas

dr. Weni Sumartini drg. Andhika Sitasari

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “GOALS” Sebagai Inovasi Pada Bidang Layanan Rekam Medis
Puskesmas Opi” sebagai syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior
(KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat. Shalawat beriring salam
selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Drg. Andhika Sitasari, selaku kepala Puskesmas OPI Palembang
yang telah menerima kami dalam menjalankan tugas.
2. Dr. Weni Sumartini dan dr. Selvia Farahdina selaku pembimbing
yang telah membantu dan mebimbing kami dalam menyusun tugas
akhir berupa inovasi dalam bidang Layanan Rekam Medis.
3. Seluruh staff Puskesmas OPI atas bantuan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir
ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Palembang, Oktober 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................7
BAB III INOVASI........................................................................................16
BAB IV KESIMPULAN..............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP) tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerja. Unit
Rekam Medis merupakan bagian dari unit pelayanan kesehatan di
Puskesmas, karena rekam medis berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Dokumen rekam medis juga
merupakan alat untuk merekam mencatat terjadinya transaksi pelayanan.
Sehingga berkas rekam medis dapat memberikan informasi yang akurat
dan berkesinambungan, mutu pelayanan dapat ditingkatkan bila didukung
oleh keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis pasien di ruang
penyimpanan berkas rekam medis itu sendiri.
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan, dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien. Rekam medis dikatakan bermutu apabila
akurat, lengkap dan dapat dipercaya, valid, serta tepat waktu.
Rekam medis merupakan ringkasan fakta-fakta sejarah dari
kehidupan dan riwayat kesehatan pasien, termasuk penyakit yang dahulu
atau sekarang, serta riwayat pengobatannya, yang ditulis oleh tenaga
medis yang mengikuti perkembangan pasien tersebut.
Rekam medis memiliki peranan yang penting karena merupakan
catatan atau dokumen yang harus di jaga keberadaanya dan
kerahasiaannya. Setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan institusi
dengan pelayanan Kesehatan seperti: Rumah Sakit, Puskesmas dan
Fasilitas Kesehatan lainnya yang membutuhkan identitas pasien yang

5
jelas. Untuk pasien yang pertama kali datang disebut sebagai pasien baru
yang merupakan awal pengambilan data pasien. Data ini akan
diperbaharui bila ada perubahan pada kedatangan pasien tersebut
selanjutnya, dengan tujuan agar mendapatkan data yang benar dan
merupakan spesifikasi pasien tersebut sebagai pembeda antara pasien
satu dengan yang lainnya. Untuk memudahkan dalam penyimpanan data
pasien, setiap pasien akan diberikan nomor rekam medis, yang
didapatkan saat pasien berkunjung pertama kali ke institusi pelayanan
kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana inovasi dalam meningkatkan upaya pelayanan rekam medis
di Puskesmas OPI?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui cara pelaksanaan dari inovasi “GOALS” pada
bidang Pelayanan Rekam Medis di Puskesmas OPI.

1.4 Manfaat
Bagi pihak puskesmas OPI, untuk memudahkan petugas rekam medis
di wilayah kerja Puskesmas OPI.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rekam Medis
2.1.1 Definisi
Pengertian Rekam Medis menurut Permenkes Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Rekam medis merupakan milik rumah sakit yang harus dipelihara
karena bermanfaat bagi pasien,dokter, maupun bagi rumah sakit. Dokumen
rekam medis sangat penting dalam mengemban mutu pelayanan medik yang
diberikan oleh rumah sakit dan staf mediknya serta sebagai alat bukti yang
akurat di pengadilan.

Rekam Medis adalah siapa, apa, dimana, dan bagaimana perawatan


pasien selama di rumah sakit, untuk melengkapi rekam medis harus
memiliki data yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna
menghasilkan diagnosis, jaminan, pengbatan, dan hasil akhir. Rekam medis
adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas
pasien, anamnese penentuan fisik laboratorium, diagnose segala pelayanan
dan tindakan medik yang diberikan kepadapasien dan pengobatan baik
yangdirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat.
Rekam medis memiliki peranan yang penting karena merupakan
catatan atau dokumen yang harus di jaga keberadaanya dan kerahasiaannya.
Setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan institusi dengan pelayanan
Kesehatan seperti: Rumah Sakit, Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan lainnya
yang membutuhkan identitas pasien yang jelas.

7
2.1.2 Aspek Rekam Medis
Rekam medis memiliki 7 aspek yaitu:
1. Aspek administrasi
Rekam medis mempunyai arti administrasi karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab bagi tenaga kesehatan.
2. Aspek medis
Rekam medis mempunyai nilai medis karena catatan tersebut
dipakai sebagai dasar merencanakan pengobatan dan perawatan
yang akan diberikan.
3. Aspek hukum
Rekam medis memiliki nilai hukum karena isinya menyangkut
masalah jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam
usaha menegakkan hukum serta bukti untuk menegakkan
keadilan.
4. Aspek keuangan
Rekam medis dapat menjadi bahan untuk menetapkan
pembayaran biaya pelayanan Kesehatan.
5. Aspek penelitian
Rekam medis memiliki nilai penelitian karena mengandung data
atau informasi sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan.
6. Aspek Pendidikan
Rekam medis memiliki nilai pendidikan karena menyangkut data
informasi tentang perkembangan kronologis pelayanan medis
terhadap pasien yang dapat dipelajari.
7. Aspek dokumentasi
Rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena memiliki
sumber yang harus didokumentasikan yang dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan.

2.1.3 Tujuan Rekam Medis


8
Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Tanpa dukungan sistem pengelolaan rekam medis yang baik, tertib
administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan.

Tujuan serta manfaat kegunaan rekam medis secara umum yaitu sebagai
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, alat bukti dalam proses
penegakan hukum, disiplin kedokteran gigi, penegakan etika kedokteran,
keperluan pendidikan, penelitian, sebagai dasar pembiayaan kesehatan dan
data statistik kesehatan.

2.1.4 Manfaat Rekam Medis

Rekam medis memiliki manfaat yaitu:


1. Pengobatan pasien
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk
merencankan dan menganalisis penyakit serta merencanakan
pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan
kepada pasien.
2. Peningkatan kualitas pelayanan
Membuat rekam medis bagi penyelenggara praktik kedokteran dengan
jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk
melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian Kesehatan masyarakat
yang optimal.
3. Pendidikan dan penelitian
Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis
penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, yang
bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan
penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi.
4. Pembiayaan
Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk
menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana
kesehatan. Catatan tersebut dapat digunakan sebagai bukti pembiayaan
9
kepada pasien.

10
5. Statistik Kesehatan
Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan,
khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan
untuk menentukan jumlah penderita pada penyakit-penyakit tertentu.
6. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan etik
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat
dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin dan etik.
Bagi pasien sendiri rekam medis juga bermanfaat sebagai syarat untuk
melakukan reimbursement atau pembayaran kembali dari pihak asuransi
kepada pasien. Biasanya pihak asuransi akan meminta bukti pelayanan
kesehatan apa saja yang diberikan rumah sakit kepada pasien. Pasien bisa
meminta salinan rekam medisnya atau resume medis kepada rumah sakit
untuk kepentingan pembayaran kembali kepada pihak asuransi. Selain
sebagai pembiayaan kesehatan pasien, rekam medis juga bermanfaat bagi
pasien yang ingin mengetahui riwayat kesehatan, riwayat penyakit yang
diderita, serta riwayat pengobatan apa saja yang didapat.
Dengan terselenggaranya rekam medis di sarana pelayanan kesehatan,
maka mutu pelayanan kesehatan bisa dijaga kualitasnya. Rekam medis harus
diisi secara lengkap dan akurat agar aspek kegunaan atau manfaatnya bisa
digunakan oleh sarana pelayanan kesehatan dan pasien. Maka dari itu rumah
sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan harus menjaga kualitas data yang ada
di dalam rekam medis pasien, begitu pula pasien apabila ingin berobat ke
rumah sakit harus memberikan data yang lengkap kepada pihak rumah sakit.
Dengan data rekam medis yang lengkap dan akurat maka rekam medis bisa
dirasakan manfaatnya bagi rumah sakit, pasien serta untuk kepentingan
umum.

2.1.5 Sistem Penyimpanan Rekam Medis

Rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia, maka setiap
lembar formulir rekam medis harus dilindungi dengan cara dimasukkan ke
dalam folder atau map sehingga setiap folder berisi data dan informasi hasil
pelayanan yang diperoleh pasien secara individu. Tujuan penyimpanan rekam
11
medis antara lain :
a. Mempercepat ditemukannya kembali rekam medis yang disimpan
b. Mudah mengambil dari tempat penyimpanan
c. Mudah pengembaliannya
d. Melindungi rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan
fisik, kimiawi dan biologi.
Syarat rekam medis dapat disimpan yaitu apabila pengisian data hasil
pelayanan pada lembar formulir rekam medis telah terisi dengan lengkap dan
telah dirakit sedemikian rupa sehingga riwayat penyakit pasien urut secara
kronologis. Cara penyimpanan rekam medis dibagi menjadi 2 cara:
a. Sentralisasi
Sistem penyimpanan secara sentralisasi yaitu sistem penyimpanan
dengan cara menyatukan formulir-formulir rekam medis pasien ke
dalam satu kesatuan (folder). Rekam medis rawat jalan, gawat
darurat, dan rawat inap seorang pasien menjadi satu dalam satu
folder (map).
1) Kelebihan
a) Data dan informasi hasil pelayanan dapat berkesinambungan
karena menyatu dalam satu folder sehingga riwayatnya dapat
dibaca seluruhnya.
b) Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan
penyimpanan rekam medis.
c) Mengurangi jumlah biaya yang digunakan untuk peralatan
dan ruangan.
d) Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis
mudah distandarisasi.
e) Meningkatkan efisiensi kerja petugas penyimpanan.
f) Mudah menerapkan sistem unit record.
2) Kekurangan
a) Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani unit
rawat jalan dan unit rawat inap.
b) Filing rekam medis harus di jaga 24 jam karena sewaktu-
waktu diperlukan untuk pelayanan di UGD yang buka
12
24

13
jam.
c) Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam
b. Desentralisasi
Sistem penyimpanan secara desentralisasi yaitu sistem
penyimpanan dengan cara memisahkan rekam medis atas nama
seorang pasien antara dokumen rawat jalan, rawat inap, dan gawat
darurat pada masing- masing dalam folder dan tempat tersendiri.
1) Kelebihan
a) Efisiensi waktu karena dekat dengan pelayanan, sehingga
pasien mendapat pelayanan lebih cepat.
b) Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan karena
hanya menangani dokumen di tempat pelayanan tersebut.
2) Kekurangan
a) Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis, yaitu data
dan informasi pelayanan pada satu pasien dapat tersimpan
lebih dari 1 folder
b) Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih
banyak.

2.2.1 Dokumen Rekam Medis


2.2.1 Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis

Kerahasiaan merupakan pembatasan pengungkapan informasi


pribadi tertentu.Hal ini mencakup tanggung jawab untuk menggunakan,
mengungkapkan, atau mengeluarkan informasi hanya dengan
sepengetahuan dan izin individu. Informasi yang bersifat rahasia dapat
berupa tulisan atau verbal. Kerahasiaan diatur dalam Permenkes Nomor
269 tahun 2008 tentang rekam medis, pada Bab IV Pasal 10 ayat (1)
dijelaskan bahwa informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit,
riwayat pemeriksaan, dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga
kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas
pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Informasi tentang
identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat

14
pengobatan hanya dapat dibuka dalam hal:
a. Untuk kepentingan pengobatan pasien
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan
c. Permintaan atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.

Pasal 11 juga menjelaskan bahwa penjelasan tentang isi rekam medis


hanya dapat dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien
dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi
rekam medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin
pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan. Informasi di dalam
rekam medis bersifat rahasia. Berdasarkan Keputusan Dirjen Pelayanan
Medik No. 78 tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam medis di rumah
sakit pada Bab IV disebutkan bahwa untuk melindungi dilakukan oleh
dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan kerahasiaan rekam
medis dibuat ketentuan yaitu hanya petugas rekam medis yang diizinkan
masuk ke ruang penyimpanan rekam medis, dilarang mengutip sebagian
atau seluruh isi rekam medis untuk badan-badan atau perorangan kecuali
telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan
selama penderita dirawat rekam medis menjadi tanggung jawab perawat
ruangan untuk menjaga kerahasiaannya.

2.2.2 Rahasia Medis

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit pada


Pasal 32 menyatakan bahwa pasien berhak mendapatkan privasi dan
kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya. Namun,
untuk pasien yang ingin meminjam rekam medisnya hanya diperbolehkan
membawa pulang dan menggandakan ringkasan rekam medisnya saja. Hal
ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan medis, menghindari
15
penyalahgunaan informasi medis dan mencegah rekam medis hilang atau
rusak.

Rahasia medis, rekam medis, dan persetujuan tindakan medis dikenal


dengan istilah rahasia kedokteran. Dari sudut pasien rahasia medis adalah
rahasia yang dimiliki oleh pasien dalam bidang medis atau
kedokteran.Dari sudut pandang tenaga kesehatan ialah rahasia milik pasien
yang diketahuinya dan wajib disimpan oleh tenaga kesehatan dengan baik.
Ruang lingkup rahasia medis terdiri dari:
a. Segala sesuatu yang oleh pasien disampaikan kepada tenaga

kesehatan, baik secara disadari maupun tidak disadari.

b. Segala sesuatu yang diketahui oleh tenaga kesehatan

sewaktu memeriksa atau mengobati atau merawat pasien.

Rahasia medis akan dikesampingkan bila:


a. Bila diatur dalam UU seperti UU No. 4 Tahun 1984

b. Bila pasien dapat membahayakan orang lain

c. Bila pasien memperoleh hak sosial

d. Bila secara jelas diberikan izin oleh pasien

e. Bila pasien memberi kesan kepada dokter bahwa ia mengizinkan

f. Bila hal itu untuk kepentingan yang lebih tinggi.

2.2.3 Tanggung jawab pimpinan sarana pelayanan kesehatan


Permenkes Nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis, Pasal 14
menjelaskan bahwa pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab
atas hilang, rusak, pemalsuan, dan penggunaan oleh orang atau badan yang
tidak berhak terhadap rekam medis;
a. Tanggung jawab dokter, dokter gigi, dan tenaga kesehatan yang
merawat. UU Praktik Kedokteran Nomor 29 Pasal 46 ayat (1)
menyatakan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam
menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.

16
Dokter atau dokter

17
gigi bertanggung jawab akan kelengkapan dan kebenaran isi rekam
medis.
b. Tanggung jawab petugas rekam medis. Petugas rekam medis
bertanggung jawab untuk mengevaluasi kualitas rekam medis untuk
menjamin keakuratan dan kelengkapan isi rekam medis.
c. Tanggung jawab pimpinan rumah sakit. Pimpinan rumah sakit
bertanggung jawab untuk menyediakan sarana dan fasilitas untuk
kegiatan unit rekam medis agar petugas rekam medis dapat bekerja
dengan efektif dan efisien.
d. Tanggung jawab staf medik. Staff medik dapat menentukan
kualitas pelayanan dari suatu instansi pelayanan kesehatan kepada
pasien.

18
BAB III

INOVAS

I
3.1 Kerangka Teori
Buat Input data
kartu peminjama
n di Google
wawancara berobat
Sheets
Pasien baru Input
data
pasie Buat
Pasien datang n rekam
baru medis
baru Pengambilan
Pasien lama Input rekam medis
data
pasien
tidak
lama Ruang Pelayanan

Berkas lengkap?
Input data pengembalian di Google Sheets

Ya

3.2 Definisi

GOALS atau Google Sheets dan Alur Berkas merupakan inovasi dengan
konsep pengelolaan berkas melalui Google Sheets dan pembuatan alur keluar
masuk berkas sehingga interaksi antara pemberi layanan kesehatan dan penerima
layanan atau pasien bersifat erat dan berkesinambungan, dengan layanan yang
dimaksud adalah rekam medis. Bentuk inovasi GOALS ini adalah sebagai alat
bantu dalam memonitor keberadaan berkas rekam medis dengan tersedianya daftar
kelengkapan dan ketepatan pengembalian berkas dari poli yang ada di Puskesmas
OPI.

3.3 Tujuan

Inovasi ini bertujuan untuk memenuhi hak dasar kesehatan pasien,


khususnya bagi warga faskes Puskesmas OPI tanpa takut kehilangan riwayat
19
Kesehatan dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan

20
produktivitas pelayanan rekam medis di Puskesmas OPI. Ketersediaan rekam
medis sangat penting baik itu untuk proses asuransi ataupun hukum yang dapat
melindungi pasien serta berbagai profesi tenaga Kesehatan dari jeratan hukum.
Inovasi ini juga bertujuan untuk menunjang data dan tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan dengan alur
keluar masuk berkas serta alat bantu elektronik untuk memonitor keberadaan
berkas rekam medis melalui Google Sheets, dengan harapan dapat meningkatkan
kualitas pelayanan sehingga menjamin keterpaduan pelaksanaan dan
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktifitas pelayanan rekam medis di
Puskesmas OPI.

3.4 Cara Penggunaan

Google Sheets merupakan layanan untuk mengolah, serta menampilkan data


yang disusun dalam kolom dan baris. Jadi, format layanan ini mirip seperti
Microsoft Excel. Layanan ini bisa diakses melalui akun Gmail dan Google Drive
yang umumnya digunakan secara online. Setelah dibuat, dokumen dalam
spreadsheet dapat diedit kapan dan di mana saja. Selain itu, pengguna
Spreadsheet juga bisa berbagi dokumen yang sama dengan orang lain yang
diizinkan, termasuk untuk urusan mengedit (menambah atau mengurangi) isi
dari file tersebut.

Adapun Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Buka browser dan ke situs Google Drive.


2. Klik New pada sisi kiri tampilan layar.
3. Muncul opsi Start a New Spreadsheet.
4. Klik Blank di bagian bawah untuk membuat spreadsheet baru.
5. Ubah nama spreadsheet baru dengan mengetik di bagian Untitled
Spreadsheet.
6. Edit nama setiap Sheet sesuai kebutuhan.
7. Isi setiap sel, kolom, dan baris pada file spreadsheet. Pada inovasi ini
nama disetiap kolom sheets di isi dengan nama, usia, alamat, dan nomor
rekam medis.

21
Pada saat proses jam kerja pelayanan kesehatan, apabila misalnya di poli umun
dan lansia memerlukan berkas rekam medis, maka petugas pelayanan rekam medis
memberikan data tersebut dengan memberi tanda pada halaman Google Sheets
bahwa berkas tersebut sedang berada di poli tersebut, dengan contoh menulis pada
kolom “berkas di poli umum”. Apabila berkas tersebut telah dikembalikan, atau
telah berada di ruang rekam medis seperti semula maka kembali diberi tanda pada
Google Sheets dengan menulis “telah dikembalikan” begitu pula seterusnya.

Gambar 3.1 Penginputan pada Google Sheets

Pengelolaan berkas melalui Google Sheets dan pembuatan alur keluar masuk
berkas ini dapat meningkatkan interaksi antara pemberi layanan kesehatan dan
penerima layanan atau pasien agar bersifat erat dan berkesinambungan, menunjang
data dan tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan dengan alur keluar masuk berkas serta alat bantu elektronik untuk
memonitor keberadaan berkas rekam medis melalui Google Sheets, dengan harapan
dapat meningkatkan kualitas pelayanan sehingga menjamin keterpaduan
pelaksanaan dan meningkatkan efisiensi pelayanan rekam medis di Puskesmas OPI.

22
3.5 Biaya

Tidak ada biaya yang diperlukan dalam inovasi ini.

3.6 Kelebihan Dan Kekurangan

1. Kelebihan
- Meminimalisir adanya berkas yang hilang.
- Meningkatkan komunikasi efektif antara tenaga medis dengan petugas
rekam medis
- Memudahkan proses akses dan mempercepat pelayanan pasien.

2. Kekurangan
- Membutuhkan jaringan internet yang harus selalu stabil.

23
BAB IV

KESIMPULAN DAN

SARAN
4.1 Kesimpulan
GOALS atau Google Sheets dan Alur Berkas merupakan inovasi dengan
konsep pengelolaan berkas melalui Google Sheets dan pembuatan alur
keluar masuk berkas sehingga interaksi antara pemberi layanan kesehatan
dan penerima layanan atau pasien bersifat erat dan berkesinambungan,
dengan layanan yang dimaksud adalah rekam medis. Inovasi ini bertujuan
untuk menunjang data dan tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan dengan alur keluar masuk berkas
serta alat bantu elektronik untuk memonitor keberadaan berkas rekam
medis.

4.2 Saran

Diharapkan dengan adanya inovasi ini agar memudahkan dan


meningkatkan efisiensi dalam proses pengelolaan rekam medis di
Puskesmas OPI.

24
DAFTAR PUSTAKA

25
1. Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia no
44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta: Pemerintah RI;2009.
2. Mathar I. Manajemen Informasi Kesehatan (Pengelolaan Dokumen
Rekam Medis). Deepublish; 2018.
3. Hatta G. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan
Kesehatan 2nd ed. Jakarta: Universitas Indonesia; 2013.
4. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam
Medis. Jakarta: Menkes RI; 2008.
5. Sitanggang T. Aspek Hukum Kepemilikan Rekam Medis Dihubungkan
Dengan Perlindungan Hak Pasien. Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial
Humaniora. 2017.
6. Departemen Kesehatan RI. No.269/Menkes/Per/III/2008. Tentang Rekam
Medis. Jakarta: Depkes RI.2008.
7. Budi S.C. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum
Sinergis Media. 2018.

26

Anda mungkin juga menyukai