Disusun oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah “ peran pasien dan keluarga sebagai partner di pelayanan
kesehatanuntk mencegah bahaya dan adverse event”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu Bela
Novita A.S., S.Kep., M.K.M yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Tim penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAAN.......................................................................................................3
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................10
3.2. Saran............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran keluarga dan pasien untuk mencegah bahaya
2. Untuk mengetahui standar keselamatan pasien rumah sakit.
3. Untuk mengetahui sasaran keselamatan pasien dan keluarga
1
1.3. Rumusan masalah
1. Apa itu patient safety ?
2. Siapa yang berperan dalam patient safety?
3. Apa peran keluarga dalam patient safety?
4. Apa peran pasien dan keluarga sebagai partner dalam pelayanan kesehatan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hak pasien
Kriteria :
a. Harus ada dokter sebagai penanggung jawab pelayanan
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
c. Dokter sebagai penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan
yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil
pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan
terjadinya kejadian tidak diharapkan.
Standar : Rumah sakit harus mampu mendidik pasien dan keluarga mengenai
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
3
Standar : Rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin
koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriteria :
a. Koordinasi pelayanan secara menyeluruh
b. Koordinasi pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan
sumber daya
c. Koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
d. Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
Standar : Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses
yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif kejadian tidak diharapkan, dan melakukan perubahan
untuk meningkatkan kinerja.
Kriteria :
a. Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik sesuai
dengan ‘Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit’.
b. Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
c. Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
d. Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
Standar :
a. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan
pasien melalui penerapan ‘Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.’
b. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk mengidentifikasi
risiko keselamatan pasien dan program mengurangi kejadian tidak diharapkan.
c. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi serta koordinasi antar
unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
keselamatan pasien.
d. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur,
mengkaji, dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan
keselamatan pasien.
e. Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam
meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien.
Kriteria :
4
d. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden termasuk asuhan kepada
pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain, dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
e. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden.
f. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden.
g. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan
antar pengelola pelayanan.
h. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan.
i. Tersedia sasaran terukur, serta pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien.
Standar :
a. Rumah sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap
jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas.
b. Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriteria :
a. Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik
mengenai keselamatan pasien
b. Mengintegerasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice
training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
c. Menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok guna mendukung
pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
Standar :
a. Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan
eksternal.
b. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.
Kriteria :
5
2.2. Peran Keluarga Secara Aktif dalam Menjaga Keselamatan Pasien dalam
Pelayanan Kesehatan
1. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujur
2. Mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab pasien
maupun keluarga.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.\
5. Mematuhi dan menghormati peraturan rumah sakit
6. .
7. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa dalam proses bersama
tim kesehatan mengelola pasien
8. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
a. Memberikan data diri yang tepat pada saat mendaftar sesuai dokumen data
diri yang dimiliki. Data utama yang diperlukan adalah nama dan tanggal
lahir
b. Selama rawat inap pasien dipakaikan gelang. Pasien dan keluarga harus
memahami fungsi gelang dan patuh menggunakan gelang tersebut selama
rawat inap karena gelang tersebut dipakai oleh tim kesehatan guna
memastikan kebenaran identitas dan faktor risiko pasien saat memberikan
pelayanan.
Gelang warna biru untuk laki-laki dan gelang warna merah muda
untuk perempuan dipakai untuk identifikasi
Gelang warna merah dipasangkan pada pasien yang memiliki riwayat
alergi
Gelang warna kuning dipasangkan pada pasien yang memiliki risiko
jatuh
6
c. Pasien atau keluarga kooperatif saat dilakukan verifikasi identitas oleh
petugas saat akan melakukan tindakan, memberikan obat, mengambil
preparat untuk pemeriksaan laborat dan lain-lain.
7
Salah satu prosedur yang dilakukan sebelum tindakan operasi adalah
proses verifikasi. Peran pasien dan keluarga dalam proses verifikasi praoperasi
adalah memberikan informasi yang benar dan bekerja sama secara kooperatif
Proses yang dilakukan meliputi :
a. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
Proses ini dilakukan dengan membuat tanda pada lokasi yang dioperasi.
Penandaan lokasi operasi ini melibatkan pasien, dibuat oleh dokter yang
akan melakukan tindakan dan dilaksanakan saat pasien dalam keadaan
sadar .Tanda ini tidak boleh dihapus dan harus terlihat sampai saat akan
disayat.
b. Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan
yang relevan tersedia, diberi label dengan baik
c. Melakukan verifikasi ketersediaan peralatan khusus yang dibutuhkan.
8
Keluarga dan pengunjung yang batuk berisiko menyebarkan kuman
melalui partikel halus di udara dengan demikian bila sedang mengalami
batuk keluarga perlu menggunakan masker atau menerapkan tehnik
perlindungan yang benar saat batuk yaitu menutup mulut dan hidung
menggunakan lengan.
Peran pasien dan keluarga dalam mencegah jatuh saat dirawat di rumah
sakit adalah
a. Pastikan penanda pasien beresiko jatuh berupa gelang kuning dipakai pasien
b. Jangan melepas atau memindah kartu kuning yang dipasang petugas dekat
tempat tidur pasien atau di depan kamar pasien karena kartu tersebut
merupakan penanda untuk mewaspadai pasien yang beresiko jatuh
c. Keluarga atau pasien perlu memastikan diri untuk memahami informasi yang
diberikan oleh petugas agar dapat mendukung tindakan pencegahan jatuh.
Informasi yang perlu diketahui adalah:
faktor resiko jatuh yang teridentifikasi seperti obat yang dipergunakan,
kesadaran pasien, keseimbangan saat berjalan,dll
tindakan pencegahan jatuh yang perlu dilakukan
cara untuk minta bantuan
cara menggunakan bel atau sarana komunikasi di ruangan
cara mengatur pengamanan tempat tidur
pengggunaan tali pengaman, dll
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keselamatan pasien adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan
pelayanan pasien secara aman. Proses tersebut meliputi pengkajian mengenai resiko,
identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk
mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko. Pelayanan kesehatan yang
diberikan tenaga medis kepada pasien mengacu kepada tujuh standar pelayanan
pasien rumah sakit yang meliputi hak pasien, mendididik pasien dan keluarga,
keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, penggunaan metode- metode
peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien, peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf
tentang keselamatan pasien, dan komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien. Selain mengacu pada tujuh standar pelayanan tersebut,
keselamatan pasien juga dilindungi oleh undang-undang kesehatan sebagaimana yang
diatur dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 serta UU Rumah Sakit No. 44 tahun
2009.
3.2. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita wajib melakukan tindakan dengan baik dan
benar sesuai standar pelayanan kesehatan pada pasien, sehingga akan terjamin
keselamatan pasien dari segala aspek tindakan yang kita berikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Patricia Putri. 2016. Peran Keluarga Menjaga Keselamatan Pasien Rawat Inap Di Rumah
Sakit. Pantiwilasa.com. update 8 Desember 2019. Pukul 22. 00 WIB.
http://pantiwilasa.com/majalahkasih/detailpost/peran-keluarga-menjaga-keselamatan-
pasien-rawat-inap-di-rumah-sakit
11