Anda di halaman 1dari 17

KONSEP KEHIL ANGAN

DAN BERDUKA
KONSEP
KEHIL ANGAN
KEHILANGAN
situasi aktual atau potensial ketika
sesuatu (orang atau objek) yang
dihargai telah berubah, tidak ada
lagi, atau menghilang

Ex : amputasi,
kematian

Aktual Nyata Ex : berhenti


bekerja

Mudah dikenal atau Hanya dialami oleh


seseorang dan sulit
diidentifikasi oleh
untuk dapat
orang lain dibuktikan
Ex : kecurian atau
kehancuran akibat bencana
Objek eksternal alam

Ex : berpindah rumah, dirawat


Lingkungan yang dikenal
di rumah sakit, atau berpindah
pekerjaan.

Ex : perpisahan, pindah, melarikan


JENIS Sesuatu atau seseorang
yang berarti
diri, promosi di tempat kerja, dan
kematian.
KEHILANGAN
Ex : amputasi,
Aspek diri
kebutaan

Ex : kematian anggota
Hidup keluarga di rumah dan diri
sendiri
TANDA GEJALA KEHILANGAN
• Perasaan sedih, menangis. • Kemarahan yang berlebihan
• Perasaan putus asa, kesepian • Tidak berminat dalam berinteraksi dengan
• Mengingkari kehilangan orang lain

• Kesulitan dalam mengekspresikan perasaan • Merenungkan perasaan bersalah secara


berlebihan
• Konsenterasi menurun
• Reaksi emosional yang lambat
• Adanya perubahan dalam kebiasaan makan,
pola tidur, tingkat aktivitas
Genetik

Fisik
Predisposisi
Jiwa/mental

Pengalaman
Penyebab masa lalu
kehilangan
Nyata

Presipitasi Imajinasi

Pribadi
DAMPAK KEHILANGAN
masa
masa anak- remaja atau masa
anak dewasa dewasa tua
muda

kehilangan dapat mengancam kehilangan dapat terjadi kehilangan khususnya


kemampuan untuk kematian pasangan hidup
disintegrasi dalam
berkembang, kadang-kadang dapat menjadi pukulan yang
akan timbul regresi serta keluarga sangat berat dan
merasa takut untuk menghilangkan semangat
ditinggalkan atau dibiarkan hidup orang yang ditinggalkan
kesepian
KO N S E P
BERDUKA
BERDUKA

Sedih, marah, menangis,


Normal menarik diri

Proses perpisahan
respon emosi yang diekspresikan Antisipatif sebelum kematian
terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan Tahap berduka yang tak
sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, Rumit kunjung habis
susah tidur

Ibu kehilangan anaknya


Tertutup saat dikandungan
Hubungan individu
dengan almarhum

Kepribadian, usia,
Penyebab berduka jenis kelamin orang
yang ditinggalkan

Proses kematian
• kesedihan, kemarahan, rasa bersalah,
Perasaan kecemasan, menyalahkan diri sendiri,
ketidakberdayaan, mati rasa, kerinduan

Fisik • sesak, mual, hipersensitivitas terhadap suara


dan cahaya, mulut kering, kelemahan
TANDA GEJALA
BERDUKA • ketidakpercayaan, kebingungan, mudah lupa,
kognisi tidak sabar, ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi, ketidaktegasan

• gangguan tidur, penurunan nafsu makan,


Perilaku penarikan sosial, mimpi buruk, hiperaktif,
menangis
MEKANISME KOPING

cara yang dilakukan individu dalam


KOPING menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri
dengan perubahan, respon terhadap situasi
yang mengancam

cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan


MEKANISME masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan,
KOPING serta respon terhadap situasi yang mengancam
mendukung fungsi
Adaptif integrasi, pertumbuhan,
belajar dan mencapai
tujuan

Koping

menghambat fungsi
integrasi, memecah
Maladaptif pertumbuhan,
menurunkan otonomi
dan cenderung
menguasai lingkungan
PERAN PERAWAT
FA S E M E G I N G K A R I FA S E M A R A H

• memberikan kesempatan kepada pasien • mendorong dan memberikan waktu pada


untuk mengungkapkan perasaannya secara pasien untuk mengungkapkan kemarahan
verbal secara verbal tanpa melawan dengan
• tidak membantah pengingkaran pasien kemarahan

• duduk intens bersama pasien • memfasilitasi kebutuhan pasien akibat


reaksi kemarahannya
• menggunakan teknik komunikasi,
• serta memberikan pemahaman kepada
• sentuhan serta memperhatikan kebutuhan
keluarga bahwa marah merupakan sebuah
dasar pasien
proses yang normal
FA S E TAWA R - M E N AWA R FA S E D E P R E S I

• membantu pasien mengidentifikasi rasa • mengidentifikasi tingkat depresi dan


bersalah dan perasaan takutnya dengan membantu mengurangi rasa bersalah
memberkan perhatian penuh dan tulus dengan memberikan kesempatan kepada
• mengajak pasien berbicara untuk pasien untuk mengekspresikan
mengurangi rasa bersalah serta kesedihannya
memberikan dukungan spiritual • memberikan dukungan non verbal
• membahas pikiran negatif dan melatih
mengidentifikasi hal negatif tersebut.

FA S E P E N E R I M A A N

• membantu pasien mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan


dilakukan dan membantu keluarga untuk bisa mengerti
penyebab rasa kehilangan
CONTOH KASUS
Seorang laki-laki umur 18 tahun dirawat dirumah sakit karena
mengalami luka pada daerah kepala akibat benturan saat terjadi
gempa. Adik klien selamat tetapi kedua orang tuanya meninggal
tertimpa reruntuhan rumah. Berdasarkan hasil pengkajian klien
mengatakan bahwa belum menerima keadaannya, klien tidak mau
berbicara banyak karena masih trauma dengan kejadian tersebut.
Hasil pemeriksaan menunjukan : TD : 90/50, N : 68x/mnt, RR :
20x/mnt.
• Jelaskan tentang fase yang dialami oleh klien tersebut !
• Faktor apa yang bisa mempengaruhi mekanisme koping pada kasus
tersebut !
• Apakah dampak yang bisa terjadi pada klien apabila kesedihannya
dirasakan dalam waktu yang lama !
• Masalah keperawatan apa yang bisa muncul dari kasus tersebut ?
• Tindakan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah klien
tersebut

Anda mungkin juga menyukai