Anda di halaman 1dari 13

Memahami Perubahan Fisiologi Fungsi

Organ Sensori Pasien Geriatri


Drg. Rahmat Hidayat
Geriatri
• Gerontologi yaitu ilmu yang mempelajari segala aspek dan masalah lansia,
meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosial, kultural, ekonomi dan lain-lain
(Depkes.RI, 1992:6)
• Geriatri berasal dari kata: Gerontos (usia lanjut) dan Iatros (penyakit)
• Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan
pada lansia yang menyangkut aspek promotof, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta psikososial yang menyertai kehidupan lansia.
Lanjut Usia / Lansia
• Menurut Undang-undang No.12/1998 tentang Kesejahteraan  Usia lanjut adalah
seorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas (Depsos,1999)
• Menurut WHO
• - Elderly (64 - 74 thn) s/d Old (75 - 90 thn)
• - Very Old (> 90 thn)
• Menurut Gerontologis lansia dibedakan menjadi 2 grup :
• Early old age (65 – 74)
• Advanced old age (75 keatas)
Karakteristik Pasien Geriatri

 Memiliki beberapa penyakit kronik


 Fungsi organ menurun
 Gejala dan tanda penyakit tidak khas
 Polifarmasi
 Gangguan status gizi
• Gangguan aktivitas hidup sehari-hari
• Masalah psikososial rumit
Perubahan alami pada lansia:

Penurunan kemampuan menerima dan menyimpan informasi baru


Penghambatan fungsi mental dan psikologis
Penyesuaian mental dan kepandaian menurun
Sensitivitas terhadap stress
Penurunan pemecahan masalah
Penurunan memahami dan menganalisis situasi yang kompleks
Kecenderungan reaksi terhadap depresi dan keadaan sakit meningkat sejalan
dengan bertambahnya usia (Frank dan Hedegard, 1973)
Perubahan Fisiologi Mata
• Kornea menjadi lebih tebal dan pembuluh
darah menonjol  bentuk bulat menjadi
datar  terbentuk fatty yellow ring, yang dikenal
dengan arcus senilis  peningkatan deposit
lipid dalam pembuluh darah

• Pupil  untuk intensitas cahaya  mengecil


 pembukaan maksimum pupil berkurang,
2/3 dari maksimum normal
Perubahan Fisiologi Mata
• Lensa mata menjadi kurang elastis, menurunnya kemampuan untuk berubah bentuk (dari
bulat menjadi memanjang dan mendatar) ketika lensa berfokus dari dekat ke jauh  daya
akomodasi akan memburuk
• Lensa menjadi lebih opaque, semakin sedikit cahaya yg dapat melaluinya  opaksifikasi
parah  katarak
• Glaucoma adalah penyakit yg disebabkan oleh masalah dalam drainage aqueous humour dari
ruangan anterior pada mata  tekanan bola mata meningkat  menjepit saraf mata
• Degenerasi macular  Macula adalah titik pada tengah retina yang memiliki kemampuan
visual terbaik sebab mengandung cone yg terbanyak
Perubahan Fisiologi Telinga
• Hilangnya kemampuan pendengaran,
terutama terhadap bunyi suara, antara lain
nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas,
sulit mengerti kata kata, 50 % terjadi pada
usia diatas umur 65 tahun.
• Membran timpani menjadi atropi
menyebabkan otosklerosis.
• Terjadinya pengumpulan serumen, dapat
mengeras karena meningkatnya kreatin.
Perubahan Fisiologi Telinga
• Hilangnya kemampuan pendengaran, terjadi lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan.
• ketulian menyebabkan efek yang lebih parah daripada kebutaan, karena pada
dasarnya komunikasi verbal sangat penting pada interaksi antar manusia.
• Hilangnya kemampuan ini dapat menyebabkan kecurigaan yang berlebihan,
bahkan parnoia.
• Terdapat hubungan antara hilangnya pendengaran dengan depresi.
Perubahan Fisiologi Penghidu dan Pengecap

• Sistem sensori penglihatan, penghidu dan pengecap sangat penting untuk dapat menikmati
makanan, dan merupakan regulator penting untuk asupan gizi.
• Aroma merupakan perangsang nafsu makan yang kuat. Setelah makanan masuk ke mulut,
substansi aromatik dilepaskan melalui nasofaring ke olfactory cleft dimana makanan dirasakan.
• Sensasi aroma dan rasa menambah kesenangan makan, dan juga menjadi sinyal kemosensori
untuk pencernaan makanan dengan memicu sekresi saliva, gastric, pancreatic, dan intestinal.
• Pada lansia jumlah taste bud menurun  penurunan sensasi rasa  kenikmatan makan
berkurang  tidak nafsu makan  gangguan gizi
• Sensitifitas ambang perasa menurun  butuh lebih banyak garam untuk merasakan asin dalam
masakan  gangguan nutrisi
Perubahan Fisiologi Sistem Saraf
• Demensia adalah penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, dan penurunan
kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-
hari. Dihubungkan dengan kerusakan sel otak, menghasilkan disfungsi kognitif yang
parah, dan pada tahap lanjut merubah perilaku dan kepribadian.
• Penyebab : perubahan zat-zat kimia di otak (neurotransmitter), pengkerutan volume
otak akibat kerusakan/kematian sel otak, kepribadian pasien Pra Morbid, ketahanan
(Resiliance) pasien terhadap perubahan hidup yang terjadi, faktor lingkungan
termasuk pengasuh.
• Penurunan fungsi daya ingat dan daya pikir ini menimbulkan gangguan fungsi
kehidupan sehari-hari (mandi, berpakaian, kebersihan diri, buang air besar/kecil, dll)
Demensia
Gangguan Psikologis Gangguan Perilaku
Jenis Bentuk Jenis Bentuk
1. Wahana · Isi pikiran yang salah diyakini 1. Wandering · Mondar-mandir
(Delusi) kebenarannya · Mencari-cari/ membututi
· Tidak dpt dikoreksi melalui bukti-bukti pengasuh/keluarga/ orang lain kemana pun
yang ada pergi.
· Berjalan mengelilingi rumah
· Keluar rumah /kabur /keluyuran
2. Halusinasi · Halusinasi dengar 2. Restlessness Sangat gelisah sehingga tidak bisa diam
· Halusinasi penglihatan barang sejenak
· Halusinasi Haptic
3. Misidentifikasi · Merasa bukan dirinya 3. Agitasi Aktivitas verbal (bicara) maupun motorik
/ Mispersepsi · Merasa bahwa istri/suami bukan lagi (fisik) yang berlebihan dan tidak selaras.
pasangan hidupnya Misalnya marah-marah, ngamuk-ngamuk,
· Tidak dapat mengidentifikasi kejadian ngomel terus, dsb.
Demensia
Gangguan Psikologis Gangguan Perilaku
Jenis Bentuk Jenis Bentuk
4. Depresi · Murung, sedih, menangis 4. Agresivitas · Agresivitas fisik seperti : memukul,
· Ingin mengakhiri hidupnya menendang, mendorong, mencakar,
· Uring-uringan dan mudah tersinggung menggigit orang atau menggerayangi barang
orang lain
· Agresivitas Verbal seperti : menjerit,
berteriak, membuat suara gaduh, marah
meledak-ledak.
5. Apatis · Tak ada minat terhadap hal-hal yang biasanya 5. Disinhibisi Kelakuan yang tidak sesuai budaya dan
disukai, termasuk kegiatan sehari-hari. norma-norma sosial yang berlaku karena
· Perawatan diri terganggu. terganggunya/hilangnya fungsi pengendalian
· Interaksi sosial menjadi sangat berkurang. diri. Perilakunya menjadi kurang sopan,
kurang terpuji, memalukan dan sebagainya.
6. Cemas · Menanyakan hal yang sama berulang-ulang
· Meremas-remas tangan

Anda mungkin juga menyukai