Segera hentikan aktivitas berolahraga jika Kamu merasakan gejala
berikut: - Lemas dan lemah, merasa cemas, atau bingung. - Kamu berkeringan lebih dari biasanya. Jantung berdetak kencang. Sakit kepala Itu adalah gejala gula darah turun hipoglikemia. Risiko hipoglikemia dapat terjadi kapan saja selama olahraga atau beberapa jam sesudahnya.
Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Ade Tobing menjelaskan,
olahraga yang paling dianjurkan untuk penderita diabetes tipe 2 adalah olahraga aerobik yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Intensitas olahraga aerobik yang diasarankan adalah skala sedang, seperti jogging, bersepeda, jalan kaki, berenang atau berdansa. “Berlari tidak disarankan karena selain intensitasnya tinggi juga rentan menimbulkan luka di kaki karena tumpuan yang berat di permukaan tanah,” jelas dr. Ade saat ditemui dalam kampanye Ayo Indonesia Bergerak di Jakarta, April 2018.
Apapun aktivitas olahraga yang Kamu pilih, haruslah sampai
membuat detak jantung lebih cepat tetapi tidak melewati batas. Saat mengawali olahraga, lakukan gerakan sederhana dulu. Misalnya, berjalan kaki dua kali sehari masing-masing 15 menit. Setelah itu secara bertahap dapat ditingkatkan olahraga dengan durasi lebih lama dan intensitas lebih berat. Jika Kamu memiliki diabetes tipe 2, minimal Kamu harus melakukan dua sesi latihan kekuatan dalam seminggu, yaitu latihan yang melibatkan seluruh kelompok otot utama (lengan, kaki, bahu, punggung, dan perut).