HIPERURISEMIA (ASAM URAT TINGGI)

dr. Dwi Ayu Metasari

Dokter Internship
Puskesmas Tayu II
Nyeri Sendi?

 Asam urat ?
 Masuk angin ?
 Obat – obatan ?
 Stres ?
 Penyakit rematik lainnya ?
Asam Urat

 Hasil metabolisme tubuh

 Asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin
 Tubuh menyediakan 85% senyawa purin/hari
Kelebihan purin  nyeri sendi
Penyebab
 Makanan hewani :
 Jeroan (usus, ampela, paru, babat, kikil, hati, jantung)
 Ikan (sarden, tuna)
 Daging, telur ayam
 Makanan nabati :
- Kacang – kacangan
- Bayam, kembang kol, buncis
- Daun pepaya, daun singkong
Hiperurisemia
 Kadar asam urat berlebihan di dalam darah
 Kelebihan pembentukan (over production) atau penurunan
sekresi (underexcretion)

 Laboratorium :
Nilai normal kadar asam urat :
 Laki – laki : < 5 mg%
 Perempuan : < 4 mg%

Hiperurisemia :
 Laki – laki : > 7 mg%
 Perempuan : > 6 mg%
Apa yang terjadi pada asam urat
tinggi?
• Respon peradangan karena deposit kristal monosodium urat
yang menumpuk pada sendi tepi

 Artritis gout (pirai) : penyakit radang sendi yang disebabkan

peningkatan kadar asam urat dalam darah
 Penyakit gout primer (idiopatik) : penyebab belum
diketahui, berkaitan dengan faktor genetik dan
hormonal  produksi meningkat dan pengeluaran
menurun

 Penyakit gout sekunder : banyak mengonsumsi

makanan dengan kadar purin yang tinggi
 Golongan A: Makanan yang mengandung purin
tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati,
ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang,
remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon,
dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam
kaleng.
 Golongan B: Makanan yang mengandung
purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan)
adalah ikan yang tidak termasuk golongan A,
daging sapi, kerang-kerangan, kacang-
kacangan kering, kembang kol, bayam,
asparagus, buncis, jamur, daun singkong,
daun pepaya, kangkung.
 Golongan C:
Purin lebih ringan(0-50 mg/100 gram adalah
 keju
 susu
 telur
 sayuran lain
 buah-buahan
Faktor resiko

 Faktor jenis kelamin dan umur

Lebih banyak pada laki – laki dan pada umur
yang lebih tua
 Faktor genetik (obesitas, penyakit)
 Faktor lingkungan (penduduk, tempat
tinggal)
Proses terjadinya?

 Keseimbangan antara produksi dan

pengeluaran.

 Kelebihan asam urat (hiperurisemia) 

penumpukan di sendi  radang  nyeri
Gambaran Klinis

 Gejala khas : menyerang satu sendi dengan

gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri
hebat, panas dan gangguan gerak
 Lokasi : sendi pangkal ibu jari kaki
 Gejala sistemik : demam, menggigil, merasa
lelah, leukositosis, LED meningkat
 Serangan terjadi mendadak
 Terdapat 3 tahap serangan :
A. Asimptomatik (tanpa gejala)
Kadar asam urat di atas normal tapi tidak ada gejala khas

B. Tahap akut
Serangan artritis yang khas dan menghilang tanpa
pengobatan dalam 5 – 7 hari,
C. Tahap gout interkritikal
Penderita dalam keadaan sehat dalam jangka waktu tertentu,
kerusakan jaringan tetap terjadi

D. Tahap intermiten
Serangan (kambuh) semakin sering dan semakin cepat jarak
waktunya

E. Tahap tofus
Terjadi bila 10 tahun lebih, timbul benjolan di sekitar sendi
yang meradang disebut tofus (deposit dari kristal monosodium
urat)  kerusakan tulang
PENATALAKSANAAN
PENANGANAN

1. Menghentikan serangan akut secepat mungkin

2. Mencegah komplikasi (kerusakan sendi, ginjal dsb)
3. Menurunkan kadar urat serum pada pasien

Obat : - NSAID (antirematik)

- Penurun kadar asam urat (probenecid)
- Penurunan produksi asam urat (allopurinol)
4. Pengaturan Diit
- Jeroan berguna bagi tubuh, terutama anak – anak
pada usia pertumbuhan untuk bahan pembentuk otak,
jaringan syaraf
5. Perubahan gaya hidup
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAANNYA

Ada pertanyaan??