Anda di halaman 1dari 59

KONSEP DASAR

SKIZOFRENIA

OLEH :
SUYAMTO A.Kep MPH
Senin, Jam 08.00.1 April 2019
Berbagi Pengetahuan
• Apa yang terpikir dalam pikiran saudara ketika
kalian mendengar istilah skizofrenia?

• Ceritakan pasien skizofrenia yang pernah kalian


lihat:
– Bagaimana penampilannya?
– Perilakunya?

• Bagaimana perasaan saudara ketika bertemu


dengan orang seperti itu?
Benar atau Salah? Menurut
saudara
• Gangguan skizofrenia disebut juga gangguan
kepribadian ganda

• Skizofrenia adalah penyakit keturunan

• Pria lebih banyak yang mengalami skizofrenia


dibandingkan wanita

• Orang yang mengaku diri sebagai titisan Nabi


Muhammad dan anak Tuhan adalah seorang
skizofrenik
Benar atau Salah? Menurut
saudara

• Gangguan skizofrenia tidak bisa disembuhkan

• Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat di rumah oleh


keluarga, daripada di rumah sakit

• Kebanyakan penderita skizofrenia tidak berbahaya


bagi orang lain
Pembahasan dalam kuliah ini:

• Skizofrenia
– Sejarah
– Tanda-tanda
– Perjalanan penyakit
– Etiologi
– Pengobatan

• Gangguan psikotik lainnya

• Skizofrenia vs gangguan identitas disosiatif


Sekilas tentang skizofrenia

• Dalam bahasa Inggris: Schizophrenia


– Asalnya dari bahasa Yunani: ”schizein”
(terpisah/pecah) dan ”phrenia” (jiwa)
– Menunjukkan adanya ketidakselarasan antara kognisi
(pikiran), emosi (perasaan) dan perilaku
– Oleh karenanya sering disalah artikan sebagai
kepribadian ganda

• Merupakan gangguan jiwa berat, dengan ciri


utama kegagalan dalam reality testing
Sejarah perkembangan istilah
skizofrenia

• Emil Kraepelin: dementia preacox


• Morel : demence precoce
• Eugene Bleuler: schizophrenia (menunjukkan
terpisahnya pikiran, emosi dan perilaku) dengan
ciri 4A:
• Asosiasi
• Afek
• Autisme
• Ambivalensi
Ditambah dengan halusinasi dan delusi
Epidemiologi
• Kondisi di Amerika:
– Prevalensi seumur hidup ~ 1%
– Sedikit lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan, meskipun secara umum seimbang
– Muncul pertama kali biasanya pada remaja akhir atau
awal masa dewasa
• Banyak laki-laki yang didiagnosis pada usia sedikit
lebih muda
– Lebih banyak didiagnosis pada African-American 
mungkin merefleksikan bias diagnosis
Bagaimana situasi di Indonesia?
Perkembangan gangguan
• Seringkali diawali dengan fase prodromal; yaitu
periode dimana mulai terjadinya penurunan
fungsi dalam kehidupan. Ditandai dengan:
• Hilangnya minat terhadap aktivitas sosial
• Meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung
jawab/tuntutan hidup sehari-hari
• Kemunculan biasanya secara gradual, jarang
disadari oleh orang lain hingga masuk fase akut
Kriteria diagnosis
Untuk dapat menegakkan diagnosis skizofrenia, kriteria A-F
harus terpenuhi:
• Kriteria A: karakteristik simtom (dua atau lebih, menonjol
dalam kurun waktu 1 bulan):
– Delusi
– Halusinasi
– Disorganized speech
– Grossly disorganized or catatonic behavior
– Negative symptoms: affective flattening, alogia, avolition
Cat: hanya 1 kriteria yang diperlukan bila delusi dan
halusinasi bizzare
Kriteria diagnosis
• Kriteria B: ada disfungsi sosial atau pekerjaan
• Kriteria C: durasi terus-menerus selama 6 bln
• Kriteria D: bukan termasuk gangguan skizoafektif
atau gangguan mood
• Kriteria E: bukan karena penyalahgunaan obat
atau kondisi medis tertentu
• Kriteria F: tidak berhubungan dengan gangguan
perkembangan pervasif
Gangguan perkembangan
pervasif
• Pervasive developmental disorder:
Mungkin ada anak yang dianggap mengalami gangguan
autistik, namun sesungguhnya mengalami skizofrenia
usia dini. Cara membedakannya: pada gangguan
skizofrenia delusi/halusinasi sangat menonjol
Deskripsi klinis
• Tidak memiliki simtom esensial: manifestasi
gangguan dapat berbeda dari orang ke orang
• Tidak memiliki gejala yang “patognomonik”
(gejala khas yang membedakan dengan
gangguan lain).
Misalnya : halusinasi, salah satu simtom utama
skizofrenia, mungkin saja dialami seseorang
yang mengalami demam tinggi atau pasien
demensia.
Deskripsi Klinis
Symptom positif
Tanda-tanda yang berkelebihan, yang
biasanya tidak ada pada kebanyakan
orang:
Delusi (Waham) Halusinasi

• Pengertian: keyakinan salah yang dipegang • Pengertian: pengalaman sensoris yang


teguh, tidak sesuai dengan kenyataan, dan tidak dialami tanpa adanya stimulasi sensoris;
dapat diubah (resisten) meskipun diberikan bedakan dengan ilusi
bukti-bukti yang menunjukkan kebalikannya

• Bentuk yang umum: persecutory (misal: • Bentuk yang umum: halusinasi visual,
dikejar-kejar intel/Densus 88), thought insertion, halusinasi auditorik: mendengar suara,
thought broadcasting, waham kebesaran percakapan-saling bersahutan, suara yang
(grandiose), ideas of reference mengomentari perilaku
• Ditemukan peningkatan aktivitas di daerah
Broca di otak, ketika halusinasi terjadi
Simtom negatif
Simtom yang defisit; perilaku yang seharusnya dimiliki
orang normal, tapi tak dimiliki pasien:
– avolition/apathy (hilang minat/tidak mampu melaksanakan
aktivitas rutin)
– alogia (miskin kuantitas dan/atau isi pembicaraan)
– anhedonia (tidak mampu menikmati kesenangan)
– abulia (kehilangan kehendak)
– asosialitas (gangguan/buruk dalam hubungan sosial)
– afek datar

Semakin banyak simtom negatif yang muncul,


merepresentasikan prognosis yang semakin buruk
terkait kualitas hidup setelah perawatan rumah sakit
Symptom disorganisasi

• Disorganisasi bicara (gangguan pemikiran


formal) :
– Inkoherensi
• Ketidakmampuan untuk mengorganisir ide-ide
– Asosiasi longgar (derailment)
• Rambles, Kesulitan untuk mempertahankan suatu topik
pembicaraan

• Disorganisasi perilaku
– Perilaku yang “aneh”
• Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum
– Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada cuaca panas
Simtom lainnya
• Katatonia
– Abnormalitas motorik
– Gerakan-gerakan yang repetitif dan kompleks
• Biasanya pada tangan dan jari-jari tangan
– Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak-kepakkan”
tangan secara berlebihan
• Imobilitas katatonik
– Mempertahankan postur tubuh yang tidak biasa dalam
jangka waktu yang cukup panjang
• Misalnya berdiri di atas satu kaki
• Waxy flexibility
– Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk” oleh orang
lain
Subtipe menurut DSM IV

• Paranoid
– Ada preokupasi dengan satu atau lebih waham, atau
halusinasi auditorik yang sering
– Tidak menonjol: disorganisasi bicara, perilaku, afek datar
atau tidak sesuai
– Tidak tergolong tipe katatonik

• Disorganized ( dulu hebefrenik)


– Muncul semua simtom disorganized: pembicaraan, perilaku,
afek datar, afek tak sesuai
– Tidak tergolong tipe katatonik
Symptom lainnya

• Afek yang tidak sesuai


– Respons emosional tidak sesuai dengan situasi
• Misalnya tertawa keras dan terbahak-bahak ketika
menceritakan tentang kematian keluarga
Subtipe menurut DSM IV

• Katatonik; menonjol pada:


– Imobilitas motorik: katalepsi ( juga waxy flexibility), stupor
– Aktivitas motor berlebih tanpa stimulus eksternal
– Negativisme ekstrim (resistensi) atau mutism
– Keanehan gerakan volunter, gerakan stereotip
– Echolalia (latah) atau echopraxia (gerakan)

• TAK TERGOLONGKAN
– Muncul simtom kriteria A, tapi tak dapat dimasukkan dalam
tipe paranoid, disorganized atau katatonik
Subtipe menurut DSM IV
• RESIDUAL
– Hilangnya delusi atau halusinasi yg menonjol, disorganized
speech, behavior
– Ada bukti gangguan terus berlanjut karena ada simtom
negatif, 2 atau lebih simtom kriteria A yang muncul dalam
bentuk yang lebih lemah (seperti keyakinan aneh,
pengalaman persepsi yang luar biasa)
Evaluasi terhadap subtipe
• Pada kenyataannya, tidak mudah untuk
menegakkan diagnosis subtipe skizofrenia:
• Reliabilitasnya rendah
• Validitas prediktifnya rendah
• Adanya overlap simtom pada subtipe yang berbeda
Gangguan psikotik lainnya
• Gangguan skizofreniform:
• Simtom skizofrenia berlangsung lebih dari 1 bulan
namun kurang dari 6 bulan
• Gangguan psikotik singkat (brief psychotic
disorder):
• Simtom skizofrenia berlangsung antara 1 hari dan 1
bulan
• Kebanyakan dipicu oleh stres yang ekstrem
• Gangguan skizoafektif:
• Munculnya simtom-simtom gangguan mood maupun
skizofrenia sekaligus
Gangguan psikotik lainnya (2)
• Gangguan delusional
• Delusi mungkin mencakup kecemburuan,
erotomania, dan delusi somatik
• Tidak ada simtom lain dari skizofrenia yang muncul
Penggolongan lain dari
Schizophrenia (Non DSM-IV):
• Buffee Delirante:
– Konsep Perancis, durasi simtom kurang dari 3 bulan
• Latent Schizophrenia:
– Gangg. kepribadian skizoid atau skizo-tipal pada
DSM-IV: Ada perilaku aneh dan gangguan proses
pikir, tetapi tidak konsisten.
– Dahulu: borderline schizophrenia
• Oneiroid:
– Keadaan seperti mimpi, pasien sangat tenang, tidak
punya orientasi waktu dan tempat. Sangat terikat
halusinasi
• Paraphrenia:
– Sinonim dengan paranoid schizophrenia:
• Ada kemunduran progresif dan waham sangat sistematis
• Pseudoneurotic:
– Ada free-floating anxiety
– Jarang jadi psikotik parah
– Sering didiagnosis sebagai gangguan kepribadian
ambang
• Simple Schizophrenia:
– Simtom utama menarik diri dari hubungan
interpersonal dan lingkungan kerja.
– Hilangnya ambisi dan dorongan secara bertahap
– Tidak ada halusinasi atau waham yang menetap
Etiologi:
• Faktor genetik
• Faktor neurotransmitter
• Faktor struktur dan fungsi otak
• Faktor stres psikologis
• Faktor keluarga
Faktor genetik

• Tidak disebabkan oleh gen tunggal


• Ilmu genetika tidak sepenuhnya dapat
menjelaskan kemunculan gangguan ; bagaimana
pola penurunan masih belum diketahui
• Model diatesis stres:
– Ada faktor genetik yang menjadi predisposisi
– Stres memicu kemunculan gejala
Teori Neurotransmitter

• Teori dopamin:
• Gangguan terjadi karena tingkat dopamin
berlebihan
• Tidak hanya itu, namun bisa juga karena reseptor
dopamin berlebihan atau sangat sensitif
• Terutama terpusat pada jalur mesolimbik
• Abnormalitas dopamin utamanya terkait dengan
simtom positif
• Selain dopamin, ada neurotransmitter lain yang
berperan: serotonin, GABA, Glutamate
Teori struktur dan fungsi otak

• Hilangnya sel-sel otak


• Berkurangnya aktivitas di korteks prefrontal
• Faktor congenital:
– Kerusakan pada saat pembentukan otak janin atau
kelahiran
– Serangan virus pada otak janin
• Faktor perkembangan otak
Faktor stres psikologis

• Reaksi terhadap stres:


– Lebih reaktif terhadap stres: mood yang positif sangat
menurun dan mood negatif meningkat
• Status sosial ekonomi:
• Jumlah rata-rata penderita skizofrenia lebih tinggi
pada masyarakat miskin kota
» Hipotesis sosiogenik: stres karena kemiskinan
menyebabkan gangguan
» Teori seleksi sosial: penurunan pada status sosial
ekonomi; hubungan terbalik antara status sosial
dengan skizofrenia
• Banyak riset yang mendukung teori seleksi sosial
Faktor keluarga

• Ibu yang skizofrenogenik:dingin, mendominasi,


menimbulkan konflik  tidak ada bukti yang mendukung
teori ini
• Communication deviance (CD) : komunikasi yang buruk
• Lingkungan keluarga juga berdampak pada seringnya
penderita ”keluar masuk ” rumah sakit  kekambuhan
– Ekspresi emosi keluarga:
• Hostilitas, komentar yang bernada kritik, keterlibatan emosi
yang terlalu dalam
– Hubungan dua arah:
• Pikiran ”aneh/tidak biasa” dari pasien  meningkatkan
komentar yang penuh dengan kritik
• Meningkatnya kritik  menimbulkan pikiran ”aneh/tidak biasa”
Faktor keluarga …..

• Ada disfungsi keluarga, dan perilaku keluarga


yang patologis.
A. Double-bind communication:
Ada pesan bertolak belakang dari ortu sehubungan
dengan perilaku, sikap maupun perasaan (an
interpersonal situation in which an individual is
confronted over long periods of time by mutually
inconsistent messages to which he or she must
respond)
Faktor keluarga …..

B. Schismatic:
bentuk keluarga patologis: konstan ada konflik di
antara anggota keluarga, tapi sekaligus ada
aliansi spesifik yang patologis (mis. Ibu-anak
perempuan, bapak-anak laki), sedangkan antara
ibu-bapak: absen
C. Skewed:
bentuk keluarga patologis: keterlibatan berlebihan
dengan salah satu anggota, perebutan
kekuasaan dan dominasi antara orangtua.
Faktor keluarga …..

D. Pseudomutual & pseudohostile:


keluarga yang pola komunikasinya penuh kepura-
puraan, terdapat supresi emosi

E.Ekspresi emosi yang patologis:


Ortu terlalu banyak kritik, kejam, ingin ikut campur
urusan anak. Keluarga dengan ekspresi emosi
tinggi  relapse tinggi pada pasien
schizophrenia.
Kesulitan hidup bersama penderita
skizofrenia

• Halusinasi, delusi, dan paranoia yang dialami pasien sulit


dipahami/diterima orang lain

• Adanya defisit dalam keterampilan sosial pasien:


menyendiri, kontak sosial yang sangat terbatas (sebagai
bagian dari penyakitnya)

• Penyakit tidak bisa sembuh total, melainkan ”sembuh


terkontrol”: mungkin kambuh pada situasi tertentu (misal:
stres tinggi). Oleh karenanya harus dipastikan pasien
patuh terhadap pengobatan
Terapi Medis
• Terapi medis:
• Obat-obatan antipsikotik untuk menghilangkan
simtom
• Dosis pemeliharaan (maintenance dosage) untuk
mencegah kekambuhan
Terapi psikologis
Intervensi psikososial sebagai pendamping
pengobatan medis:
• Pelatihan keterampilan sosial:
• Membantu penderita mengatasi masalah
interpersonal melalui bermain peran dan latihan-
latihan
• Bisa dalam kelompok maupun secara individual
Terapi psikologis (2)
• Terapi keluarga untuk mengurangi ekspresi emosi:
• Mengajarkan pada keluarga mengenai skizofrenia
• Menekankan pentingnya pengobatan medis
• Membantu keluarga agar tidak menyalahkan pasien
• Meningkatkan komunikasi dan pemecahan masalah
dalam keluarga
• Mendorong pengembangan dukungan sosial: support
group
• Menumbuhkan harapan
Terapi psikologis (3)
• Cognitive behavioral therapy
• Mengenali dan men-challenge keyakinan yang
sifatnya delusional
• Mengenali dan men-challenge harapan terkait
dengan simtom negatif
» Misal: ”saya toh tidak bisa sembuh, jadi buat apa
berobat?”
• Cognitive enhancement therapy (CET)
• Meningkatkan perhatian, ingatan, pemecahan
masalah dan simtom-simtom lain yang dasarnya
kognitif
Benar atau Salah?
1. Gangguan skizofrenia disebut juga
gangguan kepribadian ganda
2. Skizofrenia adalah penyakit keturunan
3. Pria lebih banyak yang mengalami
skizofrenia dibandingkan wanita
4. Orang yang mengaku diri sebagai titisan
Nabi Muhammad dan anak Tuhan adalah
seorang skizofrenik
Benar atau Salah ? (2)
5. Gangguan skizofrenia tidak bisa
disembuhkan
6. Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat di
rumah oleh keluarga, daripada di rumah
sakit
7. Kebanyakan penderita skizofrenia tidak
berbahaya bagi orang lain
JAWABAN
Benar Atau Salah (1)
1. Salah. Dalam skizofrenia memang dikenal istilah
perpecahan, namun bukan perpecahan
kepribadian, melainkan antara pikiran, emosi dan
perilaku.
Gangguan kepribadian ganda adalah nama lain
dari gangguan identitas disosiatif (Dissociative
Identity Disorder/DID)
Benar Atau Salah (2)
2. Benar. Penelitian menunjukkan adanya
pewarisan genetik pada kemunculan gangguan
skizofrenia. Meskipun demikian, hingga kini
belum dapat dipastikan pola penurunannya.
Walaupun seseorang yang kedua orang tuanya
skizofrenia memiliki kerentanan yang lebih besar
daripada orang lain, belum tentu ia mengidap
skizofrenia pula.
Benar Atau Salah (3)
3. Salah. Meskipun kecenderungan untuk
mengidap skizofrenia pada pria sedikit lebih
tinggi dibandingkan wanita, namun secara umum
jumlah penderita pria dan wanita diperkirakan
seimbang.
Benar Atau Salah (4)
4. Salah. Merasa diri nabi dan Tuhan adalah salah
satu contoh delusi. Namun tidak berarti orang
tersebut mengalami skizofrenia. Untuk dapat
menegakkan diagnostik, kriteria A-F dari DSM IV
harus terpenuhi.
Benar Atau Salah (5)
5. Salah. Meskipun sangat sedikit jumlahnya, ada
orang-orang yang berhasil sembuh dari
skizofrenia. Sementara bagi sebagian besar
lainnya, ”sembuh” berarti penyakit dapat
dikontrol. Mungkin terjadi kekambuhan di
kemudian hari, terutama bila pasien menghadapi
stresor yang berat.
Benar Atau Salah (6)
6.Benar. Penelitian menunjukkan bahwa
pengobatan hanya membantu sekitar 10% dari
kesembuhan. Lainnya tergantung pada terapi
pendukung serta dukungan keluarga. Oleh
sebab itu, lebih baik penderita dirawat oleh
keluarga yang bisa memberikan dukungan.
Perawatan rumah sakit disarankan hanya pada
keadaan dimana penderita cenderung menyakiti
diri sendiri atau orang lain.
Benar Atau Salah (7)
7. Benar. Sedikit sekali pasien skizofrenia yang
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi,
biasanya pada fase akut, terutama apabila
mereka mendapat halusinasi perintah
(mendengar suara-suara yang memerintahkan
mereka melakukan suatu tindakan).
PROSES REHABILITASI PADA
ODGJ
Skizofrenia
• UU No.18 tahun 2014 : UU Kesehatan Jiwa
Pasal;14 Upaya peningkatan Kesehatan Jiwa :secara Promotif,
Preventif, kuratif, dan Rhabilitatif.
Pasal :25
• Upaya Rehabilitatif Kesehatan Jiwa merupakan kegiatan
dan /atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
jiwa yang ditujukan untuk:
a. Mencegah atau mengendalikan disabilitas.
b. Memulihkan fungsi sosial.
c. Memulihkan fungsi okupasional,
d. Mempersiapkan dan memberi kemampuan ODGJ agar mandiri
di Masyarakat
• Akan diatur dalam Peraturan Pemerintah dan
Permenkes.
Rehabilitasi Psikososial di mulai
sejak perawatan di RS

Rawat Inap Akut Manajemen terapi


_________________ Intervensi Krisis
Memelihara
__________________
Kehidupan
Rencana
Pemulangan Latihan Ketrampilan
Rencana pasien Pulang
• Keamanan dan pemantauan di komunitas
(puskesmas)
• Tindak lanjut medis dan pemeliharaan terapi
• Intervensi dini terhadap kekambuhan
• Support keluarga
• Support komunitas dan sosial
• Penyediaan informasi kesehatan dan summary
Definisi operasional pulih
• Remisi gejala
• Hubungan sebaya baik
• Hidup mandiri
• Bekerja atau sekolah.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai