Anda di halaman 1dari 54

SKIZOFRENIA

SKIZOFRENIA
 Paling sering ditemukan
 1 % penduduk didunia pernah menderita skizofrenia
selama hidupnya
 Gejala biasanya muncul pada usia remaja akhir atau
dewasa muda
 Awitan pada laki-laki usia 15-25 th
 Awitan pada wanita 25-35 th
 Prognosis pada laki-laki lebih buruk dibandingkan
wanita  psikososial
ETIOLOGI
 Secara pasti belum diketahui
 Teori dan penelitian

1. Genetika
- ada komponen yang diturunkan secara
bermakna
 hubungan darah (ggn bersifat keluarga)
 kekerabatan semakin dekat risiko semakin
tinggi
2. Biologi
- Adanya gangguan peningkatan dopamin
- 4 jalur Dopaminergik
1. Mesolimbik
2. Mesokortikal
3. Nigrostriatal
4. Tuberoinfundibular
3. Diatesis Stres
- Kerentanan seseorang dalam menghadapi
setiap masalah
- berhubungan dengan aspek perkembangan
 pola asuh
 penyakit autoimun
4. Psikososial
- lingkungan
- pekerjaan
- pendidikan
- Dll
MANIFESTASI KLINIS
 Sangat bervariasi
 Dapat mengakibatkan hendaya berat
 Menjadi beban keluarga dan negara
 Didahului fase prodromal, fase akut (aktif) dan
fase residual
 Beberapa ps mempunyai kepribadian skizoid,
ambang, antisosial dan skizotypal
MANIFESTASI KLINIS
 PROSES PIKIR
- Asosiasi longgar
- Inkoherensi
- Neologisme
- Ekolalia
- Alogia
- DLL
MANIFESTASI KLINIS
 ISI PIKIR
- Waham : - kepercayaan yang palsu
- menetap
- tidak sesuai fakta dan aneh
- semakin kondisi akut sering ditemui waham
yang tidak sistematis
MANIFESTASI KLINIS
 Macam waham
- waham kejar
- waham rujukan
- waham kebesaran
- waham dikendalikan
- waham nihilistik
MANIFESTASI KLINIS

 Syarat waham
- ps 100 % percaya
- tidak realistis
- egosentris (selalu dihubungkan dg dirinya)
- tidak sesuai dengan budaya setempat
- tidak bisa dikoreksi sekalipun dengan akal sehat
MANIFESTASI KLINIS
 Gangguan Persepsi
1. Ilusi : adanya mis interpretasi pancaindra
terhadap objek (interpretasi salah)
- Depersonalisasi  ada perasaan asing
terhadap diri sendiri
- Derealisasi  ada perasaan asing terhadap
lingkungan sekitarnya
MANIFESTASI KLINIS

2. Halusinasi
- Rangsang pancaindra yang datang dari luar
dan di interpretasikan salah
- auditorik, visual, taktil, penciuman, raba
MANIFESTASI KLINIS
 Gangguan Emosi
 Dapat memperlihatkan berbagai emosi
 Dapat berpindah dari emosi satu ke emosi yang lain dalam
jangka waktu yang cepat
 Ada 3 afek dasar yang sering :
1. Afek Tumpul atau datar  tanpa ekspresi
2. Afek tak serasi  mungkin bersemangat
tapi tidak sesuai dengan
pikiran dan pembicaraan
3. Afek Labil  cepat terjadi dan jelas
MANIFESATASI KLINIS
 Gangguan Perilaku
 Berbagai perilaku aneh dan tak sesuai
- Penelantaran penampilan
- Menarik diri
- Perilaku ritual
- Agresif dan impulsif
- Negativistik
- Dll
MANIFESTASI KLINIS
 Gangguan Neurokognitif
 Gambaran inti dari skizofrenia
1. Defisit dalam atensi dan penampilan
2. Menurunnya kemampuan untuk
menyelesaikan masalah
3. Gangguan fungsi eksekutif
KRITERIA DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
(DSM-IV)
A. Gejala karakteristik : 2 (atau lbh) berikut, msg2
ditemukan utk bag wkt yg bermakna selama 1
bln(kurang jk diobati dg berhasil ) :
(1) waham
(2) halusinasi
(3) bicara terdisorganisasi
(4) perilaku terdisorganisasi atau katatonik yg jelas
(5) gejala negatif : pendataran afek, alogia,tdk ada
kemauan
B. Disfungsi sosial/pekerjaan
C. Durasi : tanda gangguan terus-menerus menetap
selama sekurangnya 6 bln (termasuk 1 bln
gejala/kurang jk diobati berhasil)
D. Penyingkiran gang. skizoafektif dan gang.
Mood.
E. Penyingkiran zat/kondisi medis umum
F. Hub dg gang.perkembangan pervasif
KRITERIA DIAGNOSTIK
UNTUK SUBTIPE SKIZOFRENIA
 Tipe Paranoid

A. Preokupasi dg 1/lbh waham atau halusinasi


dengar yg menonjol
B. Tdk ada dr berikut ini yg menonjol : bicara
terdisorganisasi, perilaku terdisorganisasi atau
katatonik, atau afek yg data atau tdk sesuai
Tipe Terdisorganisasi
A. Semua yg berikut ini adalah menonjol :
(1) Bicara terdisorganisasi
(2) Perilaku terdisorganisasi
(3) Afek datar atau tdk sesuai

B. Tdk memenuhi kriteria utk tipe katatonik


 Tipe Katatonik
Gambaran klinis didominasi oleh sekurangnya 2
berikut ini :
(1) Imobilitas motorik spt yg ditunjukkan oleh
katalepsi atau stupor.
(2) Aktivitas motorik yg berlebihan
(3) Negativisme yg ekstrim
(4) Gerakan volunter yg aneh (posturing, ger
stereotipik, manerisme,seringai yg menonjol)
(5) Ekolalia atau ekopraksia
 Tipe Tidak Tergolongkan
Suatu tipe skizofrenia di mana ditemukan gejala
yg memenuhi kriteria A, tetapi tdk memenuhi
kriteria utk tipe paranoid, terdisorganisasi, atau
katatonik.
 Tipe Residual
A. Tidak adanya waham, halusinasi, bicara
terdisorganisasi, dan perilaku katatonik
terdisorganisasi atau katatonik yg menonjol>
B. Terdapat terus bukti2 gangguan, spt yg
ditunjukkan oleh adanya gejala negatif atau 2/lbh
gejala yg tertulis dlm kriteria A utk skizofrenia,
ditemukan dlm btk yg lebih lemah (misal:
keyakinan yg aneh, pengalaman persepsi yg tdk
lazim).
KRITERIA DIAGNOSIS SKIZOFRENIA
(PPDGJ III)
 Harus ada sedikitnya 1 gejala berikut ini yg amat jelas
(biasanya 2 gejala/lbh bila gejalanya kurang jelas) :
(a) – thought echo
- thought insertion or withdrawal
- thought broadcasting
(b) – delusion of control
- delusion of influence
- delusion of passivity
- delusional perception
(c) Halusinasi auditorik
(d) Waham2 menetap jenis lainnya, yg menurut
budaya setempat dianggap tdk wajar atau sesuatu
yg mustahil.
 Atau paling sedikit 2 gejala di bwh ini yg hrs ada
scr jelas :
(e) halusinasi yg menetap dr panca indra apa sj,
apabila disertai oleh waham yg mengambang, atau
disertai oleh ide berlebihan yg menetap, atau tjd
tiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-
bulan terus-menerus.
(f) arus pikiran yg terputus atau mengalami
sisipan  inkoherensi, neologisme
(g) perilaku katatonik ; excitement, posturing,
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, stupor.
(h) gejala2 negatif : apatis, bicara jarang, respon
emosional yg menumpul  penarikan diri,
menurunnya kinerja sosial.
 Adanya gejala2 khas tsb di atas telah berlangsung
selama 1 bln/lbh.
 Harus ada perubahan yg konsisten dan bermakna
dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek
perilaku pribadi  hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tdk berbuat sesuatu, sikap larut dlm
diri sendiri, penarikan diri secara sosial.
KRITERIA DIAGNOSTIK SUB TIPE
SKIZOFRENIA (PPDGJ III)
Skizofrenia Paranoid (F20.0)
 Memenuhi kriteria umum dx skizofrenia

 Sebagai tambahan :

- halusinasi dan/atau waham hrs menonjol ;


(a) suara2 halusinasi yg mengancam atau
memberi perintah, halusinasi tanpa btk verbal
berupa bunyi peluit, mendengung atau bunyi
tawa.
(b) halusinansi pembauan atau pengecapan
rasa, atau bersifat seksual, atau lain2 perasaan
tubuh
(c) waham dpt berupa hampir setiap jenis, ttp
delusion of control, delusion of influence,
delusion of passivity, dan keyakinan dikejar-kejar
yg beraneka ragam adl yg plg khas
- Gang.afektif, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik scr relatif tdk
nyata/tdk menonjol
Skizofrenia Hebefrenik (F20.1)
 Memenuhi kriteria umum dx skizofrenia

 Dx hebefrenia utk pertama kali hanya ditegakkan pd

usia remaja/dws muda (onset biasanya mulai 15-25 th)


 Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas :

pemalu dan senang menyendiri, namun tdk hrs dmk


utk menentukan dx.
 Utk dx hebefrenia yg meyakinkan umumnya

diperlukan pengamatan 2 atau 3 bln lamanya, utk


memastikan bhw gambaran yg khas berikut ini
memang benar bertahan :
 Perilaku yg tdk bertanggung jwb dan tdk dpt
diramalkan, serta mannerisme; ada kecenderungan
utk menyendiri, prilaku menunjukkan tujuan dan
hampa perasaan.
 Afek pasien dangkal, inapopriate, giggling atau self-
satisfied, senyum sendiri, lofty manner, grimaces,
mannerisme, pranks, keluhan hipokondrial, ungkapan
kata yg diulang-ulang.
 Gang.afektif dan dorongan kehendak, serta
gang.proses pikir menonjol. Halusinasi dan waham
mungkin ada tp tdk menonjol. Perilaku tanpa tujuan
(aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose).
Skizofrenia Katatonik (F20.2)

 Memenuhi kriteria umum utk dx skizofrenia


 Satu/lbh dari perilaku berikut ini hrs memenuhi gambaran
klinisnya :
(a) stupor atau mutisme
(b) gaduh gelisah
(c) menampilkan posisi tubuh tertentu
(d) negativisme
(e) rigiditas
(f) fleksibilitas cerea/waxy flexibility
(g) command automatism, dan pengulangan kata2 serta
kalimat2.
 Pd pasien yg tdk komunikatif dg manifestasi
prilaku dr gang.katatonik, dx skizofrenia
mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yg
memadai ttg adanya gejala2 lain.
Skizofrenia Tak Terinci (F20.3)
 Memenuhi kriteria umum utk dx skizofrenia

 Tdk memenuhi kriteria utk dx skizofrenia


paranoid, hebefrenik, atau katatonik.
 Tdk memenuhi kriteria utk skizofrenia residual
atau depresi pasca skizofrenia.
Depresi Pasca-skizofrenia (F20.4)
 Dx harus ditegakkan hanya kalau :

(a) pasien telah menderita skizofrenia selama 12


bln terakhir ini;
(b) beberapa gejala skizofrenia msh tetap ada
(tetapi tdk lagi mendominasi gambaran klinisnya);
(c) gejala2 depresif menonjol dan mengganggu
memenuhi paling sedikit kriteria utk episode
depresif (F32.-) dan telah ada dlm kurun wkt
minimal 2 mgg.
 Apabila pasien tdk lagi menunjukkan gejala
skizofrenia, dx menjadi Episode depresif
(F32.-). Bila gejala skizofrenia masih jelas dan
menonjol, dx harus tetap salah satu dari subtipe
skizofrenia yg sesuai (F20.0 – F20.3)
Skizofrenia Residual (F20.5)
 Utk suatu dx yg meyakinkan, persyaratan berikut
ini harusdipenuhi semua :
(a) gejala “negatif” dari skizofrenia yang menonjol.
(b) sedikitnya ada riwayat 1 episode psikotik yg
jelas di masa lampau yg memenuhi kriteria utk dx
skizofrenia.
(c) sedikitnya sdh melampaui kurun waktu 1 th di
mana intensitas dan frekuensi gejala yg nyata spt
waham dan halusinasi telah sangat berkurang, telah
timbul sindrom “negatif” dari skizofrenia
(d) tdk terdapat demensia atau penyakit /
gangguan otak organik lain, depresi kronis atau
institusionalisasi yg dapat menimbulkan
disabilitas negatif tsb.
Skizofrenia Simpleks (F20.6)
 Dx skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan

krn tergantung pd pemantapan perkembangan yg berjalan


perlahan dan progresif dar :
- gejala “negatif” yg khas dari skizofrenia residual tanpa
didahului riwayat halusinasi, waham, atau manifestasi lain
dr episode psikotik,
- disertai dg perubahan2 prilaku pribadi yg bermakna,
bermanifestasi sbg khilangan minat yg mencolok, tdk
berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, penarikan diri scr
sosial.
 Gangguan ini kurang jelas gejala psikotiknya

dibandingkan sub tipe skizofrenia lainnya.


Terima Kasih
TERAPI BIOLOGI SKIZOFRENIA
 Dibagi menjadi 3 fase
1. Fase Akut
2. Fase Stabilisasi
3. Fase Stabil atau rumatan
TERAPI BIOLOGI

1. Fase Akut
- Ditandai dengan gejala psikotik yang
membutuhkan terapi segera
- Pada episode pertama atau kekambuhan
- Fokus terapi untuk meredakan atau
menghilangkan gejala psikotik
- Fase akut berlangsung 4-8 minggu
 Ada 4 langkah pendekatan:
1. Lakukan pendekatan persuasif tujuan
memberikan ketenangan
2. Keputusan untuk memulai memberikan obat
 obat oral
3. Fiksasi  sementara ( 2-4 jam )
4. Obat injeksi
APG I
- Haloperidol 5 mg (Lodomer)
- Chlorpromazin 25 mg
- Kombinasi dg Benzodiazepin (Diazepam)
 Rapid transqualizer ( Neuroleptization}
 Haloperidol bisa diulang setiap 30 menit

 Dosis maksimal 100mg dalam 24 jam


 APG II
- Olanzapine 10 mg (Zyprexa)
- Aripiprazol 9,75 mg
2. Fase Stabilisasi
- Pada fase ini risiko relaps sangat tinggi
 obat dihentikan
 gampang terpapar stresor
- Fokus fase ini pencapaian dosis terapeutik
yang tepat
- Dosis fase akut dg fase stabilisasi biasanya
sama
- Fase ini berlangsung 6 bulan setelah pulihnya
gejala akut
3. Fase Stabll atau rumatan
- Bertujuan untuk mempertahankan remisi
atau untuk mengontrol, meminimalisasi risiko
relaps dan mengoptimalkan fungsi
 untuk bisa tercapai kesembuhan (recovery)
Pada fase stabil
- penggunaan AP mengurangi risiko relaps
hingga 30%
- tanpa fase stabil risiko meningkat 60-70%
- menilai efek samping jangka panjang
- menilai kepatuhan
ECT (Terapi Kejang Listrik)
Indikasi ( menurut APA)
1. ECT efektif untuk ODS dalam situasi :
a. Episode sekarang dg awitan yg tiba-tiba
atau tertunda
b. Skizofrenia tipe Katatonik
c. Riwayat respon yg baik dg ECT
2. ECT efektif untuk Skizofreniform dan Skizo
afektif
3. ECT efektif untuk ggn Psikotik yang tidak
ditentukan ditempat lain
Menurut Royal College Of Psychiatrist
1. ECT tidak direkomendasikan untuk pasien
skizofrenia tipe II, dengan pengecualian
adalah ketika gejala2 depresif yg nyata muncul
dalam kontek suatu sindrom tipe II
2. Penggunaan ECT pada ODS tipe I adalah
terbatas pada pasien :
a. Yang tidak mampu menoleransi dosis neuro
leptik yang ekivalen dg CPZ 500 mg /hari
b. Yang memiliki respon jelek thd dosis neuro
leptik dg CPZ 500 mg/hari
c. Sub kelompok spesifik khususnya ketika
gejala2 psikotik dijumpai dalam hubungan
nya dg gejala2 afektif dan/atau perubahan
perilaku motorik
3. ECT bisa mengurangi perilaku antisosial yang
muncul sebagai respon thd gejala psikotik
tipe I yg mendasarinya ketika medikasi AP
sendiri gagal mengatasi gejala2 psikotik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai