ERITROSKUAMOSA
Bullous pemphigoid (BP)
Penyakit bula kronik,
subepidermal, bersifat autoimun,
melibatkan kulit dan jarang
mengenai membrana mukosa.
BP ditandai oleh adanya
immunoglobulin G (IgG)
autoantibodies specific untuk
hemidesmosomal BP antigens
BP230 (BPAg1) and BP180
2 (BPAg2). 8/7/2019
Pathophysiology
IgG autoantibodies terikat pada membrana basalis
epidermis mengaktifkan complement dan
mediators peradangan-> memainkan peranan kritis
dalam menarik sel peradangan ke membarana basalis
-> melepaskan protease yang akan merusak protein
hemidesmosomal dan akhirnya membentuk bula.
Adanya Eosinophils merupakan tanda karasteristik,
meskipun tidak mengharuskan ada eosinofil sebagai
kriteria diagnostik absolut.
3 8/7/2019
BULLOUS PEMPHIGOID
Frequency
BP jarang dijumpai di AS, lebih sering di France dan
Germany, incidence 6.6 tiap sejuta penduduk setahun.
Onset BP kira-kira 65 tahun.
BP memberikan gambaran klinis yang bervariasi sebagai
berikut: bula generalisata, vesicular, vegetative,
generalized erythroderma, urticarial, dan varian nodular.
8 8/7/2019
Bentuk Bula Generalisata
Paling umum.
Bula tegang timbul pada kulit,
predileksi pada lipatan kulit.
Mukosa Oral dan ocular jarang
terlibat.
Bulla timbul pada kulit yang tampak
normal atau kulit yang eritem.
Bulla sembuh tanpa jaringan parut
atau milia.
9 8/7/2019
Vesicular form
Kurang umum, manifestasi sebagai kelompok
kecil, bula timbul pada kulit yang urtika atau
dasar eritematosa
Vegetative form
Sangat tidak umum, merupakan plak vegetasi
pada daerah intertriginosa, seperti axilla, leher,
pantat dan infra mama. Bentuk ini menyerupai
pemphigus vegetans.
10 8/7/2019
Bentuk erythroderma generalisata.
jarang, dapat menyerupai psoriasis, generalized atopic
dermatitis, atau kondisi kulit lain dengan adanya
exfoliative erythroderma.
Variant ini berkembang dari vesicles atau bulla.
Urticarial form
Beberapa pasien timbul BP diawali adanya lesi urtika
yang persisten, kemudian berubah menjadi bula. Pada
beberapa pasien hanya lesi urtikaria dapat menjadi
manifestasi dari bentuk ini.
11 8/7/2019
Nodular form: jarang,
Acral form: BP yang timbul pada
masa anak-anak dihubungkan
dengan vaksinasi, lesi bula
melibatkan telapak tangan dan kaki
serta wajah.
12 8/7/2019
Penyebab
Tidak diketahui secara pasti
Immunogenetics
Diidentifikasi bahwa human leukocyte
antigen (HLA) haplotype, DQB1*0301,
meningkat pada pasien dengan Pemfigoid
Bulosa.
HLA haplotype diduga penting sebagai
presentasi target antigen oleh antigen-
presenting cells dalam mengawali
berkembangnya respon autoimmune.
13 8/7/2019
Usia
Dekade kelima sampai ketujuh kehidupan.
Perubahan intrinsic sistem immune pada usia
tua sebagai faktor mulainya respon
autoimmune terhadap BP antigens.
Selanjutnya, trauma berulang pada kulit
menyebabkan perkembangan respon imun
terhadap protein kulit normal.
14 8/7/2019
Histologic Findings
Ditemukan adanya bula subepidermal. Sel radang
eosinophil predominance. Mast cells dan basophils
mungkin prominen pada awal perjalanan penyakit.
Biopsi lesi kulit menunjukan predominan infiltrat
neutrophilic atau peradangan yang minimal (pauci-
inflammatory or cell-poor BP).
15 8/7/2019
GROSS CLINICAL CHARACTERISTICS OF
THE BLISTER
DISEASE PLACE OF BLISTER CLINICAL SPECIFIC
CHARACTERISTICS CONDITIONS
Pemphigus vulgaris Intra dermal just above Thin walled blister, Nikolzky sign +
basal layer hypopion
Pemphigus foliaceus Intra dermal just Thin walled, some Nicolsky sign +/-
under horny layer times hypopion crusted erythematous
skin
Bullous pemphigoid Sub epidermal/ Thick walled, erythem Some time pruritic
l.lucida of BMZ based, haemorrhagic
20 8/7/2019
PEMFIGUS
Penyebab:
Termasuk penyakit auto-imum, terdapat auto-antibodi terhadap
jaringan interseluler epidermis.
Perjalanan penyakit dan gejala klinis.
Penyakit ini bersifat kronik residif. Efloresensi yg terpenting
adalah bula seluruh tubuh. Bula bersifat kendor, berisi cairan
jernih kmd jadi seropurulen bahkan hemoragik. Bula tersebut
terdpt pd kulit yg tdk menunjukkan eritema. Bula mudah
pecah meninggalkan hiperpigmentasi tanpa sikatriks.
Tanda Nikolsky positif yg menandakan
hilangnya ikatan antara lapisan2 kulit,
yg dpt diperiksa dg terkelupasnya
kulit yg tampaknya sehat setelah
ditekan dan digesek.
Symptoms
Acantholysis
Hyperkeratosis.
Spongiosis.
Epidermal eosinophilic microabscesses dengan
intra-epidermal cleavage.
Dermis memperlihatkan infiltrasi radang ringan
limfosit, eosinophils dan plasma cells.
24 8/7/2019
Pemphigus Vulgaris :
Dermatopathology dengan Light microscopy;
skin Biopsy dari tepi bula
Biopsy shows that the vesicles are intra-epidermal, with rounded keratinocytes floating
freely within the blister cavity (acantholysis
Binding of Abs to the adhesion molecules loss
of cell-cell adhesion acantholysis
Pemphigus Vulgaris ;Immunofluorescence
38 8/7/2019
39 8/7/2019
Clinical Features
Lesi kulit dimulai dengan papula
eritem yang sangat gatal, ekskoriasi,
urticarial wheals atau kelompok
kecil dari vesikel atau bulla.
Lesi muncul pada sisi extensor
ekstremitas, kususnya pada siku,
lutut, axilla, badan, lengan , wajah
dan scalp.
Pada stadiumlanjut menjadi
pigmentasi dan jaringan parut.
Oral lesions jarang terlibat.
40 8/7/2019
Gambaran klinis
Kulit yang terlibat adalah perioral area, lower trunk, paha
bagian dalam dan genitalia
Lepuh menyebar seluruh tubuh.
Direct IF ditemukan IgA sepanjang Membara basalis
epidermis berupa linear pattern
DH dihubungkan gastro-intestinal enteropathy
presenting with a clinical picture of coeliac disease.
Pada anak-anak: melibatkan genitalia, sacral, axillary
folds, buttocks dan permukaan extensor dari anggota
badan. Pada anak anak biasanya asymptomatic, lebih
sering pada anak laki dan perlu diwaspadai pada remaja
muda yang tidak berespon terhadap sulfapyridine dan
obat lain, yang mana efektif untuk dewasa.
DH yang mulai masa anak-anak sebagai papulovesicular
atau bula dapat berlanjut sampai dewasa muda dengan
perjalanan exacerbation dan remisi.
DH menunjukan akumulasi IgA antibodies pada dermo-
epidermal junction.
44 8/7/2019
Histopathology
Edema pada ujung papila dermal
dan infiltrasi neutrophils dan
eosinophils.
Subepidermal separation
membentuk bula
Degenerasi ujung papillae,
terpisah dari epidermis dan
bergabung pada ujung dermis
membentuk vesicles.
45 8/7/2019
Treatment
Dapsone : 50-200mg daily, obat yang efektif.
Supervisi pasien penting disebabkan kemungkinan
terjadinya drug toxicity seperti hemolytic anemia
dan methaemoglobinaemia.
Toxicity; masalah yang umum, tetapi pemakaian
jangka panjang lebih sedikit efek samping daripada
kortikosteroid atau Sulphapyridine.
Sulphonamides dan immunosupressant
Erythromycine
46 8/7/2019
Perbedaan ke 3 penyakit bulla
Penyakit Eritroskuamosa
Psoriasis
Pityriasis Rubra Pilaris
Pityriasis Rosea
Pityriasis Likhenoides Dan Parapsoriasis
Dermatitis Eksfoliativa
PSORIASIS
Parakeratosis difus,
penipisan epidermis
supra papiler,
Mikro abses munro,
Akantosis reguler,
Papila dermis bentuk jari-
jari ,
edem dermis papilaris,
Infiltrat limfo histiosit
perivaskuler, jarang
Manifestasi Klinis
PSORIASIS VULGARIS
PALING BANYAK DIJUMPAI , LESI PLAKAT
YANG SPESIFIK
PREDILEKSI DAERAH PROMINEN
PSORIASIS INVERSA/PSORIASIS
FLEKSURAL
LESI PLAKAT SPESIFIK PREDILEKSI PADA
DAERAH LIPATAN
SEBORIASIS - PSORIASIS PADA DAERAH
SEBOROIK
PSORIASIS GUTATTAE
PSORIASIS
PUSTULOSA
PALMOPLANTARIS
Erupsi pustuler
terbatas pada
palmoplantaris, kumat-
kumatan
dapat terjadi bersama
sama dengan betuk
plakat
PSORIASIS ARTROPATI
• artritis seronegatip
• predileksi: sendi bagian
distal, kecilKUKU
PSORIASIS
•persisten
>>kuku jari tangan
•gambaran
pitting nailRo. Spesifik
(lekuk
kuku)
diskolorisasi
kekuningan
subungual
hiperkeratosis
lateral onikolisis
Psoriasis eksfoliatifa
• bentuk reaktif psoriasis
• eksfoliasi > 75%
permukaan tubuh
Tanda Auspitz
bintik-bintik perdarahan
(pin point bleeding)
bila skuama dilepas
Fenomena Koebner
(fenomena isomorfik)
munculnya erupsi isomorf yg
diinduksi oleh trauma
Pengelolaan sosial
Sosialisasi penyakit terhadap penderita dan keluarga
PITYRIASIS ROSEA
Terapi :
• simtomatik anti inflamasi ( steroid ringan-sedang)
• antivirus: asiklovir 5x800mg (7 hari) penyembuhan >>
• steroid sistemik bila diperlukan
• fototerapi
PITYRIASIS RUBRA PILARIS
JARANG
TANDA KHAS : PAPULA
ERITROSKUAMOSA
AKUMINATA FOLIKULER
CENDERUNG KONFLUEN
LESI LANJUT DIJUMPAI
PULAU KULIT SEHAT
ETIOLOGI
FAMILIAL (Aut.Domin)
GANGG.METAB.VIT.A
Patogenesis lesi :
PENINGKATAN EPIDERMO-POIESIS 2-3 x NORMAL
MANIFESTASI KLINIS
• Lesi awal : patch eritro skuamos pd kepala (seboroiformis) diawali
papul eritroskuamosa folikuler.
• Lesi menggabung dan meluas tu: badan dan punggung tangan
• Pada telapak warna kuning lilin, tebal dan mengkilat (keratodermik-
sandal)
• Lesi lanjut: pulau kulit normal diantara plak eritroskuamosa
• Pada tahap eksfoliatif menyerupai D.E ok. sebab lain
TOPIKAL :
• STEROID
• TAR + UV-B
SISTEMIK: AS. RETINOAT
LIKHEN PLANUS
MANIFESTASI KLINIK
LESI TUNGGAL : PAPULA ATAP
DATAR, POLIGONAL DENGAN
STRIA WICKHAM, DASAR
MERAH DADU
CENDERUNG TERSEBAR
LESI LANJUT VARIATIP
LESI MUKOSA :
PLAK PUTIH SPT JARING
(LACY WHITE APPEARANCE)
LIKHEN NITIDUS
JARANG
PIN POINT PAPUL
WARNA KEPUTIHAN
SEBAB TAK DIKET
>> PD DEWASA
HISTOLOGIS SPESIFIK
GATAL-
TERAPI : TIDAK
EFEKTIP/EFISIEN
LIKHEN STRIATUS
Spesifik klinis
Sembuh spontan
>> Pd anak-anak
Papule merah dadu,
tersebar, --->
menggerombol --> plakat.
Linier tu lateral
ekstremitas atas/ bawah
Pityriasis likhenoides dan lain-lain Parapsoriasis
PITYRIASIS
Pityriasis likhenoides
LIKHENOIDES KHRONIKA (PLK)
PITYRIASIS
khronik (PLK) LIKHENOIDES AKUTA (PLEVA)
PARAPSORIASIS
• Papule tipis dengan
PLAKAT KECIL (P.P. GUTATAE)
PARAPSORIASIS
skuama halus, eritem
PLAKAT BESAR (P.P.EN PLAQUE)
PLEVA
•Lesi awal papule eritem -->
vesikulasi sentral
•Sebagian lesi ---> ulserasi ---
> sembuh ----> skatrik