• Usia Lebih tua atau muda Keterlambatan perkembangan, worst clinical condition, penyalahgunaan zat terlarang
menahun, chronical poorly controlled mental illness
• Pakaian yang digunakan Kebersihan dan kerapihan Tingkat fungsi pasien Depresi berat, mengalami gangguan
neurokognitif, atau mengalami gejala negatif gangguan psikotik seperti skizofrenia.
Jika tingkat kepercayaan tertentu telah terbentuk melalui wawancara, pewawancara dapat bertanya:
• Bekas luka Akibat trauma Tidak disengaja, kerugian yang disebabkan oleh orang lain, atau kerugian yang
ditimbulkan oleh diri sendiri.
• Tato Arti tattoo Nama anggota keluarga, orang terdekat, atau orang tercinta yang hilang
PERILAKU
• Pasien dalam keadaan KESUSAHAN atau TIDAK Masalah medis mendasar Ketidaknyamanan
• Deskripsi saat interaksi Kooperatif?, atau apakah mereka gelisah?, menghindar?, menolak berbicara?, atau tidak dapat
diarahkan? Enggan dievaluasi secara tidak sengaja atau secara aktif mengalami gejala penyakit mental. Pasien yang
tidak dapat diarahkan sering kali memberikan respons akut terhadap rangsangan internal atau menunjukkan perilaku
manik
• Situasi pasien Co: Dibawa melalui polisi untuk evaluasi paksa Mudah tersinggung dan tidak kooperatif. Namun,
jika dalam skenario yang sama, pasien tertawa dan tersenyum sepanjang wawancara, hal ini dianggap tidak pantas
AKTIVITAS MOTORIK
• Kecepatan Gerakan Normal, Retardasi psikomotor/bradikinesia (Depresi atau gangguan neurokognitif), atau
agitasi/hiperkinesia psikomotor (Pengaruh stimulan akut atau menunjukkan perilaku manik).
• Gaya Berjalan Kaku, terseok-seok, atau ataksia Parkinson, yang ditandai dengan tiga serangkai utama yaitu
kekakuan, bradikinesia, dan tremor saat istirahat
• Postur tubuh katatonia, sejenis imobilitas/stupor/tidak fleksibel psikomotor, dan ciri gangguan psikotik. Penting,
memerlukan pengobatan terpisah dibandingkan psikosis yang mendasarinya.
• Akatisia, keinginan gelisah untuk bergerak/ketidakmampuan untuk diam, mereka mungkin menunjukkan
hiperaktif/impulsive Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
• Kekakuan, gemetar, dan tics seperti menggemeretakkan gigi, memukul bibir, atau menjulurkan lidah Efek samping
ekstrapiramidal (EPS) dari antipsikotik
• Distonik akut Kekuan parah pasca pemberian antipsikotik
• Diskinesia tardif timbul akibat pemberian antipsikotik jangka panjang yang mempertahankan efek samping
ekstrapiramidal ini.
• AIMS (Abnormal Involunter Movement Scale)
UCAPAN
• Jumlah verbalisasi Seberapa banyak pasien berbicara kurang dari biasanya (depresi atau kecemasan). Sebaliknya,
jika meningkat/hiperverbal (tingkat kecemasan tertentu atau dalam keadaan manik).
• Kefasihan/kelancaran Bahasa Indonesia mungkin merupakan bahasa pertama mereka, namun mereka mungkin
mengalami kesulitan menemukan kata karena perubahan status mental atau gangguan neurokognitif.
• Kecepatan berbicara Lambat (depresi atau gangguan neurokognitif) Tingkat tekanan cepat (Keracunan zat akut atau
episode manik)
• Waktu respons Tertunda atau lambat(Gangguan neurokognitif atau gangguan proses berpikir seperti pemblokiran
pikiran, psikosis)
• Irama bicara Tidak jelas (Keracunan), Disartria (disfungsi motorik), Volume suara pelan (depresi/menarik diri) atau
keras (gelisah). Beberapa pasien memiliki gangguan neurokognitif atau kesulitan mendengar yang mungkin membuat
mereka tidak dapat mengontrol volume suaranya.
• Nada suara Suasana hati Seperti anak kecil (keterlambatan perkembangan) tergantung pada usia pasien.
SUASANA HATI ATAU MOOD
Ini adalah gambaran subjektif pasien tentang apa yang mereka rasakan. Hal ini ditentukan dengan meminta pasien secara
langsung untuk menggambarkan perasaannya dengan kata-kata sendiri
• Eutimia Normal
• Hipotimia Diwarnai kesedihan dan kemurungan
• Hipertimia Semangat dan kegairahan yang berlebihan
• Depresif Penurunan suasana hati
• Disforik Gelisah
• Iritabel Dapat melukai
AFEK
Respon emosional yang dapat dinilai pemeriksa lewat ekspresi wajah, pembicaraan dan
sikap
• Afek Luas Normal (saat senang ekspresi gembira, saat sedih ekspresi sedih)
• Afek Sempit Ekspresi kurang bervariasi (tidak seberat tumpul)
• Afek Tumpul Ekspresi sangat monoton (tidak seberat datar)
• Afek Datar Tanpa ekspresi (seperti robot, paling berat)
PROSES BERPIKIR
• Waham memenuhi 5 syarat ini : Bertentangan dengan realitas (seperti budaya, norma, dan lain sebagainya),
bertentangan dengan logika, egosentris (dia yang paling tau), dipercaya 100% oleh penderita (selalu benar),
keyakinannya tidak dapat dipatahkan orang lain
• Overvalued idea / pikiran tidak memadai Keyakinan yang tidak memenuhi 5 syarat waham (bisa mematahkan kalau
hal ini bukan waham)
• Obsesi Pikiran terpaku dan terus-menerus serta berulang yang mengganggu
• Kompulsi Obsesi yang dilakukan (untuk mengurangi kecemasan)
• Preokupasi Pikiran berpusat di hal tertentu, keyakinannya harus
• Fobia Ketakutan irasional, diakui ketidakbenaran oleh penderita, namun tetap menguasai pikirannya
• Kemiskinan isi pikir Pikiran yang menghasilkan sedikit informasi
ISI PIKIRAN
• Ilusi Interpretasi yang salah dari suatu stimulus eksternal yang ditangkap panca indera (misalnya pasien delirium dia
melihat gorden bergerak-gerak, pasien mengatakan disitu ada anak yang sedang bergerak-gerak melambaikan tangan).
Jenis: visual, akustik, olfaktorik, gustatorik, dan taktil
• Halusinasi Persepsi panca indera tanpa stimulus eksternal yang ditangkap panca indera. Syarat: pasien sadar,
ditangkap panca indera, terus-menerus dan tanpa stimulus (misalnya pasien skizofrenia mendapat bisikan dari malaikat
untuk membunuh adiknya)
• Derealisasi Perasaan bahwa lingkungannya menjadi asing (misalnya aku kayaknya berada di surga, padahal hanya di
lingkungan rumahnya sendiri)
• Depersonalisasi Perasaan bahwa diri sendiri menjadi tidak nyata atau asing (misalnya aku ini siapa kayaknya aku
sudah ditubuh orang lain)
PERSEPSI
Halusinasi Persepsi panca indera tanpa stimulus eksternal yang ditangkap panca indera. Syarat: pasien sadar, ditangkap
panca indera, terus-menerus dan tanpa stimulus (misalnya pasien skizofrenia mendapat bisikan dari malaikat untuk
membunuh adiknya)
• Halusinasi auditorik (pendengaran) • Halusinasi haptic Halusinasi seksual
• Akuasma Bukan bentuk verbal (misalnya suara cuitan, angin, • Halusinasi kinestetik Merasa anggota tubuh terlepas,
tetesan air)
berubah bentuk atau bergerak sendiri
• Phonema Bentuk verbal (misalnya suara manusia)
• Halusinasi somatic Perasaan didalam tubuh / visceral
• Commenting Komentar (misalnya ada 2 orang sedang gosip si
pasien) • Halusinasi autoskopi Seolah-olah melihat diri sendiri
• Commanding Menyuruh (misalnya ayo lompat dari pagar) dihadapannya
• Halusinasi visual (penglihatan) • Halusinasi fisiologi
• Halusinasi olfaktori (pendengaran) • Hipnagogik Saat akan tidur
• Halusinasi gustatori (pengecapan) • Hipnopompik Saat akan bangun tidur
• Halusinasi taktil (perabaan) Misalnya seperti ada semut
berjalan dibawah kulit
• Halusinasi haptik Halusinasi seksual
KOGNISI
Kemampuan pasien untuk membuat keputusan yang baik Dengan cara penilaian secara langsung Menanyakan pasien
apa yang akan mereka lakukan dalam skenario tertentu Buruk, terbatas, sedang, atau jika ada evaluasi sebelumnya yang
bisa dibandingkan, memburuk atau membaik.
Daya nilai pasien Co: “kalau ada dompet tergeletak ditengah jalan, apa yang anda lakukan?”
LAMPIRAN AIMS