Anda di halaman 1dari 15

Laporan Kasus

“Skizofrenia Paranoid

Din Nurul Rasidin Rumi

Supervisor : dr. Mayamariska Sanusi, Sp.KJ

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
IDENTITAS PASIEN
Nama/Inisial Tn. A
Tanggal Lahir 09 April 1994
Usia 29 Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Pekerjaan -
Diagnosis Sementara Skizofrenia Paranoid
Gejala-Gejala Utama Mengamuk
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Keluhan dan Gejala Pasien laki-laki berusia 29 tahun pada awalnya dibawa ke IGD RSKD Dadi oleh kakaknya untuk
pertama kalinya dengan keluhan mengamuk. Keluhan ini dialami sejak 2 bulan yang lalu saat pasien
pindah Kendari ke Makassar. Pasien saat mengamuk suka mengancam keluarga, marah-marah, teriak-
teriak, mondar-mandir tidak jelas. Pasien juga kesulitan tidur dikarenakan pasien suka bebrbicara
sendiri dan merasa lebih tenang saat melakukan itu. Pasien juga sering melamun. Nafsu makan pasien
baik dan bisa makan sendiri, pasien jarang mandi dan akan marah-marah jika diminta untuk mandi
Awal perubahan sikap pasien terjadi kurang lebih setahun yang lalu. Pasien sempat bekerja di
Malaysia selama 8 tahun dan akhirnya dibawa kembali oleh keluarga ke Kendari dikarenakan pasien
mulai sering bicara-bicara sendiri, marah-marah, dan takut untuk bertemu orang. Jika pasien ingin
makan, maka harus dimasak sendiri dikarenakan ia takut makanannya diberi racun. Penyebab dari
perubahan perilaku tidak diketahui oleh kelurga yang membawa.
Pasien sebelumnya pernah berobat di tahun 2023 kurang lebih satu bulan sebelum masuk RS di
Puskesmas Bungi, Pinrang. Saat pertama kali diberi obat pasien meminumnya sendiri, tetapi saat
diberikan lagi pasien sudah tidak mau meminumnya. Pasien diberikan tiga macam obat, tetapi
keluarga tidak mengetahui nama dan jenis obat yang diberikan.

Hendaya/Disfungsi Sosial (+), Pekerjaan/Sekolah (+), Waktu Senggang (+)

Stressor Psikososial Tidak diketahui


RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Hubungan Gangguan Pasien merupakan perokok dan dapat menghabiskan 2 bungus rokok/hari
Sekarang dengan riwayat
penyakit lainnya

Riwayat Gangguan Tidak terdapat riwayat gangguan psikis ataupun fisik sebelumnya
Sebelumnya

Riwayat Kehidupan Pribadi • Pasien lahir normal dibantu oleh bidan.


• ASI (+) tetapi tidak diketahui lama pemberian
• Tidak ada gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
• Pasien merupakan tamatan SD

Riwayat Kehidupan • Anak ke-3 dari 7 bersaudara (♂,♂,♂, ♀,♀, ♂, ♀)


Keluarga • Hubungan dengan keluarga baik
• Pasien tinggal bersama orang tuanya
• Tidak ada Riwayat keluarga menderita gangguan jiwa

Situasi Sekarang Pasien tinggal di bangsal RSKD Dadi

Persepsi Tentang Diri dan Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit


Kehidupannya
STATUS MENTAL
Keadaan Mood, Afek,
Deskripsi Umum Perasaan dan Empati, Fungsi Intelektual Gangguan Persepsi
Perhatian

• Penampilan : Pasien laki- • Mood : Eutimia • Taraf pendidikan, • Halusinasi : Halusinasi


laki berusia 29 tahun, • Afek : Luas pengetahuan umum dan auditorik dan visul
penampilan sesuai usia, • Keserasian : Kongruen kecerdasan : Sesuai dengan • Ilusi : Tidak ada
bertubuh kurus, pasien • Empati : Tidak dapat taraf pendidikan • Depersonalisasi : Tidak ada
mengenakan baju hitam dan dirabarasakan • Daya konsentrasi : Baik • Derealisasi : Tidak ada
celana pendek abu-abu. • Orientasi (waktu, tempat dan
• Kesadaran : GCS 15 , Baik orang) : Baik
• Perilaku dan aktivitas • Daya ingat : Baik
psikomotor : tenang, • Pikiran abstrak : Tidak ada
kontak mata ada • Bakat kreatif : Tidak ada
• Pembicaraan : Verbal • Kemampuan menolong diri
lancar, spontan, intonasi sendiri : Baik
tidak biasa
• Sikap terhadap pemeriksa
: CukupKooperatif
STATUS MENTAL
Pengendalian Taraf dapat
Proses Berfikir Daya Nilai Tilikan (Insight)
Implus dipercaya

Arus Pikiran :
• Produktvitas : Cukup
• Kontiniuitas : Relavan
• Hendaya Berbahasa : • Norma Sosial :
Tidak ada Terganggu
• Uji daya nilai : Tilikan 1 (Menyangkal
Isi Pikiran : Baik Terganggu sepenuhnya bahwa dirinya Dapat dipercaya
• Preokupasi : Tidak ada • Penilaian sakit)
• Gangguan Isi Pikiran : realitas :
Tidak ada Terganggu
TEMUAN BERMAKNA

● Status Internus terlihat dalam batas normal


● Tidak tampak gangguan neurologis
● Pasien laki-laki 29 tahun sebelumnya dibawa oleh keluarga dan sekarangdirawat di bangsal
RSKD Dadi untuk pertama kalinya
● Pasien mengamuk sejak 2 bulan yang lalu
● Pasien suka mengancam keluarga, marah-marah, teriak-teriak, mondar-mandir tidak jelas.
Pasien juga kesulitan tidur. Pasien juga sering melamun. Nafsu makan pasien baik
● Pasien merupakan perokok dan dapat menghabiskan 2 bungkus rokok per hari
● Mood dan afek kongruen
● Terdapat halusinasi auditorik dan visual
● Arus pikiran cukup relavan dan tidak ada gangguan isi pikir
EVALUASI MULTIAKSIAL

AKSIS KETERANGAN

I F20.0 Skizofrenia Paranoid

II Tidak ada ciri kepribadian yang jelas

III Tidak ada kelainan atau masalah medis umum

IV Stressor tidak diketahui

V GAF scale (60-51) gejala sedang (moderate) disabilitas sedang


TINJAUN LAINNYA
• Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik bermakna. Tetapi karena terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter maka diperlukan farmakoterapi
• Psikologi : ditemukan adanya hendaya berat dalam kehidupan pribadi maka pasien memerlukan
DAFTAR PROBLEM
psikoterapi
• Sosiologik : Ditemukan adanya hendaya sosial, dan penggunaan waktu senggang sehingga
memerlukan sosioterapi.

Dubia ad bonam
Faktor pendukung
• Keluarga memperhatikan kondisi pasien dengan baik
• Pasien tidak memiliki penyakit komorbid
PROGNOSIS • Tidak ada gangguan jiwa dalam keluarga
Faktor penghambat
• Taraf pendidikan cukup rendah
• Ketidakpatuhan minum obat
KRITERIA
DIAGNOSTIK
Thought
• Thought echo
• Thought insertion or withdrawal
• Thought broadcasting

Delusion
• Delusion of control
Harus ada sedikitnya satu • Delusion of influence
gejala berikut yang amat • Delusion of passivity
jelas (dan biasanya dua • Delusional perception
gejala atau lebih bila gejala-
gejala itu kurang tajam atau Halusinasi auditorik
kurang jelas) • Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau
• Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau
• Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.

Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu , atau kekuatan dan
kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi
dengan makhluk asing dari dunia lain).
KRITERIA
DIAGNOSTIK

• Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued-idea)
yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan- bulan terusmenerus.
• Arus pikiran yang terputus (break) atau mengalami sisipan (interpolation),
Atau paling sedikit 2
gejala di bawah ini yang
yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan tidak relevan, atau neologisme.
harus ada secara jelas : • Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
• Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau neuroleptika.
KRITERIA
DIAGNOSTIK

• Harus ada gejala-gejala khas yang telah berlangsung selama kurun


waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase non
psikotik prodromal).
GEJALA – GEJALA • Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam
LAINNYA mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku
pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya
minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam
diri sendiri (self absorbed attitude) dan penarikan diri secara sosial.
KRITERIA
DIAGNOSTIK

Halusinasi dan/atau waham harus menonjol


• Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau memberi
perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),
mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing)
• Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan
KRITERIA UNTUK
SKIZOFRENIA PARANOID tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol
• Waham dapat berupa hampir setiap jenis tetapi wahan dikendalikan (delusion of control),
dipengaruhi (delusion of influene), atau “passivity” yang beraneka ragam adalah yang
paling khas.
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta katatonik secara relatif
tidak nyata/tidak menonjol
PENATALAKSANAAN

• Risperidone 2 mg tiap 12 jam (2x1) (1-0-1)


RENCANA TERAPI • Clozapine 25 mg tiap 24 jam (1x1) diberikan pada
malam hari (0-0-1)

• Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan


penyakitnya, efektifitas terapi dan kemungkinan
FOLLOW UP terjadinya efek samping dari obat yang diberikan.
• Awasi Tanda-Tanda Vital
• Jamin intake oral adekuat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai