“Skizofrenia Paranoid
Riwayat Gangguan Tidak terdapat riwayat gangguan psikis ataupun fisik sebelumnya
Sebelumnya
Arus Pikiran :
• Produktvitas : Cukup
• Kontiniuitas : Relavan
• Hendaya Berbahasa : • Norma Sosial :
Tidak ada Terganggu
• Uji daya nilai : Tilikan 1 (Menyangkal
Isi Pikiran : Baik Terganggu sepenuhnya bahwa dirinya Dapat dipercaya
• Preokupasi : Tidak ada • Penilaian sakit)
• Gangguan Isi Pikiran : realitas :
Tidak ada Terganggu
TEMUAN BERMAKNA
AKSIS KETERANGAN
Dubia ad bonam
Faktor pendukung
• Keluarga memperhatikan kondisi pasien dengan baik
• Pasien tidak memiliki penyakit komorbid
PROGNOSIS • Tidak ada gangguan jiwa dalam keluarga
Faktor penghambat
• Taraf pendidikan cukup rendah
• Ketidakpatuhan minum obat
KRITERIA
DIAGNOSTIK
Thought
• Thought echo
• Thought insertion or withdrawal
• Thought broadcasting
Delusion
• Delusion of control
Harus ada sedikitnya satu • Delusion of influence
gejala berikut yang amat • Delusion of passivity
jelas (dan biasanya dua • Delusional perception
gejala atau lebih bila gejala-
gejala itu kurang tajam atau Halusinasi auditorik
kurang jelas) • Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau
• Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau
• Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu , atau kekuatan dan
kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi
dengan makhluk asing dari dunia lain).
KRITERIA
DIAGNOSTIK
• Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued-idea)
yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan- bulan terusmenerus.
• Arus pikiran yang terputus (break) atau mengalami sisipan (interpolation),
Atau paling sedikit 2
gejala di bawah ini yang
yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan tidak relevan, atau neologisme.
harus ada secara jelas : • Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
• Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau neuroleptika.
KRITERIA
DIAGNOSTIK