Anda di halaman 1dari 27

TUTORIAL

DISUSUN OLEH :
Ni Kadek Budiartin
Umy Devitalia
Ayu Roviana
Wisnu Pradhana Merta

PEMBIMBING :
dr.Patmawati, M.Kes. Sp.KJ
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. M
• Umur : 19 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Status Perkawinan : Belum kawin
• Pendidikan Terakhir : SD
• Pekerjaan :-
• Alamat : Kaleke
• Tanggal masuk RS : 25 Januari 2020
• Tanggal pemeriksaan : 17 Februari 2020
RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan Utama

• Gaduh gelisah

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang pria berusia 19 tahun dibawa kerumah sakit Madani Palu dengan
keluhan gaduh , gelisah, menyendiri, mengamuk, bicara sendiri , sering bersiur-
siur, sering meludah dan mengalami kesulitan untuk tidur. Pasien juga pernah
melempar rumah orang lain sebelum dia dirawat di RS.

Dari anamnesis yang dilakukan dengan pasien , pasien mengatakan tidak


melihat bayangan ataupun mendengarkan bisikan-bisikan yang
mengganggunya. Pasien juga mengatakan dirinya pernah mengonsumsi obat –
obat terlarang yaitu THD, pasien juga pernah mengonsumsi alcohol yaitu cap
tikus dan pasien merupakan seorang perokok.
Hendaya/disfungsi :
• Hendaya sosial (+)
• Hendaya pekerjaan (+)
• Hendaya pengggunaan waktu senggang (+)
Faktor stressor psikososial

• Tidak ada stressor psikososial


Riwayat Gangguan Sebelumnya
 Riwayat Medis

• Kejang (-), trauma (-), infeksi (-).

 Riwayat Alkohol dan riwayat zat lainnya

• Pasien mengakui pernah mengonsumsi,THD dan alkohol.


 Riwayat Psikiatri :

• Pasien tidak pernah dirawat dengan kasus psikiatri


Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat Prenatal dan perinatal
• Pasien lahir normal, cukup bulan, dirumah, dan dibantu oleh bidan.
Riwayat masa kanak awal (1-3 tahun)
• Pasien tumbuh dengan baik, bersosialsasi dengan baik
Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja awal (4-11 tahun)
• Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya, dimana pertumbuhan dan
perkembangan baik.Pasien mengaku dapat bergaul dengan teman-
temannya. Pasien juga dapat menulis, menghitung dan membaca
dengan baik.
Riwayat Masa Remaja Akhir (12-18 tahun)

• Pasien membantu orang tuanya dan sering bersosialisasi


dengan temannya dilingkungan sekitar.
Riwayat Masa Dewasa (>18)

• Pasien tidak melanjutkan sekolah di jenjang SMA


Riwayat Kehidupan Keluarga
• Hubungan dengan orang tua baik, dan orang-orang
disekitanya.
Riwayat kehidupan pribadi

Pasien merupakan orang yang ceria dan mempunyai banyak


teman dan mudah bergaul di lingkungannya.

Riwayat kehidupan keluarga

Pasien belum menikah. Pasien tinggal bersama ibunya. Pasien


memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarga.

Situasi Sekarang

Pasien kalau diajak bicara kurang ekspresi tetapi kooperatif


dalam menjawab pertanyaan tetapi kadang tidak nyambung.
Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa sudah mulai membaik selama dirawat di RS.
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT

Pemeriksaan Fisik:
• Tekanan Darah : 110/80 mmHg,
• Denyut Nadi : 80 x/menit, regular
• Pernapasan : 18 x/menit
• Suhu : 36,0°C.
• Kepala : Normocepal
• Mata : Anemis (-/-), ikterik (+/+),
• Leher : Pembesaran KGB (-/-)
• Dada : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Perut : Kesan datar, ikut gerakan nafas.
• Anggota Gerak : Akral hangat
Status Lokalis

• GCS : E4V3M5
Status Neurologis

• Meningeal Sign : (-)


• Refleks Patologis : (-/-)
• Hasil Pemeriksaan nervus cranial : Tidak dilakukan
pemeriksaan
• Gerakan-gerakan abnormal : (-)
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
a) Penampilan : Tampak seorang pria berusai 19 tahun menggunakan
kaos warna hijau dengan celana kain pendek, rambut pendek,
perawatan diri baik, dan wajah tampak sesuai umur.
b) Kesadaran : Compos mentis
c) Perilaku dan aktivitas psikomotor : Tenang saat pemeriksaan
dan dapat merespon dengan baik
d) Pembicaraan : spontan, intonasi tidak stabil
e) Sikap terhadap pemeriksan : Kooperatif
Keadaan Afektif, Perasaan dan
Empati:
• Mood         : eutimia

• Afek : luas
• Keserasian : Serasi
• Empati : tidak dapat dirabarasakan
Fungsi Intelektual (Kognitif)
Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai dengan
pendidikannya.
Daya konsentrasi : Baik
Orientasi :
• Waktu    : Baik
• Tempat   : Baik
• Orang     : Baik
Daya ingat:
• Segera                : Baik
• Jangka pendek   : Baik
• Jangka panjang  : Baik
• Pikiran abstrak : Baik
• Bakat kreatif : Tidak ada
• Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
Gangguan Persepsi
• Halusinasi                 : tidak ada
• Ilusi                           : tidak ada
• Depersonalisasi        : Tidak ada
• Derealisasi                : Tidak ada
Proses Berpikir
• Arus pikiran:
• Produktivitas     : Miskin ide
• Kontiniuitas         : Relevan
• Hendaya berbahasa : tidak ada
• Isi pikiran :
• Preokupasi : Tidak ada
• Gangguan isi pikiran : ada
Pengendalian Impuls

• Baik selama pemeriksaan


Daya Nilai

• Norma sosial            : Baik


• Uji daya nilai             : Baik

• Penilaian realitas       : Baik

•  
Tilikan (insight)

• Derajat I : Pasien tidak sadar bahwa dirinya sakit


Taraf dapat dipercaya :
• Dapat dipercaya.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

• Pasien masuk dengan keluhan gaduh, gelisah, susah


tidur, menyendiri, dan tidak mau bicara
• Keluhan pasien dialami sejak beberapa bulan yang lalu

• Pasien tidak mendengar adanya bisikan-bisikan

• Pasien juga mengaku tidak pernah melihat bayangan


Step 1
Kata kunci
• Gelisah ?
jawab: merupakan kekhawatiran atau perasaan tidak tenang
serta cemas tentang masalah yang dialaminya, biasanya diawali
dengan sulit tidur.

• Sulit tidur ?
jawab : yaitu gangguan pada kualitas dan kuantitas tidur.
STep II
1. Diagnosis multiaksial ?
2. Diagnosi dan diferensial diagnosis pada kasus ?
3. Penanganan pada kasus ?
4. Apakah penyakit pasien dapat disebabkan oleh
NAPZA ?
5. Efek samping dari penggunaan obat psikoik ?
6. Efek samping karena zat ?
Diagnosis multiaksial ?
Diagnosis multiaksial :
Aksis I:
• berdasarkan adanya gejala klinik yang menimbulkan penderitaan (distress) sulit tidur,
mengamuk, gelisah dan menimbulkan (disabilitas) berupa terganggunya aktivitas bekerja
dan bersosialisasi. Sehingga dapat disimpulkan pasien ini mengalami ganguan jiwa.
• Pasien mengalami hendaya dalam penggunan waktu senggang, preokupasi dan
mengalami kesulitan dalam menilai realita sehingga pasien di diagnosis gangguan jiwa
psikotik.
• Berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya dari pemerksaan status internus, adanya
kelainan yang mengindikasi gangguan medis umum yang dapat mengakibatkan gangguan
jiwa yang di derita pasien ini sehingga pasien ini di diagnosis sebagai gangguan jiwa
psikotik non organik.
• Berdasarkan gambaran kasus pasien ini mengalami suatu ganguan psikotik dimana gejala
tesebut sejak 2 minggu yang lalu menurut PPDGJ III memenuhi kategori dari gangguan
mental dan perilaku akibat pengunaan zat psikoaktif.
• Berdasarkan kreiteria diagnostik PPDGJ III dari deskripsi kasus diatas dapat disimpulkan
pasien mengalami gangguan mental dan perilaku akibat pengunaan zat multipel dan
pengunan zat psikoaktif lainnya.
Aksis II : Ciri kepribadian tidak khas
Aksis III : Tidak ada gangguan medis umum
Aksis IV : Tidak ada faktor stresor psikososial
Aksis V : 70-61 ( beberapa gejala ringan dan menetap,
( disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik ).
Diagnosi dan diferensial
diagnosis pada kasus ?
• Psikotik akut
• Skizoafektif
• Skizofrenia hebefrenik
Penanganan pada kasus ?
Resperidon 2 mg 2dd1
Karena obat ini golongan atipikal serta memiliki efek sedasi ,
memiliki efek ektrapiramidal yang rendah dan penggunaan
jangka panjang tidak menimbulkan penurunan fungsi kognitif.
Apakah penyakit pasien dapat disebabkan
oleh NAPZA ?
Terdapat 4 kelas obat yang paling sering disalah gunakan
1. Halusinogen (LSD, phencyclidine dan ectsacy )
2. Depresan ( Diazepam, alprazolam, clonazepam dan ganja )
3. Stimulan ( dextroamphetamin, kokain, sabu dan
amphetamin)
4. Opioid ( morfin dan heroin )
Ketika penderita pada fase telah mencapai fase kecanduan
dan mencoba unuk menghentikan penggunaan, penderita akan
mengalami putus obat atau sakau. Penderita akan
memunculkan gejala putus obat sesuai jenis obat yang
digunakan serta berpengaruh kepada kondisi ke jiwan
penderita.
Efek samping dari penggunaan obat
psikoik ?
Ekstrapiramidal siindrom :
- Parkinsonisme
- Distonia akut
- Akatisia
- Tardifdiskenisia
- Neuroleptik maligna sindrom
Efek samping karena zat ?
- Sindrom ketergantungan
- Intoksikasi akut
- Withdrawal sindrom
Pada pasien ini menkonsumsi THD dan alkohol. Alkohol
menimbulkan efek samping yaitu efek agitasi.
Gejala intoksikasi alkohol aktasia bicara cadel atau tak jelas,
emosi labil dan mood berfariasi.

Anda mungkin juga menyukai