Anda di halaman 1dari 35

PSIKOTIK AKUT

Ratrisha Anadya

C A S E R E P O RT S E S S I O N

Preseptor : Shelly Iskandar, dr., Sp. Akp., Spk.KJ., M.Si, PhD


IDENTITAS
• Nama : Tn. J
• Usia : 25 tahun
• Alamat : Cimalaka, Kab. Sumedang
• Agama : Islam
• Pendidikan terakhir : SMP
• Status marital : belum menikah
• Suku : Sunda
• Tanggal masuk rawat inap : 6 April 2020
ANAMNESIS
• Keluhan utama: gelisah dan mengamuk
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Delapan bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien berhenti dari pekerjaannya
sebagai tukang cuci piring di rumah makan di Jakarta. Pasien sudah bekerja di rumah
makan tersebut sekitar satu tahun. Pasien mengatakan sering dihina oleh teman-teman
dan atasan di tempat pasien bekerja karena pasien hanya lulusan SMP. Sejak saat itu
pasien bertekad untuk mendapatkan ijazah SMA melalui kursus program paket C. Sejak
saat itu pula pasien jadi lebih sering menyendiri di kamar.
ANAMNESIS
Tiga hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mendapat kabar bahwa ujian
kelulusan ditunda karena Covid-19. Pasien merasa gagal karena tidak bisa segera
mendapat ijazah. Malam harinya, pasien mengamuk, membanting piring, menggeram,
memukul-mukul kepala, dan memukul kaca. Pasien juga berbicara mengenai Prabu
Siliwangi, membela NKRI, dan memerangi narkoba. Pasien juga tampak melihat-lihat
sesuatu. Saat sadar, pasien meminta maaf atas perbuatannya. Pasien mengaku pernah
mendengar suara yang memanggil nama pasien dan memerintahkan untuk membaca
doa surat pendek. Pasien juga mengaku memiliki kekuatan yang diberikan oleh Allah
untuk mengatur sesuatu yang tidak boleh diberitahukan kepada orang lain.
ANAMNESIS
Dua hari sebelum masuk rumah sakit, pasien dibawa ke tiga paranormal. Pasien
dirukiyah oleh paranormal namun tidak ada perbaikan.
Dua belas jam sebelum masuk rumah sakit, pasien dibawa oleh orangtuanya ke
puskesmas. Pasien diberi obat penenang namun pasien dan orangtuanya tidak
mengetahui nama obatnya. Selanjutnya pasien dirujuk ke psikiater di Sumedang.
Psikiater merujuk pasien ke RSHS untuk dirawat inap.
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Terdahulu:
Pasien tidak pernah memiliki gejala seperti ini sebelumnya. Tidak ada riwayat
gangguan jiwa pada pasien. Pasien tidak memiliki riwayat panas badan, kejang, dan
trauma kepala. Pasien juga tidak memiliki riwayat penggunaan obat dalam jangka
waktu lama ataupun penyalahgunaan obat. Terdapat riwayat gangguan jiwa pada
keluarga pasien yaitu anak dari adik kakeknya.
ANAMNESIS
• Riwayat Keluarga:
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien dibesarkan dalam budaya
Sunda dan agama Islam. Saat ini pasien tidak bekerja. Sumber penghasilan didapatkan
dari ayahnya yang bekerja sebagai kuli bangunan.
ANAMNESIS
Genogram


Tn. A Ny. K
59 58

Tn. S
34
Tn. J
25
RIWAYAT PRIBADI
• Masa Kanak awal (0-3 tahun)
Pasien dikandung selama 9 bulan. Kehamilan pasien diinginkan. Pasien lahir cukup bulan namun kaki terlebih dahulu,
spontan, tidak langsung menangis, berat badan lahir 3,5 kg. Pasien mendapatkan ASI selama 2 tahun. Pertumbuhan
dan perkembangan pasien sesuai dengan teman sebayanya. Pasien diasuh oleh orang tuanya sendiri.

• Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)


Pasien ketika bersekolah tingkat SD mendapat ranking 3. pasien memiliki banyak teman dan jarang mendapatkan
hukuman dari guru.

• Masa Kanak Akhir (Pubertas – Remaja)


Pasien dapat menyelesaikan pendidikan sekolah sampai tingkat SMP. Pasien memiliki banyak teman. Tidak diketahui
memiliki riwayat penggunaan alkohol, merokok, maupun narkoba.
RIWAYAT PRIBADI
• Masa Dewasa

Riwayat Pekerjaan : Pasien pernah bekerja di rumah makan di Jakarta pada tahun 2018. Tahun 2019
pasien keluar dari pekerjaannya

Penghasilan : Rp. 2.500.000/bulan

Aktivitas sosial : pasien memiliki banyak teman

Seksualitas dewasa: Pasien belum menikah

Riwayat pelanggaran hukum : Tidak ada

Sistem nilai : Pasien merupakan orang yang taat beragama


STATUS INTERNA
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan sakit : tampak sakit sedang
Tanda-tanda vital : TD: 120/70 mmHg N:88 x/min R: 16x/min S:36.3
BB: TB: BMI: Status Gizi: normal

Kepala : dalam batas normal


Leher : dalam batas normal
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : dalam batas normal
Thoraks : Pulmo : VBS kanan=kiri, rhonchi (-), wheezing (-)
Jantung : S1S2 reguler, murmur(-)

Abdomen: Datar, lembut, dalam batas normal

Ekstremitas : akral hangat, CRT <2’, edema (-)


STATUS PSIKIATRI

▪ PENAMPILAN
Identifikasi pribadi : Roman muka darar, kontak ada, rapport kurang adekuat, decorum kurang.
Perilaku dan aktivitas psikomotor : agitasi -, aggresivitas motoric -, negativistik-
Gambaran Umum : seorang laki-laki, tampak sesuai usia

▪ BICARA
Spontan, irelevan, produktivitas kurang, artikulasi dan verbalisasi jelas, intonasi lemah

▪ MOOD DAN AFEK


Mood eutimik, afek terbatas, inappropriate
STATUS PSIKIATRI

▪ PIKIRAN DAN PERSEPSI


Bentuk pikiran: Autistik
Isi pikiran : preokupasi (-), ide bunuh diri (-)
Gangguan pikiran : waham kebesaran (+), thought withdrawal , insertion dan broadcasting (+)
Gangguan persepsi : Halusinasi visual (+), halusinasi auditori (+)

▪ SENSORIUM DAN KOGNISI


▪ Kesadaran : Compos mentis
▪ Orientasi dan memori : Orientas waktu, tempat dan orang baik, memori baik
▪ Kalkulasi dan konsentrasi : tidak terganggu
▪ Berpikir abstrak : terganggu
STATUS PSIKIATRI

▪ PENILAIAN
▪ Penilaian sosial : baik
▪ Penilaian terhadap tes : baik

▪ TILIKAN :1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Positive and Negative Syndrome Scale Excited Component (PANSS EC) : 21.
DIAGNOSIS MULTIAXIAL

▪ AXIS I : Gangguan Psikotik Akut dan Sementara


▪ AXIS II : Tidak ada diagnosis
▪ AXIS III : Belum ada diagnosis
▪ AXIS IV : Masalah Interpersonal
▪ AXIS V : GAF scale saat ini 40-31
DIAGNOSIS BANDING

• Episode depresi berat dengan gejala psikotik : kriteria diagnosis untuk depresi berat
dengan gejala piskotik belum terpenuhi.
TERAPI

• Farmakologi : olanzapine 10 mg vial, 1dd I, IM, maksimal 30 mg/24 jam, dengan interval 2
jam.
• Nonfarmakologi :

• Psikoterapi suportif individu.


• Edukasi keluarga
PROGNOSIS

• Prognosis :

• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam

• Ad sanationam : dubia ad bonam


PSIKOTIK AKUT
PENDAHULUAN
• Definisi:
Merupakan kondisi psikosis yang ditandai dengan gejala psikotik dengan onset
mendadak, bertahan lebih dari 1 hari namun kurang dari 1 bulan.

• Epidemiologi:
Usia muda > usia tua
Perempuan > laki-laki
Sosioekonomi rendah dan ada riwayat perubahan kultur.
ETIOLOGI
• Komorbiditas:
Gangguan kepribadian (histrionic, narsisistik, paranoid, skizotipal, borderline).

• Teori psikodinamik:
Terjadi akibat ketidakcukupan mekanisme pertahanan.
Terjadi akibat fantasi yang dilarang, keinginan yang tidak tercapai, atau cara
melarikan diri dari situasi yang menekan.
DIAGNOSIS
• Gambaran utama :
• Terdapat minimal 1 gejala mayor dari psikosis, dapat berupa : Halusinasi, delusi,
atau pikiran yang tidak terorganisasi dan biasanya terjadi tiba-tiba, tetapi tidak harus
ada semua gejala dari skizofrenia.
• Karakteristik : emotional volatility, perilaku aneh atau tidak biasanya, berteriak, atau
mutisme, dan gangguan memori pada kejadiann tertentu, reaksi paranoid akut,
kebingungan reaktif, excitation
• Umumnya terdapat stresor yang terjadi sebelum onset yang dapat menyebabkan
gangguan emosional
GAMBARAN KLINIS
• PPDGJ-III
• Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala-gejala
psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan
pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodromal yang gerjalanya sering tidak
jelas
• Sindrom khas “polimorfik”=beraneka-ragam dan berubah cepat, atau
“Schizophrenia-like” gejala skizofren yang khas
• Adanya stres akut yang berkaitan (tidak selalu ada)
• Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
GAMBARAN KLINIS
Gangguan psikotik polimorfik tanpa gejala skizofrenia
GAMBARAN KLINIS
Gangguan psikotik polimorfik dengan gejala skizofrenia
GAMBARAN KLINIS
Gangguan psikotik (schizophrenia-like)
GAMBARAN KLINIS
Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham
TATALAKSANA

▪ Hospitalisasi
Untuk evaluasi dan perlindungan
▪ Farmakologi
▫ Antipsikotik + profilaksis (serotonin dopamine antagonist)
▫ Benzodiazepines
▫ Anxiolytic  2-3 minggu pertama
▪ Psikoterapi
▫ Menyediakan kesempatan untuk mendiskusikan stressor
▫ Eksplorasi strategi untuk menangani permasalahan
▫ Keterlibatan keluarga
DIAGNOSIS BANDING
• Diagnosis pasti acute and transient psychotic disorder atau brief psychotic
disorder sulit untuk ditegakkan pada awal episodenya, sehingga biasanya dijadikan
diagnosis sementara.

ICD-10 : Diagnosis sementara


dapat berubah
• Acute Polymorphic Psychotic menjadi
• Persistent delusional disorder
Disorder without Symptoms of or other Nonorganic Pyschotic
Schizophrenia. Disorder. (Jika gejala > 3bulan)

• Acute Polymorphic Psychotic • Schizophrenia ( ICD -10, jika


Disorder with Symptoms of gejala > 1bulan; DSM-5,
Schizophrenia. minimal 6 bulan)
DIAGNOSIS BANDING

• Jika terjadi remisi dari gejala psikotik dalam kurun waktu 1 bulan akibat berhasilnya
penggunaan terapi, diagnosis gangguan ini juga sulit dibedakan dari diagnosis yang
memiliki durasi panjang lainnya.
• Other medical conditions : delirium/ pyschotic disorder due to another medical
conditions : dapat didiagnosis ketika ada bukti anamnesis, pemeriksaan fisik, atau
pemeriksaan penunjang yang menunjukkan bahwa delusi/ halusinasi sebagai
konsekuensi fisiologis langsung akibat suatu kondisi medis, ex : tumor otak, sindroma
cushing.
DIAGNOSIS BANDING

• Substance-related disorders : Hasil positif dari pemeriksaan alkohol dan obat-obatan


tidak bisa langsung menyingkirkan diagnosis acute & transient psychotic disorders.
Gejala yang menetap beberapa hari setelah semua substansi tereliminasi dari darah
dan urin dapat mendukung diagnosis acute & transient psychotic disorders atau brief
psychotic disorder.
• Depressive and bipolar disorders : diagnosis brief tidak dapat ditegakkan jika gejala
psikotik lebih dijelaskan pada episode mood.
DIAGNOSIS BANDING

• Personality disorders : pada beberapa individu dengan gangguan kepribadian,


stressor psikososial mungkin dapat menimbulkan terjadinya gejala psikotik. Gejala ini
biasanya terjadi sementara dan tidak membutuhkan diagnosis yang terpisah. Jika gejala
psikotik bertahan minimal 1 hari, penambahan diagnosis acute dan transient psychotic
disorders atau brief psychotic disorder mungkin dibutuhkan.
PROGNOSIS
• Full remission : 1-3 bulan (ICD-10) atau 1 bulan (DSM-5).
• Pemulihan dapat mencapai 80% dengan terapi.
REFERENSI
• Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry, 11th Edition. 2014
• DSM 5
• Diagnosis Gangguan Jiwa. PPDGJ III.2013.

Anda mungkin juga menyukai