Ratrisha Anadya
C A S E R E P O RT S E S S I O N
ꓫ
Tn. A Ny. K
59 58
Tn. S
34
Tn. J
25
RIWAYAT PRIBADI
• Masa Kanak awal (0-3 tahun)
Pasien dikandung selama 9 bulan. Kehamilan pasien diinginkan. Pasien lahir cukup bulan namun kaki terlebih dahulu,
spontan, tidak langsung menangis, berat badan lahir 3,5 kg. Pasien mendapatkan ASI selama 2 tahun. Pertumbuhan
dan perkembangan pasien sesuai dengan teman sebayanya. Pasien diasuh oleh orang tuanya sendiri.
Riwayat Pekerjaan : Pasien pernah bekerja di rumah makan di Jakarta pada tahun 2018. Tahun 2019
pasien keluar dari pekerjaannya
▪ PENAMPILAN
Identifikasi pribadi : Roman muka darar, kontak ada, rapport kurang adekuat, decorum kurang.
Perilaku dan aktivitas psikomotor : agitasi -, aggresivitas motoric -, negativistik-
Gambaran Umum : seorang laki-laki, tampak sesuai usia
▪ BICARA
Spontan, irelevan, produktivitas kurang, artikulasi dan verbalisasi jelas, intonasi lemah
▪ PENILAIAN
▪ Penilaian sosial : baik
▪ Penilaian terhadap tes : baik
▪ TILIKAN :1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Positive and Negative Syndrome Scale Excited Component (PANSS EC) : 21.
DIAGNOSIS MULTIAXIAL
• Episode depresi berat dengan gejala psikotik : kriteria diagnosis untuk depresi berat
dengan gejala piskotik belum terpenuhi.
TERAPI
• Farmakologi : olanzapine 10 mg vial, 1dd I, IM, maksimal 30 mg/24 jam, dengan interval 2
jam.
• Nonfarmakologi :
• Prognosis :
• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : dubia ad bonam
• Epidemiologi:
Usia muda > usia tua
Perempuan > laki-laki
Sosioekonomi rendah dan ada riwayat perubahan kultur.
ETIOLOGI
• Komorbiditas:
Gangguan kepribadian (histrionic, narsisistik, paranoid, skizotipal, borderline).
• Teori psikodinamik:
Terjadi akibat ketidakcukupan mekanisme pertahanan.
Terjadi akibat fantasi yang dilarang, keinginan yang tidak tercapai, atau cara
melarikan diri dari situasi yang menekan.
DIAGNOSIS
• Gambaran utama :
• Terdapat minimal 1 gejala mayor dari psikosis, dapat berupa : Halusinasi, delusi,
atau pikiran yang tidak terorganisasi dan biasanya terjadi tiba-tiba, tetapi tidak harus
ada semua gejala dari skizofrenia.
• Karakteristik : emotional volatility, perilaku aneh atau tidak biasanya, berteriak, atau
mutisme, dan gangguan memori pada kejadiann tertentu, reaksi paranoid akut,
kebingungan reaktif, excitation
• Umumnya terdapat stresor yang terjadi sebelum onset yang dapat menyebabkan
gangguan emosional
GAMBARAN KLINIS
• PPDGJ-III
• Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu gejala-gejala
psikotik menjadi nyata dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan
pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode prodromal yang gerjalanya sering tidak
jelas
• Sindrom khas “polimorfik”=beraneka-ragam dan berubah cepat, atau
“Schizophrenia-like” gejala skizofren yang khas
• Adanya stres akut yang berkaitan (tidak selalu ada)
• Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
GAMBARAN KLINIS
Gangguan psikotik polimorfik tanpa gejala skizofrenia
GAMBARAN KLINIS
Gangguan psikotik polimorfik dengan gejala skizofrenia
GAMBARAN KLINIS
Gangguan psikotik (schizophrenia-like)
GAMBARAN KLINIS
Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham
TATALAKSANA
▪ Hospitalisasi
Untuk evaluasi dan perlindungan
▪ Farmakologi
▫ Antipsikotik + profilaksis (serotonin dopamine antagonist)
▫ Benzodiazepines
▫ Anxiolytic 2-3 minggu pertama
▪ Psikoterapi
▫ Menyediakan kesempatan untuk mendiskusikan stressor
▫ Eksplorasi strategi untuk menangani permasalahan
▫ Keterlibatan keluarga
DIAGNOSIS BANDING
• Diagnosis pasti acute and transient psychotic disorder atau brief psychotic
disorder sulit untuk ditegakkan pada awal episodenya, sehingga biasanya dijadikan
diagnosis sementara.
• Jika terjadi remisi dari gejala psikotik dalam kurun waktu 1 bulan akibat berhasilnya
penggunaan terapi, diagnosis gangguan ini juga sulit dibedakan dari diagnosis yang
memiliki durasi panjang lainnya.
• Other medical conditions : delirium/ pyschotic disorder due to another medical
conditions : dapat didiagnosis ketika ada bukti anamnesis, pemeriksaan fisik, atau
pemeriksaan penunjang yang menunjukkan bahwa delusi/ halusinasi sebagai
konsekuensi fisiologis langsung akibat suatu kondisi medis, ex : tumor otak, sindroma
cushing.
DIAGNOSIS BANDING