HEBEFRENIK
A M E L I A P U N G K Y, D R .
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Jk. H
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 24 tahun
• Alamat : Kandanghaur
• Pendidikan Terakhir : SMP
• Status Pernikahan : Belum menikah
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Tanggal masuk : 3 mei 2017
IDENTITAS PENANGGUNG
JAWAB PASIEN
• Nama :Tn.A
• Hubungan :Ayah pasien
• Alamat : kandanghaur
• Pekerjaan : Pensiun karyawan
• Kebenaran anamnesa : dapat dipercaya
HETEROANAMNESIS
Keluhan Utama :
Luka-luka setelah memukul kaca.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dibawa keluarganya ke IGD RSUD Indramayu karena luka-luka pada
tangan kanan nya yang berdarah akibat memukul kaca gerobak dagangan
tetangganya 20 menit SMRS. Sebelum kejadian tersebut, pasien tiba-tiba
marah-marah dan teriak-teriak sendiri sambil melakukan gerakan memukul-
mukul sendiri hingga lari kedepan rumah dan melihat gerobak kaca dan
memukulnya dengan tangan kosong. Saat diperiksa pasien terlihat gelisah dan
masih marah-marah sambil berbicara sendiri .
Sehari-hari pasien memang sudah sering terlihat sering berbicara sendiri dan
tertawa cekikikan sendiri.
• Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mulai mengalami gangguan jiwa saat berusia 12 tahun yang awalnya
pasien senang menyendiri dan mengurung diri di kamar, tidak mau
bermain dengan teman-teman sebayanya, dan sering melamun sendiri. Saat
berusia 15 tahun, pasien pertama kali terlihat sering berbicara sendiri.
Terkadang marah-marah, dan terkadang tertawa cekikikan sendiri. Apabila
diajak berbicara oleh orang lain, pasien sulit untuk dapat memusatkan
perhatian dan sulit nyambung bila diajak berbicara lama. Pasien juga sering
hanya tertawa menyeringai saja. Menurut bapak pasien, pasien seringkali
merasa ada yang mengejek dan memaki nya, mengatakan bahwa dirinya
bodoh dan tidak berguna, kadang merasa ada yang ingin mencelakakan
dirinya. Seringkali juga pasien kedapatan sedang menangis sendiri dan
beberapa saat kemudian kembali tertawa sendiri. Pasien juga pernah
beberapa kali mengatakan bahwa dirinya adalah seorang superhero yang
kuat dan pintar.
• Keluhan ini membuat pasien menjadi mogok sekolah dan akhirnya
putus sekolah. Sebelumnya, pasien diketahui sering di strap oleh
gurunya di sekolah karena terlambat, nilainya jelek, dan tertangkap
oleh gurunya tidak memperhatikan pelajaran. Pasien juga diketahui
sering dikucilkan oleh teman-temannya karena sering di strap
sehingga pasien tidak pernah memiliki teman dekat dari kecil.
• Luka-luka akibat memukul kaca seperti ini sudah terjadi yang ke 5 kali
nya. Pasien memang beberapa kali sering marah-marah sendiri, merasa
ada yang mengejek nya dan sasaran pukul nya selalu barang-barang
yang berkaca.
Riwayat Keluarga:
Pasien dari kecil tinggal bersama ayah dan ibunya, beserta kedua adik laki-
lakinya. Kedua adik laki-laki nya sudah keluar rumah, 1 sudah menikah dan 1
lagi bekerja menjadi tukang diluar kota, sehingga sekarang pasien hanya
tinggal bersama ayah dan ibunya.
Hubungan pasien dengan keluarga baik, tidak diketahui ada masalah
sebelumnya. Riwayat gangguan jiwa di keluarga tidak ada. Kondisi
perekonomian keluarga sewaktu pasien kecil dan sekarang kurang
berkecukupan.
Riwayat Hidup
Kondisi pasien sehat secara fisik. Pendidikan terakhir pasien adalah SMP
namun putus sekolah. Pekerjaan pasien sebelum sakit adalah seorang
siswa.
Riwayat pekerjaan
• Pasien tidak pernah bekerja.
Lain-lain
• Tidak ada hal lain-lain dalam kehidupan pasien.
• Riwayat perkawinan
Belum menikah
• Kepribadian Sebelum Sakit:
Pasien merupakan pribadi yang senang menyendiri, jarang bisa terbuka
tentang perasaannya kepada orang lain. Pasien juga jarang suka main atau
melakukan aktivitas dengan orang lain sehingga tidak pernah memiliki
teman dekat.
• Riwayat pengobatan
Pasien merupakan pasien rutin kontrol dr. Tini, Sp.KJ di poli jiwa rsud
indramayu dan sudah mendapatkan obat-obatan psikofarmaka berupa
haloperidol yang terkadang diseling risperidon.
STATUS GENERALIS
• Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : KGB tidak teraba
• Thoraks : Bentuk dan gerak simetris
Jantung : BJ I-II murni regular
Paru-paru :VBS kanan= kiri, Rh -/-,Wh -/-
• Abdomen : datar lembut, BU(+)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
• Genitalia: Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, multiple vulnus
laceratum ad regio dorsum dan palmar manus dextra
berukuran terkecil 2cmx1cmx102cm dan terbesar
5cmx3cmx1cm yang aktif berdarah
STATUS PSIKIATRIKUS
• Penampilan : decorum cukup baik
• Cara bicara : logore
• Tingkah laku/psikomotor : tidak kooperatif, hiperkinetik
• Mood: : hipertim
• Afek : sesuai
• Ekspresi emosi : tidak ada kelainan
• Pikiran dan persepsi
Bentuk pikiran : autistik
Jalan pikiran : inkoheren
Isi pikiran : waham (-)
Persepsi : ilusi (-), Halusinasi auditorik (+),
halusinasi visual (+)
• Fungsi kognisi
Kesadaran : compos mentis
Orientasi : tidak dapat dinilai
Konsentrasi : terganggu
Memori : tidak dapat dinilai
Kalkulasi : tidak dapat dinilai
• Intelegensia : tidak dapat dinilai
• Tilikan / wawasan (insight of illness): buruk
PSIKODINAMIKA
Premorbid pasien merupakan seseorang yang memiliki kepribadian
menyendiri dan hanya sedikit yang dapat membuatnya merasa senang.
Mental mekanisme yang digunakan adalah represi, introyeksi, dan
penyangkalan atau denial
Efek samping :
- Sedasi dan inhibisi psikomotor (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang).
- Gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik: mulut kering, kesulitan miksi & defekasi,
hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intraokuler meninggi, gangguan irama jantung).
- Gangguan ekstrapiramidal (distonia akut, akathisia, sindrom parkinson : tremor, bradikinesia, rigiditas).
- Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynaecomastia), metabolik (Jaundice), hematologik (agranulocytosis.
- Tardive dyskinesia (gerakan berulang involunter pada : lidah, wajah, mulut/rahang, dan anggota gerak, dimana
pada waktu tidur gejala tersebut menghilang.
ANJURAN DOSIS DAN KONTRA INDIKASI