I. Riwayat Psikiatri
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku /Bangsa : Bugis
Status perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan : SMA (Sekolah Menengah Atas)
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Nurussamawati No.12 Parepare
MRS : 5 April 2023
B. Keluhan Utama :
Gelisah
C. Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang laki-laki berusia 48 tahun diantar oleh adiknya ke IGD RSKD
Dadi Makassar untuk pertama kalinya dengan keluhan mengamuk sejak 7 hari
yang lalu, membanting pintu, memukul kaca, mencekik keponakan dan
mengancam dengan pisau keluhan dirasakan memberat sejak 6 bulan terakhir.
Pasien merasa gelisah dan sering mondar-mandir, makan baik, tidur kurang,
mandi jarang. Awal perubahan perilaku dialami sejak tahun 2000. Awalnya
pasien sering bicara sendiri, gelisah, sering marah. Perubahan perilaku tidak
diketahui oleh keluarga. Pasien mengatakan pasien merasa seseorang akan
mengambil rumah adiknya. Pasien belum pernah berobat di RSKD Dadi Makssar .
Pasien berobat jiwa di RS Andi Makassau, namun tidak berobat teratur karena
pasien menolak dan melawan keluarga bila diberikan obat. Terapi terakhir :
Risperidone dan Clozapine.
Hendaya/Disfungsi
Hendaya dalam bidang sosial (+)
Hendaya dalam bidang pekerjaan (+)
Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
D. Riwayat Penyakit Dahulu / Sebelumnya :
• Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada riwayat penyakit terdahulu
• Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit pada keluarga
• Riwayat peggunaan zat psikoaktif
Tidak ada riwayat penggunaan zat psikoaktif
E. Riwayat Pribadi :
1. Prenatal dan perinatal :
Pasien lahir normal. Premature 7 bulan
2. Masa Kanak-kanak Awal (1 – 3 tahun) :
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
3. Masa Kanak-kanak Pertengahan (3 – 11 tahun) :
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
4. Masa Kanak-kanak Akhir (pubertas sampai remaja) :
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
5. Masa Dewasa :
Riwayat Pekerjaan : Tidak ada
Riwayat Pernikahan : Pasien sudah menikah, mempunyai 1 orang anak
F. Riwayat Keluarga :
Pasien merupakan anak ke-1 dari 4 bersaudara. Pasien sudah menikah dan
memiliki 1 orang anak. Pasien sudah tidak tinggal bersama dengan istrinya.
Hubungan dengan keluarga pasien baik.
G. Situasi Saat Ini :
Pasien saat ini sedang menjalani rawat inap di bangsal kenari RSKD Dadi.
2. Isi Pikiran :
• Preokupasi : Tidak ada
3. Gangguan Pikiran :
• Waham : Waham kejar dan dikendalikan (+)
• Ideas of Reference dan Ideas of influence :
Pasien merasa tetangga depan dan belakang rumah membencinya,
merasa diintip dan dibicarakan.
4. Gangguan Persepsi :
• Halusinasi dan Ilusi :
Halusinasi ada, halusinasi auditorik dan halusinasi visual. Ilusi tidak
ada.
G. Daya nilai :
1. Daya nilai Sosial : Terganggu
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian Realitas : Terganggu
III. Ringkasan / Ikhtisar Penemuan Bermakna
• Seorang laki-laki berusia 47 tahun, perawatan diri baik, wajah sesuai usia.
• Keluhan utama yaitu gelisah, sering mondar mandir tidak jelas.
• Pada pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran pasien compos
mentis, perilaku dan aktivitas psikomotor tenang, pembicaraan
spontan/lancar, intonasi baik. Sikap pasien terhadap pemeriksa kooperatif.
• Keadaan mood pasien sulit dinilai, afek kesan tumpul, keserasian cukup
serasi, empati tidak dapat diraba rasakan.
• Fungsi intelektual sesuai dengan tingkat pendidikan. Orientasi waktu,
tempat dan orang tidak terganggu. Daya ingat, konsentrasi dan perhatian
cukup, pikiran abstrak serta kemampuan menolong diri sendiri baik.
• Proses berpikir produktivitasnya cukup, arus pikir kadang relevan,
preokupasi tidak ada dan ada gangguan isi pikir berupa waham kejar dan
dikendalikan.
• Pengendalian impuls pasien baik. Uji daya nilai baik, norma social dan
penilaian realitas pasien terganggu. Tilikan derajat 1 (pasien tidak
menyadari dirinya sedang sakit, dan tidak ingin berobat).
IV. Diagnosis :
• Aksis I :
Berdasarkan autoanamnesis, alloanamnesis dan pemeriksaan status
mental terdapat gejala klinis pasien yaitu gelisah, sering mondar mandir,
kurang tidur dan marah-marah sejak 23 tahun terakhir. Keadaan ini
menimbulkan distress bagi pasien dan keluarganya dan menimbulkan
(disabilitas) dalam pekerjaan dan hendaya dalam bidang pekerjaan berupa
ketidakmampuan bekerja seperti sehari-hari pada biasanya akibat gejala
yang sering dialami. Terdapat juga hendaya sosial berupa tidak ingin
bertemu dengan orang lain baik di dalam rumah maupun luar rumah
sehingga dapat disimpulkan bahwa mengalami gangguan jiwa.
Terdapat hendaya dalam menilai realita berupa gangguan persepsi
yaitu halusinasi auditorik seperti mendengar suara-suara yang
menyuruhnya untuk menghancurkan mobil yang ada di depan rumahnya
dan halusinasi visual melihat perempuan dan laki-laki berada disekitarnya
sehingga pasien didiagnosa kedalam gangguan jiwa psikotik.
Dari hasil pemeriksaan fisik dan neurologik, tidak didapatkan
adanya disfungsi otak, maka digolongkan sebagai gangguan jiwa psikotik
non organik/fungsional.
V. Prognosis :
• Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
• Qua ad Functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
VI. Formulasi Psikodinamik
• Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna. Namun diduga
terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka pasien memerlukan
psikofarmakoterapi.
• Psikologik
Ditemukan adanya hendaya dalam menilai realita berupa adanya
halusinasi auditorik dan visual sehingga pasien memerlukan psikoterapi.