Halusinasi bau
Halusinasi pengecapan
Halusinasi Perabaan
Halusinasi Chenesthetic
Halusinasi Kinesthetik
ETIOLOGI
• kebutuhan perlindungan diri secara psikologis, terhadap kejadian traumatik sehubungan dengan rasa bersalah, rasa sepi,
rasa marah, dan rasa takut ditinggalkan oleh yang dicintainya.
• Tidak dapat meninggalkan dorongan ego, pikiran dan perasaan sendiri secara umum dapat dikatakan segala sesuatu yang
mengancam harga diri dan kebutuhan keluarga. Penyebab terjadinya halusinasi ancaman terhadap harga diri dan
kebutuhan keluarga meningkatkan kecemasan.
P Resiko tinggi menciderai diri
o sendiri, orang lain, dan
EFEK
lingkungan.
h
o
n Gangguan persepsi CORE
sensori :halusinasi PROBLEM
m
a
s
a Isolasi sosial : menarik diri CAUSA
l
a
h
Nama : Sdr. N
Umur : 35 Thn
Alamat : Ds. Mulyosari Kec. Magersari, Mojokerto
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Sudah Kawin
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Jenis Kelamin : Laki - laki
No.RM : 0678xxx
Tanggal MRS : 2 Januari 2018
Tanggal Pengkajian: 2 Januari 2018
ALASAN MASUK
Data Sekunder
Data Obyektif
Kx masuk RSJ Lawang yang ke 4 kali ini, awal masuk tahun 2006, saatpulang sudah dinyatajkan sembuh, saat dirumah tidak
teratur minum obat dan kontrol tidak rutin sehingga sering mendengar suara – suara yang membuat kx marah – marah dan
memukul orang.
Pernah melakukan aniaya fisik sebagai pelaku memukul ibunya dan orang lain disekitarnya. Kx pernah juga
menjadi korban aniaya fisik sebagai korban karena dipukul oleh saudaranya. Kx juga mengalami penolakan dari istrinya
Kx ditinggalkan oleh istrinya, sudah pisah rumah dan punya 1 anak tetapi dibawa istrinya
G
E
N
O
G
R
A
M
KETERANGAN
: Meninggal : Anak
: Meninggal : Klien
• Klien mengatakan menyukaiseluruh bagian tubuhnya dan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai
Identitas Diri
K • Klien mengatakan tidak puas dengan kehidupannya karena saat ini kx tidak bekerja, tidak punya penghasilan dan
ditinggalkan oleh istrinya
O
N
Ideal Diri
S
E • Klien mengatakan ingin segera sembuh dan jika sudah keluar rumah sakit jiwa, klien ingin seperti dulu sebelum sakit
P dan klien berharap bisa kumpul dengan keluarganya.
D Peran
I
R • Saat di rumah sakit px cenderung pasif, sering tidur tetapi taat terhadap jadwal kegiatan di ruangan
I
Harga Diri
• Klien mengatakan sering minder dan malu dengan kondisinya karena sakit jiwa dan harus dirawat di rumah sakit jiwa
H • Orang yang paling terdekat dan paling berarti bagi klien adalah ibunya
U
B
U Peran serta dalam kegiatan kelompok
N
G
A • Klien mengatakan tidak pernah ikut kegiatan di masyarakat, seperti karang
N taruna, pengajian dan arisan.
S
O Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
S
I
• Klien merasa malas berinteraksi dengan orang lain karena kx merasa tidak minat
A
sehingga lebih suka berdiam diri di kamar dari pada bergaul dengan orang lain
L
Agama
Klien mengaku muslim, saat di rumah tidak pernah mejalankan sholat
dan puasa. Dan disaat di rumah sakit jiwa juga tidak pernah sholat.
Keadaan Umum :
Klien pasif, sering mengantuk, aktifitas lambat, sering berdiam diri, penampilan kotor.
Kesadaran (kuantitas) :
Compos Mentis – GCS 4 5 6
Tanda Vital :
TD :120/70 mmHg,
Nadi : 120x/menit,
Suhu : 36,5ºC.
RR : 20 x/menit.
Ukur:
BB :65 kg
TB :172 cm
Keluhan Fisik:
Klien mengatakan sehat tidak ada keluhan fisik, sebelumnya juga tidak pernah dirawat di
rumah sakit umum karena suatu penyakit
Diagnosa Keperawatan:-
STATUS MENTAL
3. Aktivitas motorik/psikomotor
Diam, menyendiri, melamun.
Diagnosa Keperawatan:Isolasi Sosial
•Orientasi orang :
Klien mampu mengenal perawat dan mahasiswa praktek tetapi mudah lupa nama
mahasiswa praktek
•Meninggi
•Menurun :
Kesadaaran berubah: Klien mengatakan malas berhubungan dengan orang lain,
lebih suka menyendiri.
Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
MEKANISME KOPING
Bila pasien masalah pasien jarang bercerita dan tidak mampu menyelesaikan, pasien
lebih sering menyendiri dan merenung.
ASPEK MEDIS
Diagnosa Multi axis:
Axis 1 : paranoid schizophrenia (F 20.0)
Axis 2 : -
Axis 3 : -
Axis 4 : masalah psikososial dan lingkungan lainnya
Axis 5 : GAF : 30-21
T erapi medik:
P.o Risperidone 2mg 2 x 1 1-0-1
P.o Clozapine 25mg 1x1 0-0-1
Inj lodomer 1x1 Im
Diazepam 1x1 Im
ANALISA DATA
No. Data Masalah/Diagnosa Keperawatan
1. Ds: Klien merasa sering mendengar suara-suarabisikan terkadang Gangguan persepsi sensori :
laki-laki terkadang perempuan yang isinya adalah mengatakan halusinasi dengar
klien berdosa dan terkadang menyuruh –nyuruh klien, suara
bisikan tersebut bisa muncul sewaktu-waktu paling sering
pada saat klien sendirian, respon klien terhadap suara bisikan
tersebut gelisah, sulit tidur, merasa ternggu marah-marah
sampai memukul ibunya sendiri.
Do :
- Klien sering menyendiri.
- Klien jarang berinteraksi dengan orang lain
- Pandangan kosong, sering melamun
- Kontak mata: klien mau menatap saat berinteraksi
- Klien berkooperatif
- Klien terkadang senyum –senyum sendiri.
2 Ds: Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain Isolasi sosial
karena klien mersa tidak minat sehingga lebih suka berdiam
diri dikamar dari pada bergaul dengan orang lain.
Do: Menyendiri, melamun, Klien tidak mau berinteraksi dengan
orang lain maupun temannya
3 Ds: Klien mengatakan sering minder dan malu dengan Harga diri rendah
kondisinya saat ini, sehingga px lebih suka berdiam diri
dirumah saja.
Do: klien suka menyendiri dan tidak mau beriteraksi dengan
orang lain, pandangan kosong.
IMPLEMENTASI
Tgl & jam Dx.Keperawatan Implementasi tindakan keperawatan Evaluasi
keperawatan
02/01/2018 Gangguan persepsi SP 1: S: Selamat sore…
sensori : Membina hubungan saling percaya Saya Tn N, rumah saya
Halusinansi •Mengidentifikasi jenis halusinasi klien mojokerto.
pendengaran •Mengidentifikasi isi halusinasi klien Klien mengatakan saya
•Mengidentifikasi waktu halusinasi klien mendengar suara-suara
•Mengidentifikasi frekuensi halusinasi bisikan-bisikan
klien terkadang laki-laki
•Mengidentifikasi situasi halusinasi klien terkadang perempuan yang
•Mengidentifikasi respon klien terhadap isinya adalah mengatakan
halusinasi klien berdosa dan terkangan
•Mengajarkan klien menghardik klien menyuruh-nyuruh klien,
•Menganjurkan klien memasukkan cara menghardik suara bisikan tersebut bisa
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian muncul sewaktu-waktu
paling sering klien
bersedirian respon klien
terhadap suara tersebut
gelisa, sulit tidur, mersa
terganggu, marah-marah
samapai memukul ibunya
sendiri.
O: - Klien sering menyendiri
Klien jarang berinteraksi dengan orang lain
Pandangn klien sering kosong
Terkandang senyum-senyum sendiri
Kontak mata klien pada saat bengkajian mau
menatap mata lawan bicaranya.
Klien berkooperatif, klien mau mendengar
Klien dapat mempraktekkan kembali cara
menghardik yang baru saja diajarkan.
Klien mau diajak berkomunikasi
Klien mau diajak berjabat tangan
Klien mau menjawab saat disampaikan.