I. IDENTITAS
Inisial : Ny. S
Umur : 25 Tahun
Tgl Dirawat :-
Alamat : Gendong Utara, Semarang
Informan : Status Rekam Medik, Perawat dan keluarga
Tgl Pengkajian : 9 Mei 2005
RM No : 027921
Keterangan :
: Klien
: Meninggal
: Tinggal Serumah
: Wanita
: Laki-laki
: Sakit Jiwa ( klien )
Dalam keluarga tidak terdapat yang menderita sakit seperti klien, didalam
keluarga, klien jarang berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain
karena merasa malas dan senang menyendiri.
Masalah Keperawatan : Koping, keluarga inefektif : ketidakmampuan
2. Konsep diri
a. Harga diri
Klien merasa suaminya tidak menyukainya lagi, suaminya
menyeleweng. Klien merasa suaminya sudah tidak menyayanginya
dan memperhatikannya lagi. Klien juga mengatakan merasa tidak
nyaman dilingkungan rumahnya karena klien merasa takut dengan
tetangga/orang lain. Klien mengatakan lebih senang berdiam diri dan
tidak mau bicara.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
Klien tidak terlibat dalam kelompok atau kegiatan dimasyarakat
karena klien merasa takut.
Masalah keperawatan: isolasi social:menarik diri
4. Spiritual
Klien dan keluarganya beragama islam, klien jarang melakukan
ibadah sholat.
Masalah keperawatan : Distress spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien berpenampilan dengan baju pesta, dan dandanan yang berlebihan,
tetapi rambut kotor dan tidak rapi, mulut bau, keringat banyak, kulit
kotor.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan diri
2. Pembicaraan
Klien dalam berbicara lambat, kadang tidak jelas. Saat berbicara klien
banyak melamun (menghadap ke bawah)
Masalah keperawatan : Komunikasi, kerusakan
3. Aktivitas Motorik
Klien terlihat lesu, klien jika merasa sedang tidak nyaman biasa
menunjukkan gerakan mengangkat bahu dan pandangan kosong, dan saat
menjawab pertanyaan tangan kanan diletakkan di dada.
Masalah keperawatan : Mobilitas, kerusakan fisik
4. Interaksi selama wawancara
Saat wawancara klien kurang kooperatif, kontak mata dengan lawan
bicara kurang. Klien tidak mampu jika diajak bicara terlalu lama.
Masalah Keperawatan : Komunikasi, kerusakan
VII. KEBUTUHAN
PERENCANAAN PULANG
Penggunaan Obat
Klien tidak teratur kontrolnya, terakhir kontrol pada bulan Desember
2004.
Masalah keperawatan : Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen
terapeutik
VIII. MEKANISME KOPING
Klien jika mempunyai masalah lebih senang berdiam diri dikamar,
melamun dan ngomong sendiri.
Masalah keperawatan : Koping, individu inefektif
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL
Menurut keluarga semenjak klien ditinggal suami menyeleweng, klien
lebih banyak di rumah, takut dengan tetangga
Masalah keperawatan: isolasi social:menarik diri
X. PENGETAHUAN
Keluarga belum tahu perawatan pasien gangguan jiwa di rumah
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Skizofrenia paranoid
Terapi medik : CPZ 1 x 100 mg
THP 2 x 2 mg
Amitriptilin 2 x 25 mg
2. S: Defisit
Keluarga mengatakan selama Perawatan diri
dirumah perawatan diri klien
kurang, makan dan minum serta
tidur harus disuruh
Keluarga mengatakan klien lebih
senang berdiam diri dikamar,
melamun dan ngomong sendiri
O:
Klien berpenampilan seperti mau
pesta, dengan dandanan yang
berlebihan, tetapi rambut kotor dan
tidak rapi, mulut bau, keringat
banyak, kulit kotor.
3. S: Isolasi social :
Klien tidak terlibat dalam kelompok menarik diri
atau kegiatan dimasyarakat karena
klien merasa takut. Dalam
keluargapun klien merasa enggan
untuk berhubungan lebih senang
menyendiri di kamar, kadang marah
dengan tiba-tiba
“Saya takut sama tetangga”
Keluarga mengatakan klien
merasa tidak diterima di lingkungan
masyarakat, sehingga merasa takut.
Keluarga mengatakan, jika klien
mempunyai masalah lebih senang
berdiam diri dikamar, melamun.
O:
Saat wawancara klien kurang
kooperatif, kontak mata dengan
lawan bicara kurang. Klien dalam
berbicara lambat, kadang tidak
jelas.
3 S: Gangguan
Klien merasa suaminya tidak konsep dri :
menyukainya lagi, suaminya harga diri
menyeleweng. Klien merasa rendah
suaminya sudah tidak
menyayanginya dan
memperhatikannya lagi
Klien merasa tidak bisa bekerja
karena sakit jiwa.
Klien juga mengatakan merasa tidak
nyaman dilingkungan rumahnya
karena tetangganya, klien merasa
takut dengan tetangga/orang lain.
O:
kontak mata dengan lawan bicara
kurang
tampak takut, malu dan menunduk
POHON MASALAH
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan persepsi sensori : halusinasi berhubungan
dengan isolasi social: menarik diri
2. Isolasi social : menarik diri berhubungan dengan
gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
berhubungan dengan tidak efektifnya penatalaksanaan regimen
terapeutik
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan menurunnya
motivasi perawatan diri
5. Tidak efektifnya penatalaksanaan regimen terapeutik
berhubungan dengan Tidak efektifnya koping keluarga :
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
KEPERAWATAN JIWA
STRATEGI PELAKSANAAN
INTERAKSI I
Atiek Murharyati
G6B 205005
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO
Nama klien: Ny. S Ruangan: URJ
Usia: 25 tahun CM: 027921
TGL DIAGNOSA RENCANA IMPLEMENTASI EVALUSI
KEP TINDAKAN
090505 Perubahan persepsi TUM: S:
sensori:halusinasi Klien dapat berinteraksi Klien mengatakan bahwa:
berhubungan dengan dengan orang lain sehingga “
Menarik diri tidak terjadi halusinasi Nama saya Bu .S”
TUK: Keluarga mengatakan:
1.1. Bina hubungan 1.1.1 Menyapa klien dengan “Kita
saling percaya: salam ramah mau ngobrol
terapeutik, memperkenalkan 1.1.2 Memperkenalkan diri dimana ?”
diri, jelaskan tuiuan dengan sopan O:
interaksi, ciptakan 1.1.3 Memberi suasana Kontak mata dengan
lingkungan yang tenang, tenang dan aman:” klien belum
buat kesepakatan / janji Disini aman kok, tidak optimal/kurang
dengan jelas tentang topik, perlu khawatir” A:
tempat, waktu. 1.1.4 Membuat kontrak TUK 1 tercapai sebagian
1.2. Beri perhatian dan dengan klien tentang P:
penghargaan: temani topik, tema dan waktu. Beri pendidikan kesehatan
kilen walau tidak 1.2.11 Menemani klien kepada keluarga tentang
menjawab walaupun klien tidak intervensi yang bisa di
1.3. Dengarkan dengan menjawab lakukan keluarga di rumah
empati : beri kesempatan 1.2.2 Meminta ijin untuk
bicara, jangan duduk disampik klien
terburu-buru, tunjukkan 1.3.1 Memberikan sikap yang
bahwa perawat empati
mengikuti pembicaraan 1.3.2Memberikan
klien. kesempatan bicara pada
klien
1.3.3 Mendengarkan dengan
empati