Anda di halaman 1dari 31

BAB III

HASIL ASUHAN DAN PEMBAHASAN

A.    Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Halusinasi Dengar dan Lihat
1.       Pengkajian
        Ruang Rawat             :  Kelas III Wanita
        Tanggal Dirawat        :  2003
a.          Identitas Klien
                    Nama                         :      Nn.M
                    Umur                          :      21 tahun
                    Jenis Kelamin             :      Perempuan
                    Agama                       :      Islam
                    Tanggal Masuk          :              2003
                    Informan                    :      Klien, Keluarga dan Status
                    Tanggal Pengkajian    :      04 – 07 Nopember 2003
                    RM  No.                     :     
                    Alamat                       :      Jl. Ayani Gg. Mubtadin RT.02 No.72 Kertak Hanyar
b.         Alasan Masuk :  mengamuk kalau ditegur terlalu keras. Klien  kadang-kadang berbicara sendiri,
susah tidur pada malam hari, bicara ngawur, mengganggu tidur saudara-saudaranya, klien juga pernah
mengamuk.
Masalah keperawatan: Resiko mencederai orang lain dan lingkungan.
c.          Faktor Predisposisi , tidak adekuatnya pengawasan keluarga terhadap masalah yang dihadapi
klien. Selain itu menurut penuturan klien ayahnya sangat keras, suka marah sampai memukul terlebih
lagi pada klien yang dianggap tidak bisa diatur. Di rumah klien dikurung bila mengamuk. Beberapa hari
sebelum masuk RSJ klien mengamuk dan merusak barang-barangnya sendiri, mengancam akan
membakar rumah, tidak tidur sepanjang malam,  Klien mengatakan bahwa ia melakukan itu semua
karena ada bisikan-bisikan yang membuatnya sangat terganggau..
              Masalah keperawatan :
-           Koping keluarga inefektif; ketidaktahuan keluarga merawat klien.
-           Resiko mencederai orang lain dan lingkungan.
-           Perubahan persepsi-sensori ; halusinasi dengar
d.         Pemeriksaan Fisik.
Tanda vital :  TD = 100/80 mmHg,  N = 92 x/menit, S = 36°C, 
P = 20 x/menit.   BB = ... kg, TB =  156 cm.
  Masalah keperawatan :   -
e.          Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien pernah diolok-olok mengenai keadaan rambutnya yang botak, klien merasa malu sehingga ia tidak
ingin melanjutkan sekolahnya lagi.
Masalah keperawatan :
-      Koping individu tidak efektif
-      Gangguan konsep diri ; Harga Diri Rendah
f.          Psikososial
1).     Genogram

                       

                       

     
     
                 

                  Keterangan :          =  Laki-laki

                                                =  Perempuan

                                                =  Klien


                                                =  Serumah

                                                =  Meninggal
                                                =  Hubungan terdekat
Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dalam keluarga klien,ayah klien pernah mengalamu
gangguan jiwa (ayah) dan pernah dirawat diRSJ..  Klien tinggal serumah dengan ayah, ibu dan adiknya
saja, sedangkan keluarga yang lainnya tinggal terpisah. Hal ini menyebabkan klien sering sendiri, tidak
ada yang menemani, komunikasi kurang karena terkadang keluarga merasa bosan jika klien berbicara
terlalu berbelit-belit. Klien juga mengatakan kalau ayahnya pemarah dan suka memukul. 
                    Masalah keperawatan :                                        
Koping keluarga inefektif ; ketidaktahuan keluarga merawat klien.
2).     Konsep
Gambaran diri  :  Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya,kecuali pada rambutnya yang
botak.
Identitas           :  Klien mengatakan bahwa ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Klien merasa
puas sebagai seorang perempuan.
Peran                :  Klien sudah menderita gangguan jiwa sejak 2 bulan terakhir ini          sehingga ia tidak
dapat menjalankan perannnya baik terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat., klien tidak bekerja
dan hanya tinggal dirumah.
Ideal diri           :  Klien mengatakan apabila ia keluar dari RSJ ingin membantu melakukan pekerjaan
rumah.
Harga diri         :  Klien merasa malu karena ia tidak memiliki rambut yang botak.
Masalah keperawatan :  Harga diri rendah .
3).     Hubungan Sosial
Menurut penuturan keluarga orang yang paling dekat dengan klien adalah ibunya karena dialah yang
paling sabar mendengarkan  klien bercerita. Klien tidak mengikuti organisasi atau kelompok apapun di
lingkungannya.  Apabila klien baik/tidak kambuh klien dapat bergaul atau berbicara dengan teman-
temannya, tetapi jika sedang kambuh klien suka mengamuk, oleh keluarga dikurung dalam kamar.
Dirumah klien pernah mengurung diri dikamar, menyendiri, lampu dimatikan, tidak memperhatikan
kebersihan diri dan kamar. Di RSJ klien lebih suka menyendiri, tidak mau bergaul dengan klien lain, klien
lebih banyak tidur, klien tampak ragu-ragu bila meminta bantuan pada orang lain .
              Masalah keperawatan :  Isolasi sosial ; menarik diri.
4).     Spiritual
Saat ditanya tentang pengertian sakit jiwa, klien menjawab bahwa orang sakit jiwa adalah orang yang 
terganggu jiwanya. Klien beragama Islam,  di rumah klien  melakukan ibadah.
Masalah keperawatan :  -
f.          Status Mental
1).     Penampilan
Penampilan klien kurang rapi namun cara berpakaian dan penggunaan pakaian sesuai.
Masalah keperawatan :  -
2).     Pembicaraan
Terkadang dalam berbicara klien dpt berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain.(Inkoheren),
tetapi masih dapat diarahkan.
                      Masalah keperawatan :  -
3).     Aktivitas motorik
Klien dapat disuruh duduk di samping perawat, klien dapat di suruh mengambil air, bisa mandi sendiri,
makan sendiri. Aktivitas terarah jika diarahkan oleh perawat, terkadang klien tampak gelisah.
Masalah keperawatan :  -
4).     Alam perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan respon klien tampak sedih/marah bila menceritakan sesuatu yang
tidak menyenangkan dan tampak senang ketika  diberi stimulus yang menyenangkan.
Masalah keperawatan :  -
5).     Afek
Ekspresi wajah klien datar/tidak berubah, klien mengatakan bahwa ia ingin pulang dan bertemu dengan
keluarganya.
Masalah keperawatan :  Gangguan konsep diri; harga diri rendah 
6).     Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien bersikap kooperatif, terkadang jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan, harus
diarahkan, klien mampu memulai pembicaraan, isi pembicaraan jelas.
Masalah keperawatan :  -
7).     Persepsi
Dua hari yang lalu klien mendengar bisikan-bisikan yang menurutnya suara seseorang, sangat nyaring,
suara tidak jelas dan banyak, sehingga klien menutup telinganya. Pada saat pengkajian klien tidak
mengakui bahwa ia mendengar bisikan, tetapi perilaku klien menunjukkan klien tampak gelisah,
terkadang berbicara sendiri.
Masalah keperawatan :  Perubahan persepsi sensori; halusinasi dengar.
8).     Proses pikir
Klien dalam berbicara sering berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan.
Masalah keperawatan :  -
9).     Isi pikir
Tidak ada gangguan dalam isi pikir.
Masalah keperawatan :  -
10). Tingkat kesadaran
Klien mampu berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang dengan baik. Klien mengetahui bahwa ia
berada di RSJ, klien dapat mengingat nama perawat.
Masalah keperawatan :  -
11). Memori
Tidak ada gangguan dalam mengingat peristiwa yang lalu, pendek, dan saat ini. Dibuktikan klien masih
ingat alamat tempat tinggalnya dan kenapa ia sampai dirawat diRSJ.
Masalah keperawatan :  -
12). Tingkat konsentrasi dan berhitung
Dalam berbicara/menjawab pertanyaan klien tidak mampu berkonsentrasi penuh kadang-kadang bisa
beralih, klien mampu berhitung sederhana.
Masalah keperawatan :  -
13). Kemampuan penilaian
Klien mampu membuat keputusan antara 2 pilihan saat ditanya makan dulu baru mencuci tangan atau
cuci tangan dulu baru makan, klien menjawab cuci tangan dulu baru makan.
Masalah keperawatan :  -
14). Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa ia sedang sakit, dirawat dan berobat. 
Masalah keperawatan :  -
g.         Kebutuhan Persiapan Pulang
1)       Makan
Klien mampu makan sendiri, 3x sehari secara mandiri.
2)       BAB / BAK
Klien mampu BAB / BAK secara mandiri,dan pada tempatnya, BAB 1 kali sehari dan BAK 3-5 kali sehari.
3)       Mandi
Mandi 2x sehari, gosok gigi 1 kali sehari memakai sabun mandi dan pasta gigi. Klien mampu
melakukannya secara mandiri hanya terkadang perlu disuruh.
4)       Berpakaian / berhias
   Klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri, namun    kadang tidak rapi.
5)       Istirahat dan tidur
Klien lebih banyak tidur (pada siang hari), tidak ada gangguan dan dapat tidur dengan nyenyak.
6)       Penggunaan obat
         Klien dapat minum obat sendiri sebelum ia makan.
7)       Pemeliharaan kesehatan
Klien berobat Pusat Pelayanan Kesehatan juga pengobatan secara tradisional untuk mengobati
penyakitnya.
8)       Aktivitas di dalam rumah
                           Klien mau melaksanakan tugas sehari-hari dan terkadang tidak.
9)       Aktivitas di luar rumah
         Klien tidak bekerja, bila klien tidak kambuh klien dapat bergaul atau berbicara dengan teman-
temannya, tetapi jika sedang kambuh klien mengurung diri dikamar, mengamuk.
Masalah keperawatan : 
-           Resiko mencederai orang lain dan lingkungan.
-           Isolasi sosial ; menarik diri

h.         Mekanisme Koping


Koping yang biasa digunakan klien jika ada masalah adalah memendamnya sendiri dan mengurung diri
kamar . Koping yang biasa digunakan klien  jika ada yang membisikinya/melihat sesuatu yang
menggangunya  adalah mengamuk
              Masalah keperawatan : 
-           Resiko mencederai diri, orang lain, dan lingkungan.
-           Koping individu tidak efektif.
i.        Masalah Psikososial Dan Lingkungan
1).         Masalah dengan dukungan kelompok.
         Spesifik ; -
2).         Masalah dengan lingkungan.
         Masyarakat merasa terganggu jika klien mengamuk.
3).         Masalah dengan pendidikan.
         Klien hanya sampai tingkat II tsanawiyah
4).         Masalah dengan pekerjaan.
         Klien tidak bekerja dan hanya tinggal dirumah
5).         Masalah dengan ekonomi.
         Klien tidak bekerja dan hanya meminta uang pada ayahnya.
6).         Masalah dengan pelayanan kesehatan.
          Klien apabila sakit berobat Pusat pelayanan kesehatan terdekat dan juga pengobatan tradisional.
7).        Masalah lainnya.
       Spesifik ; -
Masalah keperawatan : -
j.        Kurang Pengetahuan Tentang Penyakit jiwa, Faktor predisposisi, Sistem pendukung, Obat-obatan,
Koping yang efektif.
Masalah keperawatan :  Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif.
k.      Aspek Medik
Dx medik              :           ...............
Terapi medik         :           ...............        
                                                     CPZ (Chlorpromazine) ...............                                                                        
HLP (Haloperidol)                 
                                                     Biosanbe                                 2 x 1 capsule
                                                     Parsidol                                   2 x 1 mg
Laboratorium
Hematologi (25 Juli 2003)
Hb                        :           11,3 gr %         (N= 11,5-15,5 gr %)
Leukosit               :           4.400 / mm3      (N= 4300-11300 per mm3)
LED                     :           27 mm             (N= 0-20 mm)
Trombosit             :           311.000/mm3   (N= 150-500/mm3)
Kimia Klinik  (25 Juli 2003)
SGOT                   :           20 u / L            (N= ≤ 26 U/L)
SGPT                    :           22 u / L            (N= ≤ 29 U/L)
2.        Analisa Data.
No. Data Penyebab Masalah
1. Data Subjektif : Halusinasi dengar danResiko mencederai orang lain
    Klien mengatakan mendengar lihat dan lingkungan.
suara dan melihat sesuatu (seperti
cahaya)  yang selalu mengganggunya. 
    Menurut penuturan keluarga klien
mengamuk bila ditegur terlalu keras
    Klien pernah melempar batu
kepada tetangganya.
Data Objektif :
    Klien klien merusak kasur
2. Data Subjektif : Menarik diri. Perubahan persepsi-sensori;
    Klien mengatakan mendengar halusinasi dengar.
No. Data Penyebab Masalah
bisikan-bisikan yang katanya suara
syetan, sangat nyaring, suara tidak
jelas dan banyak.
    Beberapa hari terakhir ini klien
tidak mengakui bahwa ia mendengar
bisikan.
    Klien mengatakan bahwa ia tidak
mengikuti kegiatan
kelompok/masyarakat
    Menurut keluarga klien,klien
pernah dikurung  dikamar sendirian,
lampu dimatikan.
    Keluarga mengatakan apabila klien
baik/tidak kambuh klien dapat bergaul
dengan orang lain, tetapi jika sedang
kambuh klien mengurung diri kamar.
Data Objektif :
    Klien tampak  berbicara sendiri.
    Klien tampak gelisah
    Di RSJ klien lebih suka menyendiri.
    Tidak mau bergaul dengan klien
lain.
    Klien lebih banyak tidur.
3. Data Subjektif : Harga diri rendah. Isolasi sosial; menarik diri.
    Klien mengatakan bahwa ia tidak
mengikuti kegiatan
kelompok/masyarakat.
    Menurut keluarga klien pernah
mengurung diri dikamar, menyendiri,
tidak memper-hatikan kebersihan diri
dan kamar.
    Keluarga mengatakan apabila klien
baik/tidak kambuh klien dapat bergaul
No. Data Penyebab Masalah
dengan orang lain, tetapi jika sedang
kambuh klien dikurung kamar.
    Klien mengatakan merasa malu, 
karena tidakmemilikirambutlagi
Data Objektif :
    Di RSJ klien lebih suka menyendiri.
    Tidak banyak bergaul dengan klien
lain.
    Klien lebih banyak tidur.
4. Data Subjektif : Koping individu tidak Gangguan konsep diri; harga
    Klien mengatakan merasa malu efektif. diri rendah.
karena tidak memiliki rambut lagi
    Klien mengatakan apabila ada
masalah ia memendamnya sendiri dan
mengurung diri dikamar.

Data Objektif :
    Klien tampak ragu-ragu  meminta
bantuan kepada orang lain .
    Klien lebih suka menyendiri
    Tidak banyak bergaul dengan klien
lain.
    Klien lebih banyak tidur.
5. Data Subjektif : Ketidaktahuan Tidak efektifnya
    Klien MRSJ  karena mengamuk. merawat anggota penatalaksanaan regimen
    Tidak adekuatnya pengawasan keluarga yang sakit. terapeutik.
keluarga terhadap peengenalan
masalah klien.
    Klien merasa hanya ibunya yang
menyayangunya
    Klien mengatakan ayahnya
seorang yang pemarah dan suka
memukul.
No. Data Penyebab Masalah
Data Objektif :
    Kurang Pengetahuan Tentang 
Penyakit jiwa, faktor predisposisi,
sistem pendukung, obat-obatan,
koping yang efektif.

3. Pohon Masalah.

 
 
 
 
3.      Daftar Masalah.
a.       Resiko mencederai orang lain dan lingkungan
b.      Perubahan persepsi sensori; halusinasi dengar.
c.       Isolasi sosial ; menarik diri.
d.      Gangguan konsep diri; harga diri rendah.
e.       Koping individu tidak efektif.
f.       0Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif.
g.      Koping keluarga tidak efektif; ketidaktahuan merawat anggota keluarga yang sakit.

4.      Daftar Diagnosa Keperawatan.


a.       Resiko mencederai  orang lain dan lingkungan berhubungan dengan halusinasi dengar.
b.      Perubahan persepsi sensori ; halusinasi  dengar berhubungan dengan menarik diri.
c.       Isolasi sosial ; menarik diri berhubungan dengan  harga diri rendah.
d.      Gangguan konsep diri ; harga diri rendah berhubungan dengan  koping individu tidak efektif.
e.       Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif berhubungan dengan ketidaktahuan merawat
anggota keluarga yang sakit.

5.      Rencana Tindakan Keperawatan. (Lihat pada lampiran 2)

6.      Catatan Keperawatan. (Lihat pada lampiran 3)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


PERILAKU KEKERASAN MENCEDERAI DIRI SENDIRI, ORANG LAIN DAN
LINGKUNGAN
BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI
LIHAT DAN DENGAR

Nama               :  Nn.M                                                                                                                 
Dx. Medis : F.20.1
Ruang              :  Kelas III wanita                                                                                                
No. CM     : 00 32 15
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
1. Perilaku kekerasan TUM :
mencederai diri Klien dapat
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
sendiri, orang lain mengenal
dan lingkungan hakusinasinyaseh
berhubungan ingga tidak
dengan perubahan mencederai diri 1.1. Ekspresi wajah1.1.1. Bina hubungan saling
persepsi sensorik : sendiri, orang bersahabat, percaya dengan
halusinasi dengar lain dan menunjukan rasa menggunakan prinsip
dan lihat. lingkungan. senang, ada komunikasi terapeutik.
kontak mata, mau         Sapa klien dengan ramah
TUK 1 : berjabat tangan, baik verbal maupun non
Klien dapat mau menyebutkan verbal.
membina nama, mau        Perkenalkan diri dengan
hubungan saling menjawab salam, sopan.
percaya. klien duduk         Tanyakan nama lengkap
berdampingan klien dan nama panggilan
dengan perawat, yang disukai klien.
mau        Jelaskan tujuan
mengutarakan pertemuan.
masalah yang         Jujur dan menepati janji.
dihadapinya.        Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
       Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
TUK 2 : 2.1. Klien dapat 2.1.1. Adakan kontak sering dan
Klien dapat menyebutkan singkat secara bertahap.
mengenal waktu, isi, 2.1.2. Observasi tingkah laku
halusinasinya. frekuensi klien terkait dengan
timbulnya halusinasi-nya; bicara dan
halusinasi. tertawa tanpa stimulus,
memandang
kekiri/kanan/depan
seolah-seolah ada teman
bicara.
2.1.3. Bantu klien mengenal
halusinasinya.
a.       Jika menemukan klien
yang sedang halusinasi-
nya, tanyakan apakah ada
suara yang didengar.
b.      Jika klien menjawab ada,
lanjutkan; apa yang
dikatakan.
c.       Katakan bahwa perawat
percaya klien mendengar
suara itu, namun perawat
sendiri tidak
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
mendengarnya (dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi).
d.      Katakan bahwa klien lain
juga ada seperti klien.
e.       Katakan bahwa perawat
akan membantu klien.
2.1.4.   Diskusikan dengan
klien :
a.      Situasi yang menimbul-
kan/tidak menimbulkan
halusinasi.
b.      Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore dan
malam atau jika sendiri,
jengkel/sedih)                                      
2.2. Klien dapat 2.2.1. Diskusikan dengan klien
mengungkapkan apa yang dirasakan jika
perasaan terhadap terjadinya halusinasi
halusinasinya. (marah/takut, sedih,
senang) beri kesempatan
mengungkapkan
perasaan.
TUK 3 : 3.1. Klien dapat 3.1.1. Identifikasi bersama klien
Klien dapat menyebutkan cara tindakan yang
mengontrol tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasinya. biasanya halusinasinya (tidur,
dilakukan untuk marah, menyibukan diri,
mengendalikan dll).
halusinasinya. 3.1.2. Diskusikan manfaat dan
cara yang digunakan
klien, jika bermanfaat
beri pujian.
3.2. Klien dapat 3.2.1. Diskusikan cara baru
menyebutkan cara untuk
baru. memutus/mengontrol
timbulnya halusinasi :
a.      Katakan “saya tidak mau
dengar kamu” (pada saat
halusinasi terjadi)
b.      Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk bercakap-
cakap atau mengatakan
halusinasi yang
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
didengarnya.
c.      Membuat jadwal
kegiatan sehari-hari agar
halusinasi tidak sempat
muncul.
d.     Meminta
keluarga/teman/perawat
menyapa jika tampak
bicara sendiri.
3.3. Klien dapat 3.3.1. Bantu klien memilih dan
memilih cara melatih cara memutus
mengatasi halusinasi secara
halusinasi seperti bertahap.
yang telah
didiskusikan
dengan klien.
3.4.      Klien dapat3.4.1. Beri kesempatan untuk
melaksanakan melakukan cara yang
cara yang telah telah dilatih. Evaluasi
dipilih untuk hasilnya dan beri pujian
mengendalikan jika berhasil.
halusinasinya.
3.5.      Klien dapat3.5.1. Anjurkan klien mengikuti
mengikuti terapi terapi aktivitas kelompok,
aktivitas orientasi realita, stimulasi
kelompok. persepsi.

TUK 4: 4.1.      Keluarga dapat


4.1.1. Anjurkan klien untuk
Klien dapat membina memberi tahu keluarga
dukungan dari hubungan saling jika mengalami
keluarga dalam percaya dengan halusinasi.
mengonrol perawat.
halusinasinya.
4.2.      Keluarga dapat
4.2.1. Diskusikan dengan 
menyebutkan keluarga (pada saat
pengertian, tanda keluarga berkunjung/pada
dan tindakan saat kunjungan rumah).
untuk a.       Gejala halusinasi yang
mengendalikan dialami klien.
halusinasi. b.      Cara yang dapat
dilakukan klien dan
keluarga untuk memutus
halusinasi.
c.       Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi
dirumah; beri kegiatan,
jangan biarkan sendiri,
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
makan bersama,
bepergian bersama.
d.      Beri informasi waktu
follow up  atau kapan
perlu mendapat bantuan;
halusinasi tidak terkontrol
dan resiko mencederai
orang lain.

TUK 5 : 5.1. Klien dan 5.1.1. Diskusikan dengan klien


Klien dapat keluarga dapat dan keluarga tentang
memanfaatkan menyebutkan dosis, frekuensi dan
obat dengan baik. manfaat, dosis dan manfaat obat.
efek samping
obat.
5.2. Klien dapat 5.2.1. Anjurkan klien minta
mendemonstra- sendiri obat pada perawat
sikan penggunaan dan merasakan
obat dengan manfaatnya.
benar.
5.3. Klien dapat 5.3.1. Anjurkan klien bicara
informasi tentang dengan dokter tentang
manfaat dan efek manfaat dan efek
samping obat. samping obat yang
dirasakan.
5.4. Klien memahami5.4.1. Diskusikan akibat
akibat berhentinya berhentinya minum obat-
minum obat tanpa obat tanpa konsultasi.
konsultasi
5.5. Klien dapat 5.5.1. Bantu klien menggunakan
menyebutkan obat dengan prinsip 5
prinsip 5 benar (lima) benar.
penggunaan obat.

2. Perubahan TUM :
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
persepsi-sensorik;  Klien dapat
halusinasi dengar berinteraksi
berhubungan dengan orang
dengan menarik lain sehingga
diri. tidak terjadi
halusinasi.
TUK 1 : 1.1. Ekspresi wajah 1.1.1.   Bina hubungan saling
Klien dapat bersahabat, percaya dengan
membina menunjukkan rasa mengungkapkan prinsip
hubungan saling senang, ada komunikasi terapeutik :
percaya. kontak mata, mau a.      Sapa klien dengan ramah,
berjabat tangan, baik verbal maupun
mau menyebutkan nonverbal.
nama, maub.      Perkenalkan diri dengan
menjawab salam, sopan.
klien mau duduk c.      Tanyakan  nama lengkap
berdampingan klien dan nama panggilan
dengan perawat, yang disukai klien.
mau d.     Jelaskan tujuan
mengutarakan pertemuan.
masalah yange.      Jujur dan menepati janji.
dihadapi. f.       Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
g.      Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
TUK 2 : 2.1 Klien dapat 
2.1.1.   Kaji pengetahuan klien
Klien dapat menyebutkan tentang perilaku menarik
menyebutkan penyebab menarik diri dan tanda-tandanya.
penyebab diri yang berasal
2.1.2.   Berikan kesempatan pada
menarik diri. dari : klien untuk
-   Diri sendiri mengungkapkan perasaan
-   Orang lain penyebab menarik diri
-   Lingkungan atau tidak mau bergaul.
2.1.3.  Diskusikan bersama klien
tentang perilaku menarik
diri, tanda-tanda serta
penyebab yang muncul.
2.1.4. Berikan pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3 : 3.1.Klien dapat
3.1.1.  Kaji pengetahuan klien
Klien dapat menyebutkan tentang manfaat dan
menyebutkan keuntungan keuntungan berhubungan
keuntungan berhubungan dengan orang lain.
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
berhubungan dengan orang lain.
3.1.2.  Beri kesempatan pada
dengan orang klien untuk
lain dan kerugian mengungkapkan perasaan
tidak tentang keuntungan
berhubungan berhubungan dengan
dengan orang orang lain.
lain 3.1.3.  Diskusikan bersama klien
tentang manfaat
berhubungan dengan
orang lain.
3.1.4.  Beri reinforcement
positif terhadap
kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan
berhubungan dengan
orang lain.
3.2. Klien dapat
3.2.1.  Kaji pengetahuan klien
menyebutkan tentang kerugian tidak
kerugian tidak berhubungan dengan
berhubungan orang lain.
dengan orang lain.
3.2.2.  Beri kesempatan kepada
klien untuk
mengungkapkan perasaan
tentang kerugian bila
tidak berhubungan
dengan orang lain.
3.2.3.  Diskusi bersama klien
kerugian tidak
berhubungan dengan
orang lain.
3.2.4.   Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang kerugian  tidak
berhubungan dengan
orang lain.

TUK 4 : 4.1.Klien dapat


4.1.1. Kaji kemampuan klien
Klien dapat mendemonstrasika membina hubungan
melakukan n hubungan sosial  dengan orang lain.
hubungan sosial secara bertahap
4.1.2. Dorong dan bantu klien
secara bertahap antara : untuk berhubungan
-    Klien dan dengan orang lain,
perawat. melalui tahap :
-    Klien dan perawat-        Klien dan perawat.
dan klien. -        Klien dan perawat dan
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
-    Klien dan perawat pasien lain.
dan keluarga. -        Klien dan perawat dan
-    Klien dan perawat perawat lain dan pasien
dan kelompok lain.
-    Klien dan keluarga/
kelompok/ masyarakat.
4.1.3. Beri reinforcement positif
terhadap keberhasilan
yang telah dicapai.
4.1.4. Bantu klien untuk
mengevaluasi manfaat
berhubungan.
4.1.5. Diskusikan jadwal
kegiatan harian yang
dapat dilakukan bersama
klien dalam mengisi
waktu.
4.1.6. Motivasi klien untuk
mengikuti kegiatan
harian.
4.1.7. Beri reinforcement positif
atas  kegiatan klien di
ruangan.
TUK 5 : 5.1.Klien dapat
5.1.1. Dorong klien untuk
Klien dapat mengungkapkan mengungkapkan
mengungkapkan perasaannya perasaannya bila berhu-
perasaannya setelah bungan dengan orang
setelah berhubungan lain.
berhubungan dengan orang 5.1.2.
lain Diskusikan dengan klien
dengan orang untuk : tentang perasaan manfaat
lain -       Diri sendiri berhubungan dengan
-       Orang lain orang lain.
5.1.3. Beri reinforcement 
positif terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan
dengan orang lain
TUK 6 : 6.1. Keluarga
6.1.1. Bina        hubungan saling
Klien dapat dapat : percaya dengan keluarga :
memberdayakan -       Menjelaskan-       Salam, perkenalkan diri.
sistem perasaannya. -       Sampaikan tujuan.
pendukung atau -       Menjelaskan cara-       Buat kontrak.
keluarga mampu merawat klien-       Eksplorasikan perasaan
mengembangkan menarik diri. keluarga.
kemampuan klien-       Mendemon-
6.1.2. Diskusikan dengan
untuk strasikan cara anggota keluarga
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
berhubungan perawatan klien tentang :
dengan orang menarik diri. -       Perilaku menarik diri.
lain -       Berpartisipasi-       Penyebab perilaku
dalam perawatan menarik diri.
klien menarik diri.-       Akibat yang akan terjadi
jika perilaku menarik diri
tidak ditanggapi.
-       Cara keluarga klien
menghadapi klien
menarik diri.
6.1.3. Dorong anggota keluarga
untuk memberi dukungan
kepada klien untuk
berkomunikasi dengan
orang lain.
6.1.4. Anjurkan   anggota
keluarga secara rutin dan
bergantian menjenguk
klien minimal satu  kali
seminggu.
6.1.5.   Beri  reinforcement positif
atas hal-hal yang telah
dicapai oleh keluarga

3. Isolasi  sosial; TUM :


menarik diri Klien dapat
berhubungan berinteraksi
dengan harga diri dengan orang
rendah lain secara
optimal.
TUK 1:
Klien dapat
1.1. Setelah 1.1.1.
3x Bina hubungan saling
membina pertemuan klien percaya dengan
hubungan saling dapat menunjukan mengungkapkan prinsip
percaya. ekspresi wajah komunikasi terapeutik :
bersahabat, a.      Sapa klien dengan ramah
menunjukan rasa baik verbal mapun non
senang, ada verbal.
kontak mata, maub.      Perkenalkan diri dengan
berjabat tangan, sopan.
mau menyebutkan c.      Tanyakan nama lengkap
nama, mau klien dan nama panggilan
menjawab salam, yang disukai klien.
klien mau duduk d.     Jelaskan tujuan
berdampingan pertemuan.
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
dengan perawat, e.      Jujur dan menepati janji.
mau f.       Tunjukan sikap empati
mengutarakan dan menerima klien apa
masalah yang adanya.
dihadapi.  g.      Beri perhatian kepada
. klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
TUK 2 : 2.1.Setelah 4x 2.1.1.  Diskusikan kemampuan
Klien dapat pertemuan klien dan aspek positif yang
mengidentifikasi dapat dimiliki klien.
kemampuan dan mengidentifikasi 2.1.2.  Setiap bertemu klien
aspek positif kemampuan dan dihindari memberi
yang dimiliki aspek positif yang penilaian negatif.
dimiliki : 2.1.3.  Utamakan memberi
-       Aspek intelektual pujian yang realistis.
-       Aspek sosial
budaya.
-       Aspek fisik.
-       Aspek
emosional/ke-
pribadian klien.
TUK. 3 : 3.1. Setelah 3.1.1.
6X Diskusikan dengan klien
Klien dapat pertemuan klien kemampuan yang masih
menilai dapat dapat digunakan selama
kemampuan yang menyebutkan sakit.
digunakan kemampuan yang 3.1.2. Diskusikan kemampuan
dapat digunakan. yang dapat dilanjutkan
penggunaannya.

TUK. 4 : 4.1. Setelah 4.1.1.


7X Rencanakan bersama
Klien dapat pertemuan klien klien aktivitas yang dapat
(menetapkan) membuat rencana dilakukan setiap hari
merencanakan kegiatan harian. sesuai kemampuan :
kegiatan sesuai -        Kegiatan mandiri.
dengan -        Kegiatan dengan bantuan
kemampuan yang sebagian.
dimiliki. -        Kegiatan yang
membutuhkan bantuan
total.
4.1.2. Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi
kondisi klien.
4.1.3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang boleh dilakukan
klien.
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
TUK 5 : 5.1. Setelah 10 5.1.1.
kali Beri kesempatan pada
Klien dapat pertemuan klien klien untuk mencoba
melakukan dapat melakukan kegiatan yang telah
kegiatan sesuai kegiatan sesuai direncanakan.
kondisi sakit dan kondisi sakit 5.1.2.
dan Beri pujian atas
kemampuannya kemampuan. keberhasilan klien.
5.1.3. Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan di rumah.
TUK. 6 : 6.1. Setelah 12 kali6.1.1. Beri pendidikan
Klien dapat pertemuan klien kesehatan pada keluarga
memanfaatkan dapat tentang cara merawat
sistem memanfaatkan klien dengan harga diri
pendukung yang sistem pendukung rendah.
ada. yang ada di 6.1.2.   Bantu keluarga
keluarga. memberikan dukungan
selama klien dirawat.
6.1.3.   Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan
di rumah.
4. Gangguan konsep TUM :
diri; harga diri Klien mampu
rendah meningkatkan
berhubungan harga dirinya
dengan koping
individu tak efektif
TUK 1 : 1.1.Klien dapat
1.1.1.Buat kontrak dengan
Klien dapat mengungkapkan klien, lakukan pendekatan
mengungkapkan perasaannya dengan memperhatikan
perasaan yang prinsip hubungan
berhubungan terapeutik perawat pasien
dengan keadaan 1.1.2.Anjurkan klien untuk
emosinya mengungkapkan
perasaannya, dengarkan
dengan penuh perhatian
dengan berespon dengan
tenang
1.1.3.Amati perilaku verbal dan
non verbal klien saat
bicara, buat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya

TUK 2 : 2.1.Klien dapat 2.1.1   Ingatkan klien tentang


Setelah 2 kali mengidentifikasi kontrak yang dibuat,
pertemuan klien pola koping yang identifikasi koping yang
dapat telah dimiliki biasa digunakan klien
mengidentifikasi dalam mengatasi masalah
pola koping 2.1.2   Diskusikan bersama klien
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
personal dan tentang pemahamannya
konsekuensi terhadap kejadian saat ini
perilaku yang dan bagaimana koping
diakibatkannya yang biasa digunakan
untuk mengatasi masalah
TUK 3 : 3.1.Klien dapat 3.1.1.Bantu klien
Setelah 2 kali mengidentifikasi mengidentifikasi
pertemuan klien kekuatan yang ada kemampuan/kelebihan
dapat pada dirinya yang dimiliki
mengidentifikasi 3.1.2.Identifikasi tugas yang
kekuatan mungkin dikerjakan
personal dan sesuai dengan
menerima kemampuan klien
dukungan 3.1.3.Kembangkan hal-hal
melalui positif yang dimiliki klien
hubungan dengan melalui kegiatan yang
orang lain bermanfaat
3.1.4.Bantu klien berinteraksi
dengan orang lain
3.1.5.Beri umpan balik positif
atas kemampuan klien
dalam berhubungan
dengan orang lain
TUK 4 : 4.1.Klien dapat 4.1.1.   Bantu klien dalam proses
Setelah 3 kali mendemonstrasi- pemecahan masalah
pertemuan klien kan strategi dengan menggunakan
dapat koping adaptif koping adaptif
mendemonstrasik dalam mengatasi 4.1.2.   Identifikasi alternatif
an  strategi masalah koping yang mungkin
koping adaptif menunjukkan adaptasi
dalam mengatasi yang positif
masalah 4.1.3.   Diskusikan keuntungan
dan konsekuensi dari
setiap alternatif
4.1.4. Seleksi  alternatif yang
paling sesuai
4.1.5.   Evaluasi keefektifan dari
alternatif yang paling
dipilih
TUK 5 : 5.1.  Klien mendapat 5.1.1.   Perkenalkan diri pada
Setelah 4 kali dukungan dari keluarga, diskusikan
pertemuan klien keluarga dalam dengan keluarga tentang
mendapat proses pemecahan perubahan perilaku klien
dukungan dari masalah dan hubungannya dengan
keluarga dalam kejadian atau peristiwa
proses yang dialami
pemecahan 5.1.2.   Jelaskan pada keluarga
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
masalah tentang pentingnya
dukungan keluarga dalam
membantu klien
mengatasi masalah
5.1.3.   Beri umpan balik positif
atas keterlibatan keluarga
dalam proses pemecahan
masalah.
5. Penatalaksanaan TUM :
regimen terapeutik Keluarga dapat
inefektif merawat klien
berhubungan yang  mengalami
dengan koping gangguan jiwa
keluarga inefektif sehingga
(Ketidakmampuan) penatalaksanaan
. regimen
terapeutik efektif.
TUK 1 : 1.1.Keluarga dapat
1.1.1.   Bina hubungan saling
Keluarga dapat mengidentifikasi percaya dengan keluarga
mengenal masalah pencetus        Sapa keluarga dengan
masalah  yang klien kambuh, ramah.
dapat yang dipengaruhi        Jelaskan tujuan
menyebabkan oleh sikap perawatan dan perannya
klien kambuh. keluarga, selama bersama klien.
masyarakat dan        Dorong keluarga untuk
klien sendiri. mengungkapkan masalah.
1.1.2.   Kaji persepsi keluarga
tentang perilaku klien
yang maladaptif
1.1.3.   Diskusikan dengan
keluarga beberapa
masalah yang dapat
menjadi faktor penyebab
klien kambuh, seperti :
-        Tidak menghargai klien.
-        Mengisolasi klien.
-        Tidak memperhatikan
klien/tidak memberi
kegiatan selama dirumah.
1.1.4.   Diskusikan dengan
keluarga tentang sikap
yang harus dilakukan
oleh keluarga, masyarakat
dan individu terhadap
perilaku maladaptif dari
klien.
1.1.5. Bantu keluarga mengenal
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
sikap dan perilakunya
yang dapat memicu dan
dapat menyebabkan klien
kambuh.
TUK 2 : 2.1.Keluarga dapat
2.1.1.   Diskusikan dengan
Keluarga dapat mengambil keluarga bahwa keluarga
mengambil keputusan yang merupakan penanggung
keputusan dalam tepat dalam jawab utama dalam
melakukan merawat klien. merawat klien di rumah
perawatan Dapat 2.1.2.   Jelaskan kepada keluarga
terhadap klien menyebutkan bahwa keluarga
akibat bila klien merupakan pengambil
tidak dirawat keputusan dalam
dengan tepat. keperawatan keluarga.
2.1.3.   Jelaskan pada keluarga
akibat bila masalah tidak
ditangani dengan cepat
2.1.4.   Motivasi keluarga untuk
memutuskan hal yang
menguntungkan klien.

TUK 3 : 3.1.Keluarga dapat3.1.1.  Diskusikan dengan


Keluarga dapat menyebutkan cara keluarga cara merawat
merawat klien di merawat klien di klien di rumah dan
rumah rumah. demonstrasikan seperti :
-        Bantu klien dalam
memenuhi  kebutuhan
sehari-hari
-        Libatkan klien dalam
kegiatan sehari-hari yang
dilakukan keluarga
-        Dengarkan keluhan yang
dirasakan  klien.
-        Berikan jalan keluar
setiap klien mengalami
masalah.
-        Beri reinforcemen positif
bila klien dapat
melakukan tugasnya.
3.1.2.   Diskusikan dengan
keluarga tentang
pentingnya klien minum
obat secara teratur.
TUK 4 : 4.1. Keluarga mampu
4.1.1.   Identifikasi dengan
Keluarga dapat menjelaskan keluarga tentang support
mengidentifikasi support sistem sistem yang ada di dalam
support sistem yang ada di dalam keluarga.
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
yang ada di keluarga, 4.1.2.   Diskusikan dengan
dalam keluarga misalnya : keluarga tentang
-        Sikap keluarga pentingnya partisipasi
yang positif aktif dari support sistem
-        Do’a dalam perawatan klien.
4.1.3.   Diskusikan dengan
keluarga pentingnya
keluarga dalam
menghargai nilai positif
klien
4.1.4.   Anjurkan keluarga untuk
menerima apa adanya
(kelemahan dan
kekurangan yang klien
dimiliki klien tidak
ditampilkan).
-        Identifikasi bersama
keluarga tentang kondisi
dan lingkungan keluarga
yang dapat mendukung
kesehatan klien
-        Ciptakan suasana
keluarga yang tenang dan
nyaman bagi klien
TUK 5 : 5.1. Keluarga dapat 5.1.1.  Beri reinforcement positif
Keluarga dapat menyediakan pada keluarga tentang
memodifikasi lingkungan yang fasilitas kesehatan yang
lingkungan  yang terapeutik dalam ada di masyarakat dan
terapeutik dalam mendukung proses dapat digunakan keluarga
merawat klien. keperawatan sebelum klien dibawa ke
klien. rumah sakit jiwa bila
kambuh.
5.1.2.  Diskusikan dengan
keluarga pentingnya
pemanfaatan  fasilitas
tersebut serta tahu
prosedur yang harus
dilakukan keluarga
5.1.3.  Anjurkan keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas 
yang ada di dekat rumah,
sebagai alternatif
pemecahan  masalah bila
klien kambuh.
TUK 6 : 6.1. Keluarga dapat 6.1.1.  Kaji pandangan keluarga
Keluarga dapat mengunjungi tentang keberadaan
memanfaatkan fasilitas kesehatan puskes-mas dalam
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
fasilitas yang ada di perawatan klien
kesehatan yang masyarakat dalam
6.1.2.  Dorong keluarga untuk
ada di mengoptimalkan memanfaatkan
masyarakat untuk perawatan klien di Puskesmas dalam
merawat rumah seperti : perawatan klien.
kesehatan klien. -      Tempat yang
dapat dikunjungi
keluarga bila klien
kambuh atau
kontrol kesehatan.
-      Keluarga tahu
waktu
pelaksanaan-nya
-      Keluarga
mengerti cara
serta prosedur
yang dilakukan
CATATAN KEPERAWATAN

Hari/ Dx Tujuan Implementasi TTD


Tgl .
Ke Evaluasi
p
I TUM:
Setelah tindakan
kepada klien,
klien tidak akan
mencederai  orang
lain dan
lingkungan
Kami I TUK 1 : 1.    Membina hubungan  -  “Sandara Innah”.
s7– Klien dapat saling percaya dengan -  “ Dara”.
8– membina klien dengan  - Klien diam saja saat disapa
2003  hubungan saling menggunakan prinsip dengan salam dan dikatakan
percaya. komunikasi terapeutik. tentang tujuan pertemuan.
a.       Menyapa klien dengan -    Klien mau duduk
ramah baik verbal berdampingan dengan
maupun non verbal. perawat dan menatap
“Assalamu’alaikum” perawat.
b.      Memperkenalkan diri -    Klien menganggukan kepala
dengan ramah. ketika diajak untuk bertemu
“Boleh berkenalan” kembali esok pagi.
“Nama saya Agustina “      Hubungan saling percaya
c.       Menanyakan nama dapat terbina, klien mau
lengkap dan nama bicara dan menjawab
panggilan yang disukai pertanyaan  perawat.
klien.    Teruskan intervensi untuk
“Namanya siapa ?” mencapai TUK 2. Membuat
“Dipanggil siapa ?” kontrak untuk bertemu
besok pagi pukul 07.30
Wita.
d.      Menjelaskan
tujuan pertemuan.
“Saya perawat, saya ingin
membantu kamu”
e.       Jujur dan menepati janji.
f.       Menunjukkan sikap
empati dan menerima
klien apa adanya.
g.      Memberi perhatian
kepada klien dan
perhatian kebutuhan dasar
klien.
h.      Membuat kontrak untuk
Hari/ Dx Tujuan Implementasi TTD
Tgl .
Ke Evaluasi
p
pertemuan selanjutnya.
“Bisa kita ketemu lagi ,
besok pagi jam 07.30
Wita.”

Kami I TUK 4 1.    Membina hubungan -   Keluarga mengatakan tidak


s7-8- Klien dapat saling percaya dengan tahu apa penyebab klien bisa
2003 dukungan dari keluarga . mengamuk dan cara
keluarga dalam Memperkenalkan diri dan merawat klien bila dirumah.
mengontrol tujuan pertemuan  -   Setelah mendapat
halusinasinya. “Nama saya Agustina” penjelasan  keluarga
“Saya mahasiswi Akper, mengatakan mengerti
saya punya tugas merawat tentang penyakit yang
Dara dan saya ingin dialami klien dan mau diajak
memperoleh informasi bekerjasama dalam proses
lebih lanjut mengenai perawatan klien baik saat
Dara” masih dirawat di RSJ
2.    Mendiskusikan dengan ataupun ketika klien sudah
keluarga tentang : pulang.
a.   Gejala halusinasi yang
dialami klien. O :  -   Keluarga mau
b.  Cara yang dapat mengungkapkan
dilakukan klien  dan permasalahan yang dialami
keluarga untuk memutus dalam cara merawat klien.
halusinasi.       Klien dapat dukungan dari
c.   Cara  merawat anggota keluarga dalam mengontrol
keluarga yang halusinasi halusinasinya.
dirumah; beri kegiatan,     -
jangan biarkan sendiri,
makan bersama.
d.  Beri informasi waktu
follow up atau kapan
perlu mendapat bantuan;
halusinasi tidak terkontrol
dan resiko mencederai
orang lain.
Juma I TUK 2 1.     Mengadakan kontak S : - “Aku handak bulik“
t, 8 – Klien dapat sering dan singkat secara O : -    Klien masih ingat nama
8- mengenal bertahap. Menemui klien perawat.
2003 halusinasi pada jam 07.30, 09.30,
nya. 10.30, 13.30 WITA      -    Ketika ditanyakan
selama sekitar 10 menit. mengenai “suara yang
2.     Mengobservasi tingkah didengar” klien mengalihkan
laku klien terkait dengan pembicaraan.
halusinasinya; bicara dan -        Klien tampak gelisah
tertawa sendiri tanpa -    Klien minum obat setelah
Hari/ Dx Tujuan Implementasi TTD
Tgl .
Ke Evaluasi
p
stimulus, memandang makan siang.
kekiri/kanan/depan/      Klien belum dapat
belakang seolah-olah ada diarahkan untuk mengenal
teman bicara. halusinasinya.
    Ulangi lagi intervensi TUK
2, buat kontrak baru untuk
bertemu kembali esok hari..
Juma I TUK 2 1.     Mengadakan kontak   -  “Klien mengatakan suara
t, 08 Klien dapat kembali dengan klien. yang didengar suara setan“
–8– mengenal Menemui klien pada jam   -  Klien mampu mengulang
2002 halusinasi 16.30WITA, selama ± 30 kembali  apa yang telah
nya. menit. diajarkan perawat.
2.     Mengobservasi tingkah     “Suara yang didengar
laku klien terkait dengan padahal tidak ada  orang
halusinasinya. yang berbicara dinamakan
3.     Membantu klien halusinasi dengar“.
mengenal halusinasinya : -  Klien tidak mau mengakui
a.   “Bujurlah Dara bahwa dia masih mendengar
mendengar bisikan- bisikan-bisikan tersebut.
bisikan?”
b.   “Handaklah Dara tahu A :      Klien dapat
apa bisikan-bisikan itu?” mengenal halusinasinya.
c.   “Bisikan-bisikan itu      Lanjutkan intervensi TUK 3.
disebut Halusinasi“
“Bisikan itu timbul bila
Dara ketuju saorangan“

Jum’ I TUK 3 1.    Pada hari yang sama jam  - “Aku kada handak dangar
at 09 Klien dapat 17.00 Wita perawat ikam”
– 08 mengontrol masuk pada TUK 3.
– halusinasinya. 2.    Mengidentifikasi bersama           “Aku mencari
2002 klien cara tindakan yang kawan”
dilakukan jika terjadi
halusinasi.   -   Klien mampu menyebutkan
3.    Mendiskusikan manfaat kembali cara mengontrol
dan cara yang digunakan halusinasi seperti yang
klien, jika bermanfaat beri diajarkan perawat.
pujian. A :      Klien masih belum bisa
4.    Mendiskusikan cara baru mengontrol halusinasinya
untuk memutus / secara penuh.
mengontrol timbulnya     Lanjutkan intervensi TUK 3.
halusinasi : buat kontrak untuk bertemu
besok pagi jam 08.00
a. Katakan “ Saya
tidak mau
Hari/ Dx Tujuan Implementasi TTD
Tgl .
Ke Evaluasi
p

mendengar kamu”
b. Menemui orang
lain
(perawat/teman/an
ggota keluarga)
untuk bercakap-
cakap/mengatakan
halusinasi yang
didengar.

c. Membuat
jadwal kegiatan
sehari – hari agar
bisikan itu tidak
sempat muncul.
d. Meminta teman,
keluarga atau
perawat disini
untuk menyapamu
bila tampak bicara
sendiri. “

Sabt TUK 5 1.    Mendiskusikan dengan


u,9- Klien dapat klien dan keluarga tentang
8- memanfaatkan dosis, frekuensi dan
2003 obat dengan baik. manfaat obat.
2.    Menganjurkan klien
meminta sendiri obat pada
perawat dan merasakan
manfaatnya.
3.    Mendiskusikan akibat
berhentinya minum obat-
obat tanpa konsultasi.
4.    Membantu klien
menggunakan obat
dengan prinsip 5 benar.
5.    Menjelaskan tentang
kegunaan masing-masing
obat yang diminum oleh
klien.
6.    Memberikan obat :
-    Chlorpromazine 50 mg.
-    Haloperidol  3 mg.
-    Trihexipenidil  2 mg.
Hari/ Dx Tujuan Implementasi TTD
Tgl .
Ke Evaluasi
p
-    Biosanbe 1 tablet.
-    Parsidol 1 mg.  

Anda mungkin juga menyukai