A. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Halusinasi Dengar dan Lihat
1. Pengkajian
Ruang Rawat : Kelas III Wanita
Tanggal Dirawat : 2003
a. Identitas Klien
Nama : Nn.M
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 2003
Informan : Klien, Keluarga dan Status
Tanggal Pengkajian : 04 – 07 Nopember 2003
RM No. :
Alamat : Jl. Ayani Gg. Mubtadin RT.02 No.72 Kertak Hanyar
b. Alasan Masuk : mengamuk kalau ditegur terlalu keras. Klien kadang-kadang berbicara sendiri,
susah tidur pada malam hari, bicara ngawur, mengganggu tidur saudara-saudaranya, klien juga pernah
mengamuk.
Masalah keperawatan: Resiko mencederai orang lain dan lingkungan.
c. Faktor Predisposisi , tidak adekuatnya pengawasan keluarga terhadap masalah yang dihadapi
klien. Selain itu menurut penuturan klien ayahnya sangat keras, suka marah sampai memukul terlebih
lagi pada klien yang dianggap tidak bisa diatur. Di rumah klien dikurung bila mengamuk. Beberapa hari
sebelum masuk RSJ klien mengamuk dan merusak barang-barangnya sendiri, mengancam akan
membakar rumah, tidak tidur sepanjang malam, Klien mengatakan bahwa ia melakukan itu semua
karena ada bisikan-bisikan yang membuatnya sangat terganggau..
Masalah keperawatan :
- Koping keluarga inefektif; ketidaktahuan keluarga merawat klien.
- Resiko mencederai orang lain dan lingkungan.
- Perubahan persepsi-sensori ; halusinasi dengar
d. Pemeriksaan Fisik.
Tanda vital : TD = 100/80 mmHg, N = 92 x/menit, S = 36°C,
P = 20 x/menit. BB = ... kg, TB = 156 cm.
Masalah keperawatan : -
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien pernah diolok-olok mengenai keadaan rambutnya yang botak, klien merasa malu sehingga ia tidak
ingin melanjutkan sekolahnya lagi.
Masalah keperawatan :
- Koping individu tidak efektif
- Gangguan konsep diri ; Harga Diri Rendah
f. Psikososial
1). Genogram
= Meninggal
= Hubungan terdekat
Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dalam keluarga klien,ayah klien pernah mengalamu
gangguan jiwa (ayah) dan pernah dirawat diRSJ.. Klien tinggal serumah dengan ayah, ibu dan adiknya
saja, sedangkan keluarga yang lainnya tinggal terpisah. Hal ini menyebabkan klien sering sendiri, tidak
ada yang menemani, komunikasi kurang karena terkadang keluarga merasa bosan jika klien berbicara
terlalu berbelit-belit. Klien juga mengatakan kalau ayahnya pemarah dan suka memukul.
Masalah keperawatan :
Koping keluarga inefektif ; ketidaktahuan keluarga merawat klien.
2). Konsep
Gambaran diri : Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya,kecuali pada rambutnya yang
botak.
Identitas : Klien mengatakan bahwa ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Klien merasa
puas sebagai seorang perempuan.
Peran : Klien sudah menderita gangguan jiwa sejak 2 bulan terakhir ini sehingga ia tidak
dapat menjalankan perannnya baik terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat., klien tidak bekerja
dan hanya tinggal dirumah.
Ideal diri : Klien mengatakan apabila ia keluar dari RSJ ingin membantu melakukan pekerjaan
rumah.
Harga diri : Klien merasa malu karena ia tidak memiliki rambut yang botak.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah .
3). Hubungan Sosial
Menurut penuturan keluarga orang yang paling dekat dengan klien adalah ibunya karena dialah yang
paling sabar mendengarkan klien bercerita. Klien tidak mengikuti organisasi atau kelompok apapun di
lingkungannya. Apabila klien baik/tidak kambuh klien dapat bergaul atau berbicara dengan teman-
temannya, tetapi jika sedang kambuh klien suka mengamuk, oleh keluarga dikurung dalam kamar.
Dirumah klien pernah mengurung diri dikamar, menyendiri, lampu dimatikan, tidak memperhatikan
kebersihan diri dan kamar. Di RSJ klien lebih suka menyendiri, tidak mau bergaul dengan klien lain, klien
lebih banyak tidur, klien tampak ragu-ragu bila meminta bantuan pada orang lain .
Masalah keperawatan : Isolasi sosial ; menarik diri.
4). Spiritual
Saat ditanya tentang pengertian sakit jiwa, klien menjawab bahwa orang sakit jiwa adalah orang yang
terganggu jiwanya. Klien beragama Islam, di rumah klien melakukan ibadah.
Masalah keperawatan : -
f. Status Mental
1). Penampilan
Penampilan klien kurang rapi namun cara berpakaian dan penggunaan pakaian sesuai.
Masalah keperawatan : -
2). Pembicaraan
Terkadang dalam berbicara klien dpt berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain.(Inkoheren),
tetapi masih dapat diarahkan.
Masalah keperawatan : -
3). Aktivitas motorik
Klien dapat disuruh duduk di samping perawat, klien dapat di suruh mengambil air, bisa mandi sendiri,
makan sendiri. Aktivitas terarah jika diarahkan oleh perawat, terkadang klien tampak gelisah.
Masalah keperawatan : -
4). Alam perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan respon klien tampak sedih/marah bila menceritakan sesuatu yang
tidak menyenangkan dan tampak senang ketika diberi stimulus yang menyenangkan.
Masalah keperawatan : -
5). Afek
Ekspresi wajah klien datar/tidak berubah, klien mengatakan bahwa ia ingin pulang dan bertemu dengan
keluarganya.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri; harga diri rendah
6). Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien bersikap kooperatif, terkadang jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan, harus
diarahkan, klien mampu memulai pembicaraan, isi pembicaraan jelas.
Masalah keperawatan : -
7). Persepsi
Dua hari yang lalu klien mendengar bisikan-bisikan yang menurutnya suara seseorang, sangat nyaring,
suara tidak jelas dan banyak, sehingga klien menutup telinganya. Pada saat pengkajian klien tidak
mengakui bahwa ia mendengar bisikan, tetapi perilaku klien menunjukkan klien tampak gelisah,
terkadang berbicara sendiri.
Masalah keperawatan : Perubahan persepsi sensori; halusinasi dengar.
8). Proses pikir
Klien dalam berbicara sering berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan.
Masalah keperawatan : -
9). Isi pikir
Tidak ada gangguan dalam isi pikir.
Masalah keperawatan : -
10). Tingkat kesadaran
Klien mampu berorientasi terhadap waktu, tempat dan orang dengan baik. Klien mengetahui bahwa ia
berada di RSJ, klien dapat mengingat nama perawat.
Masalah keperawatan : -
11). Memori
Tidak ada gangguan dalam mengingat peristiwa yang lalu, pendek, dan saat ini. Dibuktikan klien masih
ingat alamat tempat tinggalnya dan kenapa ia sampai dirawat diRSJ.
Masalah keperawatan : -
12). Tingkat konsentrasi dan berhitung
Dalam berbicara/menjawab pertanyaan klien tidak mampu berkonsentrasi penuh kadang-kadang bisa
beralih, klien mampu berhitung sederhana.
Masalah keperawatan : -
13). Kemampuan penilaian
Klien mampu membuat keputusan antara 2 pilihan saat ditanya makan dulu baru mencuci tangan atau
cuci tangan dulu baru makan, klien menjawab cuci tangan dulu baru makan.
Masalah keperawatan : -
14). Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa ia sedang sakit, dirawat dan berobat.
Masalah keperawatan : -
g. Kebutuhan Persiapan Pulang
1) Makan
Klien mampu makan sendiri, 3x sehari secara mandiri.
2) BAB / BAK
Klien mampu BAB / BAK secara mandiri,dan pada tempatnya, BAB 1 kali sehari dan BAK 3-5 kali sehari.
3) Mandi
Mandi 2x sehari, gosok gigi 1 kali sehari memakai sabun mandi dan pasta gigi. Klien mampu
melakukannya secara mandiri hanya terkadang perlu disuruh.
4) Berpakaian / berhias
Klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri, namun kadang tidak rapi.
5) Istirahat dan tidur
Klien lebih banyak tidur (pada siang hari), tidak ada gangguan dan dapat tidur dengan nyenyak.
6) Penggunaan obat
Klien dapat minum obat sendiri sebelum ia makan.
7) Pemeliharaan kesehatan
Klien berobat Pusat Pelayanan Kesehatan juga pengobatan secara tradisional untuk mengobati
penyakitnya.
8) Aktivitas di dalam rumah
Klien mau melaksanakan tugas sehari-hari dan terkadang tidak.
9) Aktivitas di luar rumah
Klien tidak bekerja, bila klien tidak kambuh klien dapat bergaul atau berbicara dengan teman-
temannya, tetapi jika sedang kambuh klien mengurung diri dikamar, mengamuk.
Masalah keperawatan :
- Resiko mencederai orang lain dan lingkungan.
- Isolasi sosial ; menarik diri
Data Objektif :
Klien tampak ragu-ragu meminta
bantuan kepada orang lain .
Klien lebih suka menyendiri
Tidak banyak bergaul dengan klien
lain.
Klien lebih banyak tidur.
5. Data Subjektif : Ketidaktahuan Tidak efektifnya
Klien MRSJ karena mengamuk. merawat anggota penatalaksanaan regimen
Tidak adekuatnya pengawasan keluarga yang sakit. terapeutik.
keluarga terhadap peengenalan
masalah klien.
Klien merasa hanya ibunya yang
menyayangunya
Klien mengatakan ayahnya
seorang yang pemarah dan suka
memukul.
No. Data Penyebab Masalah
Data Objektif :
Kurang Pengetahuan Tentang
Penyakit jiwa, faktor predisposisi,
sistem pendukung, obat-obatan,
koping yang efektif.
3. Pohon Masalah.
3. Daftar Masalah.
a. Resiko mencederai orang lain dan lingkungan
b. Perubahan persepsi sensori; halusinasi dengar.
c. Isolasi sosial ; menarik diri.
d. Gangguan konsep diri; harga diri rendah.
e. Koping individu tidak efektif.
f. 0Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif.
g. Koping keluarga tidak efektif; ketidaktahuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Nama : Nn.M
Dx. Medis : F.20.1
Ruang : Kelas III wanita
No. CM : 00 32 15
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
1. Perilaku kekerasan TUM :
mencederai diri Klien dapat
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
sendiri, orang lain mengenal
dan lingkungan hakusinasinyaseh
berhubungan ingga tidak
dengan perubahan mencederai diri 1.1. Ekspresi wajah1.1.1. Bina hubungan saling
persepsi sensorik : sendiri, orang bersahabat, percaya dengan
halusinasi dengar lain dan menunjukan rasa menggunakan prinsip
dan lihat. lingkungan. senang, ada komunikasi terapeutik.
kontak mata, mau Sapa klien dengan ramah
TUK 1 : berjabat tangan, baik verbal maupun non
Klien dapat mau menyebutkan verbal.
membina nama, mau Perkenalkan diri dengan
hubungan saling menjawab salam, sopan.
percaya. klien duduk Tanyakan nama lengkap
berdampingan klien dan nama panggilan
dengan perawat, yang disukai klien.
mau Jelaskan tujuan
mengutarakan pertemuan.
masalah yang Jujur dan menepati janji.
dihadapinya. Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
TUK 2 : 2.1. Klien dapat 2.1.1. Adakan kontak sering dan
Klien dapat menyebutkan singkat secara bertahap.
mengenal waktu, isi, 2.1.2. Observasi tingkah laku
halusinasinya. frekuensi klien terkait dengan
timbulnya halusinasi-nya; bicara dan
halusinasi. tertawa tanpa stimulus,
memandang
kekiri/kanan/depan
seolah-seolah ada teman
bicara.
2.1.3. Bantu klien mengenal
halusinasinya.
a. Jika menemukan klien
yang sedang halusinasi-
nya, tanyakan apakah ada
suara yang didengar.
b. Jika klien menjawab ada,
lanjutkan; apa yang
dikatakan.
c. Katakan bahwa perawat
percaya klien mendengar
suara itu, namun perawat
sendiri tidak
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
mendengarnya (dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi).
d. Katakan bahwa klien lain
juga ada seperti klien.
e. Katakan bahwa perawat
akan membantu klien.
2.1.4. Diskusikan dengan
klien :
a. Situasi yang menimbul-
kan/tidak menimbulkan
halusinasi.
b. Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore dan
malam atau jika sendiri,
jengkel/sedih)
2.2. Klien dapat 2.2.1. Diskusikan dengan klien
mengungkapkan apa yang dirasakan jika
perasaan terhadap terjadinya halusinasi
halusinasinya. (marah/takut, sedih,
senang) beri kesempatan
mengungkapkan
perasaan.
TUK 3 : 3.1. Klien dapat 3.1.1. Identifikasi bersama klien
Klien dapat menyebutkan cara tindakan yang
mengontrol tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasinya. biasanya halusinasinya (tidur,
dilakukan untuk marah, menyibukan diri,
mengendalikan dll).
halusinasinya. 3.1.2. Diskusikan manfaat dan
cara yang digunakan
klien, jika bermanfaat
beri pujian.
3.2. Klien dapat 3.2.1. Diskusikan cara baru
menyebutkan cara untuk
baru. memutus/mengontrol
timbulnya halusinasi :
a. Katakan “saya tidak mau
dengar kamu” (pada saat
halusinasi terjadi)
b. Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk bercakap-
cakap atau mengatakan
halusinasi yang
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
didengarnya.
c. Membuat jadwal
kegiatan sehari-hari agar
halusinasi tidak sempat
muncul.
d. Meminta
keluarga/teman/perawat
menyapa jika tampak
bicara sendiri.
3.3. Klien dapat 3.3.1. Bantu klien memilih dan
memilih cara melatih cara memutus
mengatasi halusinasi secara
halusinasi seperti bertahap.
yang telah
didiskusikan
dengan klien.
3.4. Klien dapat3.4.1. Beri kesempatan untuk
melaksanakan melakukan cara yang
cara yang telah telah dilatih. Evaluasi
dipilih untuk hasilnya dan beri pujian
mengendalikan jika berhasil.
halusinasinya.
3.5. Klien dapat3.5.1. Anjurkan klien mengikuti
mengikuti terapi terapi aktivitas kelompok,
aktivitas orientasi realita, stimulasi
kelompok. persepsi.
2. Perubahan TUM :
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
persepsi-sensorik; Klien dapat
halusinasi dengar berinteraksi
berhubungan dengan orang
dengan menarik lain sehingga
diri. tidak terjadi
halusinasi.
TUK 1 : 1.1. Ekspresi wajah 1.1.1. Bina hubungan saling
Klien dapat bersahabat, percaya dengan
membina menunjukkan rasa mengungkapkan prinsip
hubungan saling senang, ada komunikasi terapeutik :
percaya. kontak mata, mau a. Sapa klien dengan ramah,
berjabat tangan, baik verbal maupun
mau menyebutkan nonverbal.
nama, maub. Perkenalkan diri dengan
menjawab salam, sopan.
klien mau duduk c. Tanyakan nama lengkap
berdampingan klien dan nama panggilan
dengan perawat, yang disukai klien.
mau d. Jelaskan tujuan
mengutarakan pertemuan.
masalah yange. Jujur dan menepati janji.
dihadapi. f. Tunjukkan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
g. Beri perhatian kepada
klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien.
TUK 2 : 2.1 Klien dapat
2.1.1. Kaji pengetahuan klien
Klien dapat menyebutkan tentang perilaku menarik
menyebutkan penyebab menarik diri dan tanda-tandanya.
penyebab diri yang berasal
2.1.2. Berikan kesempatan pada
menarik diri. dari : klien untuk
- Diri sendiri mengungkapkan perasaan
- Orang lain penyebab menarik diri
- Lingkungan atau tidak mau bergaul.
2.1.3. Diskusikan bersama klien
tentang perilaku menarik
diri, tanda-tanda serta
penyebab yang muncul.
2.1.4. Berikan pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3 : 3.1.Klien dapat
3.1.1. Kaji pengetahuan klien
Klien dapat menyebutkan tentang manfaat dan
menyebutkan keuntungan keuntungan berhubungan
keuntungan berhubungan dengan orang lain.
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN
EVALUASI
berhubungan dengan orang lain.
3.1.2. Beri kesempatan pada
dengan orang klien untuk
lain dan kerugian mengungkapkan perasaan
tidak tentang keuntungan
berhubungan berhubungan dengan
dengan orang orang lain.
lain 3.1.3. Diskusikan bersama klien
tentang manfaat
berhubungan dengan
orang lain.
3.1.4. Beri reinforcement
positif terhadap
kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan
berhubungan dengan
orang lain.
3.2. Klien dapat
3.2.1. Kaji pengetahuan klien
menyebutkan tentang kerugian tidak
kerugian tidak berhubungan dengan
berhubungan orang lain.
dengan orang lain.
3.2.2. Beri kesempatan kepada
klien untuk
mengungkapkan perasaan
tentang kerugian bila
tidak berhubungan
dengan orang lain.
3.2.3. Diskusi bersama klien
kerugian tidak
berhubungan dengan
orang lain.
3.2.4. Beri reinforcement positif
terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak
berhubungan dengan
orang lain.
Jum’ I TUK 3 1. Pada hari yang sama jam - “Aku kada handak dangar
at 09 Klien dapat 17.00 Wita perawat ikam”
– 08 mengontrol masuk pada TUK 3.
– halusinasinya. 2. Mengidentifikasi bersama “Aku mencari
2002 klien cara tindakan yang kawan”
dilakukan jika terjadi
halusinasi. - Klien mampu menyebutkan
3. Mendiskusikan manfaat kembali cara mengontrol
dan cara yang digunakan halusinasi seperti yang
klien, jika bermanfaat beri diajarkan perawat.
pujian. A : Klien masih belum bisa
4. Mendiskusikan cara baru mengontrol halusinasinya
untuk memutus / secara penuh.
mengontrol timbulnya Lanjutkan intervensi TUK 3.
halusinasi : buat kontrak untuk bertemu
besok pagi jam 08.00
a. Katakan “ Saya
tidak mau
Hari/ Dx Tujuan Implementasi TTD
Tgl .
Ke Evaluasi
p
mendengar kamu”
b. Menemui orang
lain
(perawat/teman/an
ggota keluarga)
untuk bercakap-
cakap/mengatakan
halusinasi yang
didengar.
c. Membuat
jadwal kegiatan
sehari – hari agar
bisikan itu tidak
sempat muncul.
d. Meminta teman,
keluarga atau
perawat disini
untuk menyapamu
bila tampak bicara
sendiri. “