PUSKESMAS MERTOYUDAN I
OLEH:
Alloanamnesis
Tidak dilakukan karena pasien datang sendiri dan tidak ada
keluarga yang mengantar
Riwayat Kehidupan Pribadi
● Riwayat Periode prenatal dan postnatal
Pasien dilahirkan secara normal.
● Riwayat aktivitas sosial : Pasien masih dapat bersosialisasi, namun ada hambatan mudah
tersinggung dan emosi
Kondisi medik
• Riwayat penyalahgunaan zat : disangkal
• Riwayat merokok : disangkal
• Riwayat alkohol : disangkal
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
TD : 140/90 mmHg
RR : 20 x/menit
HR : 96 x/menit
Suhu : 36,8 C
SpO2 : 98%
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Thorax : Bunyi jantung S1/S2 reguler, murmur (-), gallop(-) Paru vesikuler
(+/+) WH(-/-) RH(-/-)
Abdomen : Distensi (-), BU (+), timpani (+), supel (+), nyeri tekan(-), nyeri ketuk
(-)
Ekstremitas : akral hangat, nadi teraba kuat, CRT <2 detik, Tremor (-)
Pemeriksaan Penunjang
Tes Hasil Nilai Rujukan
Eutim
Proses pikir
DBN
Kualitas : normal
Kuantitas : normal
Isi pikir : waham (-)
Bentuk pikir : realistic
• Organobiologis : Pasien memiliki riwayat asam urat, rutin minum jamu dari
tahun 2012-2016, lalu terdiagnosa sindroma nefrotik. 4 bulan sebelum
wawancara terdiagnosis SLE.
•
Sindrom
Sindrom Data Pada Pasien
Adanya faktor ketiga diatas (c) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi
Terpenuhi
seandainya tidak mengalami hal tersebut.
Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresif, anxietas, campuran anxietas-depresif, Terpenuhi
gangguan tingkah laku, disertai adanya disabilitas dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari
gejala tersebut yang spesifik untuk mendukung diagnosis
Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang “stressful”, dan gejala-gejala Terpenuhi
biasanyua tidak bertahan melebihi 6 bulan, kecuali dalam hal reaksi depresif berkepanjangan (F43.21)
Diagnosis Multiaksial
Non - Farmako
a. Rujuk ke dokter spesialis jiwa untuk tatalaksana lebih lanjut.
b. Periksa kesehatan secaraa rutin dan ikutin anjuran dokter.
c. Minum obat tepat dan teratur.
d. Tetap diet dengan gizi seimbang.
e. Upayakan aktifitas fisik dengan aman.
f. Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya.
Prognosis
A.Premorbid
a. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada → baik
b. Dukungan keluarga : ada → baik
c. Sosial ekonomi : cukup → baik
d. Stressor : ada → baik
B. Morbid
a. Tipe penyakit : Gangguan penyesuain
b. Penyakit organik : ada → buruk
d. Ide bunuh diri : tidak ada → baik
C. Prognosis
ad vitam : bonam
ad functionam : dubia
ad sanationam : dubia
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUHAN KESEHATAN JIWA
DI PUSKESMAS MERTOYUDAN 1 MAGELANG
Latar Belakang
Setiap hari manusia dihadapkan pada berbagai situasi atau
kejadian yang dapat memicu munculnya
kecemasan.Kecemasan adalah reaksi yang wajar yang dapat
dialami oleh siapapun, sebagai respon terhadap situasi yang
dianggap mengancam atau membahayakan.Namun jika kecemasan
tersebut berlebihan dan serta tidak sesuai dengan proporsi
ancamannya, maka dapat mengarah ke gangguan yang akan
menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya.
Sulit konsentrasi
ETIOLOGI
GANGGUAN
KECEMASAN Gelisah
•Faktor Lingkungan
•Faktor Hormone Otot tegang
•Faktor stress atau
trauma
•Faktor Kognitif Respon terkejut berlebihan
Melakukan tindakan
tertentu berulang
1.2 Tujuan Penyuluhan ini bertujuan mengedukasi,
menghimbau, dan mengajak masyarakat
kegiatan
mengetahui mengenai dampak dan gejala
gangguan kecemasan, serta bagaimana cara
mengatasi gangguan kecemasan
1.3 Deskripsi
kegiatan
Presentasi dilakukan dengan membagikan
selebaran flyer (leaflet). Dokter muda yang
bertugas melakukan presentasi dengan ceramah
dan tanya jawab.
PELAKSANAAN KEGIATAN
KESIMPULAN SARAN
A. Tujuan Umum
Penyuluhan ini bertujuan mengedukasi, menghimbau, dan mengajak
masyarakat mengetahui mengenai dampak dan gejala gangguan kecemasan,
serta bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan.
B. Tujuan Khusus
Agar semua peserta penyuluhan dapat mengetahui apa itu gangguan
kecemasan, factor penyebab, tipe – tipe gangguan kecemasan, gejala, dan
tatalaksana gangguan kecemasan itu sendiri.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SUB-TOPIK
❖ Definisi gangguan kecemasan
❖ Tipe – tipe gangguan kecemasan
❖ Faktor risiko gangguan kecemasan
❖ Tanda dan gejala gangguan kecemasan
❖ Langkah-langkah untuk mengatasi gangguan kecemasan
● Kecemasan bermanfaat bila hal tersebut mendorong untuk melakukan pemeriksaan medis
secara reguler atau memotivasi untuk belajar menjelang ujian. Kecemasan adalah respon yang
tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan bisa menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai
dengan proporsi ancaman, atau sepertinya datang tanpa ada penyebabnya – yaitu bila bukan
merupakan respon terhadap perubahan lingkungan .
Materi
● Tanda dan gejala
- Sulit konsentrasi
- Gelisah
- Mudah marah
- Mudah tersinggung
- Mudah Lelah
- Otot tegang
- Sulit tidur
- Respon terkejut berlebihan
- Menjaga jarak dengan orang lain
- Melakukan tindakan tertentu berulang
Materi
- Lakukan relaksasi dengan menarik nafas dalam – dalam, berusahalah tetap tenang.
Yakinkan diri anda bahwa anda dapat mengatasi pemicu rasa cemas anda
- Bayangkan hal yang menyenangkan
- Tuliskan kekhawatiran diri anda ke dalam buku atau diary
- Mintalah dukungan orang terdekat anda dengan menceritakan tentang kekhawatiran
Anda
Lampiran
TERIMA KASIH